Three

The 'You' to Me

 

Author pov

 

“Yaa! Dimana kau letakkan matamu huh??!”

Ara mengusap pantatnya yang baru saja mencium lantai kampusnya setelah menabrak orang yang sangat tidak ingin dilihatnya.

“Kau ini berisik sekali sih?!” balas Ara sambil berdiri.

“Salahmu kenapa kau berjalan tanpa membawa otakmu!” seru Hyomi sambil membersihkan pakaiannya.

“Yaa! Apa maksudmu huh! Kau itu selalu lebih bodoh dariku, beraninya kau mengatakan seperti itu” protes Ara.

“Ha! Lihat sendiri dirimu! Kau tidak punya orang tua kan? Hah! Pantas saja tidak diajarkan tata krama dan cara bicara pada orang lain, kau gadis rendahan” cibir Hyomi. Ara terdiam.

“Memangnya kenapa kalau tidak punya orang tua? Aku bukan anak manja yang hanya mengandalkan uang orang tuanya untuk bersenang – senang seperti kau! Lagipula kau seharusnya malu pada dirimu. Kau punya orang tua dan saudara – saudaramu yang bisa mengajarkan sopan santun padamu, tapi lihat tingkah lakumu, seperti anak buangan pinggir jalan yang tidak pernah dengar kata ‘tolong, permisi, dan maaf’!” seru Ara. Emosinya selalu terpancing setiap kali mendengar kata orang tua.

“Kau!” Hyomi geram. Ara memejamkan matanya ketika melihat tangan Hyomi terangkat akan menamparnya.

“Hey”

Ara membuka matanya ketika mendengar suara berat dari depannya. Matanya membelalak melihat Joongki memegang tangan Hyomi yang hendak memukulnya.

“Kau ini wanita. Bersikaplah seperti wanita” ucap Joongki dingin.

“Lepas!” Hyomi menarik tangannya. “Siapa kau huh?! Jangan ikut campur urusanku!” seru Hyomi menatap sengit Joongki. Joongki hanya menatapnya malas.

“Aku temannya. Ada masalah?” Joongki menunggu reaksi Hyomi. Hyomi hanya diam. “Kalau tidak, aku ada keperluan dengannya. Kusarankan kau jangan mencari masalah dengan Ara. Kecuali kau ingin berurusan denganku” Joongki berbalik dan menarik tangan Ara. Ara menoleh pada Hyomi dan memeletkan lidahnya. Hyomi menggertakan giginya kesal.

 

“Hey, kenapa kau bertengkar dengan gadis itu?” tanya Joongki.

“Uh.. aku tidak sengaja menabrak lalat itu, dia marah – marah.. dan mengatakan sesuatu yang membuatku kesal dan sedih. Kemudian aku membalas perkataannya dan dia akan memukulku tapi kau datang menyelamatkanku dari hantaman lalat buah berbau tidak sedap” Ara memejamkan matanya dan mengepalkan tangannya. Membuat ekspresi aegyo nya. Joongki menepuk jidatnya.

“Jadi aku membela orang yang salah?” Joongki menatap jengkel Ara. Ara tersenyum narsis.

“Hehehe..”

“Memangnya apa yang dia katakan?” tanya Joongki. Ara terdiam. “Hey? Aku bertanya padamu Jung Ara” Joongki menatap Ara sambil menopang dagunya dengan tangan. “Hey kau baik – baik saja?”

“Ah.. mian.. hehehe.. aku baik – baik saja” jawab Ara memaksakan dirinya menarik kedua ujung bibirnya membentuk senyuman.

“Bohong”

“Uhh... sebenarnya aku tidak masalah meminta maaf pada Hyomi karena aku menabraknya. Tapi tiba – tiba dia mengatakan sesuatu tentang orang tuaku. Dan aku tidak bisa menahan emosiku” Ara menunduk. Joongki seketika merasakan rasa tidak enak di hatinya.

“Ah.. mianhae.. aku tidak tau” Joongki menyentuh kepala Ara. Ara mengangguk.

“Tidak apa – apa. Toh mereka memang sudah tidak ada” Ara tersenyum kecil membuat Joongki merasa bersalah.

“Yaa!”

Joongki dan Ara menoleh. Hyesan dan Kyungmi menghampiri mereka. Ara tersenyum. “Dari mana kalian eoh? Kalian membuat Joongki kerepotan menemaniku” Ara memautkan bibirnya.

“Mmoya.. kami kan ada kelas tadi” protes Kyungmi sambil duduk di depan Ara. Hyesan duduk di depan Joongki. “Aaah.. mataharinya hari ini panas sekali” Kyungmi mengipas – ngipas wajahnya dengan buku kecil.

“P-Panas? Apa matahari terik?” tanya Joongki tiba – tiba. Wajahnya memucat.

“Uhm!” jawab Kyungmi. “Mungkin aku akan meleleh menjad- Yaa!” Kyungmi kaget melihat Joongki berdiri dan berlari dari mereka. Cepat. “Woah.. cepat sekali larinya. Ada apa ya? Memang dia tidak tahan panas? Pria macam apa itu?” protes Kyungmi.

“Yaa! Kau ini.. jangan asal menuduh orang lain” protes Ara. “Ah.. aku ingin sedikit cerita pada kalian tentang Joongki” Ara memautkan bibirnya dan meletakkan kepalanya di meja.

“Apa?”

“Uhm.. aku merasa kebiasaan Joongki agak aneh” Ara menggaruk kepalanya. Hyesan dan Kyungmi berpandangan. Hyesan menutup bukunya.

“Agak aneh bagaimana?” tanya Hyesan. Memusatkan perhatiannya pada Ara.

“Uhm.. waktu itu aku mengajaknya makan, dia memesan steik.. aku agak takut melihat sorot matanya ketika dia menatap makanannya. Dan cara makananya seperti orang busung lapar.. kemudian dia tidak pernah muncul ketika sinar matahari terik seperti tadi Kyungmi bilang. Selain itu-”

“Apa dia selalu menendang kucing yang lewat? Apa dia sering berlama – lama memakan ayam? Apa dia pandai memanjat pohon?” potong Hyesan.

Ara terdiam. Kemudian mengangguk. “Bagaimana kau tau?” tanya Ara.

“Uh...” Hyesan memalingkan wajahnya. Ara melihat semburat merah di pipi Hyesan.

“Yaa~ apa dia juga bertingkah seperti itu?” goda Ara.

“Uhm.. Nee.. Haneul juga seperti itu” jawab Hyesan. Tawa Ara meledak. Hyesan menoleh.

“Aku bahkan tidak bilang orang itu Haneul” Ara menatap jahil pada Hyesan sambil menggerakan alisnya naik turun. Hyesan reflek menutup mulutnya. Semburat  merah di wajahnya semakin terlihat.

“..” Hyesan mengumpat.

“Kau tau? Minho juga seperti itu”

Suara Kyungmi mengalihkan pandangan Ara dan Hyesan. Kali ini bukan ledekan yang keluar dari mulut mereka.

“Uh.. ini agak aneh.. apa semua pria bertingkah seperti itu?” tanya Kyungmi. Ara dan Hyesan menggeleng.

“Mantan kekasihku dulu tidak seperti itu” jawab Ara. “Aku baru sekali ini menemukan pria bertingkah seperti itu” Ara mengaduk jus alpukatnya dan meminumnya.

“Ah ya, dengar – dengar besok tim basket sekolah akan bertanding melawan kampus lain, mau nonton?” Kyungmi mengedipkan matanya cepat. Ara baru akan menolak tapi tiba – tiba teringat sesuatu.

 

“Klub bahasa? Tidak sepertinya, dia bermain di klub basket bersamaku dan Minho”

 

Kata – kata Joongki terngiang di kepalanya. Ara tersenyum – senyum geli sendiri.

“Yaa, kau kenapa anak aneh?” tanya Hyesan melihat temannya tersipu – sipu sendiri.

“Aniya.. ayo kita nonton. Besok ne?”

 

**

 

Hyesan, Ara, dan Kyungmi duduk di bangku penonton sambil memakan makanan masing – masing. Hyesan memakan buku (uh..itu metafora), Ara mengunyah kentang goreng dan Kyungmi membawa sebungkus biskuit cokelat.

“Sebenarnya kenapa kita harus menonton pertandingan ini? Aku bahkan tidak tertarik menonton pria – pria memamerkan bulu ketiaknya dan bertingkah sok tampan pada gadis – gadis” protes Hyesan. Dia lebih memilih berdiam di perpustakaan dan membaca bukunya.

“Oh kau akan menyukainya Hyesan, percayalah pada Jung Ara okay? Sekarang simpan dulu bukumu dan siapkan tenggorokanmu” Ara menutup buku di tangan Hyesan. Hyesan mendengus jengkel. “Oh! Itu mereka memasuki lapangan!” seru Ara sambil menunjuk tim basket kampus mereka.

“Yeah... Yeah.. mereka dengan bulu ketiak mereka” komentar Hyesan. “Eh..” mata Hyesan melebar ketika menangkap sosok yang dikenalnya di lapangan. Matanya menatap nanar dan mulutnya membuka.

Ara terkikik melihat ekspresi Hyesan. “Kubilang apa. Kau akan menyukainya” Ara menepuk – nepuk bahu Hyesan. Hyesan melengos mengalihkan pandangannya dari lapangan. Tapi matanya melirik sosok yang duduk di bangku pemain.

Kang Haneul sedang duduk disana. Sedikit. Tanpa disadari teman – temannya. Hyesan tersenyum.

 

Ara berseru setiap kali melihat Joongki melakukan three point atau lay up. Kyungmi pun melakukan hal yang sama setiap kali Minho berhasil merebut bola dari lawan. Hyesan hanya diam dan memperhatikan permainan mereka. Permainan Haneul lebih tepatnya. Dia menggigit bibirnya menahan senyumnya ketika melihat Haneul beberapa kali mencetak angka.

“Waah... Joongki keren sekali” komentar Ara.

“Yaa~ kau pasti sudah jatuh cinta padanya ne?” goda Kyungmi.

“Kau juga pasti sudah terjerat pesona Minho” balas Ara. Dia dan Kyungmi saling meledek dan tertawa sementara Hyesan hanya diam dan memperhatikan pertandingan.

Pertandingan tersisa beberapa menit lagi. Kampus mereka dan lawan bersaing ketat dalam hal pengumpulan skor. Kampus mereka mencetak skor. Kampus lawannya juga. Ara berdebar menunggu siapa pemenang pertandingan ini. Hingga tersisa beberapa detik lagi. Skor seri. Ara menggigit bibir bawahnya. Berharap terjadi keajaiban.

Mata Ara membelalak melihat Joongki melompat akan melakukan three point. “Jaebal...” bisik Ara. Joongki melempar bola. Tubuhnya agak tertolak ke belakang. Nafas Ara tercekat.

Bukan karena lemparan Joongki.

Bukan karena ketampanan Joongki.

Bukan karena tubuh Joongki berkeringat dan terlihat hot.

Mata Ara menatap lurus pada benda yang tergantung di leher Joongki. Benda itu melompat keluar ketika tubuh Joongki tertolak saat melakukan three point.

“Kalung itu....” Ara menatap shock pada Joongki dan kalung biru di lehernya.

“Kau kenapa?” tanya Kyungmi, tangannya menyentuh bahu Ara. Ara menggelengkan kepalanya. Kembali ke dunia.

“A-ada yang aneh..” jawab Ara. Matanya masih menatap Joongki yang sedang melonjak – lonjak girang bersama teman – temanya karena baru saja memenangkan pertandingan.

“Apa yang aneh?” tanya Kyungmi. Ara tidak menjawab. Dia hanya diam dan memperhatikan Joongki.

 

“Song Joongki” panggil Ara.

Joongki yang sedang berjalan menuju gedung kampus bersama teman – temannya menoleh. Matanya membelalak melihat Ara.

“Ara? Hey” Joongki memberi isyarat pada teman – temannya untuk pergi duluan. “Kenapa kau ada disini? Apa kau menonton pertandingan kami?” tanya Joongki bersemangat. Ara menatapnya datar. “Ada yang salah?” tanya Joongki melihat sesuatu yang berbeda dari tatapan Ara. Tidak ada senyuman ramah disana.

Tangan Ara terangkat memasuki kerah kaos Joongki dan menarik sesuatu dari dalam kaos itu. Mata Joongki membesar ketika Ara menarik kalung biru di lehernya.

“Bisa kau jelaskan apa ini?”

 

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
VanillaCreamCookie #1
sumpah thor, aku ngefans banget sama Jongsuk dan disini Jongsuknya manis banget. duh beruntung banget itu si Park Kimmi...
friedrice #2
Chapter 3: baru baca sampe chap 3.. bentar ya meninggalkan jejak dulu hahahahaha xD
btw gue jadi agak sensitif dengan lalat..................................
friedrice #3
Chapter 2: uhuhuhuhuhuhuh joongkiii >/////<
friedrice #4
Chapter 1: LALAT................................................ PUHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA
karinoooy #5
Chapter 12: whooooaaaa sidestory nyaaa daebaaak (y)
tsubakitheshawol
#6
Eh ada Park Kimmi yang asli.. si nabilsey
nabilsey #7
Chapter 10: Omg! Kill me right now pls.
delevaprilla #8
Chapter 8: Uwooooo~
Thanks you for updating faster
좋아 XD
Next (y) ^^
delevaprilla #9
Chapter 7: Lanjut lahh.. XD cuss (y)
nabilsey #10
Chapter 5: Wuhuhuhu ternyata kimmi dengan lee jongsuk? Kampret gue gatau!! #brbsearching
Btw daebak thor ceritanya!!!!! Keep writing :D