"Kita Butuh Sedikit Perkakas..."

Gerakan Persatuan Pemberontakan Maknae (Maknae Rebellion)

Sejak lahir, Shim Changmin tidak pernah merasa se-shock ini.

Suasana di dalam mobil benar-benar sepi. Sepi karena Kyuhyun masih trauma dengan serangan tiba-tiba dari fansnya, karena Changmin masih shock, dan karena Taemin lagi main game di belakang.

Untunglah, karena otak cepat Changmin dan keberuntungannya, mereka bisa lolos dari para fans.

~~~

Flashback

Sudah hampir satu jam mereka diserang oleh para fans. Kalau Changmin disuruh menandatangani satu lagi kaos, buku, poster, atau kantong belanjaan, dia bakal kena kram tangan (?) yang gak akan hilang selama berhari-hari.

Dia pun melihat Kyuhyun juga mengalami hal yang sama. Dia berusaha mencari sesuatu (atau seseorang) yang bisa meloloskan mereka dari kerumunan fans yang menggila.

Lalu matanya berbinar-binar. “Lihat! Hyunbin hyung alih profesi dan jualan koran!” Dia menunjuk seorang penjual koran yang mirip sama Hyunbin. Orang yang ditunjuknya itu gak merasa, enggak tau akan ada bahaya BESAR yang mengancamnya.

Para fans pun menoleh ke arah yang ditunjuk Changmin. Mereka menjerit lagi dan meninggalkan kedua maknae itu buat berlari ke arah si loper koran. Changmin melirik Kyuhyun. Merka masuk ke mobil dan langsung kabur.

~~~

Changmin merinding dengan apa yang mungkin terjadi sama si loper koran yang malang itu. Ah, biarin. Yang penting dia udah lolos.

Dia menoleh ke Kyuhyun yang menyetir dengan tampang seperti baru dikejar-kejar pasien RSJ. Di pangkuannya ada setumpuk barang pemberian fans. Dia pasti masih trauma buat menyentuh barang-barang tadi. Mata Changmin tertuju pada satu bungkusan kertas kecil berlabel—

“Takoyaki.”

Kyuhyun mengerem mobilnya di lampu merah dan menoleh ke Changmin. “Apa?”

“Itu. Itu takoyaki kan?”

“Maksudmu makanan Jepang yang terbuat dari makhluk laut berlendir, tak bertulang, bertentakel delapan dan punya mata sebesar bola pingpong itu?” tanya Kyuhyun.

Istilah teknisnya adalah ‘Gurita’.” Changmin menyambar bungkusan itu. “Jangan-jangan kamu pobia sama gurita.”

“Enggak. Aku pobia sama fan meeting tiba-tiba.”

Changmin mengangkat bahu. Dia menoleh ke arah Taemin, menawarkan takoyaki tadi. “Kamu ketemu Minzy tadi?”

“Iya. Lewat telepon.”

Kyuhyun ikut menoleh ke Taemin. “Kamu menelepon Minzy?”

“Enggak. Aku ditelepon.” Taemin mengacungkan HPnya. “Dia ada di dormnya 2PM.”

“Heh?”

~~~

“Menurutmu...”

Yoochun menarik nafas dalam-dalam. Dia memandang Junsu lalu merasa gugup lagi. Si dolphin itu balas memandangnya dengan bingung. “Menurutku apa Chun?”

“Menurutmu...” Ikan sarden, ikan sarden! Pikiran dan tindakannya kadang-kadang gak sinkron! Kasih pertanyaan yang gampang! “Menurutmu kita punya persamaan dalam apa aja Su?”

“Hmm...” Yoochun memandang Junsu dengan ketar-ketir. Gak jauh dari mereka, Yunho yang tadinya main game berhenti sebentar buat menyaksikan dua membernya itu. “Kita... sama-sama...” Junsu tersenyum lebar. “Kita sama-sama... punya wajah!”

“...” Habislah sang Micky Yoochun di tempat. Dia melirik Yunho untuk minta bantuan.

Tapi yang dilihatnya justru Yunho yang sekujur badannya menggigil, menahan tawa.

~~~

Changmin mengetuk pintu dorm 2PM. Beberapa saat kemudian, pintu itu dibuka oleh Wooyoung. “Oh, Changmin hyung. Ada apa hyung?”

“Minzy... dia ada di—”

“Masuklah hyung! Dari tadi mereka udah nunggu!”

Dengan setengah bingung, Changmin pun masuk diikuti kedua membernya. Dia ketemu Minzy lagi duduk-duduk sama Chansung di depan TV. Ketika melihat Changmin, Minzy langsung mengomel, “Lama banget sih!”

Changmin menghela nafas. “Kita... ada fan meeting tadi.” Dia melirik ke arah Kyuhyun yang masih kelihatan trauma.

“Oh.”

“Dengar,” sela Chansung, “aku sebenarnya gak mau ikut-ikutan, tapi Minzy memaksa aku. Kalau kalian masih mau ngomongin ini, sebaiknya gak di sini.” Taemin, Changmin, dan Kyuhyun bingung. Tapi mereka mengikuti Chansung ke ruang tengah yang sepi. Mereka duduk di lantai dan Chansung memulai pembicaraan.

“Minzy bilang kalian bikin kelompok buat membully hyung kalian.”

“Juga unnie,” tambah Minzy.

“Betul. Minzy datang ke aku kemarin dan bilang aku bisa membantu kalian. Tapi... aku udah pensiun jadi maknae jahat. Bener, aku udah pensiun.” Minzy melirik Chansung, jelas dia gak percaya omongannya.

Tiba-tiba Taecyeon lewat dan Chansung berseru, “Taecyeon ah! Minggu ini gantianmu nyuci baju!”

“...”

Anggota Maknae Rebellion memandang Chansung dengan aneh, kecuali Changmin yang menatapnya dengan penuh kekaguman. Chansung balik memandang mereka. “Apa?”

“Aku percaya kamu bukan maknae yang jahat,” kata Changmin. “Kamu adalah maknae yang kejam, ya kan?”

“Aku udah bilang, aku gak kejam, jahat, atau brutal, atau apalah!”

“Hmm... begaimana kalau keji?” kata Kyuhyun.

“... enggak.”

“Berarti dulu kamu juga membully hyungdeulmu?” tanya Taemin.

“Enggak!” seru Chansung. “Aku cuma pernah menyembunyikan boksernya Junho hyung sehingga dia harus memakai bokser yang sama selama tiga hari, memasukkan lada hitam ke kopinya Junsu hyung, dan mengharumkan kamar Nichkhun hyung pakai obat nyamuk semprot.”

Minzy menghela nafas. “... Itu semua termasuk membully.”

“Terserah.” Chansung menghela nafas. “Sampai sekarang aku masih suka ngasih lada ke kopinya hyungdeulku.”

“Berarti kamu masih jahat,” tambah Changmin.

“Ya deh, aku masih jahat!” Chansung mnghela nafas lagi. “Minzy bilang aku bisa ngasih saran buat kamu semua.”

“Dia bilang,” Minzy mengambil tasnya yang dari tadi nangkring di belakangnya. “Kita butuh sedikit perkakas.”

“...”

“Kenapa?”

“Perkakas, maksudmu obeng, palu, dan pahat?” tanya Taemin dengan horor. Dia gak mau sekeji itu sama hyungnya.

“Bukaaaan!” Minzy membuka tasnya dan mengeluarkan beberapa barang. “Lem super, krayon, serangga mainan, petasan banting—”

“Woi, woi! Buat apa ini semua?” tanya Changmin. Tadinya dia mengira Minzy bakal mengeluarkan kancing baju yang bisa nyetrum, uang palsu, dan peralatan kejam lainnya. Sayangnya enggak.

“Kan aku udah bilang, kita butuh perkakas.”

Kyuhyun memandang benda-benda tadi dan berkata, “Hmm... menurutku kata yang tepat adalah ‘perlengkapan’.”

“Bukan hyung, menurutku yang benar adalah ‘peralatan’,” kata Chansung.

“Itu semua sinonim tau!” seru Changmin.

“Kenapa kamu beli ini semua?” tanya Taemin sambil mengambil kecoa mainan.

“Aku gak beli kok,” kata Minzy, melirik Chansung.

Chansung menghela nafas. “Jangan liatin aku kayak gitu.”

“Wow, ini punyamu hyung?” Taemin terpana.“Iya...”

“Eh? Kenapa Chan?” tanya Kyuhyun. “Kamu malu? Gak perlu malu! Lihatlah Superman, dia aja bangga sama celana dalamnya”

“Udah, udah, itu sama sekali gak membantu,” potong Changmin, malu sama perkataan maknaenya Super Junior itu. Dia menoleh ke Chansung sambil nyengir. “Chan, gimana caranya pakai ini semua?”

~~~

Setelah hampir satu jam, mereka berempat pun meninggalkan dorm 2PM. Sepanjang perjalanan, Changmin gak bisa menghapus senyum evilnya. Ketiga member lain hampir bisa mencium rencana keji yang ada di kepalanya itu.

“Kyu, berhenti dulu di depan minimarket itu. Aku mau beli sesuatu.”

Beberapa saat setelah Changmin turun dari mobil, Minzy membuka tasnya lagi, mengamati alat-alat yang tadi mereka bicarakan. “Aku gak mau pakai super glue. Kemarin sepatunya CL unnie udah aku kasih ini. Buat kamu aja deh Kyu.”

“Iya deh. Di situ kan ada krayon. Itu... buat apa?”

“Aku tau itu buat apa!” seru Taemin. “Buat aku aja!”

“Terus... aku pakai petasan banting ini. Hmm...” Dan untuk pertama kalinya, dunia menyaksikan Minzy tersenyum evil.

“Berarti... serangganya buat Changmin hyung?” tanya Taemin. “Gak seru, pertama kalinya dia juga pakai kecoa bohongan kan?”

“Tenang aja,” ujar Kyuhyun “dia punya seribu cara buat memakainya.”

~~~

“Hyung,” Changmin memanggil Yoochun yang lagi asyik latihan main gitar. “Nih.”

Changmin meletakkan sekaleng ikan sarden di meja. “Ini, kaleng sarden yang harus kamu mengerti.” Lalu dia juga meletakkan selembar halaman iklan dari koran.

“Ini juga, daftar iklan agen wisata ke gunung berapi paling top. Di Hawai gunung berapinya banyak laharnya, sebanyak sausnya sarden. Terus Kilimanjaro, dekat pusat penangkaran hewan, banyak singa, banteng, antelop, dan gajah. Silakan pilih.”

“...” Teringat olehnya kata-katanya Junsu. Kita sama-sama punya wajah!

“Min!” seru Jaejoong, nongol dari kamar mandi. Dia menghampiri dua orang itu sambil berkacak pinggang. “Kamu dari mana aja sih? Lama banget! Ini udah jam setengah lima tau! Udah, makan sana!” omelnya, persis ibu mertua lupa minum obat hipertensi.

“Iya umma...”

Jae menghela nafas. Sebenernya dia gak mau marah-marah sama sang maknae supaya tensinya gak naik karena dia gak tega. Tapi mau gimana lagi? Si bungsu itu bener-bener susah diatur, enggak kayak Yunho yang langsung patuh sama setiap kata-katanya. Sebagai balasannya, tentulah Jaejoong balik nurut sama sang leader.

Ketika dia mau berbalik, matanya tiba-tiba tertuju sebuah benda kecil warna hitam mendekati kakinya. Benda hitam mengkilap dan bisa bergerak bebas. Jaejoong terbelalak.

“KECOAAAK!!!”

Karena jeritan sang umma yang tiba-tiba, Yoochun kaget dan gak sempat memasukkan oksigen ke paru-paru penyanyinya yang malang. Hasilnya?

“Hhhg! Hhhg! Hhhg!” Asmanya kambuh. Yoochun menggenggam dadanya, berjuang untuk bernafas. Kenapa pada saat-saat kayak gini inhalernya selalu gak nangkring di sakunya?

“KECOAAAK!!! PERGI! HUSH! HUSH!!!” Jaejoong lari dari mainan plastik yang selalu mengikutinya kemanapun dia pergi. Changmin menonton acara gratis yang disutradarainya sambil senyum-senyum.

Mendengar suara ribut-ribut, Junsu keluar dari kamar, langsung menuju Yoochun yang masih berjuang untuk bernafas. “Chunnie! Chun! Kamu harus bernafas!” seru Junsu, persis cheerleader alih profesi jadi bidan.

“Hhhg?”

“Bernafas Chun, ayo, dikit lagi!”

“Hhhg! Hhhg! Hhhg!”

“Kamu harus bernafas! Ayo!”

“Hhhg! Hhhg!”

“Ayo Chun! Dikit lagi!”

“Hhhg! Hhhg! Hhhg!!!”

Sementara itu, Jaejoong masih berusaha menyelamatkan diri dari kejahilannya Changmin. Di satu tangannya ada sebuah sapu, satu-satunya senjata yang bisa dia andalkan.

“YAAAH!!! JANGAN NGIKUTIN AKU TERUUUS!!!”

Buk! Buk! Buk!

~~~

Yunho menyanyi-nyanyi kecil ketika akan memasuki dormnya.

Di tangannya ada sebuah bungkusan berisi jaket yang tadi dibelinya waktu pergi. Jaket itu bukan sembarang jaket; itu jaket yang sering dipantengin Jaejoong di katalog belanja. Karena selama ini Jaejoong berhasil menjalankan tugasnya sebagai umma yang baik, maka gak ada salahnya ngasih hadiah buatnya.

Tapi dia gak bisa membohongi diri sendiri; ada alasan lain kenapa dia beli jaket itu. Sebagai seorang gentleman, dia juga pingin bersikap sedikit romantis kepada tukang masak orang sedorm itu. Siapa tau ketiga dongsaengnya bisa tergerak buat jadi Mak Comblang mereka. Wajahnya memerah seketika.

“Aku pulang!”

“KYAAA!!!” Buk! Buk! Buk!

“Hhhg! Hhhg! Hhhg!”

“Yoochun! Hampir berhasil Chun! Ayo, dikit lagi!”

“...” Yunho terpana melihat dormnya; Yoochun yang megap-megap, Junsu yang menari-nari ala cheerleader, dan Jaejoong yang lari-lari sambil menggebuk lantai. Untuk beberapa saat, dia terdiam memandang ketiga membernya yang entah kenapa otaknya bisa bertingkah seperti itu.

Lalu dia gak sadar oleh Changmin yang dengan tenang menghampirinya. “Hyung, makan yuk. Udang gorengnya udah aku panasin,” katanya dengan senyum innocent dan background yang ancur lebur.

 

A/N: Ouuhhh... akhirnya bisa menyingkirkan kemalasan bwt update xD Selamat tinggal sekolaaah~

Comms?

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
psyche_delic
Jangan lupa comm ^^

Comments

You must be logged in to comment
GustiAyuArie #1
Chapter 1: jaejae malu2 buldog
yun lebih cocok malu2 siberian husky :v kocak author, chanhmin pasti stres :D
sarahmulyaniSM #2
Chapter 13: ƗƗɑƗƗɑƗƗɑ kocak ffnya :D
Rafiz_Sterna #3
Chapter 13: hebat! masakan Yunho bisa buat amnesia...
fumiyo #4
Chapter 13: mhuaaahaaahaa g lepas dr mkanan...><
oconxs #5
Chapter 13: wow minnie kamu memang cast yang ajaib! yang mulia shim changmin katanya?? wahahahahaha...
emas 7:3 katanya? ampun dahh, itungan banget jadi orang!!

tariyan, ini kamu bikin interview buat shim changmin sebagai cast atau ini modus kamu buat membongkar jati diri? LOL

pelajaran ekonomi? what!! kamu masuk IPS?? bukan IPA??? O.O
#siram tariyan pake kembang luntas

terusin yahh..awas kalau kelamaan mandek, nanti aku hantui hidupmu!
#ngancem author
yunjaemania
#6
Chapter 13: makan lah selagi kau bisa...

kalau orang memberi 3 aku akan mengambil 7, kalo orang meminta 7 aku akan memberi 3.

Min, untung aku ga terlahir sebagai jodohmu... kamu pelit dan maruk ternyata yaaaa...

#lari meluk Kyuhyun..



maap ya telat, ga tau dah diupdet:(
yunjaemania
#7
Chapter 12: astaga!!! Chunnie ngebegoin junsu yang udah bego!!

"Kita bisa bernafas di bawah air!!!"

Astaga junsu.... trus... masa naga punya klorofil?? Wkkkkk!!!


trus...


aku suka scene Kyu sama Teuk di kamar,,,, hihihi bukan fic yadong katanya, ternyata Kyu cuma mau nunjukin jam nya bisa nyala. Pliz deh Kyuuuuu, haha.

Kayaknya Kyuhyun bakal jadi biasku setelah Changmin, *sobs*


terus...


JAEJOONG JADI AMNESIA KARENA MAKAN NASI GORENG BUATAN YUNHO???


KOK BISAAAAAAAA????
whitepen #8
Chapter 13: Nyari fict ini sejak lama..
Akhirnya ketemu juga.. ._.

Bener2 oase di tengah padang tugas yg menggunung..
nha_sekai #9
Chapter 12: Yoochun GENIUS!!! Sy baru sadar klo qt bisa napas d bwt air.