Karena Pertolongan Maknae Itu... (Re-Upload)

Gerakan Persatuan Pemberontakan Maknae (Maknae Rebellion)

Shim Changmin punya ritual tertentu yang wajib dia lakukan tiap hari Minggu dan hari libur. Ritual itu adalah bangun dari sisi kanan, menguap tiga kali, tepuk tangan satu kali, dan merencanakan apa sarapan buat hari ini. Lalu dia melangkah ke dapur, bertemu ummanya orang satu dorm di sana lagi masak, dan makan seperti biasa. Tapi kalau Jaejoong ternyata belum bangun—

“Hyung! Bangun hyung! Hyung! Cepet bangun hyung!” jerit Changmin histeris sambil menggedor-gedor pintu kamarnya Jae. “Hyung! Ayolah, bangun! Aku bisa dengar kasurmu minta dibebaskan dari beban yang sungguh tak pantas dia dapatkan hyung! Banguuun!”

Begitulah, selama setengah jam nonstop sampai Yang Mulia Kim Jaejoong keluar dengan tampang yang gak pernah dibayangkan oleh fansnya sebelumnya.

Tapi hari ini, Changmin terpaksa bangun dengan cara berbeda.

Pagi itu, suara minus lima oktaf bernuansa horor menyambutnya. “Selamat pagi Changmin...”

“Huaaaa!!!”

Yunho, masih pakai baju tidur kucel duduk di sebuah kursi di samping kasurnya Changmin, di tangannya ada sebuah makhluk yang tak asing bagi seluruh penghuni dorm: anak angkat Yunho yang dia temukan di sebuah toko suvenir yang dia beri nama ‘Bambi.’

“Kau tahu Min, Bambi itu cowok loh...” kata Yunho sambil mengelus-elus anaknya.

“...”

“Meskipun... meskipun putraku ini gak mempunyai buktinya...”

“...”

“Jadi... aku sedikit meragukannya... dia ini benar anakku apa bukan...”

“Hyung, aku udah tau kalau Bambi itu cowok.”

“Eh? Benar? Dari mana?”

“Lihatlah filmnya hyung! Kamu nangis-nangis nonton filmnya kemarin lusa tapi kamu gak ngerti ceritanya?”

“Gimana gak nangis Min?” Yunho melototinya. Tapi kemudian dia memeluk bonekanya lagi dan nangis tersedu-sedu. “Dia... dia gak punya ibu! Persis kucing tetanggaku yang sebatang kara yang suka mencuri jus melonku tiap aku mau minum!”

“...Hyung... pertama, kucing tetanggamu berarti kucing tetanggaku juga. Kedua, kucing itu memang gak sebatang kara, dia pasti punya banyak sodara lain ayah ato ibu. Ketiga, aku gak tau kalo ada varietas kucing baru yang suka minum jus.”

“Oh...” Yunho manggut-manggut. “Terus kamu tau dari mana dia ini cowok?”

“Dia suka sama temannya hyung, yang namanya Feline itu (A/N: Jangan tanya kenapa saya bisa hafal ceritanya ~(O_O~) (~O_O)~). Mereka akhirnya—”

“Yadongan dan punya anak? Tapi... kalo dia bisa puya anak... seberapa ukuran anaknya itu? Bambi-san udah segini ukurannya, mau sekerdil apa anaknya nanti?”

“... Hyung, sebenarnya mau apa kamu ke sini?”

Yunho terdiam sebentar. “Oh, itu...”

Changmin merasa bersalah waktu Yunho menunduk, dan badannya menggigil seperti mau nangis. “Hyung?”

“Kenapa...” Yunho mulai bergetar badannya, seolah dia mau nangis.

“Eh?”

Lalu dia menggenggam Bambi yang malang itu dan menghambur ke Changmin.

“KENAPA JAEJOONG SELALU MENGHINDARIKU MIN??? AKU GAK TAHAAAN LIAT DIA SEPERTI MAU NANGIS KALO LIAT AKUUU!!! APA AKU EMANG SEJELEK ITU MIN???” seru Yunho dengan mata berair.

“Hyung! Lepas—”

“Tolong aku Miiin!!! Apa gak cukup aku tunjukkin dia fanfic Yunjae dan merusak kameranya supaya dia marah ke aku dan aku bisa melihat dia lebih lamaaa???”

“Hyung, itu—”

“Oh, bentar, itu skenarionya Banjun Drama.”

“Aku gak—”

“Min? Kenapa mukamu biru?”

“Nafas hyung— aku—gak bisa...”

“Oh.”

Maka Yunho melepaskan maknae yang malang itu. Changmin megap-megap.

“Jadi... kenapa Jaejoong menghindariku Min?”

Setelah lega karena tahu dia masih bisa bernafas, Changmin menatap hyungnya itu dengan pandangan aneh. “Karena kamu selalu nempel dengan Junsu hyung dan menonton acara-acara TVnya yang aneh itu.”

“Tapi Min...”

“Tapi apa?”

“Acara-acara seperti Sesame Street, Barney and Friends, dan Dora the Explorer bisa menaikkan IQmu beberapa digit...”

“...menaikkan?”

“Iya. Aku bisa merasakan akhir-akhir ini bertambah pintar.”

“...Itu kan perasaanmu aja hyung...” gumam Changmin. “Tapi untuk orang seumuran kita kayaknya efeknya bakal berkebalikan deh.”

“Lagian, apa hubungannya acara TV dengan Jaejoongie Min?”

“Dia... dia prihatin setiap kamu menonton acara semacam itu...”

“Prihatin?” Yunho mengangguk-angguk. Dia mengelus-elus ‘anaknya’ lagi dan bertanya, “Lalu... aku harus apa Min?”

“Hmm?”

“Apa yang harus aku lakukan supaya Jaejoong bisa duduk dalam jarak kurang dari dua meter dariku?”

“Oh... itu.” Changmin berpikir sebentar. “Kamu ingat waktu kita ke pesta ulang tahunnya Leeteuk hyung?”

~~~

Setelah memberikan hadiah ke leader Super Junior yang berulangtahun itu, Jaejoong mengambil satu tempat duduk di meja makan. Dia atas meja sudah ada berbagai macam makanan yang kononnya, diamasak oleh Kim Ryeowook seorang.

Di sebelah kirinya ada Kim Heechul, dan sebelah kanannya ada... Yunho. Jaejoong merinding mengingat Yunho, Junsu, dan pesta teh mereka bersama ‘Kuma-san’, ‘Bambi-san’, dan ‘Usagi-sshi’ yang tak lain tak bukan adalah boneka-boneka yang biasa ditemui di toko-toko bercat pink.

Jaejoong menghela nafas. Mungkin lebih baik dia mengobrol sama Heechul daripada mikirin dua orang tak sadar usia itu. “Ehm... Hee—”

Dia terpana.

Heechul memakai kemeja merah kota-kotak putih, persis seperti punyanya. Heechul yang merasa dipanggil menoleh ke Jae. “Ya?”

“Kamu...”

“Ada apa Jae?” Dia melihat bajunya kalau di bajunya ada noda atau kotoran, lalu sadar kalau Jaejoong pakai baju yang sama.

“Kamu menyontek aku! Dasar plagiator!” seru Jaejoong.

“Apa? Kamu yang njiplak! Kamu sama aku kan lebih tua aku! Kamu ini bisanya niru-niru aja!”

“Mentang-mentang kamu lebih tua, bukan berarti aku selalu nyontek kamu! Ngaku aja deh kalo kamu njiplak aku!”

Mendengar suara ribut-ribut, Yunho menoleh ke Jaejoong dan Heechul yang sekarang lagi cakar-cakaran kucing. Dia menghela nafas dan mengalihkan perhatiannya. Di sebelahnya ada Yesung yang lagi minum es.

Yunho terpana melihat kaos jersey Manchester City yang dipakai Yesung sama persis penampakannya dengan punyanya.

“Yesung...”

Yesung menoleh ke Yunho yang menatapnya dengan mata berkaca-kaca.

“BRO!”

~~~

“Jangan pernah memakai baju yang sama dengan Jae hyung. Dia bisa ngamuk.”

“Hmm... hmm... hmm...” Yunho manggut-manggut. “Terus? Apa lagi Min?”

“Ehm... ingat hari Minggu minggu lalu hyung. Jae hyung beli kamera baru dan kita tiba-tiba punya paparazzi di dalam dorm.”

~~~

“Huaaaa!!!”

Jaejoong ketawa-ketawa sambil lari-lari memandangi kameranya. Yoochun, lagi mandi sambil nyanyi-nyanyi, dan dia potret tepat waktu posisinya kayak penyanyi soprano ngambil nada tinggi. Jidatnya yang lebar itu kini merasa tersaingi oleh mulutnya, dan matanya melebar. Kedua tangannya persis posisinya seperti tangannya patung Liberty. Jaejoong tersenyum puas.

“Hyung! Hyung! Jangan hyung!” Yoochun menjerit histeris dari dalam kamar mandi, gak mungkin bisa keluar dari situ. Sementara itu Jaejoong masih ketawa-ketawa.

Dia mencari sasaran lain. Changmin yang lagi menghitung jumlah butiran nasinya? Junsu yang lagi main Winning Eleven sama Yunho? Hmm... terlalu biasa.

“Apa ya...”

“Hyung, aku boleh tanya gak hyung?”

“Eh?” Jae menoleh ke Changmin. “Ada apa Min?”

“Aku punya sebuah lolipop rasa melon, diameternya 2 senti, dari kemasannya aku tahu beratnya 35 gram. Berapa kali aku harus menjilatnya supaya permen itu habis hyung?” tanya Changmin, masih mengambil satu demi satu butiran nasi dari mangkoknya pakai sumpit.

“...Kenapa kamu tanya aku Min?”

“Karena kamu adalah maestro kuliner dorm ini.”

Jaejoong diam, berpikir. Dia membayangkan permen itu, lalu Changmin, lalu Changmin menjilat permen. Satu, dua, tiga, empat, lima, enam—

Setengah jam kemudian...

“Hyung, udah ketemu?”

“Belum Min.”

“Baiklah, aku cari sendiri deh,” kata Changmin, memandang butiran nasi yang dia pindahkan dari mangkoknya. “Kau tahu hyung, Yunho hyung baru selesai main polisi-polisian sama Yoochun dan Junsu baru saja. Mereka ribut banget hyung.”

“Dia jadi apa?”

“Polisi tidur.”

“...” Jaejoong menggeram. Yunho, tiduran di lantai sementara Junsu jadi petugan jalan dan Yoochun setengah hati jadi pengguna jalan. Itu—itu—itu—

“TIDAAAKKK!!!”

Changmin, dengan mata lebar memandang Jae dengan aneh. “Apa hyung?”

“Shim Changmin!” Jaejoong melototi anaknya itu. “Kamu membuatku melewatkan momen spesial itu karena pertanyaan bodohmuuu!!!”

“Heh?”

“Kamu harus tahu Min! Kejadian itu gak akan terjadi dua kali! Ada gunanya aku beli kamera ini tahu!”

“Hyung, aku—”

“Makan di luar mulai hari ini sampai empat hari ke depan!”

~~~

“Jangan membuat Jae hyung kelewatan memotret hal aneh, atau ajaib, atau sebagainya.”

“Hmm... oke oke. Bambi ah, ingat-ingat itu ya.” Yunho senyum-senyum memandang bonekanya, dielus-elusnya kepala boneka itu. “Ada lagi Min?”

“Hyung, aku ini bukan sasaengnya Jae hyung. Aku gak tau lagi.”

Yunho menghela nafas, memeluk boneka Bambinya. “Terus... terus aku harus gimana? Kalau aku gak tau cara supaya dia gak takut sama aku lagi, maka—maka—maka—aku gak punya sesuatu buat nemenin aku tidur selain Bambi-ah.”

“Sesuatu buat nemenin kamu tidur?” Changmin berpikir sebentar. “Coba kamu tanya orang yang tahu tentang dia dan bisa bantu kamu.”

“Siapa?”

“Mana aku ta—” Changmin berhenti, evil smile-nya membuat penampakan. Auranya berubah seketika. Yunho yang terlalu polos ini gak tahu apa-apa.

“Min?”

“Oh. Aku tahu siapa hyung. Sekarang mandi dan kita akan bertemu mereka.”

~~~

Eh? Tapi aku baru mau paksa Bom unnie keluar kamar mandi pake petasan ini.

“Itu kan bisa nunggu. Ayolah~ plis plis... Ini kesempatan langka loh. Mumpung Yunho hyung—”

Aku ikut hyung!” sahut Taemin yang juga lagi di telepon. “Aku udah puas coret-coret muka Onew dan Jonghyun hyung sampai mereka jadi mirip Dakocan.

“Taemin... Dakocan itu mukanya hitam.”

Taemin cengengsan. “Ditto! Betul!

...Taemin oppa, aku gak tau harus tepuk tangan atau kasihan sama Onew dan Jjong oppa.

Makasih Minzy, itu benar-benar pujian yang berarti buatku.

Changmin menghela nafas, lalu tersenyum. Dia benar-benar bangga sama dua dongsaengnya ini. “Woi, jadi setuju gak kalian ini?”

Aku ikut deh oppa. Pokoknya... jangan—

“Oke! Nanti aku SMS lagi ya.”

Dan telepon ditutup. Kyuhyun yang udah ada di dormnya DBSK memandang Changmin beberapa saat.  Dia udah diberitahu tentang apa yang akan Changmin perbuat pada leadernya kali ini. Merasa diliatin, Changmin pun balas memandangnya.

Lalu, mereka cengengesan.

~~~

“...dan Heechul itu bilang dia beli celana jins itu sebelum aku! Bohong banget! Dari jauh juga udah keliatan kalau itu baru! Aku beli lebih dulu!”

Junsu yang duduk di meja makan senyum-senyum sambil mendengarkan curhatan hyungnya yang lagi masak. “Terus kaos ini!” Jaejoong berbalik dan menunjuk kaosnya yang bergambar Tom and Jerry. “Dia ternyata juga punya! Aish! Dasar Heechul itu penyontek!”

“Heechul?” tanya Yunho yang kebetulan lewat.

Jaejoong terdiam, pelan-pelan menoleh ke Yunho yang baru keluar kamar. “Heechul pakai kaos itu Jae?”

“I—iya.”

“Hmm...” Yunho memandang Jae dari atas, bawah, atas, bawah lagi. “Terus waktu kalian ketemu di ulang tahunnya Leeteuk kalian juga pake baju yang sama kan?”

“Iya...”

“Hmm...” Junsu memandangi dua appa dan ummanya dengan bingung. Bingung karena Jaejoong tiba-tiba berhenti curhat, bingung sama nasib ikan goreng yang masing di atas kompor, sama bingung karena Yunho kebalik pakai kaosnya.

Beberapa saat kemudian Yunho senyum-senyum sambil berkata, “Aku lebih suka kalau kamu yang pakai.”

 

A/N: Sebenernya ini sudah aku update tanggal 2 kemarin, tapi aku baru nyadar ada yang gak dapet notifnya ya ._. (Karena waktu itu AFF lagi eror.)

Comm? ^^

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
psyche_delic
Jangan lupa comm ^^

Comments

You must be logged in to comment
GustiAyuArie #1
Chapter 1: jaejae malu2 buldog
yun lebih cocok malu2 siberian husky :v kocak author, chanhmin pasti stres :D
sarahmulyaniSM #2
Chapter 13: ƗƗɑƗƗɑƗƗɑ kocak ffnya :D
Rafiz_Sterna #3
Chapter 13: hebat! masakan Yunho bisa buat amnesia...
fumiyo #4
Chapter 13: mhuaaahaaahaa g lepas dr mkanan...><
oconxs #5
Chapter 13: wow minnie kamu memang cast yang ajaib! yang mulia shim changmin katanya?? wahahahahaha...
emas 7:3 katanya? ampun dahh, itungan banget jadi orang!!

tariyan, ini kamu bikin interview buat shim changmin sebagai cast atau ini modus kamu buat membongkar jati diri? LOL

pelajaran ekonomi? what!! kamu masuk IPS?? bukan IPA??? O.O
#siram tariyan pake kembang luntas

terusin yahh..awas kalau kelamaan mandek, nanti aku hantui hidupmu!
#ngancem author
yunjaemania
#6
Chapter 13: makan lah selagi kau bisa...

kalau orang memberi 3 aku akan mengambil 7, kalo orang meminta 7 aku akan memberi 3.

Min, untung aku ga terlahir sebagai jodohmu... kamu pelit dan maruk ternyata yaaaa...

#lari meluk Kyuhyun..



maap ya telat, ga tau dah diupdet:(
yunjaemania
#7
Chapter 12: astaga!!! Chunnie ngebegoin junsu yang udah bego!!

"Kita bisa bernafas di bawah air!!!"

Astaga junsu.... trus... masa naga punya klorofil?? Wkkkkk!!!


trus...


aku suka scene Kyu sama Teuk di kamar,,,, hihihi bukan fic yadong katanya, ternyata Kyu cuma mau nunjukin jam nya bisa nyala. Pliz deh Kyuuuuu, haha.

Kayaknya Kyuhyun bakal jadi biasku setelah Changmin, *sobs*


terus...


JAEJOONG JADI AMNESIA KARENA MAKAN NASI GORENG BUATAN YUNHO???


KOK BISAAAAAAAA????
whitepen #8
Chapter 13: Nyari fict ini sejak lama..
Akhirnya ketemu juga.. ._.

Bener2 oase di tengah padang tugas yg menggunung..
nha_sekai #9
Chapter 12: Yoochun GENIUS!!! Sy baru sadar klo qt bisa napas d bwt air.