Ruang TV dorm Dong Bang Shin Ki, setengah jam setelah pulang dari shooting variety show.

“Semuanya,” kata Jaejoong sambil berdehem. “Aku punya sedikit berita untuk kalian.”

Yunho yang tadinya main game di hape langsung menjatuhkan hapenya.

Changmin yang sedang makan keripik kentang berhenti makan.

Yoochun yang sedang membaca majalah menjatuhkan majalahnya.

Junsu yang gak ngapa-ngapain mencuri keripiknya Min sambil cengengesan.

“Jae...”

“Jae hyung?”

“Jaejoong-ah..”

“Waaah! Rasa sapi panggang!”

Melihat reaksi para membernya yang gak normal itu Jaejoong pasang tampang cengo.

“Kalian ini kenapa sih?”

“Harusnya aku yang tanya itu,” kata Yunho.

“Aku pernah melihat ini di telenovela,” kata Changmin, mengelus-elus dahi—eh, dagu ala detektif.

“Iya Min, aku juga. Tak salah lagi... berita ini... akan menggemparkan seantero RT kita,” sahut Yoochun.

“Hah?” Jaejoong semakin merasa aneh. “Apa? Kalian pikir aku mau bilang apa?”

Dengan suara leader-sshi yang turun dua oktaf dan tampang (sok) serius Yunho berkata,“Jaejoong ah... apa kau... kau—”

“Aku apa?”

“Jaejoong ah, apa kau hamil di luar nikah?”

Hening, kecuali suara kresek-kresek Junsu merogoh keripiknya Min lagi. Saat Junsu mengunyah keripik itu, mereka masih gak ngomong apa-apa. Maka si dolphin ini memutuskan untuk memecah kesunyian dengan berkata, “Yunho hyung salah melontarkan pertanyaan, Jae hyung, jangan kuatir.”

Masih hening.

“Yang betul,” Junsu berdehem dan dengan peniruan suara Yunho yang gagal berkata, “Jaejoong ah, apa kau mengandung anak orang?”

Antara terpana, tidak percaya, dan kaget setengah mati, Jaejoong gak bisa melepas matanya dari ketiga member yang terus memandangnya; si Junsu terlalu fokus sama camilannya sang maknae.

Lalu ia menarik nafas panjang dan dengan tenaga penuh—

“KALIAN INI JANGAN NGOMONG ANEH-ANEH!!! AUTHOR FF NI GAK AKAN PERNAH BIKIN FF MPREG!!!”

“Author FF ini siapa sih omong-omong?” tanya Min, masih gak sadar makanannya dirampok sang dolphin.

Jaejoong manyun dan berkata, “Orang yang sangat tidak normal yang ketagihan sama baunya bensin sampai dia pernah bilang suatu hari bensin akan dianggap ilegal karena termasuk barang narkoba.”

“Aku setuju!” seru Junsu sambil ngunyah keripik.

“Jadi... kalau kamu gak hamil... apa beritanya?” tanya Yunho.

“Kakak-kakakku akan ke sini dan kita akan jalan-jalan besok, jadi...” Jaejoong nyengir kuda, tapi masang mata setan yang bahkan bikin Yunho, sang leader gemetar hebat. “Kotori dapurku, itu hari terakhir kalian hidup.”

“...”

Cengiran itu hilang dan Jaejoong tersenyum lembut. “Ngomong-ngomong soal dapur aku jadi inget kita belum makan. Kalian mau makan apa?”

Orang ini beneran Kim Jaejoong gak sih, pikir Yoochun. Author FF ini bener-bener demen ma orang-orang saiko ya...

A/N: Emang! :D

~~~

“Jadi... apapun yang bikin ketagihan akan termasuk golongan narkoba dan akan dianggap ilegal ya...” kata Changmin pada Yunho setelah ia menyeret leader itu ke kamar mereka. “Berarti kamu bisa ditangkap polisi karena masak nasi goreng hyung.”

Yunho melongo.

“Kamu mengerti logikaku yang menakjubkan ini kan hyung?”

“...iya.”

“Bagus, jadi... kamu akan tetap masak nasi goreng. Dia pulang dari jalan-jalan dan ada yang masak buatnya.”

“Kenapa tetap nasi goreng?”

“Buktikan pada Jaejoong hyung bahwa kau bahkan akan rela pakai baju garis-garis hitam putih buatnya.”

“...”

“Mengerti logikaku yang menakjubkan ini kan hyung?”

“Iya...”

“Bagus. Sekarang...” Changmin mengeluarkan hapenya. “Kita akan telepon Minzy.”

Lalu...

“Maap banget ya oppa, aku gak bisa ke sana besok.”

Changmin terbelalak. “Apa? Kenapa?”

“Ehm... kita mau ke Jepang besok.”

“Ah...”

“Tenanglah oppa, internet itu ada gunanya kok,” bahkan Min bisa ‘mendengar’ Minzy tersenyum di hapenya itu. Betul, mendengar. “Udah dulu ya, aku mau tidur.”

“Oi! Bentar—” tuut tuut tuut.

Changmin menghela nafas dan menutup hapenya. Di belakang ada Yunho yang masih main game ‘Swiper Don’t Swipe’ di hape dan sesekali dia melengking, “Swiper jangan mencuri, aduh! Brengsek!” saat lagi main.

Baik, setelah couple Yunjae terbentuk, maka akan lebih mudah untuk menjalankan misinya terhadap leadernya itu. Lebih cepat lebih baik, karena Min gak suka menunggu...

“Hyung.”

“Apa Min?”

Min berdiri dan memandang hyungnya yang duduk di tempat tidurnya Yoochun, dari layar hapenya ada Dora yang berusaha menyetop Swiper dan instruksi untuk menekan sebuah tombol. Oke, Yunho biasa main game online seperti Assasin Creed ato DOTA dan perubahan seleranya emang terlalu ekstrim.

“Buka internet, lakukan sendiri.”

“...kau mau aku masak nasi goreng atau membakar dapur...”

“Buatlah nasi goreng rasa banana milk dan buat Jae hyung terpukau.”

“...banana milk.”

“Itu nasi goreng yang langka hyung, dan Jae hyung mungkin suka. Logikaku menakjubkan kan hyung?”

“...sangat mengagumkan, Min.”

~~~

Keesokan harinya...

“Junsu.”

“Hmm? Oh, ada apa Chunnie?”

“Jaejoong hyung udah pergi ya?”

“Udah. Emang kenapa Chunnie?”

“...kusarankan agar kamu gak deket-deket dapur.”

“Kenapa?”

“Yunho hyung... mau... masak.”

“...Oh! kalau begitu yang perlu kita lakukan adalah gak jauh-jauh dari hape dan telepon, Chunnie!”

“Kenapa?”

“Supaya ga repot kalo mau telepon ambulans ato pemadam kebakaran ato tim SAR.”

“...oh...”

Sementara itu, Changmin memandang Yunho yang sedang melihat-lihat isi kulkas. Di tangannya ada hapenya dimana anggota-anggota MR lain melaporkan hasil kerjanya, real-time. Kecuali Minzy.

“Ketemu sesuatu hyung?”

“Ikan... daging... sawi... bawang... ikan lagi... sawi lagi...”

“Ambil apa saja yang menurutmu pantas untuk dimasukkan ke nasi goreng.”

“...aku gak pernah masak Min.”

“Tapi kamu pernah makan hyung, salah satunya makan nasi goreng.” Min terdiam, lalu matanya melebar setelah berpikir selama beberapa saat. “Ya kan?”

“...kau pikir selama ini kenapa aku bisa hidup Min?”

“Oh...”

~~~

“Dia sudah selesai kah, Chunnie?”

“Belum...”

“Hmm... sebenernya Yunnie hyung mau masak apa sih?”

“Entah lah, tapi—Yunnie!?”

“Iya, Yunnie mau masak apa?”

Yunnie. Yunnie. Yunnie. Yunnieyunnieyunnie.

“Kenapa...”

“Chunnie, kan udah aku bilang, jangan jauh-jauh dari hape supaya kita bisa telepon tim SAR kalo terjadi apa-apa, jadi ga usah khawatir.” Junsu nyengir kuda. “Ne, sekarang enaknya kita ngapain ya?”

Yunnie katanya, Yunnie... kenapa... harusnya cuma ada Chunnie...

“Junsu...” Yunnie katanya...

“Hmm?”

“Mari kita wujudkan idemu untuk berjalan di atas air itu.”

“Chunnie baik deh! Ayo!!!”

Cinta itu memang hebat ya... dia bahkan bisa membuat seseorang mengabaikan kewarasannya... pikir Yoochun. Author FF ini emang aneh.

A/N: Ehm... maap ya ga lucu, entah kenapa... .___.

Aku bener-bener mikir apa bensin itu termasuk narkoba, karena baunya bikin ketagihan kan, kaya lem. Ato mungkin belum...

Hmm...

Komen?