“Baik, dengarkan aku baik-baik,” kata Changmin sambil memasukkan teleponnya ke saku jaket. Dia menarik nafas dalam-dalam, kebiasaannya saat sedang gugup. “Ada tiga masalah di sini. Satu, salah seorang anggota kita hilang. Dua, maknaenya 2NE1 hilang.”

“Yang ketiga?” tanya Taemin, penasaran.

“... maaf, ternyata cuma dua.”

“...”

“Yang jelas, tanpa satu anggota, kita tidak akan bisa merumuskan rencana. Tanpa rencana, kita tidak bisa memberi pelajaran ke hyungdeul kita. Dan artinya, adanya kumpulan ini gak akan ada artinya.”

“Dengan adanya organisasi ini, lingkaran kehidupan di dorm kita dengan kita sebagai konsumen puncak bisa berlanjut,” kata Kyuhyun.

Changmin mengangguk. Dia melanjutkan, “Tanpa satu anggota, kita gak akan bisa apa-apa. jadi, demi solidaritas, keberadaan organisasi, dan wajah sengsara hyungdeul kita, kita harus menemukan Minzy.”

“Hebat!” Kyuhyun bertepuk tangan setelah Changmin menyelesaikan pidatonya. Tapi begitu melihat enggak ada yang mengikuti, dia berhenti. “Ehem.”

“Menurutmu dari mana kita harus mencarinya hyung?” tanya Taemin.

“Hmm...” Changmin mengelus jenggotnya yang enggak kelihatan. “Kyuhyun, menurutmu tempat apa yang banyak ceweknya?”

“Pasar ikan,” jawab Kyuhyun dingin.

“Choi Kyuhyun, aku bilang tempat apa yang banyak ceweknya, bukan habitat aslinya kamu dan Donghae hyung.”

“Namaku Cho Kyuhyun! Cho! Cho! Cho!” Kyuhyun histeris.

~~~

Sebuah nyanyian yang menyayat hati memenuhi atmosfir di dorm DBSK.

“Tinky Winky, Dipsy, Lala, POOO!”

Yunho memandang Junsu yang sedang nonton Teletubbies sambil joget-joget. Dia menghela nafas dan pergi ke dapur buat mengambil makanan. Sebenarnya dia mau menonton TV, tapi ternyata kotak ajaib itu sudah diambil alih oleh Junsu dan tontonannya.

Tapi sebelum dia masuk ke dapur, dia mendengar Jaejoong di situ, sedang menelepon.

“Halo? Changmin ah! Kamu dimana?”

~~~

“Oh, hyung. Aku lagi sama Kyuhyun dan Taemin nih.”

Di sebelahnya, Kyuhyun menyetir mobil, masih dongkol karena marganya ditambah satu huruf oleh Changmin. Di belakangnya, Taemin sedang mencoba menelepon Minzy.

“Kamu bilang sebelum jam 11 bakal pulang! Ini udah jam 1 tau!”

“Maap hyung, ada urusan penting nih. Bisa nunggu sedikit lagi gak?”

“Nunggu berapa lama?”

“Gak lama kok, jam 4 aku udah pulang.”

“...”

“Hyung?”

“Kamu mau aku nunggu selama 3 jam!?”

“Iya hyung... kamu gak tega kan membiarkan anakmu yang baik hati, innocent, dan ganteng ini kelaparan waktu pulang nanti?” Mendengar kata-kata itu, Kyuhyun langsung mendengus. “Orang yang baik hati gak akan menyuruh hyungnya bertapa di gunung berapi.”

“Cepet pulang!” suaranya Jaejoong bener-bener mirip ibu kos-kosan sekarang.

“Hyung~ ayolah...” Changmin merengek.

“Enggak, cepet pulang! Nanti habis kamu nyesel loh!”

“Hmm... bentar hyung. Berarti Yoochun, Junsu dan Yunho hyung juga belum makan kan?”

“Kita nungguin kamu, tau!”

“Oh, bentar hyung.”

“Apa lagi?”

“Kamu lagi di dapur kan hyung? Dan kamu baru menggoreng udang pakai ebi.”

“...”

“Oh, aku bener nih? Oke, tunggu aku pulang ya! Kalo habis, AWAS!”

~~~

Jaejoong menutup teleponnya dengan tampang horor. Dia memandang Yoochun yang lagi membaca buku resep di meja makan. “Chun...”

“Ada apa hyung?”

“Sejak... sejak kapan...”

“Hmm?”

“Sejak kapan Changmin mengembangkan kemampuan mendengar bau masakan?”

“...”

~~~

“Hyung, aku udah menelpon Minzy tadi!” seru Taemin.

“Eh? Benar? Gimana katanya?” tanya Kyuhyun.

“Katanya, ‘nomor yang anda tuju tidak aktif, silahkan coba beberapa saat lagi’.”

“...”

“Menurutmu sejak kapan Minzy makan permen Hexos dan punya suara rupawan?”

Mengabaikan kata-kata Taemin, Changmin berkata, “Aku tau dimana Minzy biasa belanja. Coba kita ke sana.”

Setelah beberapa saat, Changmin menunjuk satu butik dan Kyuhyun pun menyetop mobilnya. Dia bertanya, “Kamu tau dari mana dia suka belanja di sini?”

Changmin memandangnya selama beberapa saat sambil melepas sabuk pengaman. Lalu dia menyeringai dan keluarlah tawa evilnya.

“Kekekeke...”

Kyuhyun dan Taemin merinding. Mengabaikan kedua anggotanya, Changmin berkata, “Kita tidak bisa langsung tanya ‘kamu lihat maknaenya 2NE1 berkeliaran di sekitar sini?’ karena itu akan membahayakan kita. Banyak fans di sini. Jadi tanyakan ciri-cirinya ke orang-orang, oke?”

“Oke.”

“Bagus, ayo kita mulai cari!”

~~~

“Chulie, kamu mau ke mana?” tanya Hankyung melihat Heechul berpakaian kece.

“Mau nemenin Shindong beli cemilan. Kenapa?”

“Jangan pakai celana jins ketat kayak gitu dong,” rengek Hankyung. “Aku gak suka kamu diliatin orang-orang di jalan.”

Heechul senyum-senyum. Namun senyumnya hilang begitu ingat apa yang dikatakan Kyuhyun waktu dia memakai celana yang sama...

“Hyung, celana itu baru ya?”

“Iya. Bagus kan?”

“Hmm...”

“Kenapa?”

“Harusnya kamu gak pakai celana itu hyung.”

“Kenapa?”

“Celana itu berbahaya hyung, nanti kamu gak bisa punya anak.”

~~~

“Permisi,” Changmin memasuki satu butik. “Apa tadi di sini ada pengunjung cewek, badannya pendek, dan pipinya seperti pipi tupai? Bukan giginya, tapi pipinya.”

“...” karyawan yang ditanya menggeleng.

Kyuhyun mencari di kedai ramyeon. Dia menghampiri satu pelayan.

“Permisi, apa kamu lihat cewek, kulitnya putih, badannya pendek, dan matanya saking sipitnya hampir gak kelihatan?”

“... enggak.”

Saat Taemin mau memasuki sebuah toko buku untuk menanyai karyawan di situ, tiba-tiba HPnya berbunyi.

“Halo?”

“Oppa, ini Minzy.”

“Oh. Hai! Suaramu kembali normal ya? Permen Hexosmu habis?”

“... Aku gak ngerti kamu ngomong apa. Omong-omong, Kyuhyun sama Changmin oppa lagi sama kamu gak?”

“Enggak. Memangnya kenapa?”

“Hmm... kemarin aku belum menelepon Changmin oppa buat lapor setelah aku olesi bagian dalam sepatunya CL unnie dengan super glue. Jadi... mungkin dia lagi nyariin aku?”

“Enggak, dia lagi nyari orang lain.”

“Siapa?”

“Maknaenya 2NE1.”

“...”

“Aku tau! Susah banget nyariin dia! Dara nuna bilang dia gak ada di kloset, lemari baju, tempat baju kotor, dan tempat sam—”

“Oppa, mending kamu bilang ke Changmin dan Kyuhyun oppa buat menemui aku di sini.”

“Kamu dimana?”

“Dormnya 2PM.”

“APAAAH? Gong Minji, kamu lagi di dormnya cowok?” seru Taemin, histeris. Karena suaranya keras, orang-orang pun langsung menoleh ke arahnya.

“Kyaaa!!! Itu Taemin!!!” seru seorang fans.

“Taemin oppa! Minta tanda tangan!!!”

Taemin langsung kabur dari kejaran sekitar 20 fans, lari dengan sekuat tenaga ke mobilnya Kyuhyun yang diparkir agak jauh dari toko buku tadi.

~~~

“Enggak ada yang tahu.”

Changmin menghela nafas mendengar laporannya Kyuhyun. Mereka sudah menyisir hampir semua toko di daerah itu, dan hasilnya nihil.

“Mungkin... kita harus menerima kenyataan.” Kyuhyun memandang Changmin dengan aneh mendengar kata-katanya.

“Maksudmu?”

“Kita... kita harus bekerja secara independen untuk membuat hyung kita sengsara. Meskipun aku tahu kamu dan Taemin bakal kalah kejam sama aku.” Changmin menghela nafas dengan dramatis.

“Oh.”

“Hyuuuung!!!” Mereka menoleh ke arah Taemin yang muncul dari pertigaan jalan, berlari terbirit-birit sambil jerit-jerit. Kyuhyun dan Changmin memandangnya dengan bingung.

Taemin langsung menyambar masuk pintu tempat duduk supir dan tanpa ragu, mengunci pintu. Changmin memandang Taemin yang ada di dalam mobil dengan heran. “Taemin? Kenapa?” dia mengetuk-ngetuk jendela.

“Kyaaaa!!! Changmin dan Kyuhyun oppa!”

Kedua orang itu menoleh dengan tampang horor ke arah stampede fans yang lari ke arah mereka. Jumlahnya bertambah jadi sekitar 50 orang. Kedua maknae itu menjerit.

“Kyaaa!!!”

“Taemin! Taemin! Buka pintunyaaa!!!” jerit Changmin histeris.

“Oppaaaaaaa!!!”

Changmin menoleh dan memandang dengan horor seorang ahjuma berusia dua kali lipatnya menggrepe-grepe badannya. Dia melirik Kyuhyun dan melihat sang maknae Super Junior itu dicubiti pipinya oleh para fans. Keadaan mereka benar-benar menyedihkan.

“Taemin! Buka pintunyaaaa!!! Jebaaaal!!!”

Dari dalam mobil, Taemin memandang Changmin dan Kyuhyun yang diserbu oleh para fans tanpa bisa berbuat apa-apa. Kalau dia tetap menutup pintunya, hyungnya akan terus dimangsa oleh para fans, tapi kalau dia membuka pintunya, maka keadaan akan tambah parah. Para fans akan masuk mobil dan mobilnya Kyuhyun ini gak akan kelihatan seperti mobil lagi.

~~~

Key melirik Onew yang terus mengganti-ganti channel TV. HBO, CN, SBS, KBS, MTv, MNet, ESPN.

Akhirnya dia berhenti di Discovery Channel. Acaranya saat itu adalah dokumenter kehidupan liar. Di TV, tampak seekor banteng dimangsa oleh sekelompok hyena dan Onew berkata, “Entah kenapa... acara ini terus mengingatkanku pada keadaan kita kadang-kadang.”

Key manggut-manggut dan berkata, “Itulah lingkaran kehidupan.”

A/N: Author lagi pingin bikin para maknae sengsara nih xD terutama Changkyu, muahaha xDDD

comms?