Jaejoong Pregnant and Yoochun Dying?!!!
DBSK Daily LifeDi dorm
Yunho: “Chun, Changmin mana?” Yunho duduk nonton TV sambil ngemil.
Yoochun: “Dikamar hyung, belakangan ini Changmin ga lepas dari laptopnya.” Mata Yoochun ga lepas dari TV. Ia terus memperhatikan acara komedi yang saat itu menampilkan Shin Min Ah yang lagi di gombalin.
Junsu keluar dari kamarnya dengan boneka lumba-lumba di tangan kanannya sambil lari-lari. Keliling dapur, lantai atas, kemudian kembali lagi ke ruang dimana Yoochun sama Yunho lagi nonton TV. Ia lalu berdiri menutupi TV, menghadap YunChun. Tak lama ia air matanya keluar.
Yunho dan Yoochun langsung bangkit dari kuburnya duduknya dan menghampiri si Dolphin yang mulai sesegukan.
Yunho: “Sue, kenapa? Kok tiba-tiba nangis? Appa Yun salah ya? Atau Chunnie jahat padamu?” Yunho memegangi pipi Junsu dengan kedua tangannya dan menghapus air mata dengan jempolnya. Yoochun meskipun iri dan ingin melakukan apa yang di lakukan oleh Yunho hanya bisa membiarkannya dan mengelus-elus punggung Junsu.
Yoochun: “Iya… my Sue kenapa? Ssshh… Kalau Sue ga bilang Chunnie sama Appa Yun ga tau kenapa Sue nagis. Sudah sudah, kalo Sue nangis Chunnie jadi sedih. Sue ga mau kan kalo Chunnie sedih?” ia masih mengelus-elus punggung Junsu.
Junsu: “S… hiks…… s…hiks… su…… hiks… sue… hiks…” Junsu sulit bicara karena tangisannya.
Yunho: “Shhh,…… tenang dulu Sue…” Yoochun memberikan segelas air yang baru saja ia ambilkan.
Junsu: “Appa Yun… Sue… Sue… Sue…”
YunChun dengan deg-degan menunggu apa yang akan dikatakan Junsu selanjutnya. Mereka tanpa sadar mulai keringat dingin.
Junsu: “Sue… Sue lapar… HHuuuaaaa!!!!” Junsu kembali menangis. Dengan lebih keras.
YunChun: “…”
Yoochun: “Hm… tapi Sue benar sih Hyung. Jaejoong Hyung belum masakin kita sarapan seperti biasanya.” Yoochun melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 1 siang.
Yunho: “Kan Jaejoong lagi ga enak badan Chun. Ya sudah Sue jangan nangis lagi. Tunggu sebentar disini sama Chunnie sambil makan potato chips ya. Appa Yun mau manasi sisa makan malam kemarin, buat kamu.” Yunho berjalan kearah dapur.
Junsu mengangguk dan mencoba menghentikan tangisannya. Yoochun dengan senyum lebar yang hampir menyaingi lebar jidatnya menyodorkan potato chips dan menepuk-nepuk sofa tepat disebelah ia duduk. Menyuruh Junsu duduk di sebelahnya.
Junsu mengambil potato chips tersebut dan duduk di sofa paling pinggir, berlawanan dengan tempat Yoochun.
Jleeb!!!
Yoochun langsung menghitam. Auranya. Semua bagian wajahnya melebar, mulutnya, hidungnya, lubang hidungnya, matanya, bahkan jidatnya yang kontroversial itu pun ikut melebar.
Yunho: “Lho? Sisa makanan tadi malam yang banya habis ya Chun? Hmmm….. pasti Changmin nich biangnya. Lho tapi kan Changmin ga keluar-keluar dari kamarnya? Terus gimana ceritanya makanannya bisa hilang?” Yunho masih sibuk dengan pikirannya.
Junsu: “Appa Yuuun…” menoleh kearah Yunho dengan puppy eyes dan suara memelasnya.
Yunho: “Eh… bentar Sue. Appa buatkan sandwich aja ya?” Yunho membuka lemari tempat biasa menaruh bahan-bahan sarapan. Namun yang dilihat adalah lemari yang bersih. Okeh sangat bersih, tanpa selembar roti tawarpun yang tersisa bahkan tanpa ada setitik remah makanan pun yang tersisa.
‘Eh? Perasaanku ga enak nih… jangan-jangan…’
Yunho mulai mencari ke tempat-tempat yang mungkin ada makanannya. Namun usahanya fruitless (ga berbuah, ga bermakanan). Bahkan isi kulkas bersih sampai ke es batu es batunya.
Yunho: “Lho… padahal pas aku ngambil potato chips, kulkasnya masih ada isinya. Kok bisa hilang dalam sekejap?” ia merinding membayangkan gimana caranya Changmin bisa melenyapkan semua yang bisa dimakan dalam sekejap mata, tanpa ia ketahui. Yunho pun membayangkan Changmin yang berubah menjadi vakum cleaner dengan mata dan ujung penyedot vakum sebagai mulutnya.
Yunho: “Chun, kamu belanja keperluan makan ya… di rumah kita ga ada apa-apa yang bisa dimakan. Ini bukan sekedar ungkapan Chun, tapi secara harfiah emang ga ada yang bisa dimakan.” Yoochun yang masih syok nurut aja ketika Yunho mendorongnya menuju pintu depan.
Yunho kembali kedalam dan mencari lagi, siapa tau ada yang terselip dan masih bisa mengganjal perut anaknya yang kelaparan itu. Namun tiba-tiba ia teringat
Yunho: “Eh? Yoochun tadi keluar bawa dompet ga ya?”
Hoooeekkk!!!
Yunho: “Boo…” ia langsung lari kekamar mereka diikuti Junsu.
Jaejoong akhirnya ditemukan di kamar mandi. Ia nunduk di wastafel, masih ber hoeek ria.
Yunho langsung mengelus-elus punggung dan memijat tengkuknya. Sedangkan Junsu kembali sesegukan. Entah karena sedih melihat Umanya yang sakit atau nahan lapar.
Yunho: “Boo, kita kedokter ya…”
Jaejoong: “Ga usah, tadi baru minum obat Yunnie. Mungkin obatnya belum bereaksi. Hmmp!!” Jaejoong langsung berbalik ke wastafel lagi dan ber hoek ria.
Jaejoong: “Yunnie, aku sudah ga apa-apa. Yunnie mending ajak Sue keluar. Aku ga mau Sue liat aku sakit, nanti Sue ga berhenti nangis” Jaejoong mendorong tubuh Yunho menjauh darinya namun Yunho tak bergerak sedikitpun. Lalu Changmin muncul.
Changmin: “Eh? Jae hyung, sakitnya tambah parah ya? Aku ambilkan air hangat ya?”
Jaejoong: “Huum, tolong ya Min… HOOOUUUEEK!!” tak sempat ia menyelesaikan omongannya apalagi untuk berpaling ke wastafel. Akibatnya ada wastafel dadakan yang tercipta. Baju sama celananya Yunho.
Changmin dan Junsu hanya mematung melihat kejadian itu.
Jadi setelah membersihkan diri dan ganti baju, Yunho (dengan berat hati) mengajak Junsu membeli burger. Meskipun begitu fikirannya tak lepas dari Boo nya sedetik pun. Setelah makan dan membungkuskan 25 burger (22 untuk Changmin), ia mengajak Junsu mampir ke Apotek untuk obat Boo nya. Sedangkan Changmin didorm, menjaga Jaejoong.
Ketika Yunho dan Junsu pulang Jaejoong sedang tidur di kamar mereka. Junsu kemudian memaksa agar Yunho mengijinkannya tidur di samping Jaejoong dengan berjanji tak akan mengganggu dan membangunkan Jaejoong. Karena luluh dengan perhatian anaknya ia akhirnya mengijinkan Junsu tidur di samping Jaejoong.
Yunho POV
Aku masih tak berhenti memikirkan Boo Jae, meskipun kini ia tidur, wajahnya benar-benar pucat. Bibir yang seindah mawar, kini berwarna pucat. Huuft… Jae… My Boo Jae…
Aku turun kelantai bawah dan melihat tumpukan burger.
“Sebaiknya aku segera memberikannya ke Changmin sebelum jadi benar-benar dingin”
Aku berjalan menuju kamar Changmin. Namun tak biasanya pintu kamar Changmin tidak tertutup, masih terbuka sedikit. Jadi aku berjalan jinjit mendekati kamar Changmin dan mengintip ehm… mungkin menguping juga.
Changmin sedang menelpon seseorang, dengan posisi membelakangi pintu dan Hp di telinganya.
Changmin: “Kyu… kau tau kan sebentar lagi hari itu? (………) Ada masalah… (……) Aku tak tau, awalnya dia Cuma sakit. Ini sudah beberapa hari.”
‘Eh? Apa Changmin sedang membicarakan Boo Jae?’ pikirku.
Changmin: “Lalu ketika aku mengeceknya tadi, ternyata Jaejoong hamil” (……)
Prrang prang prang… (bunyi hati yang telah hancur berkeping-keping)
Changmin: “Gimana donk Kyu? Aku bingung……” (……)
Aku langsung menutup mulutku, menjauh perlahan lahan dari kamar Changmin. Sampai saat ini pun bunyi retakan hati, masih bisa ku dengar. Dan tanpa ku sadari aku sudah berada di dapur.
Jaejoong hamil???
Ini ga mungkin… Jae… my Boo Jae ga mungkin hamil.
Author POV
Junsu turun dari kamar YunJae. Ia ingin mengganti air panas yang disediakan Changmin sebelumnya, karena telah dingin. Begitu ia sampai ke dapur ia bertanya pada Yunho.
Junsu: “Appa Yun… Air panasnya dimana ya? Punya Umma udah dingin…” Junsu bingung. Karena Yunho tak merespon sedikitpun. Bahkan bergerak pun tidak, mungkin tak bernafas juga.
Junsu: “ Appa!!” masih tak ada respon
Junsu: “ Appa Yun!!” lebih nyaring, dan tetap tidak ada respon.
Junsu: “ AAAAAAAAPPPPPPAAAAAAA YUUUUNNNNN !!!!!!” suara dolphin kejepit kapalpun keluar. Namun tetap tak ada respon. Mungkin gendang telinga Yunho saat itu sudah tak berfungsi. Karena ada cairan yang keluar dari telinganya tepat setelah teriakan Junsu terakhir.
Karena tak juga ada respon dari Yunho, maka Junsu menyerah. Ia berencana menanyakan kepada Changmin. Namun ketika ia melihat pintu kamar Changmin terbuka.
Junsu: “Minnie?” ia mengintip kedalam. Ia melihat Changmin sedang duduk dan menelpon seseorang, dengan earphone(?). karena tak ingin menganggu Changmin, ia berdiri di depan pintu masuk dan menunggu Changmin selesai menelpon. Tapi jelas ia tak dapat menghindari untuk tak mendengar apa yang dibicarakan Changmin.
Changmin: “Makanya itu, aku sudah bilang! Aku tak bisa ikut!! (……) tadi kan aku sudah bilang Jaejoong hamil” (……)
Junsu: ‘eh Umma hamil? Jadi sebentar lagi aku punya adik ya? Tapi kok Umma hamil ga bilang-bilang ya?’ begitu mendengar kabar itu, Junsu langsung sibuk dengan pikirannya.
Changmin: “Dan parahnya lagi Kyu, Yoochun! (……)”
Junsu: ‘Chunnie??’
Changmin: “Yoochun sakit Kyu… Dan ga mungkin akan bertahan lebih dari 3 hari!! (……)”
Junsu: ‘Apa?!! Chunnie sakit? Dan umurnya tinggal 3 hari lagi?’ kini pikiran Junsu mulai bekerja dengan lebih keras dari biasanya. Asap-asap yang biasa keluar dari angkot tua (yang berwarna hitam dan ngebul) yang dipaksa naik ke tanjakan di sertai efek suara, mulai keluar juga dari telinganya karena ‘mesin’ di kepala Junsu mulai bekerja.
Junsu: ‘Jika Chuniie sakit dan umurnya tinggal 3 hari lagi……… Sue ga bakal ketemu Chunnie lagi terus… terus… terus… Chunnie… Chunnie…’ air mata mulai keluar dari matanya. Dan Junsu reflex langsung lari ke kamar nya dan Yoochun. ia menjatuhkan dirinya di kasur mereka.
Junsu: “Hiks… Hiks… Chunnie ga mungkin mati kan? Iya kan Chunnie??” ia mengambil bantal Yoochun dan memeluknya. Dan ia kaget setengah mati ketika menemukan banyak rambut di bawah bantal Yoochun.
Dengan tangan gemetar ia mengambil sehelai rambut itu dan mulai meneteskan air mata lebih deras.
Junsu: “Chunnie, kenapa kamu ga pernah cerita kalau Chunnie sakit? Dan sakitnya Chunnie ternyata ini…” dengan tangan yang masih gemetaran ia mengangkat sehelai rambit itu kedapan matanya.
Junsu: “Jadi Chunnie akan mati karena ini… karena jidat Chunnie semakin melebar, terus… terus… nutrisi di seluruh tubuh Chunnie diambil semua sama jidat Chunnie bahkan sampai membuat rambut Chunnie rontok… dan bikin Chunnie mati…. HUUUAAAAAAA~~~~”
Thank You Reader yang udah membaca FF MJ hingga akhirnya sampai disini!! Hehehe…
Oia, udah mau liburan ya?!! Selamat liburan yah! Semoga hasil rapotnya baik kaya rapotnya Junsu. Hehehehe…
Junsu: “Iya! Rapot Sue nilainya bagus semua lho!”
Jaejoong: “hahahaha anaknya siapa dulu dong!! Jae Umma sama Appa YunYun!!, Yeabo.. liat deh rapot anak kita. ^^” narik2 Yunho.
Yunho: “Ohohoho… beneran Boo? Mana-mana??” Yoochun ikut ngintip di belakang.
Junsu: “Ini!!!” Buka halaman rapot, dan nunjukin dengan bangga
YunJaeChun: “……”
Yoochun: “tapi Sue, ini kan 6 semua…”
Junsu: “Tapi ini kan angka cantik Chun! 6666666666666……… eu kyang kyang…… lagi pula ini nilai terbagus yang Sue dapat!”
Yunho: “Em… Boo… tadi kamu bilang nilainya bagus semua……”
Jaejoong: “Eh! Mungkin tadi pas di liatin, Sue pegang rapotnya kebalik. Jadi aku lihatnya 9 semua…” o_O
Changmin: “yang nilainya 6 semua di banggain. Huh! Lord voldemin sih ga level kalo rapotnya segitu. Lord voldemin sih nilainya perfect semua! Karena di dunia ini ga ada yang mengalahkan kejeniusan dan keevilan ku. Huahahaha……” evil laugh
Tunggu lanjutannya yah! !!! Masih MJ tulis… hehehehe O.o
Don’t forget to Comment or subscribe, Ne??
Anyeong ^^
Comments