Chapter 4

Whats wrong?

........

Drama adalah Taec, Taec adalah drama, nampaknya anak itu memang tak pernah ditakdirkan untk hidup tenang, belum selesai namanya melejit karena kasus forum beberapa waktu yg lalu, kini namanya kembali menjadi perbincangan saat di papan pengumuman kampus tertulis bahwa Taecyeon akan maju menjadi kandidat untk lomba adu prestasi akademik antar kampus.

"Knp harus aku arrrgghhhhh... " Taec mengerang frustasi sambil mengacak2 rambutnya. 

"Aku rasa itu wajar hyung, karena dri semua hasil tes mahasiswa tingkat 1 nilaimu yg paling tinggi... " Jawab Jinwon 

"Eoh, ku rasa itu jg bisa memperbaiki nama baikmu di mata senior2 kita, kau bisa membuktikan bahwa kau memang berprestasi dan tak seburuk yg mereka kira... " tambah Seulong sambil memegang buku pelajarannya. 

"Tapi saat aku kalah, mereka jg akan membully ku lebih parah lg... "

"Jangan fikirkan masalah kalah atau menang Taec, yg penting kau sudh berusaha maksimal..." tiba2 pandangan mereka teralih pd sumber suara yg baru dtng, terlihat Minjun berdiri tak jauh dri mereka.

"Anyeong Minjun hyung, hyung masih dikampus? Bukankah tingkat 3 sudh selesai kuliah dri td?.." tanya Jo Kwon girang sambil berjalan kearah dan Minjun dan merangkul tangannya erat, dahi Taec mengeryit melihat kelakuan Jo Kwon.

"Iya Kwonnie, td aku ada sedikit latihan d ruang praktikum, dan kau Taec, kau harus semangat, knp belum bertanding kau sudh putus asa seperti ini eoh?.." Minjun berjalan menghampiri Taec.

"Aku hanya tak terlalu menyukai hal2 yg berbau kompetisi seperti ini, aku hanya ingin menjalani hidup dgn tenang, hanya fokus kuliah, tak lebih..." jawab Taec lemah.

"Eii ayolah jgn seperti itu, aku akan membantumu, oke... Kajja kita pulang ke dorm skrng..." 

Akhirnya mereka ber 5 berjalan bersama menuju lokasi dorm. Tp saat melewati kantin, ternyata disana ada Junho, Chansung, Nichkhun dan Wooyoung.

"Hyunnngggggg...." Namja itu langsung melambaikan tangannya kearah Minjun "Hyung ayo kemari, kami sedang makan..." teriak wooyoung 

"Kalian sudh makan? Mau ikut dgnku?.." tanya Minjun pd Taec dan tman2nya.

"Ahh gomawo hyung, tp sepertinya lebih baik kami langsung ke dorm saja..." Tolak Jinwon dgn halus.

"Emmhh baiklah kalau begitu, tp Taec, kau ikut dgn ku, ada sesuatu yg harus kau ketahui..." Minjun langsung menarik tangan Taec menuju kantin, sedangkan teman2nya yg lain langsung bergegas kembali ke dorm.

"Kau darimana hyung? Knp masih d kampus di jam seperti ini?.." tanya Nichkhun saat mereka sudh sampai disana, mereka tersenyum gembira melihat kehadiran Taec dan Minjun, kecuali Junho, Junho dari td melihat kearah tangan Minjun yg menggandeng Taecyeon.

"Eoh, hyung masih ada sedikit latihan td, oh ya kalian tau? Tahun ini Taec akan mewakili kampus kita untk lomba prestasi akademik dgn kampus lainnya..." ucap Minjun bersemangat, sementara Taec dari td hanya diam, masih canggung berada d sekitar org2 ini.

"Oh ya? Benarkah? Waahh selamat Taec, berusaha yg baik, jgn mempermalukan kampus kita ya..." Ujar Chansung sambil menepuk pundak Taec, dan yg ditepuk hanya tersenyum kaku.

"Ahhhhh kurasa Taec bisa belajar dgn Nuneo, kan tahun kemarin Nuneo yg mewakili kampus kita untk ikut lomba tsb..." celetuk Uyong tiba2.

#Uhuukkkkkk !!! Junho tersedak makanannya sendiri, "Eeiii bisa kah kau makan dgn pelan2 Nuneo..." Chansung menepuk pundak Junho untk mengehntikan tersedaknya.

"Benarkah? Benarkah taun kamarin Junho sunbae yg ikut lombanya?.." Tanya Taec sedikit tak percaya.

"Eoh, knp memangnya? Kau tak percaya?.." tanya Junho tak suka melihat reaksi Taec.

"An-anni..."

"Itulah knp aku mengajakmu kemari Taec, setidaknya kau bisa sedikit mencuri ilmu dari Junho, karena taun kemarin dia yg terpilih mengikuti lomba itu..."

"Yaahhh walaupun dia tdk menang juara 1, tp kurasa juara 3 tdk terlalu memalukan..." celetuk Wooyoung dgn tanpa dosa.

"Yaakkhhh!!!.." #PLETAKKKK!! Berakhirlah sepasang sumpit menghantam kening Wooyoung

"Awwww... Appooooo..." ringis Wooyoung sambil mengusap keningnya.

"Rasakan, siapa suruh meremehkanku seperti itu, kau fikir lomba itu mudah untk d menangkan eoh?.." sungut Junho tak terima.

"Aiishh sudah sudah jgn berisik, nah Nuneo, kurasa kau bisa membantu Taec nantinya untk belajar materi2 apa saja yg akan keluar saat lomba itu nanti?.." Minjun menengahi.

Junho terlihat malas, sama skali tak berminat, apalagi itu yg berhubungan dgn Taec

"Hyung jg akan ikut membantu Taec nantinya..." tambah Minjun lg.

"Yaaahhhh... Kita lihat saja nanti hyung, aku sudh selesai makan, aku ke dorm dluan..." Pamit Junho tiba2.

Minjun hanya bisa menghela nafas berat, bagaimanapun jg usahanya untk mendekatkan Taec pd Junho memang yak semudah yg dia kira, Junho tetap pd sifat cueknya, berbeda dgn Chansung, Uyong dan Nichkhun yg sedikit banyak sidh bisa lebih akrab dgn Taec.

..........

"Aarrgghhhhhh... Mwoya igheeeeee... Aiisshh jinchaa... Kepalaku mau pecah rasanya..." Taec menghempaskan pulpen yg dri td dia pegang, sudh hampir 2 jam lebih dia menghafal materi2 yg akan keluar di perlombaan nanti, dia ditemani Jinwon, sedangkan Seulong dan Jo Kwon sedang pergi keluar karena ini adalah weekend dan artinya mereka bebas.

"Kalau kau mulai pusing istirahat saja dlu hyung..." ujar Jinwon dari atas bed nya, dari td Jinwon sedang gelisah menunggu kabar dari yeojachingunya, mreka akan kencan hari ini.

#TOK TOK TOK, Terdengar suara ketukan dri pintu kamar, Jinwon segera berlari kearah pintu.

"Ah sunbae, silahkan masuk..." Taec menoleh kearah pintu, 

"Ahhh Junho sunbae..." Taec sedikit membungkukkan tubuhnya saat melihat Junho yg dtng.

Junho menatap Taec dgn tampang tak suka, selalu, selalu seperti itu, ntah kapan Junho bisa sedikit melunakkan sifatnya pd Taec, "Hahahaa, kau pasti sedang stress karena belajar kan? Ckk ~~ siapa suruh kau ikut2an lomba seperti itu? Kau fikir akan menang dgn mudah..." ujar Junho menatap Taec dgn tampang merendahkannya.

"Ahh ne sunbae, tp aku akan berusaha semampuku..." Jawab taec mantap.

"Terserah kau saja, yg jelas jgn sampai mempermalukan nama kampus nantinya..."

#BUGHHHH!! Junho melempar 2 buah buku tebal kearah meja belajar Taec, "Kau bisa pakai buku2 itu untk menambah materimu, pelajari bagian2 anatominya, yaaaa walaupun aku tau kau tak akan menang, tp setidaknya aku sudh memberi tau apa yg harus kau pelajari, dan kalau kau memang tdk sanggup, ku sarankan kau mundur saja dari skrng..."

Mata Taec membulat sempurna mendengar kata2 Junho, begitu jg dgn Jinwon, mereka berdua sama2 kaget bagaimana mungkin Junho begitu meremehkan kemampuan Taec.

"Anni, aku tdk akan mundur, aku yakin aku bisa melakukannya..." Jawab Taec yakin.

"Oh ya? Apa modal keyakinan saja bisa membuatmu menang jika kau tdk berusaha dgn maksimal?.."

"Aku akan berusaha dan belajar dgn maksimal, dan akan membawa kemenangan untk kampus kita..."

"Hahahahahahah keyakinanmu boleh juga, kita lihat saja nanti, apa kau benar2 bisa, atau malah kau akan kelihatan bodoh nantinya, buktikan bahwa kau tak akan mempermalukan namamu sendiri Taecyeon-ssi..." Junho bergerak kearah pintu keluar, "Dan oh ya 1 lg, kau tak harus menghafal text book, Tp hafali dgn bahasamu sendiri asal inti dari materinya bisa kau jabarkan, itu akan lebih baik dri pd kau berusaha mengingat keselurugan isi dari buku2 tebal itu, itu pun kalau kau tak mau otakmu meledak nantinya..." Junho memberikan seringai nya sebelum keluar kamar, dan sebuah tatapan yg tak bisa d artikan.

"Mwoyaaaaa... Aiishh jincha.. Knp kau diam saja Taec hyung? Bukankah dia sudh sangat merendahkanmu?..." Ujar Jinwon saat Junho sudh keluar dri kamar itu.

"Sudahlah Jinwon-ah, aku tdk apa2.."  Taecyeon justru tersenyum geli melihat kelakuan Junho, tak bisakah dia memberi support dgn cara yg benar? Ya, itulah Lee Junho, dia selalu menunjukkan perhatiannya dgn sebuah kata2 menyakitkan.

"Ckk, yasudh kalau begitu, aku akan pergi skrng, pacarku sudh menunggu, anyeong hyung... Aku tdk tau malam ini akan pulang ke dorm atau tdk, nnti ku kabari lg oke..." Taec hanya menganggukkan kepala, mereka skrng sudh bebas untk tidur d luar dorm saat weekend, tp Taec lebih memilih untk diam d kamarnya sambil mempersiapkan diri untk lomba nanti.

Saat Taec kembali fokus dgn buku2 diatas mejanya, tiba2 dia mendengar suara pintu kamar terbuka lg.

"Skrng apa lagi barangmu yg ketinghalan Jinwon-ah? Kau ceroboh sekali, selalu ada yg tertinggal seperti itu..." Ucap Taec tnpa menoleh.

Merasa tak ada respon, Taec berbalik dan menoleh kearah pintu, "Minjun hyung... Aaahhh mianhe, td kukira kau Jinwon..." ujar Taec yg melihat Minjun berdiri sambil bersandar dipintu.

"Apa yg kau lakukan Taec? Kau tdk pulang? Ini kan weekend..."

"Heemhh, aku harus banyak belajar hyung, waktu untk perlombaan itu tinggal sedikit lg, sementara banyak materi yg belum aku kuasai..." 

Minjun berjalan mendekat kearah Taec, keningnya seketika mengkerut melihat buku2 yg ada d atas meja Taec "Buku itu...."

"Ahh nee, ini buku milik Junho sunbae, td dia mengantarkannya kemari..." jawab Taec seperti sudh mengerti dgn ekspresi heran Minjun.

"Mwo? Dia kemari? Apa tdk salah?.." 

"Ne, dia sendiri yg mengantarkannya kesini, dan sedikit memberi semangat untkku..." Taec sedikit tersenyum membayangkan cara Junho memberi semangat pd nya td.

"Anni, wae? Knp bisa, bukankah dia..."

"Dia org yg baik hyung, aku tau itu, hanya saja cara dia menunjukkan kebaikannya itu sedikit berbeda dari org lain..."

Meski tak mengerti sepenuhnya, Minjun ikut tersenyum saat melihat Taec tersenyum kearahnya,

"Kau sendiri knp masih di dorm hyung? Kau tdk pulang?.." tanya Taec lg.

"Aku banyak tugas, jd sepertinya aku tidur d dorm malam ini, kau mau ikut ke kamar ku? Aku jg sedang belajar sendirian..."  ntah dpt keberanian darimana Minjun menawarkan Taec untk belajar dgn nya.

"Ah tdk usah hyung, aku disini saja..." tolak Taec.

"Aiisshh ayolah Taec, apa kau tdk takut sendirian d kamarmu eoh? Sementara teman2mu yg lain sudh pulang, lantai 1 ini sepi skali Taec..." Minjun berusaha menakut2i Taec,

"Bukannya kau yg takut sendirian d kamarmu hyung?..." Taec balas menggoda Minjun, karena dia tau sebenarnya Minjun lah yg takut jika sendirian d kamarnya.

"Mwooo?? A-aku takut?? Heoolllllll... Kau ini lucu skali Taec, aku ini sudh tingkat 3, bagaimana mungkin aku takut sendirian d kamar, ckk~...." Minjun berusaha menghindar untk menyembunyikan ketakutannya.

"Hemmhh baguslah kalau begitu, pdhal aku baru mau menemanimu kalau seandainya kau memang benar takut sendian..."

Mata Minjun membulat, sejujurnya memang dia takut, tp harga dirinya terlalu tinggi untk berterus terang, "Aiishh jincha, kajja ke kamarku saja, aku banyak buku2 lainnya yg bisa kau jd kan referensi juga..." Minjun segera mengambil paksa beberapa buku yg sedang d baca Taec dan berjalan cepat kearah pintu, "Kau siap2 dlu dgn pakayan tidurmu, aku akan menunggu dikamar, ne..." kemudian dia berlari kencang kelantai 2.

Taec yg melihat hal tersebut justru tersenyum geli, bagaimana mungkin Minjun bisa terlihat selucu itu, pdhal dia d kenal sbg senior yg cukup d segani.

..........

Beberapa waktu yg lalu Taec sudh berada d kamar Minjun, kamar yg berada d lantai atas itu benar2 sepi, Minjun sendirian d kamarnya, dan senior2 yg lain jg tak ada, pantas saja Minjun mengajak Taec kesana.

"Yakkhh Hyung... Bukankah td kau bilang kau ada tugas? Knp malah malas2an begitu eoh?.." Taec menggerutu melihat Minjun yg menumpu kan dagunya d atas meja dan mencoret2 bukunya seperti anak kecil.

"Aku bosan Taec...."

"Ckk, bukankah hyung jg ingin mengajariku untk perlombaan nanti? Knp malah Hyung yg kehilangan semangat?.."

"Aku bosaaannnn..."

"Lalu kalau bosan kau mau apa hyung? Kau mau aku ngedance dsini?? Atau mau aku bernyanyi dgn suara keras Eoh?.."

#PLETAAKKK!! Minjun menjitak kening Junho dgn pensilnya. "Kau tau ini lantai berapa? Kau mau ada yg mendengar suaramu lg dan kau kena forum lg seperti kemarin iya?.."

"Oh ayolah Kim Minjun-ssi yg terhormat, kau yg mengajakku kemari, dan aku berani bertaruh d lantai ini hanya ada kita berdua, jd mau teriak seberapa kencangpun tak akan ada yg mendengar suaraku, kau mau ku buktikan???.." Taec berjalan menuju balkon kamar Minjun,

"Yaakkhhh kau mau apa eoh??.." Minjun menarik tangan Taec.

"Berteriak, membuktikan bahwa tak ada org lain d lantai ini..."

"Apa kau gila hah?.." Minjun bergegas menghampiri Taec, saat Taec sudh membuka mulutnya untk menjerit, Minjun dgn sigap menutup mulut Taec dari belakang. "Kau gila? Kau mau kena forum lg iya?..."

Taec melepas tangan Minjun yg membekap mulutnya, kemudian dia berbalik menghadap Minjun "Wae? Bukankah td kau bilang bahwa kau bosan, eum? Lalu apa yg bisa aku lakukan agar kau tak bosan hyung? Ini sudh hampir jam 10 malam, dan d luar gerimis, aku tdk mungkin mengajakmu berjalan d luar, jd lebih baik kau berteriak disini melepaskan rasa bosanmu, kan di lantai sini hanya ada kita, jd kurasa tdk apa2 kalau kita sedikit membuat keributan..." Taec mengedipkan sebelah matanya, kemudian membawa tubuh Minjun untk berdiri disampingnya. "Nah skrng berteriaklah sepuasnya, aaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkkkk... Aku bosaaaaaaaaannnnnnnnnnnnnnnn......."

Taec memberi contoh berteriak dgn suaranya yg nyaris memekakkan tekinga itu, "Ayo lakukan, agar rasa bosanmu bisa menghilang..."

Minjun masih mengerjap2kan matanya tak percaya, ntah knp dri td syarafnya seperri berhenti berfungsi, dia terpaku pd sosok Taec, meski Taec berusia dibawahnya, namun terkadang namja ini mampu membuat Minjun merasa terkesan dgn tingkahnya yg sederhana. 

Hingga akhirnya mereka menghabiskan beberapa waktu disana dgn teriakan2 tak jelas, Minjun kini ikut tertawa riang bersama Taec, beruntunglah malam itu keadaan benar2 sepi, kalau tidak, mungkin akan ada beberapa org yg mengatakan mereka gila karena berteriak seperti itu.

"Emmhh ini sudh hampir jam 12 malam, lebih baik kita istirahat skrng..." Ujar Minjun sambil menutup beberapa buku d hadapan Taec.

"Aahh ne, aku rasa leherku jg sudh mau patah rasany euuhhh..." Taec meregangkan otot2nya. "Aku tidur dimana?...." tanya Taec kemudian.

"Emhh kau tidur di bed ku saja, aku akan tidur d bed sebelahnya..." Dikamar itu ada 4 bed, tp tiap 2 bed tersebut dibuat berhimpitan, jd Taec naik k bed yg biasa ditempati Minjun, dan Minjun tidur disebelahnya, sedangkan 2 bed yg diujung mereka biarkan kosong.

"Minjun hyung, kau sudh tidur?.." tanya Taec setelah beberapa saat.

"Anni, wae Taecyeon-ah?..." Minjun tidur miring menghadap kearah Taec disebelahnya.

"Kulihat kau benar2 dekat dgn Junho, bgitu jg dgn teman2nya yg lain, apa kau tdk memiliki kekasih ?.." ntah setan apa yg melintas d otak Taec hingga dia mengeluarkan pertanyaan seperti itu.

Minjun gelagapan, jujur dia jg terkejut dgn pertanyaan Taec. "Emmhh, aku tdk mempunyai kekasih Taec, aku pernah berpacaran dgn kk tingkat yg dlu, tp sayangnya dia malah meninggalkanku dgn teman sekelasnya, maka dari itu aku belum membuka hati lg..." ujar Minjun pelan.

"Eoh, trauma dimasa lalu karena disakiti yeoja? Ya ya yaaa..." ujar Taec dgn tampang polosnya.

"Taec, aku mengantuk.."

"Eoh istirahatlah hyung, aku jg akan tidur sebentar lg..." ujar Taec yg masih memainkan handphonenya.

Selang beberapa menit, Taec mendengar suara dengkuran halus dari Minjun, diluar masih hujan cukup deras, Taec bangkit dan mematikan AC karena suhunya yg terlalu dingin, dia melihat selimut Minjun yg belum dipakainya, yg masih terlipat rapi, Taec mengambil selimut tsb dan menutupi tubuh mungil Minjun, kemudian dia kembali berbaring.

Saat matanya akan terpejam terdengar suara petir yg lumayan besar, Minjun yg sudh tertidur nyenyak nampak sedikit terganggu, dan tanpa sadar dia mendekat kearah Taec, dan dgn tiba2 melingkarkan tangannya dipinggang Taec yg bidang.

Tubuh Taec membeku seketika, apa ini? Knp Minjun memeluknya seperti ini, selama beberapa detik Taec nyaris lupa bagaimana caranya berbafas, dia sibuk menetralkan detak jantungnya sendiri, oh ayolah Taec, bukankah kau calon dokter? Tp knp menormalkan detak jantungmu sendiri terasa sangat sulit?

Ada yg aneh, tunggu dulu, meskinTaec merasa gugup setengah mati, tp dia tak berniat menyingkirkan tangan Minjun yg melingkar d perutnya. Kini justru Taec menatap wajah Minjun yg tertidur pulas disampingnya, wajah Minjun nyaris sejajar dgn nya, Taec bisa melihat dgn jelas bibir kemerahan yg kini berada beberapa senti didepannya.

Mungkin benar ada yg mengatakan jika kau hanya berduaan saja, maka bisa d pastikan pihak ke-3 nya adalah setan, jantung Taec semakin berdetak tak karuan, tubuhnya masih membeku tak bisa digerakkan, ntah wajah Minjun yg semakin mendekat atau justru Taec yg mendekatkan diri pd Minjun, yg jelas jarak antara kedua bibir mereka kini terhapus sudah, meski gugup, tp bibir Taec telah menyentuh bibir Minjun dgn sempurna,

TIDAAAKKKKKK!!! Ingin rasanya Taec berteriak skrng, mengatakan bahwa ini sebuah kesalahan, dia seorg laki2 yg normal, dia masih menyukai dada yeoja yg montok dan pantat yg bohay, tp knp? Knp dia yak bisa melepaskan diri dri ciuman ini skrng? Meski jantungnya serasa mau meledak, tp Taec justru memejamkan matanya, secara perlahan tp pasti dia mulai merasakan ada lumatan2 kecil pd bibirnya, Minjun trnyata tanpa sadar membalas ciuman itu, Taec yg bingung dgn perasaan geli dan lainnya kini justru membiarkan Minnun bermain dgn bibirnya, hangat, lembut dan manis, itu lah yg dia rasa, meski gerakan tsb cukup lembut, tp tetap sukses membuat Taec terlena.

Setelah hampir 15 mebit bibir mereka bertemu, akhirnya Taec menarik wajahnya menjauh, dia melihat dgn jelas bibir Minjun yg kini nampak sedikit basah dan kemerahan, Taec menampar pipinya sendiri, tdk, dia tdk Gay, Taec adalah lelaki normal, ini salah, ini tdk boleh terjadi, disaat dia mengumpulkan kewarasannya, tiba2 dia merasakan Minjun makin erat memeluknya, Minjun semakin menghimpit kearah tubuh Taec, logika Taec memerintahkan untk segera mendorong tubuh Minjun menjauh, tp ntah mengapa hatinya mengatakan hal lain, dia justru membalas pelukan itu, hingga tubuh Minjun berada didalam dekapannya skrng. Oh god perasaan macam apa ini?

.........

Keesokan harinya,  Taec terbangun dgn posisi Minjun masih d dekapannya, Taec bergerak perlahan menyingkirkan tangan Minjun yg masih melingkar d perutnya, dia turun dari bed dan masuk ke kamar mandi, Taec berharap apa yg terjadi td malam hanyalah mimpi, tp sepertinya tdk, karena ingatan itu terus berputar d otaknya,  bagaimana dia bisa merasakan sentuhan bibir lembut itu. 

"Tidak,,, aku normal, aku lelaki straigh..." Taec menunjuk bayangan dirinya yg terpantul d cermin kamar mandi. 

Dgn cepat Taec membereskan barang2nya dan kembali kekamarnya bahkan sebelum Minjun terbangun, seharian itu Taec mengurung diri dikamar, dia berusaha konsentrasi dgn materi2 yg dia pelajari, tp sialnya materi2 tersebut seperti menguap dari otaknya, skrng yg ada d fikirannya hanyalah kejadian tak sengaja td malam, bahkan Taec masih merasakan tubuhnya sedikit tegang tiap kali mengingat bagaimana Minjun memeluknya. 

Waktu perlombaan semakin dekat, tp msalahnya kini Taec sama skali tak bisa berkonsentrasi dgn materi2 yg dia pelajari, semuanya buyar dan itu membuat ke khawatiran sendiri bagi teman2nya.

Taecyeon menghindari Minjun, atau lebih tepatnya dia sama skali tak mau bertemu dgn namja itu, 1 sisi Taec masih tak percaya dgn apa yg terjadi kemarin malam, tp disisi lain dia ingin meyakinkan diri bahwa dia straigh, dia lelaki normal,  tak mungkin dia memiliki rasa pd Minjun, tp lagi dan lagi bayangan wajah Minjun ketika ciuman itu terjadi selalu melintas d otaknya. Membuat buyar semua konsentrasinya. 

"Taec hyung knp sebenarnya eoh? Knp dia terlihat stress dgn materi2 itu akhir2 ini?  Waktu perlombaannya kan sudh dekat?..." Ujar Jinwon saat dia tengah makan dikantin bersama Jo Kwon dan Seulong.

"Molla, sepertinya dia sangat terbebani, aku justru kasihan padanya..." timpal Seulong. 

"Memangnya Taecyeon knp?..." mereka bertiga dikejutkan dgn suara yg berasal dri blakang meja mreka. 

"Ahh anyeong sunbae..." mereka semua memberi hormat pd Junho dan Chansung yg baru datang menghampiri mreka. 

"Heemhh, memangnya Taecyeon knp?..." Tanya Chansung penasaran 

"Emmhh... Sepertinya dia sedang ada sedikit msalah akhir2 ini sunbae,  jd konsentrasinya buyar... "

"Aiiishhh jincha, anak itu benar2 merepotkan, kajjaa Channie kita kesana... "

"Kesana kemana Nuneo?.. " tanya Chansung yg tak faham saat Junho segera menarik pergelangan tangannya. 

"Tentu saja menemui anak itu,  kau mau dia mengacaukan perlombaan kali ini dan mencoreng nama baik kampus kita?.. " Chansung yg baru mengerti langsung mensejajarkan langkah dgn Junho. Bergegas menuju ke kelas Taecyeon

..........

"Aaarrgghhh... Bisa kah kau pergi dri fikiranku Kim Minjun, aiishhhhh... " Taecyeon yg nampak frustasi kini mengacak2 rambutnya sendiri. 

"Itu tak kan membantumu, bagaimana kalau aku tetap bersarang d kepalamu eoh?.. "

"Hahahahahha... Apalagi ini, bahkan skrng aku berhalusinasi mendengar suaramu? Aaiishh sepertinya aku benar2 gila... " Taecyeon kembali mengerang sambil memukul pelan kepalanya. 

Tp di detik berikutnya Taecyeon terkisap saat ada sesuatu yg dingin menyapa keningnya, mata Taecyeon sontak menoleh kebelakang. 

"Mi-Minjun hyung... "

Minjun menatap aneh pd Taec, "Sebenarnya kau knp eoh? Dri td aku disini tp kau sama skali tak menyadarinya, kurasa kau sedang stress, ini minuman untkmu, ambillah... " Minjun menyodorkan minuman yg td sempat dia tempelkan dikening Taec. 

Taec meminumnya dgn cepat, jantungnya kembali berdetak tak normal saat Minjun kini duduk disebelahnya. 

"Kau knp sebenarnya? Waktu perlombaanmu tinggal beberapa hari lg, dan kau kehilangan fokus, kau mau kalah nantinya? Iya?.. "

"Tentu saja tidak... " jawab Taec singkat. 

"Lalu knp? Kau jg menghindariku sejak kemarin, sama skali tak menjawab tlpn dan pesan2ku, apa kau marah padaku eoh? Memangnya apa salahku?.. "

Taec terkisap, Ternyata Minjun menyadari bahwa dia sedang menghindarinya, tp knp Minjun bertingkah biasa saja? Seperti tak terjadi apa2 malam itu? Bukankah Minjun juga ikut membalas ciumannya saat itu? 

"An-anni, aku, aku hanya sedang berusaha fokus dgn materi2 ku saja,  tak bermaksid menghindarimu hyung... "

"Benarkah?.. " Minjun sedikit mendekatkan wajahnya kearah Taec, dan alarm peringatan berbunyi keras d otaknya, tubuhnya kembali membeku tak bisa bergerak, akankah kejadian malam itu terulang? "Knp gugup seperti itu? Knp tak menjawabku?.. " tanya Minjun lagi, 

Taec berusaha mati2an menormalkan detak jantungnya, nafasnya kembali memburu saat melihat wajah Minjun yg begitu dekat disebelahnya. 

"Hyung, kau sudh disini rupanya... " Minjun langsung menoleh kearah pintu masuk, Taec menghembuskan nafas dgn cepat saat mendengar ada org lain yg masuk ke kls nya, 

"Eoh, kalian sendiri sedang apa disini?.. " Minjun langsung mendekat kearah Junho dan Chansung yg baru tiba disana. 

"Ckk, aku dengar perwakilan kampus kita akhir2 ini kehilangan konsentrasi, pdhal jadwal untk perlombaan tsb sudh semakin dekat, aaahhhh aku benar2 malu melihatnya... " Junho tetap dgn sifat aslinya jika mengutarakan sesuatu yg tdk dia sukai

"Kau knp Taecyeon-ah? Kau sedang ada masalah?.. " Tanya Chansung sambil duduk d kursi dihadapan Taec. 

"Anni, aku baik2 saja sunbae... " jawab Taec gugup, berusaha menyembunyikan kebohongannya.

"Kau tau, kalau sampai kau gagal, dan tdk mendapatkan juara di nmr brapapun itu,  maka kau akan habis ditanganku Ok Taecyeon-ssi, karena kau benar2 sudh mempermalukan kampus, yaahhh walaupun aku tau org sepertimu tak mingkin bisa berhasil dlm adu kecerdasan seperti itu, makanya dari awal aku memintamu untk mundur secara baik2 dri pd kau mempeemalukan diri sendiri... " Junho menatap Taec dgn tajam, kondisi Taec yg sedang tdk stabil skrng mulai tersulut emosi mendengar perkataan Junho. 

"Jgn meremehkan org sembarangan sunbae,  karena kau belum tau seberapa besar kemampuannya... " Taec menatap Junho dgn nyalang. 

"Aku sudh tau, sudh kelihatan dri wajahnya... " lagi2 Junho meremehkan, Taec menggeram,  tangannya mengepal. 

"Jgn menilai org hanya dari penampilan luarnya, karena rasanya akan sangat sakit saat kau ditempar olh kenyataan saat dugaanmu  salah... "

"Kalau begitu buktikan, buktikan bahwa dugaanku salah.." Tantang Junho tanpa ampun

"Baiklah, ku pastikan aku akan membawa piala kemenangan, bahkan aku bisa mendapatkan lebih dari juara 3 sepertimu taun lalu.."

"Baiklah, ku tunggu pembuktianmu, buktikan kalau kau memang pemenang bukan pecundang... " Junho memberi tatapan mematikan kearah Taec, dan disambut dgn tatapan yg tak kalah mengerikan dri Taec, hal itu membuat Chansung dan Minjun hanya bisa diam merasakan aura seram mengelilingi mereka. 

"Kajja, kita keluar dari sini, kurasa Taec butuh waktu untk belajar lg... " Minjun berusaha memecah kesuraman d ruangan itu, dia merangkul pundak Junho, dan mengajaknya pergi keluar, dan ntah mengapa emosi Taec semakin tersulut melihat hal itu, ya,  dia tdk suka melihat kedekatan Minjun dan Junho, tunggu dulu, tidak suka? Maksudnya?.

"Minjun hyung, jgn lupakan janjimu untk membantuku belajar, ingat itu... " ujar Taec tiba2 saat Minjun berjalan keluar dri kelasnya.

Langkah Minjun terhenti, dia kembali menatap Taec "Ne, aku ingat itu, hubungi aku kapanpun kau membutuhkan bantuan..."

Tanpa disadari ujung bibir Taecyeon melengkung keatas, ntah apa yg dia rasakan, yg jelas perasaannya sedikit lebih baik skrng. 

............

Waktu perlombaan tiba, kegugupan Bukan hanya menyerang Taecyeon, tp juga Minjun, Junho dan teman2nya yg lain, tp sepertinya dewa keberuntungan sedang berpihak pd Taec, dia berhasil membawa piala kemenangan, bahkan menjadi juara 1, kemampuan otaknya memang tak diragukan lg. 

"Bagaimana? Masih meremehkanku skrng?..." Taecyeon berjalan mendekat kearah Junho, Chansung, Uyong, dan Nichkhun yg sedang duduk di kantin, mata Taec fokus menatap kearah Junho, sedangkan yg ditatap malah cuek2 saja. 

"Selamat atas kemenanganmu Taecyeon-aahhh.. " Uyong menyapanya dgn hangat seperti biasa.

"Kau benar2 hebat Taec, kau membawa prestasi sendiri untk kampus kita... " ujar Nichkhun

"Eoh, walaupun kau sempat membuat kami khawatir saat kau kehilangan fokus beberapa saat sebelum perlombaan dimulai, tp akhirnya kau tetap bisa melakukan yg terbaik... " tambah Chansung lg. 

Taecyeon tersenyum mendengarnya, tp dari td org yg sangat ingin dia dengar mengucapkan kata selamat padanya nampak masih cuek2 saja. 

"Ku rasa aku sudh membuktikan bahwa aku bukanlah pecundang seperti yg kau bilang JUNHO SUNBAE... " Taec sengaja menekankan kata2 terakhirnya, hingga Junho kini menatap kearahnya. 

"Baguslah, itu artinya aku tak perlu menyakiti tanganku untk menghajarmu kalau kau kalah... " Taec mendengus kasar, apa2an ini, knp Junho masih terlihat meremehkannya? 

"Tak adakah kata2 yg lebih baik dari itu? Misalnya ucapkan selamat padaku, atau setidaknya akui bahwa aku ternyata bisa melampaui prestasimu yg hanya sbg juara ke-3 pd taun lalu?.. " Taec sengaja menyindir Junho. 

"Ckk, knp harus mengucapkan itu padamu? Bukankah kau tdk akan bisa menang jika bukan karna ku?.. "

"MWOOOOOO???... " Taecyeon menganga tak percaya mendengar penuturan Junho, "Maksudmu? Bagaimana mungkin kau bisa membuatku menang dgn kata2mu waktu itu? Kau yg mengataiku pecundang? Bahkan kau menyuruhku untk mundur karena kau meragukan kemampuanku, lalu bagaimana bisa kau mengatakan aku menang berkatmu eoh??.. " Taec sejenak kehilangan kesopanannya sbg tingkat 1 saat ini,  beruntungnya dikantin sedang sepi. Jika tidak, mungkin nama Taec akan terseret lg dlm kasus forum. 

"Kau tau? Terkadang kau harus merontokkan gigi seseorg agar dia terbangun dari tidurnya, dan terkadang kau harus membangunkan singa yg sedang tertidur untk mendengar dia mengaum keras, faham?.. " kata2 Junho sukses membuat Taec mengerutkan keningnya tak faham. 

"Yakkhhh Nuneo, berarti kalau bsok kau susah dibangunkan saat tidur, aku harus merontokkan gigimu? Okeeee... " celetuk Uyong dgn polosnya yg sukses membuat mereka semua tertawa, tp Junho hanya mendengus kesal. 

"Knp kau tak menjawab? Aaahhh aku tau, lagi dan lagi otakmu terlalu sempit untk memahami kata2ku..." ejek Junho lg saat melihat Taec yg masih bengong tak mengerti. "Sudahlah, aku sudh kenyang, aku mau ke kelas skrng... "

"Tunggu dlu, karena aku sudh menang, bolehkah aku meminta sesuatu Pdmu Junho sunbae??.. " tanya Taec menghentikan niat Junho yg ingin bangkit dri kursinya. 

"Ku rasa aku tdk menjanjikan suatu apapun pdmu kalau kau menang, knp kau jd ingin meminta sesuatu pd ku?.. " tanya Junho sinis

"Hanya 1 dan hanya untk kali ini... Bolehkah?.. " Taec memasang muka memelasnya, hingga akhinya Junho mengalah. 

"Oke, asal jgn kau meminta nyawaku... "

"Bisakah kau menerima kehadiranku disekitarmu seperti teman2mu yg lain? Dan bisakah kau membiarkan aku dekat dgn Minjun hyung tanpa menatap sinis kearahku?.. "

DEG!! Jantung Junho untk sesaat, berusaha mencerna permintaan Taec, "Kurasa kau melanggar perjanjian, bukankah td kau bilang hanya akan meminta 1 hal? Lalu knp jd 2 permintaan?.. " Junho menatap Taec dgn pandangan tak suka. 

"Anni, permintaanku 1 paket, dan kurasa itu bukan hal yg berat..." Taec ikut menatapnya datar. 

"Tidak bisa, aku hanya akan memenuhi salah 1 permintaanmu, tp tdk dgn dua2nya..." Junho tetaplah Junho, Junho adalah lambang keegoisan, dia tdk akan semudah itu tunduk dgn org lain. Terlebih lg jika itu sudh bersangkutan dgn sahabat2 dekatnya, yg jelas Junho tdk akan membiarkan Taec berada ditengah2 sahabat dekatnya.

.........

Minjun baru saja keluar dari sebuah toko buku yg berada tak jauh dri kampusnya, saat dia akan menyebrang jalan, langkahnya terhenti ketika melihat sebuah mobil mewah menghampirinya.

"Minjun hyung, kau sedang apa disini?.."

"Taec? Mobil siapa ini? Apa kau sudh membawa mobil sendiri ke dorm skrng?.. " tanya Minjun kaget melihat Taec dgn mobil mewahnya. 

"Eoh, ayah mengizinkan aku membawa mobil ke dorm saat aku memenangkan perlombaan kemarin, kajja masuk hyung, aku akan mengantarmu... " ajak Taec sambil membuka pintu mobilnya. 

"Kau darimana hyung? Knp berkeliaran sore2 seperti ini? Apalagi ini mau hujan... " tanya Taec sesaat mereka sudh d dlm mobil

"Aku sedang mencari referensi untk karya ilmiahku, aku sudh tingkat 3 Taecyeon-ahh, aku harus mulai mengumpulkan sumber2 buku untk penelitian akhirku... "

"Heeemmhh bgitu, lalu hyung mau kemana skrng? Ini masih jam 4 sore, atau kau mau pulang kerumahmu hyung?.. "

"Anni, aku asli org Daegu, org tuaku berada disana, dan Seoul aku tinggal dgn kakakku saja, itu lah alasan knp aku jarang tidur d luar dorm... "

"Ahh kurasa kita sama, kedua org tuaku sibuk dgn bisnis mereka, mereka lebih sering d luar negri dripada di Seoul, itu jg alasan knp aku lebih sering d dorm... " ujar Taec, sejujurnya dia merindukan org tuanya, tp apalah daya mreka selalu sibuk. "Oh ya kau sudh makan hyung?.. "

Minjun menggeleng, "Ahahhh kalau begitu kita makan diluar saja malam ini, masih cukup banyak waktu sampai jam 10 malam gerbang dorm d tutup... " ujar Taec lg. 

"Eemhh tp aku tdk biasa makan masakan luar Taec... " ujar Minjun lirih. Taec tersenyum melihat kepolosan Minjun. 

"Aku tdk akan mengajakmu makan diluar, kita ke apartemenku saja, nanti kita bisa memasak makanan sendiri, ne?.. "

"Mwo? Kau punya apartemen sendiri?.. " tanya Minjun kaget, mengingat Taec yg anak org kaya, sedangkan Minjun berasal dari keluarga yg biasa2 saja. 

"Ne, apartemen pribadiku, jarang ku tempati, biasanya aku kesana kalau sedang bosan saja, bagaimana? Kau mau hyung?.. "

Minjun mengangguk, dan Taec meluncur membelah keramaian kota Seoul menuju apartemennya, sejujurnya tak ada 1 org pun sahabat Taec yg mengetahui tentang keberadaan apartemennya, tp ntah mengapa Taec malah mengajak Minjun kesana. Dan jgn lupakan kondisi hatinya yg sedang berbunga2 bahagia, karena apa? Ntahlah... 

.

.

TBC

.

Haiiiii readerssssss... Kita ketemu lagiiiiiii... 

Maaf karena 3 minggu gx update, akun ini kmren kena hack, gx bisa log in, jd harus berusaha keras untk balikin akunnya, tp alhamdulillah skrng akunnya sudh kembali lg, so ceritanya bakal d up secepatnya ya untk menebus keterlambatan kemaren.

Seperti biasa, jgn lupa tinggalkan jejak d kolom komen ya, biar author semangat untk nyambung cerita lg, okeee...  Kisseuu from author 😘 jgn lupa follow IG @hottest2pm.id ya... 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Tina0608
#1
Chapter 21: Sequel : komen g ya. . .
Komen g ya. . .



Hhmmmm. . .
Beda org beda pendapat kali ya,saya ngerti knpa minjun bs brubah kxk gitu,rasa cemburu dan tkut khilangn bs mrubah seseorg mnjdi org lain. . .
Setidakx minjum mnyadari ksealahanx. . .
Saya bs paham gmna tntang BL,krna saya pnx tman yg pnx orientasi seksual berbeda,jd sdah g ngeh. . .
Entah krna saya bs paham,atw karna otak saya yg mgkn salah tempat,wkkkkkkkk. . .
Tp seperti kata narasumber,mereka g bs d tgalkan,qt g bs ngejudge mereka gitu aja,krna qt g pernah tw gmana rasax brada d posisi mereka kan. . .






@bulur. . .
Komen gini boleh g sih. . .
Pasang mode wajah polos (wajahx,bukan tubuhx,wkkkkkkkkkkkk)
Tina0608
#2
Chapter 19: Boleh komen g neh utk narasumber yak ?
Dpat izin dlu neh baru berani komen...hehehe
Tina0608
#3
Chapter 9: Chap 9 : gw sider,gw sider (ngacungin jempol kaki)????
Tina0608
#4
Chapter 8: Chap 8 : jika semuax real,brrti anuanx jg real kan ya ?#plak????


Mode gaje???
Tina0608
#5
Chapter 7: "As your wish baby" tingkat mesum gw naik. . .
Eeeeaaaaaa,bebeb gw anuan,otak gw dah piknik kmna2,pagi2 pula. . .
Nice bulur. . .
Ff lu bkin hati gw yg kmren kmna2 piknik k khuni n chansung balik k bebeb taec#plak. . .
Hahaha. . .
Charmed_syima #6
Chapter 21: Sedih....ayoh 'minjun'nie...mnta maaf aja sama 'taec' ok...sequel nya cuma 1 chap ya?thanks dear author
fytry_ #7
Chapter 21: Rasanya kuingin mencabik2 Minjun. Klo aja membunuh itu gak dosa dan gak bikin masuk penjara.....

Buat Taec oppa. Baca kisahmu ini gak tau kenapa rasanya nih di dalem hati ikut sakit jugaa.... rasa2nya gak adil banget orang sesabar dan sebaik dirimu harus masih terus terlibat di dalam lingkaran orang2 yg pernah menyakitimu.

Semoga dirimu bener2 bisa menemukan pendamping hidup yg tepat. Yg bisa menggantikan semua kesedihan dan trauma yg pernah kamu alami.

I support you....
Woonilynnelle
#8
Chapter 21: Wkwkwkwk ketauan nihh jomblo.... Hhh
Mari kita berandai andai.. Dan andai aja jodoh aku kaya taec oppa. Ohh sungguhh warbiasahhhh... Mauu kalii lahh yg kayaa drimu oppa.. Marii merapat oppa... Ga bakal putus kok meskipun lgi wamill, di tunggu ampe kelarrr,,, hhhhhhhh *apasihhhguueeeeyampunnn bawa" wamil.. Gkgk
But thanks lah eon buat sequel nya.. Di tunggu next ff... Ganbate
Amaliaambar
#9
Chapter 21: Kyyyaaaaaaaaaaaa taecyeon oppaa ohh sungguh indah hatimu andaai aku bisa menemukan pria seperti diirimu oppa wkakakak btw aku jomblo loh boleh lahh jadi alternatif buat jadi pendamping hidup *plakkk*
rada kesel sih sama karakter minjun sumpah diaaa egois bgt ih kalo ketemu wujudnya mah rasanya pengen aku gigit-_-
thankss lah ya eon atas squelnya kutunggu ff mu yg lainnyaa saranghae :*
2pmhottest_saranghae
#10
Chapter 21: My taec oppa (love)
Greget banget pengen marah tapi gak bisa apa" taec kyk gitu..
Taec oppa itu hati apa berlian indah banget astaga,,, sakitnya berasa loh, but always happy and healty ya taec oppa, btw yg disini juga mau hahahaha laki" mapan, ganteng hatinya kek begitu siapa yg nggak mau coba.. Wkwkwkw
And thanks authornim sayang, hwaiting kisseu ~