THE WEDDING

COFFEE SHOP
Please Subscribe to read the full chapter

A/N : Ngga terasa nih uda sampai final chappie !! Thanx buat semuanya yang uda subscribe dan baca ff abal-abal nih ^^

Hope u all enjoy this last one :))

 

 

 

Myungsoo sudah sadar, perlahan membuka matanya meski begitu ketika membuka mata, ia langsung merasakan sakit menjalari seluruh tubuhnya.

Soohyun dan Dongwoo menunggui di sebelahnya.

Namun orang pertama yang menghinggapi pikiran Myungsoo saat dia siuman adalah Soojung. Ia begitu khawatir pada gadisnya itu, maka ia pun segera beranjak dari tempat tidurnya.

"Myung !! Yaaa..kau mau kemana ? kau baru siuman !" seru Dongwoo terbangun dari tidurnya begitu menemukan Myungsoo akan bangun dari ranjangnya.

"Myungsoo, mau ke mana ?" sahut Soohyun.

"Mencari soojung " jawabnya lemah. Myungsoo berusaha berjalan dengan baik walau ia harus memaksakan untuk hal itu.

 

"Tapi, kau masih harus beristirahat " Soohyun membantu myungsoo menopang tubuhnya.

"Bagaimana keadaanya ? dia baik-baik saja kan ? pria brengsek itu tidak melakukan sesuatu yang buruk padanya kan ?"

Berondongan pertanyaan itu menunjukkan ia begitu cemas akan keadaan kekasihnya itu. Dan Dongwoo berupaya menenangkannya. Namun gagal karena makin membuat Myungsoo khawatir.

"Apa katamu ? Soojung di rumah sakit ini ? dia kenapa ? kenapa ? jelaskan padaku " Myungsoo mengguncang-guncang tubuh Dongwoo.

"Minho menusuknya " kata Soohyun pelan dan membuat mata myungsoo membelalak lebar,

"Mwoo ?? Lalu dia bagaimana ?  ? cepat jelaskan !!"

 

"Dia sedang dioperasi sekarang " jawab Dongwoo.

"Bawa aku ke sana "

Karena Myungsoo begitu memaksa akhirnya tak ada pilihan bagi Dongwoo juga soohyun untuk tidak membawa Myungsoo.

 

Myungsoo melihat Luhan dan yang lain tengah menunggu dengan cemas di luar ruang operasi.

"Kenapa ke sini ? bukankah kau harus istirahat ?" seru Suzy begitu melihat Myungsoo berjalan ke arah mereka dengan bantuan Soohyun dan Dongwoo.

"Aku khawatir padanya " jawab Myungsoo

 

 

 

 

Junhyung yang tengah ada di sana pun kaget mendapati Jieun tengah tergesa-gesa dan nampak panik berlari-lari ke arah mereka.

"Jieun ?" Junhyung menenangkan gadis taksirannya itu yang terlihat  terengah-engah

"Dia kenapa ? sebenarnya ada apa dengannya ? Luhan !!" Jieun berseru tidak sabar, meminta penjelasan dari Luhan.

Luhan yang terlihat sangat sedih juga terkejut mendapati  mantan kekasihnya itu turut mnecemaskan soojung. Karena yang Luhan tahu kalau Jieun sedari dulu juga tidak cocok dengan soojung. Terutama belakangan ini. Jieun selalu cemburu perihal hubungannya dengan soojung.

Dia sadar benar hal itu, jadi sekarang dia cukup kaget ketika Jieun berada di sana dan dari raut wajahnya ia nampak benar-benar cemas.

"Kenapa kalian tidak ada yang memberitahuku ? Luhan ? Junhyung-ah ?"

"Kami terlalu cemas dan ingin menyelamatkan Myungsoo, jadi tidak berpikiran meneleponmu, Jieun " sahut Junhyung

"Sudahlah, kita semua juga cemas, sekarang yang terpenting kita berdoa agar tidak ada sesuatu yang buruk terjadi pada Soojung " Kris mencoba menenangkan semua orang.

 

 

Tidak lama kemudian, dokter yang mengoperasi Soojung keluar dan menemui mereka.

"Nona Jung kehilangan banyak darah, adakah di antara kalian yang bergolongan darah A ?"

Tanpa berpikir Luhan langsung mengacungkan jarinya.

"Golongan darahku A ! Tolong ambil darahku saja, dokter. Tolong selamatkan dia, aku mohon !"

Jieun bisa melihat kalau Luhan sangat menyayangi sahabatnya, dia akan berkorban demi sahabatnya.

"Baiklah, tuan. Kau ikut denganku. Kita ke laboratorium untuk memeriksa darahmu lebih dulu "

Luhan segera mengikuti dokter itu untuk ke laboratorium,

Yang ada di benak Luhan hayalah bagaimana cara agar Soojung bisa sehat kembali.

 

 

Sekitar dua jam kemudian, dokter menyatakan soojung telah melewati masa kritisnya dan ia juga sudah dipindahkan ke kamar rawat. Kris dan yang lain bisa menjenguknya.

Myungsoo mendekati gadisnya perlahan. Soojung masih terbaring lemah dan kelihatan pucat namun masih tampak cantik.

Menggenggam tangan soojung yang masih belum sadarkan diri, Myungsoo memaksakan dirinya untuk tetap tinggal dan menemani kekasihnya.

Namun karena desakan Luhan dan juga Suzy, Myungsoo akhirnya bersedia kembali ke kamar rawatnya sendiri, meski ia selalu berpesan kalau soojung sadar, dia ingin segera dikabari.

 

Malam ini Luhan juga Kris yang menunggui soojung. Luhan terus saja bersikeras kalau ia akan menunggui soojung dan kris juga bersikeras tidak akan meninggalkan Luhan. Jadilah sepasang kekasih ini menunggui soojung.

Dan keesokan paginya, pagi-pagi sekali Soojung akhirnya membuka matanya.

Dan Luhan-lah orang pertama yang bersorak kegirangan karenanya.

"Soojungie....kau sadar, untunglah " Luhan segera memeluk sahabatnya.

"Yaaaa...jangan memeluknya terlalu kuat, dia masih lemah, Luhan " Kris berseru melihat soojung yang masih lemah sedangkan Luhan terlalu bersemangat.

"Luhan...Myung oppa, mana dia ? dia baik-baik saja kan ?"

"Myungsoo baik-baik saja, Jungie "Luhan membelai rambut soojung

"Tolong antar aku ke sana "

Luhan dan Kris hanya bisa menuruti kemauan soojung, berdua mereka memapah soojung hingga ke kamar myungsoo.

 

 

Dan gadis itu segera menghambur ke pelukan kekasihnya begitu mereka tiba di kamar.

"Jangan terlalu erat memeluknya,  Lukanya masih belum kering " Luhan mengingatkan , tak ingin myungsoo juga memeluk soojung terlalu erat seperti dirinya tadi.

Myungsoo segera mengecup bibir soojung, begitu lega mendapati gadisnya di pelukannya sekarang. 

 

"Kalau semuanya sudah baik-baik saja, kapan kita akan membicarakan tentang pernikahan kita ?" celetukan polos kris membuat Luhan kembali mendaratkan pukulan dengan tangan mungilnya di bahu kris. Menghasilkan keluhan kecil dari sang kekasih.

"Bisanya kau berbicara hal seperti itu sekarang ini ?" omel Luhan.

"Tapi, bukankah kita sudah sepakat kalau Soojung dan myungsoo sudah sembuh, kita akan menikah bersama ?"

Luhan memutar matanya dengan malas, ia heran kenapa bisa jatuh hati pada makhluk bodoh yang bernama Kris itu.

"Naga idiot " gumamnya pelan

Myungsoo yanag masih merangkul soojung tersenyum, ia ingin menikahi soojung sebenarnya. Sama seperti kris yang ingin menikahi Luhan dan sepertinya ide kris tidaklah buruk. Menikah bersamaan akan menjadi sebuah pengalaman yang tidak akan terlupakan.

 

"Kris, idemu tidak jelek " sahut Myungsoo. Kris tersenyum penuh kemenangan.

"Tuh kan ? dia saja setuju. Bagaimana denganmu, soojung ?"

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Alexkimde #1
Not fare I want to read as well...plz someone rewrite In English plz
tyfan9490 #2
Chapter 23: Ya ampun daebak ceritanya autornim.. Likethis hhoo,, yg ada dlm pikiran ku saat membaca ff ini adalah... Kenapa autornim punya pemikiran #luludeer jd bisual ?? Ya ampun.... Aku baca pas luhan mengetahui bahwa dia itu bi (tertawa terbahak-bahak) :D:D:D


salam kenal autor :)
hazlanR #3
Chapter 11: hahaha!!!! so funny…
hai,, im new reader here
actually im from malaysia,
nice to meet you guys^_^
chisss #4
Chapter 22: akhirnya mereka smua menikah, penutupan yg keren
chisss #5
Chapter 21: ah sempet2 si kris menyebut pernikahan, luhan ah pcarmu bkin gemes
chisss #6
Chapter 20: smoga kris dkk bisa menyelamatkan myungsoo, chap berikutnya seru nih kyknya
chisss #7
Chapter 19: gokil bgt pas si kris ngajak luhan nikah, ada sja caranya lucu bgt interaksi mereka berdua
chisss #8
Chapter 18: sdahlah lu pilih kris sja, gk ada ruginya deh, pnasaran dgn chap selanjutnya
chisss #9
Chapter 17: hahahaha....luhan panik, mkin asik sja nih, pnasaran dgn reaksi kris sih
chisss #10
Chapter 16: akhirnya dilanjut juga bacanya, nah luhan siapa yg bkal kau pilih kris atau jieun, mnarik