Yoochun Are Just Normal Person!
DBSK Daily LifeSetelah semua kejadian yang menimpa Yoochun hari itu. Mereka akhirnya jadi juga pergi hang out dengan Hyun Jong. Mereka bertiga pergi kesebuah restoran yang menyediakan samgyopsal (Grilled pork belly [anggap aja dagingnya pake daging sapi]). Jaejoong duduk dengan Hyunjoong dan Yoochun duduk di depan Jaejoong. Sambil menunggu daging mereka matang, mereka berbincang-bincang sambil ditemani makanan kecil, jus dan soda.
Hyun Jong: “Jae, kamu kok keliatan kurusan? Diet ya?” sambil ngunyah kacang goreng.
Jaejoong: “Nggak… Huuft….belakangan ini banyak masalah di dorm. Jadi aku agak stress, apa lagi nafsu makan Changmin semakin lama semakin besar. Dampaknya aku harus semakin rajin masak.” Jaejoong neguk jus nya.
Hyunjong: “lho? Kan Jae bisa beli makanan jadi. Kan ga perlu repot-repot” nyomot gorengan.
Jaejoong: “Hyunie! Kalo beli dari luar itu kita ga tau makanannya di masak dengan benar apa nggak, sehat apa di tambah daging mayat, perlengkapannya di cuci pake air bersih apa air kali. Bla.. bla… bla…”. Neguk soda float.
Dan perbincangan antara Jaejoong dan hyunjoong terus berlanjut. Dari cerita ketika mereka masih sekolah, pekerjaan, masalah2 di dorm, aib-aib mereka, aib teman2 mereka sampai mendiskusikan bahwa daging, ikan serta seafood yang mereka makan semuanya adalah mayat.
Jaejoong: “EH!! Tapi itu ga mungkin! Aku selalu memastikan mereka segar. Misalnya daging sapi. Selalu daging sapi kampung yang dipelihara di pegunungan alpen(?). ikan-ikan dari sungai atau laut yang ada airnya (?). Jadi ga mungkin tau,, Hyunnie!”
Hyunjong: “tapi serius Jae! Semua itu mayat. Kamu kan ga mungkin memasak sapi hidup-hidup buat di jadiin samgyopsal.”
Jaejoong diam sebentar dan tak lama meledaklah ketawanya diiringi ketawa Hyunjong.
Lalu dimanakah Chunnie? Benar saudara-saudara selama mereka berbincang-bincang dan bercanda, hanya Jaejoong dan Hyunjong yang berbicara. Sedangkan Yoochun serasa seperti lalat yang nempel ke lem gajah. Mau pergi tapi ga bisa. Selama mereka ngobrol, yang di lakukan Yoochun hanya membalik-balik daging samgyopsal mereka di panggangan. Dan setelah mendengar pembicaraan HyunJae tentang mayat, ia merasa selera makannya hilang seketika.
Jaejoong: “Oh? Chunnie, kamu kok dari tadi diam terus? Kau juga ga ngambil satupun makanan kecilnya. Apa masih sakit?” kata Jaejoong dengan penuh rasa khawatir.
Yoochun hanya tersenyum dan geleng-geleng. Bagaimana ia bisa makan, jika seketika HyunJae langsung berlomba menghabiskan makanan yang ada di piring sambil ngobrol? Dan ga Cuma makanan, tapi minuman juga. Dan hari itu Yoochun mempelajari rumus yang baru.
1 Jaejoong + 1 Hyunjoong = ibu2 gosip + makan kaya orang kesurupan
Setelah itu mereka berdua kembali ngobrol. Kali ini temanya tentang boxer bambi yang di berikan Jaejoong buat Yunho. Saking asiknya ngomongin aib-aib anggota mereka, tangan Jae atau Hyunjoong ‘menjelajah’ kemana-mana. Seperti saat Jaejoong ketawa, dia memukul2 punggung Hyunjoong. Atau saat tangan Hyunjoong yang mendorong2 paha Jaejoong saat bercanda.
Melihat pemandangan ini, Yoochun bingung. Pusing, frustasi dan ngantuk(?). apa lagi setiap ia mendengar kata ‘Yunnie atau Yunho’ yang diucapkan oleh mereka. Yoochun tak berani mengganggu pembicaraan mereka. Atau lebih tepatnya takut pada Jaejoong. Namun di sisi lain ia telah berjanji pada Yunho. Sementara HyunJae asik ngobrol, Yoochun juga ‘ngobrol’ dengan pikirannya sendiri, sambil komat-kamit.
‘You got the wrong number. You got the wrong number
I’m sorry. You got the wrong number so don’t call me no more~’
HPnya berbunyi, memecah konsentrasi Yoochun. Membuat ekspresinya yang tadinya serius, menjadi pucat pasi. Dengan asap hitam kelabu (?) yang mulai muncul disekitarnya.
‘Eh?! Gawat’ pikirnya…
Dengan perasaan yang sangat berat ia mengangkat telponnya.
Yoochun: “Ha…hallo Hyung”
Yunho: “Park Yoochun, Kau tau kan mereka duduk terlalu dekat?”
Nada bicara ini… sial!!
Yoochun: “Hm… ne… hyung” dalam kepalanya yang kelihatan sangat pintar itu ia berfikir. Tapi kok Hyung bisa tau ya?
Yunho: “dan Yoochun, cepat singkirkan tangan nista yang ada di pinggang Jaejoong. SEKARANG!!!” suaranya yang berat dan dalam sukses membuat seluruh bulu kuduk Yoochun berdiri.
Yoochun reflex melihat ke arah HyunJae. Dan benar saja! Sambil membongkar aib temannya, Hyungjoong sedang setengah memeluk dengan tangannya berada di pinggang Jaejoong. Tapi kini tak hanya bulu kuduknya yang berdiri, namun ia merinding memikirkan bagaimana caranya Yunho bisa mengetahui sesuatu sampai sedetail ini padahal ia berada di pulau dan Negara yang berbeda dengan Jaejoong. ‘Apa di Cina Yunho sudah belajar ilmu perdukunan? Atau ia menyewa agen2 sejenis FBI atau CIA’’ pikirnya.
Yoochun: “N..ne… Hyung” ia semakin takut.
Yunho: “he he he he… kau tau kan akibatnya kalau si kambing itu sampai meletakkan satu saja jarinya pada Jaejoong, Chunnie? Sepertinya begitu sampai ke dorm, otot-ototku akan bekerja keras karena mendapatkan ‘Human sandbag’ baru yang ada jidatnya” kini aura dan asap-asap hitam tak hanya keluar dari Yoochun, tapi juga keluar dari handphonenya.
Yoochun tanpa sadar pipis di celananya…… sedikit……
Yoochun: “i…iya aku tau”
Yunho: “Good!”
Tuuuuut…. Tuuuut…….. tuuuuuuuuutttttttt………
Yoochun mengembalikan Hpnya dengan tangan yang gemetaran. Tentu saja HyunJae heran melihat keadaan Yoochun. Apalagi saat Yoochun pindah, memaksa masuk dan duduk diantara Hyunjae. Karena Jaejoong mepet ke jendela, maka Hyunjoong otomatis tereliminasi dari tempat duduk itu.
Hyunjoong: “Yah! Yoochun! Kamu ada masalah apa denganku?!!” karena terjatuh dari kursinya oleh desakan pantat Yoochun, ia sedikit kesal.
Yoochun: “Ma..ma..maaf Hyun, di kursi sebelah sana ada tuyul yang mau mencuri jidatku…” Yoochun berfikir ‘KENAPA HARUS TUYUL? APA KAMU IDIOT? GA BISA MIKIR ALASAN YANG LEBIH REALISTIS APA?’
Jaejoong: “O.O Aaapaa Chunnie? tuyul??” Jaejoong kaget dan sedikit tak percaya.
Yoochun: “tukeran tempat duduk ya?”
Hyunjoong: “……”
Hyunjoong “OK”
Tak lama setelah suasana lebih damai(?)
Jaejoong: “AH!! Lihat Chunnie, dagingnya sudah hampir matang. Ayo dimakan !!” Jaejoong mengambilkan daging untuk Yoochun, namun ia mengurungkan niatnya saat melihat piring Yoochun sudah penuh. Penuh oleh kepalanya Yoochun yang berada diatas piring, poninya terjatuh kearah samping membuat keadaan sensor jidatnya terlihat, matanya terbuka sedikit putih semua, mulutnya terbuka sedikit dengan lidah yang sedikit menjulur dan menghadap ke Jaejoong. Persis seperti keadaan mayat korban penyiksaan. Seketika selera makan Jaejoong langsung hilang. Jaejoong tak tau, entah membernya itu masih hidup, pingsan, sudah mati atau tertidur. Hanya Yoochun dan Tuhan yang tau……
Sementara di Dorm
Changmin berhasil ‘menenangkan’ Junsu yang terus menerus menangis karena kaget atas kejadian koyo dan jidat sore tadi. Kini Junsu sedang tidur (mungkin) dikamarnya sedangkan Changmin berjalan menuju kamarnya setelah seluruh tangannya tak sanggup lagi membawa ‘camilan’ yang ada di dapur. Ia melihat sesuatu, dan…
Changmin: “Ck! Si duckbutt itu ga membersihkan bungkus obat penahan nyeri yang kukasih ke Yoochun tadi”
Setelah meletakkan ‘camilan’nya ke atas meja, ia memakan seiris keripik setan buatan Jaejoong dan membereskan bungkus obat yang masih tergeletak di atas meja.
Changmin: “Eh? Kemasan obatnya baru ya?” ia mengamati lagi bungkus obat itu.
Changmin: “……”
Changmin: “Oh…… ini obat tidur……”
Ralat, hanya Yoochun, Tuhan dan Changmin yang tau……
3 hari setelah kepulangan Yunho dari Cina di lokasi acara TV.
Yunho: “Boo… kau tak apa-apa? Wajahmu pucat sekali” ia meletakkan punggung tangannya di dahi Jaejoong
Jaejoong: “Ne Yunnie…… Cuma sedikit pusing. Tapi ga apa-apa kok” kata Jaejoong sambil tersenyum.
Yunho: “… iya, tapi jangan terlalu memaksakan dirimu ya. Jika kau tak kuat aku akan bicara pada manager hyung dan mengantarkanmu pulang. ne??”
Junsu yang baru kembali dari kamar mandi mendengar pembicaraan mereka.
Junsu: “Uma…… uma sakit ya?” Junsu datang sambil meluk-meluk Jaejoong.
Yoochun: “Eh? Hyung sakit? Kenapa tadi ikut syuting?” Yoochun yang baru selesai take juga langsung bertanya pada Jaejoong.
Jaejoong: “tenang Sue, Chunnie… Cuma pusing sedikit kok… ga apa-apa…” kata Jaejoong tersenyum manis.
Yunho: “Oia Changmin mana? Kok ga keliatan?” Yunho yang baru menyadari bahwa Changmin menghilang dari pandangan mereka bertanya pada membernya.
Yoochun dan Jaejoong geleng-geleng, sedang Junsu masih gelayutan meluk-meluk Jaejoong.
Junsu: “Eh? Changmin mana ya?” katanya beberapa saat kemudian.
YunJaeChun: “……”
Junsu: “Oia! Tadi pas ke toilet, aku liat Changmin lagi main laptop di ruang make up!” katanya, dengan sebuah bohlam 3 watt yang keluar dari kepalanya.
JaeChun: “……”
Yunho: “huuft… setidaknya kita sudah tau Changmin ada dimana”
Junsu: “Hm… tapi umma ga boleh sakit ya… Sue, ga mau kalo Jae Umma sakit. Kalo Jae Umma sakit, Sue sedih…” kata Junsu pada Jaejoong. Ia sudah tak gelayutan, tetapi masih memegangi tangan kiri Jaejoong dengan kedua tangannya dan menatap Jaejoong dengan mata berkaca-kaca.
Yunho The Jung dan Yoochun si cassanova langsung tersentuh hatinya oleh kejadian di depan mereka. Bahkan Jaejoong sampai menitikkan air mata, saking bangganya dengan anak kesayangannya itu.
Jaejoong: “Iya Sue, tenang aja… umma akan berusaha tak akan membuat kamu sampai sedih.” Jaejoong memeluk Junsu sambil menyembunyikan wajahnya yang sedang nangis.
Tak lama, Jaejoong masih memeluk Junsu, YunChun masih terpaku terkesima dengan pemandangan yang menyejukkan jiwa mereka. Tiba-tiba
Jaejoong: “……” melepaskan pelukannya namun kedua tangannya masih berada di bahu Junsu.
Jaejoong: “Sue, tadi kamu habis ke toilet? Tanganmu sudah di cuci belum?”
Junsu: “Em… sepertinya sih belum umma…” katanya polos.
Bruk!!!
Jaejoong seperti merasakan batu yang besar menimpa pundaknya. Ia langsung terdiam, aura di sekitar wajahnya menghitam dan seakan baut di tulang rahangnya lepas, rahangnya seakan langsung terjatuh ketanah.
Yunho yang sudah terpulihkan dari kondisi terpukau, kini ekspresinya langsung berubah menjadi ‘terpukau’ yang lain. Dengan ekspresi yang mirip dengan Jaejoong.
Yunho: “Sue, sudah berapa kali appa Yun bilang? Kalo selesai dari kamar mandi jangan lupa toiletnya disiram. SAMPAI BERSIH. dan cuci tangan. SAMPAI BERSIH.” Yunho yang telah sadar, berusaha kembali mengingatkan anaknya untuk selalu menjaga kebersihan. Karena menurut ajaran Jaejoong kebersihan adalah pangkal dari penghematan.
Sedangkan Yoochun sebagai manusia yang paling normal diantara mereka reaksinya adalah membalikkan badannya menundukkan kepala dan tubuhnya bergetar hebat (nahan ketawa).
Hahaha... another chapter is commin' dan MJ jamin, Chapter selanjutnya bakal membuat kalian Syookk!!
Huuuahahahahaha
*evil laugh
Sorry, Chapter yang ini garing. huhuhu... tapi MJ sudah berusaha, berusaha membuktikan kalo Chunnie adalah orang yang normal. T-T
Tapi MJ jadi kepikiran. mungkin yang dikatakan Yoochun kalo Yunho belajar ilmu perdukunan itu bener??
Gimana menurut reader??
Oia MJ mau mengingatkan Don’t forget to Comment or subscribe....
Anyeooong ^^
Comments