Two

The 'You' to Me

Author pov

 

Ara tersenyum kecil ketika membuka lokernya.

Sticky note yang sama menempel di balik pintu lokernya. Ara mencabut dan membacanya.

 

Ara-ya..

Aku senang kita bertemu lagi kemarin,

Ah maaf mungkin aku menakutimu,

Tapi percayalah, aku juga menyukaimu^^

 

Ara tertegun membacanya. Dia menyimpan sticky note itu di tempat yang sama seperti sebelumnya. Tapi kali ini tidak ada senyum di wajahnya. Justru kebingungan yang menghinggapinya.

“Yaa!”

“Omo!” Ara terlonjak ketika sebuah tepukan mendarat di bahunya. “Bisakah kau tidak mengagetkanku?!” seru Ara mengomel pada Kyungmi yang sibuk tertawa.

“Mianhae.. hehehe, kau terlihat sedang berpikir keras. Ada apa?” tanya Kyungmi.

“Uh.. kau ingat tentang sticky note yang kuceritakan kemarin?” Ara menutup lokernya dan berjalan bersama Kyungmi.

“Hm, aku ingat? Wae? Apa kau mendapat sticky note itu lagi?” Kyungmi menyedot jus jeruk kotaknya.

“Uhm” Ara mengangguk. “Dan semakin hari aku semakin penasaran siapa yang mengirimkannya. Aku tidak merasa melakukan apa yang orang itu tuliskan.. karena itu aku bingung. Siapa dia sebenarnya? Aku mencoba mencari tau kemana – mana tapi tidak bisa menemukannya. Uhhh.. ngomong – ngomong Hyesan dimana?” tanya Ara.

“Tadi dia bilang ada sedikit urusan di perpustakaan dan klub bahasanya, jadi dia tidak bisa bermain bersama kita dulu hari ini” Kyungmi memautkan bibirnya.

“Aah.. sayang sekali, padahal hari ini adalah hariku menerima gaji dan aku ingin sedikit mentraktir kalian, hehehe.. tapi karena Hyesan tidak ada jadi sepertinya harus di tunda atau di batalkan” Ara nyengir pada Kyungmi.

“Yaaaa... aku lapar, kau harus mentraktir ku duluan” Kyungmi menarik lengan Ara. Ara terkekeh. Dia berbalik dan berjalan mundur menghadap Kyungmi.

“Uhm.. kau ingat ketika aku membicarakan tentang hewan yang ku bawa pulang kerumah?” Ara menggigit bibir bawahnya. Kyungmi mengangguk. “Hewan itu sepertinya punya pemilik, karena gelang milik hewan itu tertinggal di apartemenku ketika pagi hari aku mencarinya, dan kemarin aku bertemu dengan hewan itu lagi di taman. Kau tau? Dia memang menyeramkan awalnya karena muncul tiba – tib- Aawww!” Ara terjatuh.

“Ah! Joesonghabnida!”

Ara menoleh. “Joongki?” Ara menatap Joongki yang tidak sengaja di tabraknya karena berjalan mundur. Joongki yang menyadari itu Ara langsung tersenyum. Ara menerima uluran tangan Joongki. “Mianhae, aku menabrakmu” Ara berdiri dan membersihkan pakaiannya.

“Gwenchana, kau tidak apa – apa?” tanya Joongki.

“Yaa! Paboya, kau ini ceroboh sekali, lain kali jangan berjalan mundur ne?” Kyungmi menjewer telinga Ara.

“Hehehe.. arraseo Kyungmi, aku tidak tau kau begitu memperhatikanku” Ara tersenyum pura – pura malu.

“Ishhh kau ini” Kyungmi menoyor lengan temannya.

“Uh girls..?” panggil Joongki. Ara dan Kyungmi menoleh. “Aku masih disini loh~” Joongki tersenyum kikuk.

“We know that Joongki” jawab Ara dan Kyungmi bersamaan sambil memberikan tatapan “Yeah boy, I know you were there” mereka. Joongki nyengir. Sosok lain menghampiri mereka. Mata Kyungmi melebar melihatnya.

“Hey, ada apa disini?” Minho, teman Joongki berdiri sambil mengunyah kentang goreng di tangannya.

“Eopseo, tadi aku berjalan mundur dan menabrak Joongki, lalu dia menolongku berdiri” jawab Ara. “Kyungmi-ya, kau kenapa?” tanya Ara  begitu melihat Kyungmi bertingkah agak aneh.

“Aniya.. hehe..” jawab Kyungmi sambil menggaruk kepalanya.

“Kyungmi-ya kau lapar?” tanya Minho sambil menatap lurus pada Kyungmi.

“A-aku..”

Ara dan Joongki yang melihat kelakuan temannya mulai aneh mengerti sesuatu. Ara dan Joongki tersenyum jahil dan mengangguk. “Minho-ssi, sepertinya Kyungmi kelaparan, dan aku tidak bisa menemaninya karena harus mengantar Joongki membeli beberapa hal untuk bahan kuliahnya, hehe, jadi kuharap kau mau menemani Kyungmi makan, babayy” Ara menarik Joongki.

“Ara! Ya! Jung Ara!” seru Kyungmi yang mendadak kelabakan karena ditinggal bersama Minho.

“Wah mereka meninggalkan kita” gumam Minho.

“Aisshhh anak itu, awas nanti” Kyungmi berkacak pinggang.

“Katanya kau lapar, mau?” Minho menyodorkan kotak kentang gorengnya pada Kyungmi. Kyungmi terdiam. Minho tersenyum padanya.

Kyungmi tersenyum dan tangannya tergerak mengambil kentang goreng itu.

“Tentu..”

Dan hanya dengan sekotak kentang goreng, hobi yang sama yaitu kuliner, dua orang insan Tuhan yang tadinya tidak saling mengenal dan bicara dapat menjadi lebih dekat dan semakin dekat.

 

**

 

“Tidak apa – apa kan aku meninggalkan Kyungmi pada Minho?” Ara agak sedikit kawatir, mengingat Kyungmi yang tidak berpengalaman bermain bersama makhluk beda gender.

“Tidak, tenang saja, Minho orang yang baik dan konyol.. dan kurasa mereka punya hobi yang sama”

“Uh? Hobi?”

“Kyungmi suka makan?”

“Ya, dia suka mencoba berbagai makanan, aku heran mengapa dia tidak pernah gendut walaupun makan banyak hal” Ara berjalan bersama Joongki keluar kampus.

“Sama seperti Minho.. Minho suka makan dan tidak pernah gendut” Joongki terkekeh. Tiba – tiba Ara teringat sesuatu.

“Joongki, kau mau menemaniku membeli sesuatu?”

“Tentu, kemana?”

“Pasar seni..”

 

“Yang mana menurutmu lebih bagus, ini atau ini?” Ara memperlihatkan dua buah kalung pada Joongki.

“Hm... tergantung seperti apa orang yang mau kau berikan. Apakah dia kulit putih atau gelap, apa dia kurus atau gemuk dan warna apa yang dia sukai” jawab Joongki.

Ara memandang ke atas. Mencoba mengingat wujud serigala di taman itu. Ara berencana memberikannya kalung semenjak mereka berdua menjadi teman baik. Serigala itu selalu menemani Ara di taman sepulang kerja. Menjadi tempat curhatan Ara ketika lelah bekerja.

“Uh... sebenarnya ini bukan untuk manusia.. tapi untuk.. uhm.. peliharaanku?” jawab Ara.

“Peliharaanmu?” tangan Joongki yang hendak melihat beberapa aksesori terhenti ketika mendegarnya. “H-Hewan apa yang kau pelihara?” Joongki memalingkan wajahnya.

“Uuh...” Ara berpikir.

 

Aku tidak mungkin bilang aku memelihara serigala besar kan? Joongki pasti akan mengiraku berbohong dan justru tertawa..

 

“A-aku memelihara.. uhm... anjing.. anjing berbulu hitam” jawab Ara.

“Oh..” Joongki mengedip beberapa kali. Terlihat gugup. “Anjingmu?”

“Uh.. i-iya” Ara memperhatikan kedua kalung yang menurutnya paling bagus di antara kalung – kalung lain. “Jadi bagaimana? Menurutmu mana yang cocok?” Ara kembali menyodorkan kedua kalung itu.

“Uh...” Joongki menimbang – nimbang sambil memperhatikan kedua kalung itu. “Kurasa yang biru ini lebih cocok untuk anjing jantan” jawab Joongki. Ara mengangguk.

“Ahjumma.. aku ingin ambil yang ini” Ara memanggil penjual kalung itu.

“Nee, itu 150 won”

“Ini ahjumma” Ara menyerahkan uangnya. Ahjumma itu menerima dan memberikan kotak kalung itu padanya.

“Kalung ini hanya di buat satu di setiap desain dan warnanya, dijaga ne? Kau gadis yang manis” ahjumma penjual itu berkomentar. Ara mengangguk.

“Nee ahjumma, khamsahabnida” Ara membungkuk dan menarik tangan Joongki menjauhi kios itu.

“Jadi anjingmu itu pasti spesial hingga kau berikan kalung semahal itu” komentar Joongki sambil terkekeh.

“Hahaha.. iya, anjingku sangat spesial” Ara memasuki sebuah kafe terbuka di pinggir jalan. “Aku lapar.. bagaimana kalau kita makan?” Ara yang sudah duduk di kursi mengeluarkan puppy eyes nya pada Joongki.

“Haha.. ne.. ne.. ayo makan”  Joongki duduk. Pelayan memberikan menu dan pergi setelah mencatat pesanan Joongki dan Ara.

Mata ara membola melihat sesuatu di lengan Joongki yang sepintas terlihat dari jaket lengan panjangnya.

“Yaa!” Ara mengambil tangan Joongki dan menyibakkan lengan jaketnya hingga tangan Joongki terlihat. “Kenapa kau bisa terluka separah ini?” Ara memperhatikan bekas luka yang sudah sembuh itu. Joongki buru – buru menarik tangannya.

“A-aku jatuh” jawabnya tanpa menatap lurus mata Ara.

“Bohong”

“Sungguh”

“Mana ada jatuh yang terlihat seperti bekas sayatan” Ara menopang dagunya dengan tangan. “Beri tau aku.. kau sudah menolongku dalam banyak hal” Ara memautkan bibirnya.

“Tidak.. ini hanya kecelakaan, tidak usah dipikirkan” jawab Joongki. Matanya menatap gelisah ke sekeliling kafe.

“Kenapa kau gelisah?”

“Aku tidak gelisah”

“Oh baiklah, aku anggap kau tidak gelisah”

“Hey aku memang tidak gelisah!”

“Yeah.. yeah.. aku akan berpura – pura kalau kau berpura – pura tidak gelisah” jawab Ara sambil mengeluarkan smirk jahilnya pada Joongki.

“Aisshh kau ini..” Joongki memautkan bibirnya. Ngambek.

“Aahaha... kau ini seperti anak anjing kalau ngambek” komentar Ara.

 

DEG

 

Joongki merasakan jantungnya berdegup kencang. Dia gugup. Pelayan datang membawakan pesanan mereka. Ara tersenyum menatap spaghetti nya yang menguarkan wangi sedap.

“Joong-” Ara terdiam melihat ekspresi Joongki di hadapanya. Joongki memesan daging steak ukuran besar. Dan wajah Joongki terlihat.. buas.. dan kelaparan. “J-Joongki, kau benar – benar lapar?” tanya Ara. Agak sedikit takut dengan ekspresi Joongki.

Joongki menoleh. Ara tercekat. Ara merasa tidak asing dengan tatapan Joongki tadi. Tapi dia tidak bisa mengingat dimana dia melihat sorot mata itu. Joongki kembali menatap makanannya dan mulai menyantap dagingnya. Ara memperhatikannya dengan bingung. Joongki makan seperti 10 tahun tidak pernah makan. Ara yang bingung akhirnya mulai menyantap makanannya.

 

“Aaaa... maaf kau harus melihatku makan seperti itu.. aku memang sudah lama tidak makan daging dan aku sangat lapar ketika melihat daging itu dan mencium aromanya” Joongki memautkan bibirnya seperti anak kecil.

“Ahaha.. gwenchana.. aku tau kau pasti kelaparan” Ara terkekeh. “Oh, tadi kau hanya bersama Minho, kemana Haneul?”

“Haneul? Dia bilang dia ada sedikit urusan diperpustakaan, uhm... dia senang sekali membaca” jawab Joongki. Ara reflek menoleh.

“Perpustakaan?”

“Ne, wae?”

“Uh.. apa Haneul tergabung di klub bahasa?”

“Klub bahasa? Tidak sepertinya, dia bermain di klub basket bersamaku dan Minho” jawab Joongki. Ara mengangguk. “Kenapa?”

“Tidak, hanya saja, Hyesan juga hari ini ada kegiatan di perpustakaan dan dia juga hobi membaca buku” Ara mengikat rambutnya.

 

Tes..

Tes..

Tes...

 

Ara dan Joongki menoleh ke langit. Hujan gerimis turun. Joongki menarik Ara berteduh di halte bus. Ara terdiam. Ini pertama kalinya dia berdiri sedekat itu dengan Joongki.

 

Uuh.. apa yang terjadi denganku..

 

Ara merasakan wajahnya memanas dan jantungnya berdetak berkali lipat lebih cepat dari biasanya.

 

CTAARRRRRR

 

“Haah!” seru Ara reflek berjongkok dan menutup telinganya ketika suara petir menyambar.

“Yaa, yaaa! Kau kenapa?” Joongki berjongkok dan menyentuh tangan Ara. Ara gemetar. “Kau takut petir?” Joongki kawatir begitu merasakan Ara gemetar dan mulai menangis. Joongki menarik Ara berdiri.

“J-Joong-”

Kalimat Ara terputus ketika Joongki menariknya dan memeluknya. Ara terdiam beberapa saat.

“Jangan menangis, itu hanya petir” Joongki membelai lembut rambut Ara. “Uljima..”

Ara merasakan jantungnya berdegup lebih cepat lagi.

 

CTAARRRRRR

 

Ara kembali tersentak mendengar suara petir. Degup jantungnya kali ini cepat karena ketakutan. Dia semakin merapat ke dada Joongki. Joongki memeluknya lebih erat dan mengelus kepalanya mencoba menenangkan Ara.

 

**

 

“Gomawo.. kau sudah mengantarku, maaf tadi aku merepotkanmu dan membuat bajumu kotor” Ara menunduk. Merasa tidak enak setelah menangis dan mengotori pakaian Joongki.

“Eiii.. tidak apa – apa, sudahlah.. aku tidak akan memarahi atau protes pada gadis penakut” ledek Joongki.

“Uuuh... jangan meledekku, aku hanya takut pada petir”

“Benarkah?” Joongki tersenyum jahil. “Wah! Kecoa itu besar sekali!” seru Joongki sambil menunjuk ke sepatu Ara.

“Yaah!!” Ara melompat dan menubruk Joongki. “Usir benda itu, usiiiiir!” seru Ara. Tangannya memegang erat lengan Joongki dan matanya terpejam.

“Ahahahahahaha...” tawa Joongki menggelegar melihat kelakuan Ara.

“Yaa! Kau mengerjaiku! Awas kau!” Ara mencubit pinggang Joongki.

“Kau takut petir... dan kecoa” Joongki menatap geli Ara yang sedang cemberut. “Ahahaha.. baiklah, sampai ketemu nanti, selamat bekerja” Joongki melambaikan tangan. Ara memeletkan lidahnya dan masuk ke coffee shop tempat kerjanya.

 

Ara duduk kembali di bangku taman. Menunggu serigala kesayangannya keluar. Dia sudah membawa kalung yang di belinya tadi siang bersama Joongki. Ara tersenyum kecil sambil memperhatikan kalung itu. Tidak lama, suara geraman terdengar. Ara menoleh dan mendapati serigala(nya) sudah berdiri di hadapannya. Ekor hewan itu mengibas ke kanan kiri menandakan moodnya sedang bagus.

“Kemarilah” Ara tersenyum dan melambaikan tangan menyuruh hewan itu menghampirinya. Hewan itu berjalan mendekat dan duduk tepat di depan Ara. Ara mengeluarkan kalung itu. “Aku tadi membelikanmu ini, uhm... maaf ne gelangmu tidak kubawa” Ara mendekat dan memakaikan kalung itu. “Mungkin kapan – kapan kau akan ku ajak ke apartemenku.. hahaha.. aku ingat ketika membawamu ke sana dengan gerobak untuk pertama kali. Kau tau? Saat itu kau hampir mati, memangnya kau habis berantem dengan hewan apa sih? kenapa lukamu waktu itu parah sekali?” Ara cemberut sambil menggoyang – goyangkan telinga serigala itu. Serigala itu hanya meringkik dan meletakkan kepalanya di lutut Ara.

“Uuh.. kau ini lucu sekali ternyata.. kau terlihat seperti anak anjing jika manja seperti ini” Ara memainkan satu kaki serigala itu. Serigala itu mengeluarkan suara protes. “Whoaa.. kenapa ini? Kau tidak suka di panggil anak anjing?” Ara mengusak bulu di kepala serigala itu. “Baiklah.. uhm.. coba kau duduk” suruh Ara. Serigala itu duduk. “Berdiri? Apa kau bisa berdiri dengan dua kakimu?” tanya Ara. Serigala itu melakukannya. “Berguliiiing.. aku ingin melihatmu berguling” Ara terkekeh. Serigala itu menggonggong tidak setuju. “Yaa~ kenapa kau tidak mau? Ayolaah..” Ara mencolek – colek leher serigala itu. “Mmoya? Kau geli? Serigala macam apa yang geli huh?” Ara menggelitik leher hewan itu dan hewan itu berguling di tanah. “Ahahaha.. kau ini... lucu sekali” Ara memeluk leher serigala itu.

 

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
VanillaCreamCookie #1
sumpah thor, aku ngefans banget sama Jongsuk dan disini Jongsuknya manis banget. duh beruntung banget itu si Park Kimmi...
friedrice #2
Chapter 3: baru baca sampe chap 3.. bentar ya meninggalkan jejak dulu hahahahaha xD
btw gue jadi agak sensitif dengan lalat..................................
friedrice #3
Chapter 2: uhuhuhuhuhuhuh joongkiii >/////<
friedrice #4
Chapter 1: LALAT................................................ PUHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA
karinoooy #5
Chapter 12: whooooaaaa sidestory nyaaa daebaaak (y)
tsubakitheshawol
#6
Eh ada Park Kimmi yang asli.. si nabilsey
nabilsey #7
Chapter 10: Omg! Kill me right now pls.
delevaprilla #8
Chapter 8: Uwooooo~
Thanks you for updating faster
좋아 XD
Next (y) ^^
delevaprilla #9
Chapter 7: Lanjut lahh.. XD cuss (y)
nabilsey #10
Chapter 5: Wuhuhuhu ternyata kimmi dengan lee jongsuk? Kampret gue gatau!! #brbsearching
Btw daebak thor ceritanya!!!!! Keep writing :D