Chapter 15

Whats wrong?

..........

Seperti yg diinginkan Minjun, pagi itu jg Taecyeon mengantarnya pindah kerumah bibi Ziyu, bukan Taecyeon tak berusaha menahannya, tp Minjun sudh terlebih dahulu menutup diri bahkan sarapan pagi yg disiapkan Taecyeon pun tak lg d sentuh oleh namja itu, sedangkan Taecyeon, dia ada jadwal kuliah pagi, jd bukan waktu yg tepat untk membujuk Minjun skrng. 

"Mwo? Kau mau pindah skrng Minjunnie?.. " Tanya bibi Ziyu tak percaya.

"Wae? Apa bibi tak suka?.. "

"Anni, tentu saja bibi senang skali akhirnya kau mau pindah kesini, akhinya Zhuya ada yg memantaunya.. " Bibi Ziyu segera mengantar Minjun ke kamar yg kan dia tmpati. 

"Heemmhh, sepertinya aku tdk bisa membantu merepaikan barang2 Minjun hyung sampai selesai, karena aku ada kuliah pagi ini, aku harus segera permisi.... " Mau tdk mau Taec harus segera ke kampus, karena setengah jam lg kelasnya akan d mulai. 

"Ahh tidak apa2, pergilah... " Ucap Minjun datar. 

"Gomawo Taecyeon-ah, maaf merepotkanmu, jgn sungkan2 untk berkunjung kemari, ne? Bibi sudh menganggapmu seperti keponakan sendiri..." Bibi Ziyu memberikan senyum hangat kearah Taecyeon, dan Taec sendiri dari td memperhatikan Minjun yg membelakanginya, namja itu tampak sibuk dgn barang2nya.

"Yasudh kalau begitu aku pamit bi, anyeong... " Taec segera pergi, bahkan Minjun tak ikut mengantarnya keluar, hanya bibi Ziyu saja yg mengantar kepergiannya, hati Taecyeon sakit, tentu saja, kepindahan Minjun yg tiba2 tanpa pembicaraan dlu dgn nya jelas membuat Taecyeon tak suka,

Dan tau kah kalian? Besok adalah hari ulang tahun Taecyeon, bagaimana mungkin Minjun meninggalkannya disaat dia akan merayakan hari spesial dlm hidupnya, jujur saja, Taecyeon berharap ini hanyalah akting Minjun semata untk memberi kejutan dihari ulang tahunnya, karena selama ini Taec tak pernah merayakan ulang tahun bersama org2 terdekatnya, org tuanya yg sibuk dgn urusan bisnis biasanya hanya akan mengirimi ucapan dan kado2 mewah saja, tp itu semua percuma, karena yg diinginkan Taecyeon adalah kehadiran org2 terdekatnya, dan ditahun ini, dia berharap bisa merayakan ulang tahunnya bersama namja yg dicintainya, lalu skrng? Ah sudahlah, semoga ini benar hanya akal2an Minjun saja. 

.........

Taecyeon tiba dikampusnya dgn terlambat, salahkan saja jalanan yg macet gila2an dipagi hari ini, tp sepertinya nasib baik memang sedang berpihak padanya, karena Dosen yg akan mengisi kelas mereka pagi ini ternyata tdk masuk, alhasil setelah berlari dari parkiran menuju kelasnya, Taecyeon melihat teman2 dikelasnya malah sedang asik bercanda.

Taecyeon segera masuk dan menghempaskan tubuhnya dikursi. 

"Wae hyung? Kau terlihat kusut? Mau ku ambilkan setrika?.. " tanya Jinwoon seenak jidatnya melihat ekspresi Taec saat ini. 

"Hah, aku lelah Jinwoon-ah, aku hampir gila karena takut telat pagi ini, aku nyaris membutuhkan nafas buatan satelah berlari ke kelas... "

"Butuh kuberi nafas buatan skrng?.. "

"Yakkhh hyung, tak bisa kah kau prihatin sedikit ld ku?... " Taecyeon segera memberikan tatapan mematikan kearah Seulong. 

"Ckk, memangnya kau knp eoh? Knp hampir telat?..." tanya Jo Kwon kemudian. 

"Aku sedang ada masalah..." Taecyeon menumpukan wajahnya diatas meja.

"Masalah apa?.. "

"Ahh sudhlah, bukan urusan kalian... " Jo Kwon nyaris saja melempar buku yg dia pegang kalau saja Jinwoon tak menahan tangannya, setidaknya teman2nya itu memaklumi jika Taec belum mau menceritakan masalahnya. 

.........

Hari ini Taecyeon hanya ada kuliah sampai jam 2 siang, dia memutuskan untk kembali ke apartemennya setelah itu, dan perasaan hampa segera melingkupinya saat langkah pertamanya masuk k apartemen itu, bagaimana tidak, jika selama ini selalu ada Minjun yg menunggunya pulang, kini dia kembali ke masa2 dia masih sendirian, tak ada org, tak ada yg menunggunya, dan tak ada yg memberinya pelukan hangat.

Apalagi saat dia masuk ke kamar, kamar yg biasanya mereka tempati bersama itu kita tampak kosong, pasalnya semua boneka panda milik Minjun sudh tak ada menghiasi setiap sudut kamar besar itu, pernah pernik berbau panda yg biasanya selalu menyapa mata kini jg sudh menghilang, Taecyeon menghempaskan diri diatas ranjang, dia merindukan Minjun, sangat, maka setelah berusaha membolak balik fikiran, berusaha bergelut dgn naluri, Taecyeon akhirnya memutuskan untk datang kerumah bibi Ziyu nanti malam. 

...........

Seperti yg dia rencakan sebelumnya, malam harinya Taecyeon segera meluncur ke rumah bibi Ziyu, jika sesuai perkiraannya Minjun pasti sudh pulang dinas, dgn membawa beberapa makanan kesukaan Minjun akhirnya dia datang, tp keberuntungan sedang tak berpihak pd nya, karena saat dia datang namja bermata panda yg dia cari belum tiba d rumah. 

"Minjun hyung kemana memangnya? Bukankah seharusnya dia sudh pulang?... " Taec melirik jam yg sudh menunjukkan pukul 20.30, seharusnya Minjun sudh pulang apalagi jarak antara rumah sakit tempatnya dinas dan rumah bibi Ziyu jauh lebih dekat dibanding jarak ke apartemennya.

"Bibi jg tdk tau Taecyeon-ah, coba kau hubungi dia... "

Baru saja Taec akan mngeluarkan hp, tiba2 Minjun sudh muncul dari pintu depan, Taecyeon segera tersenyum melihat namja yg d rindukannya itu, tp senyum itu segera pupus saat dia melihat Minjun tak datang sendirian. 

"Heeiiii ada Fei jg ternyata, kajja masuk... " 

Kening Taecyeon mengkerut tak suka melihat Minjun pulang telat, terlebih lg dia bersmaa Fei, sedangkan Minjun yg tak menyangka Taec akan datang kesana, langsung tersentak kaget melihat namja yg sedang menatapnya itu. 

"Ta-Taecyeon-ah..."

Tak dpt dipungkiri, Minjun sedikit takut melihat ekspresi Taec saat ini, tp rasa takut itu segera berganti dgn perasaan ingin balas dendam atas kabar yg dia dengar tentang hubungan Suzy dan Taecyeon. 

"Hai hyung, kau baru pulang? Haii jg Fei noona, lama tak bertemu... " Secara tiba2 Taecyeon membungkukkan tubuhnya kearah Minjun dan Fei, tak lupa namja itu jg memberikan senyuman terbaiknya. 

"Anyeong Taecyeon-ah, kau sedang disini jg rupanya... " Fei yg notabane ny memang tdk tau apa2 sama skali tak menyadari aura horror antara Minjun dan Taec.

"Kajja Fei, kita lihat kondisi Zhuya dlu... " Minjun mengabaikan Taecyeon, dia segera mengajak Fei untk mengecek kondisi Zhuya. 

Tentu saja hal itu membuat darah Taecyeon kembali mendidih, diacuhkan adalah hal yg paling dia benci d dunia ini, terlebih lagi dia diacuhkan karena seorg yeoja. 

Tp setidaknya Taecyeon tau bagaimana untk beretika sopan dihadapan org lain, tak perduli seberapa kesalpun hatinya, namja itu tetap bersikap biasa2 saja d hadapan Bibi Ziyu dan yg lainnya. Mereka dari td mengobrol bersama meski Minjun sama skali tak menghiraukannya, dan Setelah beberapa saat, akhirnya Fei berpamitan pulang.

"Noona mau pulang? Sekalian mau ku antar?.. " Tawar Taecyeon. 

"Ahhh sepertinya tdk perlu, biar aku saja yg mengantarnya... " Minjun segera menyela kata2 Taec. 

"Ahh atau kita pulang bersmaa? Hyung, kau tak pulang ke apartemen malam ini? ..."

Minjun segera menatap Taecyeon dgn geram. "Mwo? Pulang ke apartemen? Hahaha, baru td pagi aku pindah kemari, bahkan aku belum bermalam disini, bagaimana mungkin kau sudh mau mengajak ku pulang ke apartemen? Ku rasa kau sangat egois..." 

Taecyeon memejamkan mata mendengar kata2 menusuk Minjun, tp bagaimanapun jg dia harus tetap mengendalikan emosinya. 

"Lebih baik kau yg pulang skrng, lihat, ini sudh hampir jam 10 malam, bahaya kalau kau pulang terlalu malam, sudh ya, aku mau mengantar Fei dlu, kajja.... " Minjun meninggalkan Taec disana tak memperdulikan bagaimana raut wajah namja itu, Fei pun segera menyusul Minjun keluar setelah berpamitan dgn Bibi Ziyu dan Taec. 

Taecyeon menghembuskan nafasnya keras. "Bi, sepertinya aku jg harus segera pulang..." 

"Ahh baiklah, gomawo Taecyeon-ah, jgn lupa main kesini lagi, hati2 dijalan... "

Setelah berpamitan akhirnya Taec membawa mobilnya menjauhi rumah bibi Ziyu, pulang? Tentu saja tidak, yg dilakukan Taecyeon justru membuntuti Minjun dan Fei, akhirnya dia mengetahui dimana rumah yeoja itu, dia jg melihat Minjun kembali pulang beberapa saat setelah Fei masuk k rumah.

Taecyeon terus membuntuti Minjun, 1 yg dia harapkan, dia berharap Minjun akan segera ke apartemennya, tapi harapan Taec sepertinya takkan terpenuhi, karena setelah mengantar Fei, Minjun kembali ke rumah bibi Ziyu, Taecyeon bahkan menunggu dari kejauhan untk memastikan apakah Minjun akan keluar rumah dan menuju apartemennya atau tidak.

Dan akhirnya, ya.... akhirnya, jam sudh menujukkan pukul 12 malam, Taecyeon dari td terus menatap layar handphone diatas dashboard mobil, ini sudh memasuki waktu ulang tahunnya, dia menunggu, menunggu Minjun untk mengucapkan pertama kali padanya, tapi.......... Harapan Taecyeon berakhir sia2, karena tak ada tanda2 namja itu akan memberi ucapan padanya. Bahkan ini sudh lewat beberapa menit dari jam 12,

Taecyeon menghempaskan kepalanya pada stir mobil, kesal, kecewa, marah, semuanya campur aduk menjadi 1, tak ada kata yg bisa mengungkapkan bagaimana perasaan taec saat ini, hingga sebutir airmata lolos membasahi pipinya. 

Pada akhirnya Taecyeon menyadari, org yg paling tau cara menyakitimu adalah org terdekatmu sendiri, dan sangat berharap hanya akan membuatmu sangat terluka. Taec beberapa kali memukul stir mobil untk menyalurkan kekesalannya, tapi tiba2 handphone ltu berbunyi. 

Taecyeon segera mengangkat wajah dan mengambil hp nya dgn cepat, dia melihat ada 1 pesan yg masuk, sungguh dia berharap itu adalah Minjun, bahkan jika namja itu mengatakan bahwa dia tak bisa menemani malam ulang tahunnya, tentu Taecyeon akan langsung memaafkannya, asal Minjun sudh memberi ucapan. Tapi ternyata? 

#BRAAAKKKKKKKK!!!

Taecyeon membanting handphone nya dgn keras ke lantai mobil, dan setelah itu dia menginjak pedal gas dgn sekuat2nya,menerobos jalanan Seoul yg sudh sepi mengingat ini sudh jam 1 malam. 

"Taecyeon-ah, seangil chukhae uri chagi... Maaf eomma dan appa tdk bisa menemani ulang tahunmu kali ini, dan sbg hadiah dan permintamaafan kami, appa sudh mengirim katalog Lamboghini keluaran terbaru, kau tinggal pilih mau yg mana sayang, kau akan mendapakannya untk kado ulang tahunmu, we love you... "

Jgn tanya apa yg membuat Taecyeon marah, dan jgn kalian tanya bagaimana kecewa dan sakit yg dia rasa saat ini, tak adakah 1 org pun yg peduli akan dirinya? 

...........

Setelah berkeliling tanpa tujuan, akhirnya Taecyeon memutuskan kembali ke apartemennya, namja itu nyaris saja menghabiskan malamnya dgn acara mabuk2an, tp beruntung otak warasnya masih bekerja, setidaknya dia menyadari statusnya yg seorg mahasiswa, terlebih lg dia seorg calon dokter, dia tak akan bodoh untk melakukan hal seperti itu. 

Malam Taecyeon kacau, hidup Taecyeon sepetti kembali ke beberapa waktu yg lalu sebelum Dia bertemu Minjun, sendiri, sepi, tak ada yg mengingat hari spesialnya, tp kali ini sakitnya lebih dari 2x lipat, jika dlu dia memang tak pernah mengharapkan siapapun, tp tahun ini? Dia berharap Minjun bisa memberi kenangan baru, tp nyatanya? Kenangan lebih menyakitkan justru yg ia dapatkan. 

Taecyeon kembali apartemen sudh hampir jam 4 pagi, lelah bercampur rasa sakit menghantamnya, dia berusaha memejamkan mata dgn tenang, meski masih ada airmata yg menetes disana. 

........

Dan tiba2, suara bel yg terus2an ditekan tanpa ampun membuat Taecyeon kembali terjaga, kepalanya berdenyut hebat, dia merutuki siapapun yg berani mengganggu tidurnya malam2 begini, tapi tunggu dlu, saat membuka mata, bias cahaya dri luar jendela memaksa matanya untk kembali menyipit, oke baiklah, ternyata ini sudh pagi, dan dgn langkah malas Taecyeon bergerak ke pintu depan. 

Bel terus saja berbunyi memekakkan telinga, membuat Taecyeon kembali naik darah, maka dgn langkah besar dia segera berlari kearah pintu, berniat menyembur siapapun pelakunya. 

"Yakkkhhhh!!! Ka-kalian.... " Nada suara Taec segera berubah saat dia melihat siapa yg bertamu dipagi buta seperti ini. 

"Seangil chukhahamnidaa..... Seangil chikhahamnidaaaaa.... Saranghaeee Taecyeon-ah, seangil Chukhahamnidaaaaaa.... "

Sebuah kue tart berbentuk wajah kucing berwarna hijau yg telah d hiasi lilin2 kecil segera membungkam mulutnya, Taecyeon terkejut bukan main, apalagi melihat siapa org yg membawa kue tsb.

"Kajja, tiup lilinnya.... Tp make a wish dlu ya... " suara lembut itu segera memecah lamunan Taecyeon, nyawanya yg belum terkumpul semua memaksa otaknya harus bekerja keras untk memahami situasi saat ini. 

"Yakkhhh!! Knp diam saja? Ayo tiup lilinnya aiisshh jinchaaaaa.... " suara teriakan yg sudh sangat familiar itu membuat lamuyan Taecyeon buyar, maka dgn cepat dia menutup mata dan mengucapkan harapannya, kemudian setelah beberapa detik dia kembali membuka mata dan meniup lilinnya. 

"Yeeeeyyyyyyyyyyy.... " teriak mereka semua, seutas senyum terbentang di bibir namja yg masih terlihat mengantuk itu. 

"Chukhae Taecyeon-ahhhhhhhh.... " kemudian org2 itu menghambur memeluk Taecyeon satu persatu. 

"Chukhae oppa, all the best wishes for you... " 

"Ne, gomawo Suzy-ah... "

Jika kalian berfikir bahwa yg dtng adalah Minjun, maka kalian salah besar, yg dtng justru jinwoon,  Jo Kwon, Seulong dan seorg yeoja cantik siapa lagi kalau bukan Suzy. 

"Hyung, apa kau tak kan mengajak kami masuk? Kau mau kami kedinginan dsini? Kasian Suzy kan?.. " Jinwoon dri td mulai bergidig karena suhu udara yg dingin dipagi hari. 

"Ahh mianhe, silahkan masuk... " Taecyeon akhirnya mempersilahkan, dan kehadiran teman2nya cukup menghibur Taecyeon, membuat namja itu bisa tersenyum kembali, meski hatinya tetap menunggu org yg disayanginya untk memberi ucapan. 

"Taecyeon-ah, bukankah kau tinggal bersama minjun hyung? Dimana dia?..." 1 pertanyaan Seulong sukses membuat Taecyeon kembali teringat akan namja itu. 

"Ne, dri td aku jg tak melihat Minjun oppa, apa dia sedang dinas malam makanya pagi2 begini belum pulang? .. " Ujar Suzy menambahi.

Taecyeon yg baru selesai membuatkan minuman hangat untk mereka hanya bisa menutupi semuanya dgn tersenyum simpul. "Minjun hyung tdk disini lagi, dia sudh tinggal bersama bibinya, kebetulan anak bibinya sedang sakit skrng, jd butuh pengawasan khusus... "

Dan sepertinya jawaban Taecyeon cukup bisa diterima olh ke-4 tamunya itu, alhasil mereka hanya mengangguk2kan kepala tanda mengerti.

"Trimakasih kalian sudh kesini pagi2 begini, jd tak enak merepotkan... " 

"Eoh, bahkan kami harus bangun pagi2 sekali dan langsung memakai seragam kuliah, aahhh pdhal kuliah kita d mulai jam 10, semua ini demi kau Taecyeon-ah...." Jo Kwon menghempaskan tubuhnya d sofa, sangat terlihat dia masih mengantuk. 

"Hemmhh kalau begitu malam ini aku akan tidur d dorm saja..."

"Ahhh baguslah, hyung skalian traktir kami hari ini ya ya ya.... " Jinwoon mulai mengeluarkan aegyonya, yg sukses membuat Taecyeon tertawa. 

"Ne ne ne.... Terserah kalian mau dimana, aku mandi dlu.... " Taecyeon segera masuk ke kamar untk mempersiapkan barang2 yg diperlukannya, mengingat dia memang sudh lama tak tinggal d dorm.

...........

Dan seperti yg dia katakan sebelumnya, sepulang kuliah, Taecyeon langsung mengajak teman2nya makan d sebuah restaurant mewah, tak sampai disitu, mereka jg menyewa salah 1 VIP room d sebuah tempat karoke terbaik d Seoul, sangat terlihat bagaimana namja yg masih berstatus mahasiswa itu benar2 berasal dari kalangan atas yg tak menghiraukan brapa budget yg harus dia keluarkan. 

Dan selama itu pula, Taecyeon sama skali tak menyentuh handphonenya, namja itu sengaja dari td tak mengeluarkan handphone dri dlm tas, bukan apa2, sebenarnya jauh dri dlm lubuk hatinya Taecyeon hanya berharap Minjun menghubunginya, dan dia jg berharap ini semua hanyalah rekayasa Minjun yg berpura2 melupakan hari ulang tahunnya. 

"Kajja kita pulang... "

Jam sudh menunjukkan pukul 8 malam, mreka akhirnya memutuskan untk pulang ke dorm, apalagi mereka membawa Suzy, tentu tak baik jika yeoja itu masih keluyuran d luar dimalam hari. 

"Kami dluan k dorm ya, kau antar Suzy sendirian saja tdk apa2 kan?.. " pertanyaan Seulong lebih terdengar seperti pernyataan yg tak membutuhkan jawaban.

"Eoh, lagi pula kami tak ingin mengganggu acara kalian, mungkin Suzy masih punya hadiah lain untkmu hahahaahaha...." Ntah apa yg terlintas d otak Jo Kwon sehingga namja itu bisa tertawa mesum begitu. 

"Apa yg ada d otakmu eoh? Dasar... " gerutu Taec, sementara Suzy hanya menggeleng2kan kepalanya melihat tingkah mereka. 

"Bye hyung, kami tunggu d kamar... " 

Setelah ke-3 temannya itu berlalu, Taecyeon akhirnya mengantar Suzy ke dorm putri. 

"Oppa, gomawo untk hari ini..." ujar Suzy sambil tersenyum manis. 

"Ne, seharusnya aku yg bertrimakasih padamu karena sudh mengingat ulang tahunku, maaf jg sudh merepotkanmu seperti td pagi..." 

"Gwenchana, memang sudh seharusnya kan, yasudh aku masuk k dlm ya, oppa jgn tidur terlalu larut, sampai ketemu d kampus bsok... " 

Taecyeon pamit pulang k dorm putra setelah memastikan Suzy masuk k kamarnya, Taecyeon tersenyum penuh makna, setidaknya hari ini tak berlalu dgn begitu buruk, masih ada beberapa org yg memperhatikannya. Taecyeon teringat akan handphone nya, kemudian dgn cepat namja itu merogoh tas dan dgn was was menanti apakah ada pesan dari Minjun, Ya, pada akhirnya, Taecyeon hanya bisa tersenyum miris, memang ada beberapa pesan ucapan yg masuk, tp tak 1 pun dari Minjun, Taecyeon hanya bisa tersenyum ketir, dia kecewa, karena Minjun sama skali tak mengingat hari ini. 

...........

Setelah tiba di kamar, Taecyeon segera menghempaskan diri d bed nya, tapi kepalanya merasakan ada sesuatu yg aneh dibawah bantal, dia pun segera berbalik untk menyamankan posisi bantalnya, tp tiba2 tangannya menyentuh sesuatu yg aneh, apa ini? Sebuah kado? 

"Mwo??? Dari siapa ini?.. " tanya nya kaget karena kado tsb sama skali tak memiliki tanda siapa pengirimnya 

"Ahh td ada Junho dan Chansung sunbae kesini saat kau masih mengantar Suzy, dan mereka meletakkan kado itu disana, mungkin sengaja d sembunyikan..." Taceyon mengernyitkan dahi mendengar nama kedua namja itu, apa mreka mengingat hari ultahnya? Lalu dgn cepat Taecyeon membuka kado tsb. 

'Yaaakkkk tiang listrik, chukhae, ckk~ ... Jgn salah faham dgn kado ini eoh, sejujurnya aku jg malas skali untk membungkus kado seperti anak kecil saja, menyebalkan.... Tapi ya ya yaa... skali2 untk hari spesial mu aku rasa tak msalah, dan harapanku semoga dgn bertambahnya umurmu volume otakmu bisa bertambah jg, tp tolong besarnya gigimu jgn d tambah oke? Tinggi badanmu jg jgn ditambah lg, atau aku akan kelihatan seperti kurcaci didekatmu, cam kan itu. Dan Tolong jgn tersenyum, aku sama skali tak berniat melucu disini, oke bye, smoga suka kado dari kami... "

Taecyeon langsung tertawa sambil memegangi perutnya saat membaca ada note kecil d dlm kado tsb, bagaimana mungkin namja yg slalu menjadi musuhnya itu bisa bertindak semanis ini? Hahahahaha..

...........

Beberapa saat kemudian keadaan kamar sudh hening, lampu2 jg sudh padam, yg lainnya jg sudh terlelap kealam mimpi, tp tdk dgn Taecyeon, namja itu dri td hanya membolak balikkan badan d atas bed, fikirannya melayang, gelisah, sebegitu bodohkah dia hingga d detik2 terakhir menuju tengah malam begini dia masih mengharapkan sebuah ucapan dari Minjun.

Terlintas kembali semua kenangan yg telah dia lalui bersama Minjun beberapa bulan terakhir ini, lalu segampang itukah Minjun melupakannya? Bukankah baru 1 hari Minjun pindah kerumah bibi Ziyu?

Tak terasa sebutir loquid bening berhasil lolos kembali dari sudut mata Taecyeon, dia menepuk2 dadanya yg terasa sesak dan nyeri, bodoh, ntah knp Taec meresa sangat bodoh saat ini, setelah apa yg Minjun lakukan, knp hatinya masih terus mengharapkan namja itu berada d sisinya? 

"Hikkzzzz... " Taec berusaha menormalkan detak jantungnya kembali, melupakan harapan yg nampaknya tak kan pernah jd kenyataan, sudahlah, tak kan pernah ada moment ulang tahun yg spesial dlm hidupnya, Taecyeon meringkuk memeluk guling dgn erat, membenamkan wajahnya disana untk meredam airmata yg dgn tdk sopannya terus  saja mengalir deras. 

............

Ssmentara itu dilain tempat, seharian ini Minjun dinas lembur dari pagi langsung ke sore, alhasil namja itu dinas dri jam 8 pagi dan baru selesai jam 8 malam, dari td ada sesuatu yg mengganjal dihatinya, sesuatu yg sangat penting tp sepertinya terlupakan, tp apa? Ntah lah, karena banyaknya pasien yg harus d rawat, akhirnya Minjun sama skali tak menyentuh handphone nya, dia jg tak ada waktu untk memikirkan hal yg dri td mengusik ketenangannya.

Setelah selesai dinas, Minjun segera pulang k rumah, dia memeriksa keadaan Zhuya terlebih dahulu, setelah memastikan sang keponakan baik2 saja, Minjun langsung masuk k kamarnya untk istirahat. 

"Cihh, dia bahkan sama skali tak menghubungiku, sepertinya dia benar2 sudh melupakanku karna yeoja itu... " Minjun membanting hp nya keatas tempat tidur, kemudian masuk ke kamar mandi, setelah selesai, dia segera berbaring, rasa lelah yg sangat hebat membuatnya terlelap seketika. 

.........

Keesokan paginya, Minjun terbangun dgn keadaan tubuh yg masih sedikit lelah, untungnya hari ini dia dinas sore, setidaknya ada waktu istirahat sampai jam 2 nanti siang, Minjun masih bergelung dibawah selimut hangatnya, beberapa kali namja itu mengeliat lucu, lalu dgn gerakan malas dia mengambil handphonenya, dan mengecek beberapa notif yg masuk meski tak 1 pun berasal dri Taecyeon. 

"MWOOOOOOOOOOO?????... "

1 teriakan keras Minjun sukses membuat kamar itu terasa berguncang, namja itu segera terduduk d atas kasurnya. 

"Mwoya igheeeeeee???...." Minjun menatap horor ke layar hp nya, "Aisshhhh bagaimana ini? Demi tuhan aku lupa aku lupa aku lupaaaa, aaaarrgghhhhh.... " Minjun ssgera melompat kekamar mandi setelah melempar hp keatas meja nakas 

Apa yg Minjun lihat? Saat sedang mengecek timeline Instagram, Minjun melihat postingan d akun Jo Kwon dgn tulisan "Happy b'day Taecyeon-ah..."

Well, apakah Minjun benar2 melupakan hari ulang tahun Taecyeon? Oh tuhan, bahkan ini sudh berganti hari, dan Minjun baru mengingatnya skrng. 

Setelah selesai dgn acara mandi kilatnya, Minjun segera berpamitan dgn bibi Ziyu kemudian bergegas meninggalkan rumah, ini masih jam 8 pagi, jika dia tak salah ingat, hari ini Taecyeon tak ada jam kuliah pagi, namja itu hanya ada kuliah nanti siang jam 1, maka setelah membeli kado dan kue coklat kesukaaan Taec, Minjun segera meluncur menuju apartemennya

Tapi sial, Minjun semakin panik saat ini masuk k apartemen tp tak menemukan Taecyeon disana, bahkan tak ada tanda2 bahwa dia ada d apartemen td malam, lalu dimana? Apa Taecyeon pulang k rumah? Itu tdk mungkin, Minjun tau pasti Taecyeon takkan pernah pulang k rumah mewahnya kecuali org tua nya sedang berada d Seoul, maka hanya ada 1 tempat yg terlintas d benak Minjun. Dorm. 

Dgn perasaan gugup bercampur takut, Minjun segera menuju dorm, hatinya tak tenang, dri td tubuhnya menggigil membayangkan bagaimana reaksi Taecyeon nanti, apakah namja itu menunggu ucapan darinya? Oh ayolah, itu semakin membuat hati Minjun terhenyak merasa bersalah. 

Sesampainya d dorm, Minjun segera menuju dimana kamar Taec berada, dorm masih terlihat ramai karena tingkat 2 belum ada yg kuliah, dan sesampainya d kamar yg dia tuju, Minjun segera mengetuk pintu.

"Minjun hyung?... " Jinwoon yg membuka pintu sedikit kaget melihat nafas Minjun yg masih terengah2. "Kajja masuk hyung.... "

"Hah, mana Taecyeon?.. " sedikit keringat membasahi kening Minjun, apalagi kamar ini berada d lantai 2.

"Anyeong hyung..." Jo Kwon dgn ramah langsung memeluk Minjun. "Taecyeon masih tidur hyung, sepertinya dia masih lelah... " Ujar Jo Kwon sambil menunjuk Taec yg masih terlelap dgn posisi telungkup dgn salah 1 tangan yg membingkai sisi wajahnya. Minjun sedikit lega dan tersenyum melihat wajah namja itu. 

"Hyung mau memberi kue itu untk Taecyeon? Knp tdk kemarin? Hari ini kan sudh lewat ulang tahunnya... " Seulong yg baru selesai mandi dgn tdk sopannya berkicau tanpa memikirkan perasaan Minjun. 

"Eum, mianhe, kemarin aku lembur, dan pasein sangat banyak, jd aku lupa... " Ujar Minjun sambil tertunduk karena merasa bersalah.

"Hyung tau? Kemarin pagi kami ke apartemen Taecyeon hyung, dan dia sendirian disana, dia jg menceritakan bahwa hyung sudh pindah... "

"Eoh, aku tinggal bersama bibiku skrng karena anaknya sedang sakit.. Oh ya kemarin pagi kalian ek apartemennya? Memberi kejutan?.. " tanya Minjun terlihat antusias, ya setidaknya Taecyeon tak terlalu kesepian, fikirnya.

"Iya, kami sangat susah membangunkannya, tau sendiri kalau Taecyeon sudh tidur pasti sulit dibangunkan, alhasil kami menggigil kedinginan d luar, terutama Suzy..."

"Mwo?? Su-Suzy?.. " tanya Minjun kaget saat Jo Kwon menyebut nama itu. 

"Ne, Suzy jg ikut bersama kami, jd kami ber-4 ksana, dan hyung tau? Setelah itu sorenya Taecyeon hyung mentraktir kami makan d restuarant mewah, lalu sstelah itu kami karokean jg sampai malam, tp karena ada Suzy jd kami tak bisa pulang terlalu larut, jd jam 8 kami sudh kembali lg ke dorm...." cerocos JinWoon. 

Dan ntah mengapa hati Minjun langsung berbalik 180', ternyata dia salah, dia yg merasa bersalah karena membiarkan Taecyeon sendirian melalui hari ulang tahunnya, tp nyatanya namja itu malah menghabiskan waktu bersenang2 bersama Suzy. Membayangkannya saja langsung membuat darah Minjun mendidih. 

'Oh, jd karena ada yeoja itu makanya dia sama skali tak menghubungiku kemarin bahkan dihari ulang tahunnya? Hahahaha, bodoh sekali aku yg memikirkan dia akan bersedih, nyata nya dia malah lebih bahagia melalui hari itu tanpaku, kau membuatku serasa pecundang Taecyeon-ah...' Minjun bergumam dalam hati sambil menatap sinis kearah Taecyeon yg masih tertidur tenang. 

"Aahhh sepertinya kue dan kado ini aku titip d kalian saja ya, kasian kalau harus membangunkan Taecyeon, sepertinya dia sangat kelelahan..." Ujar Minjun sambil menyerahkan barang bawaannya itu ke Seulong. 

"Lalu? Knp harus kami yg memeberikannya, hyung bisa menunggu sampai dia bangunkan?.. " tanya Jo Kwon heran. 

"Aku ada sedikit urusan, dan jg aku harus menyiapkan diri untk dinas siang, aku harus pulang skrng, permisi... " Minjun segera berlari meninggalkan kamar itu, tangannya mengepal kuat, ntah mengapa Minjun sangat kesal dan tak terima dgn apa yg dilakukan Taecyeon. 

"Kau kelewatan Taecyeon-ah, bagaimana mungkin yeoja itu bisa menggantikan posisiku dgn secepat itu dihatimu? Tak bisakah kau memintaku untk berada d sampingmu saat hari sepesial itu? Knp kau malah meminta Suzy?... " Minjun trus bergumam tak karuan, dia berusaha menahan airmata dan emosinya, hatinya benar2 sakit skrng. 

"Haiiii oppa, oppa ada disini skrng?.. " Langkah Minjun segera terhenti saat dia melewati ruang makan dorm putri, dan ada seseorg yg menyapanya, oh what the hell? Yeoja ini. 

"Su-Suzy-ah...." 

Yeoja itu tersenyum manis kearahnya. "Wajah oppa knp? Knp ditekuk begitu? Oppa darimana?...." Suzy mengamati wajah Minjun dgn lekat. 

"Aku? Darimana? Tentu saja dari menemui Taecyeon... " ntah sejak kapan Minjun berubah jd namja dgn mulut ketus seperti ini.

"Ahhh dari bertemu Taecyeon oppa ya, kemarin kami ke apartemennya memberi dia kejutan, tp oppa sudh tdk tinggal bersamanya ya?.. " yeoja polos itu tetap bertanya dgn ramah, dia sama skali tak menyadari aura emosi yg terpancar dari diri Minjum. 

"Eoh, aku sudh tak tinggal disana, lalu kau senang setelah memberinya kejutan? Bukankah kalian jg menghabiskan waktu sampai td malam untk makan dan karokean?.. " suara Minjun mulai menggeram, sangat terasa bahwa dia sedang mengendalikan emosinya. 

"Hahahaha iya oppa, sepulang kuliah dia mentraktir kami... " jawab Suzy dgn tawa renyahnya, terlihat sangat cantik, tp demi apapun Minjun sangat membenci tawa itu. 

"Kau tau? Bukankah tak seharusnya kau pergi bersama 4 org namja sementara kau sendirian, Apa kau tak malu?.. "

DEG!!! Wajah riang Suzy segera berganti dgn ekspresi terkejut. "Maksud oppa?.. "

"Oh ayolah, kurasa kau bukanlah gadis yg sepolos itu, Apa maksudmu pergi bersama Taecyeon dan teman2nya? Sampai malam pula, dimana harga dirimu sbg seorg wanita hah?.. " ntah setan mana yg merasuki Minjun hingga kini dia berani membentak Suzy, terlebih lagi ruang makan itu terlihat sedikit ramai karena masih banyak siswi lainnya yg sedang mengobrol disana, dan tentu saja kini mereka terdiam menyaksikan perdebatan Minjun dan suzy. 

"A-aku sama skali tak mengerti maksud oppa, meskipun hanya aku sendirian yeoja diantara mreka ber-4, tp mreka tak pernah bertingkah tdk sopan padaku, justru mreka menjagaku dari pandangan2 namja lain diluar sana..."

Minjun memejamkan matanya, apa lagi ini? Itu artinya Taecyeon menjaga Suzy? Oh tuhan emosi Minjun semakin meledak. 

"Itu perasaanmu, tp tetap saja seharusnya kau membatasi diri dari mreka, dan lakukan mulai skrng, faham?.. "

Kening Suzy tampak mengernyit tak terima. "Ku rasa itu tak perlu oppa, memangnya knp aku harus menjauhi mereka? Tunggu dlu, yg oppa maksud aku harus menjauhi mreka semua atau hanya menjauhi Taecyeon oppa saja?.. " Suzy menatap Minjun dgn lekat, dan namja itu mulai menegang tanpa alasan yg jelas, apa itu artinya?... "Ayo jawab oppa, aku harus menjauhi Taecyeon oppa saja kan maskudmu?.. "

#PLAAKKKKKK!!! Seketika suara keras itu menggema diruangan tsb, 

Wajah Suzy terhempas kesamping, wajah cantik yg putih itu seketika memerah dan terlihat jelas telapak tangan Minjun membekas disana. "Op-oppa, oppa menamparku? Ke-kenapa?.. " Suzy memandang Minjun sambil memegang pipinya, dan yeoja itu terlihat sedang berusaha tenang meski bibirnya memucat ketakutan. Beberapa siswi yg berada d ruangan itu segera berlari kearah Suzy, berusaha melindungi yeoja itu dri amukan Minjun. 

Sedangkan Minjun? Namja itu bahkan tak sadar dgn apa yg baru saja dia lakukan, dia memejamkan matanya sejenak sebelum menjawab.  "Jadikan itu pelajaran kedepannya agar kau tak sembarangan bertindak dan berkata, faham?.. " setelah mengatakan itu Minjun segera berlari dgn cepat meninggalkan kerumunan tsb, tak dapat dipungkiri hatinya diliputi rasa bersalah pd Suzy, tp sayangnya rasa kesalnya pd yeoja itu lebih besar, alhasil dia hanya mengabaikan tanpa memperdulikan perasaan Suzy. 

..........

Siang harinya, saat bangun dari tidur Taecyeon segera d kejutkan dgn kue dan hadiah yg dititipkan Minjun, tp rasa kecewa kembali menyergapnya karena namja itu pergi bahkan tak menemuinya terlebih dahulu, meninggalkan pesan melalui handphone pun tidak, dan itu membuat Taecyeon hanya bisa menatap pemberian Minjun itu dgn prasaan datar, dan hampa, tak ada yg istimewa disana.

Dia segera mempersiapkan diri untk masuk kuliah siang. 

Tapi aura kelas segera berubah saat mereka datang, Taecyeon yg tdk tau apa2 segera mendapat tatapan yg tak dpt d artikan dari teman2 sekelasnya. 

"Gara2 Taecyeon oppa kan makanya Suzy jd seperti itu?... ".

"Eum, kasihan sekali dia, pdhal dia sangat baik... "

"Iya, Suzy jg sangat cantik dan lembut, tp gara2 cinta dia diperlakukan seperti itu... ".

"Kalau aku jd Suzy mungkin aku sudh mengadukannya ke polisi... ".

"Lagi pula bukankah 'Dia' sudh lulus kuliah? Knp 'dia' masih sering berkeliaran d dorm? ..."

"Mana sifatnya sangat menakutkan, menyeramkan.."

Segelintir percakapan2 yg masuk d telinga Taecyeon membuat kening namja itu berkerut, dia sama skali tak mengerti apa yg sedang d gosipkan olh teman2 kelasnya ini, tp ntah mengapa hatinya merasakan firasat bahwa itu pasti ada hubungan dgn nya. 

"Yakkhhhh!!! Kalian sedang membicarakan apa eoh? Knp bisik2 begitu? Lalu knp menatap kami seperti itu?.. " itu adalah suara Jo Kwon, namja yg terkenal sama nyinyirnya dgn para yeoja itu segera membentak tak trima saat dari td mreka mendapat tatapan2 tajam. 

"Kami bukan menatapmu, tp menatap Dia... " seorg yeoja langsung menunjuk kearah Taec, membuat namja itu terlonjak kaget.

"Taecyeon hyung? Memangnya knp dgn Taecyeon hyung?.. " tanya Jinwon tak mengerti. 

"Dia sudh membuat kekacauan td pagi... " celetuk siswi yg lainnya.

"Heii girls ayolah, memangnya apa yg d lakukan Taecyeon hah? Dia bahkan baru bangun tidur siang ini, lalu apa yg dia lakukan td pagi sementara dia berada d kamar terus2an..." Seulong ikut buka suara. 

"Dia, dia yg membuat Suzy ditampar olh Minjun oppa... "

"MWOOOOOOOO???.. " Ke-4 nnamja itu langsung tersentak kaget. Suzy? Ditampar Minjun? Tapi knp? 

"Ma-maksud kalian apa hah? Katakan dgn jelas, Suzy ditampar Minjun hyung? Memangnya knp? Apa hubungannya dgn ku?.. " tanya Taecyeon panik. 

"Kami jg tdk tau, td pagi saat melintas d ruang makan, Suzy hanya menyapa Minjun oppa seperti biasanya, lalu dia sedikit membahas tentangmu, dan secara tiba2 minjun oppa langsung menamparnya, pdhal kami ada disana, dan kami mendengar sendiri bahwa Suzy tak ada mengeluarkan kata2 aneh, makanya kami heran knp Minjun oppa sampai menamparnya... "

DHUAARRRR!!! Jantung Taecyeon serasa ingin lepas dari tempatnya skrng, knp? Knp semuanya jd makin rumit seperti ini? Maka sedetik kemudian Taecyeon langsung melesat ke kelas Suzy, Suzy berada d kelas B sedangkan Taecyeon berada d kls A. Dan Seulong, Jo Kwon dan jinwoon pun langsung berlari menyusul Taecyeon. 

"Suzy-aaaahhhhh.... " Taecyeon langsung berteriak saat masuk ke kls yeoja itu, dan terlihat Suzy sedang membaca buku dgn tenang dimejanya. 

"Oppa, wae??.. " Suzy tampak menatap heran kearah Taecyeon yg sedang terengah2 d dpn kelasnya, apalagi disusul olh teman2nya yg lain. 

"Ka-kau baik? Ka-kau tak apa2???.." Taecyeon segera memperhatikan wajah Suzy, dan terlihat Suzy menempelkan plaster transparan d sudut bibirnya, dan sebelah pipinya jg jelas telihat masih merah. "Ya tuhan Suzy-ah kau... "

"Ne gwenchana, aku tdk apa2 oppa, tenang saja... " oh tuhan, yeoja itu masih memberikan senyum terbaiknya, bahkan dia sama skali tak terlihat marah pd Taecyeon. 

"Baik2 apanya? Itu sudut bibirmu knp pakai plaster? Dan pipimu jg merah, ayo jelaskan itu knp? ... " bentak Jo Kwon tak terima melihat temannya itu dlm keadaan mengkhawatirkan.

Suzy tersenyum kearah mereka semua, "Sudah sudah jgn d ributkan, aku yakin kalian sudh tau alasannya makanya kalian mencariku kemari kan? Ckk~ tak perlu khawatir, aku tak apa2..."

Tubuh Taecyeon membatu, dia sama skali tak percaya knp Minjun yg slama ini sangat lembut bahkan untk menyakiti semut pun harus brpikir berpuluh2 kali, kini jd sanggup menyakiti Suzy seperti ini, apa yg sebenarnya terjadi? 

"Berhenti bersikap seolh semuanya baik2 saja Suzy-ah, aku tau kau tak mungkin dlm keadaan baik, caritakan padaku apa yg sebenarnya terjadi... " Taecyeon mengambil posisi duduk d hadapan yeoja cantik itu. 

Tapi lagi dan lagi Suzy hanya melempar senyum terbaiknya. "Tak ada apa2, hanya kesalahfahaman saja, aku yg terlalu lancang bertanya pd Minjun oppa, tp aku tdk apa2, sungguh... jd tolong jgn mengkhawatirkanku seperti ini.."

"Tapi Suzy-ah.... "

"Sudah sudah kalian kembali ke kelas skrng, sebentar lg pelajaran kita d mulai... " Suzy ssgera memotong pembicaraan mereka, dan dgn berat hati ke-4 namja itu meninggalkan kelas Suzy, Tapi Taecyeon sempat terdiam beberpaa saat memandangi Suzy dari luar, yeoja itu sangat polos dan baik, maka dari itu Taecyeon yakin pasti ada sesuatu yg terjadi sehingga dia bisa mendapat tamparan dari Minjun, Memikirkannya saja Taecyeon sudh bergidig emosi, ingin rasanya dia menemui Minjun saat ini jg, tp itu tdk mungkin, yg dia tau, Minjun sedang dinas sore hari ini.

.......

Menunggu Minjun pulang dinas dari rumah sakit bagaikan berabad2 bagi Taecyeon, namja itu sudh dari jam 5 sore duduk d mobilnya yg terparkir d dpn rumah sakit tempat Minjun bertugas, dan skrng sudh jam 8 malam, itu artinya namja itu akan segera keluar sebentar lagi.

Pucuk icinta ulam pun tiba, penantian Taecyeon terbayar saat dia melihat Minjun sedang berjalan keluar dari lobby rumah sakit, dari td Taecyeon sudh menggeram menahan emosinya, trlebih lg saat dia melihat kini Minjun sedang bersama dgn Fei, maka tanpa menunggu lama namja itu segera berlari menghampiri mereka dan menarik tangan Minjun dlm sekali hentakan.

Minjun yg tersentak kaget nyaris berteriak saat merasakan cengkrmaan yg kuat ditangannya. "Ta-Taecyeon... " cicitnya

"Fei noona, maaf sepertinya aku harus pergi bersama Minjun hyung, kami ada urusan mendadak, permisi... " tanpa menunggu jawaban Fei dan jawaban Minjun, Taecyeon sgera menarik kencang namja itu menuju mobilnya. 

"Ta-Taec.. Sakittttt... " Minjun tercicit saat tangannya yg dia yakini pasti memerah karena terus d cengkram erat olh Taecyeon.

Tp Taecyeon seolah tuli, dia tak memperdulikan itu, setelah sampai d mobil dia segera membuka pintu dan menghempaskan Minjun k dlm, kemudian dia duduk d kursi kemudi dan menginjak pedal gas dgn kuat. Minjun yg bahkan belum memasang seat belt  hanya bisa memejamkan mata saat Taecyeon memacu mobil dgn kencang tak memperdulikan pengendara lain yg beberapa kali terlihat memaki ke arah mereka, 1 yg Minjun tau, Taecyeon sedang emosi saat ini. 

.........

Sesampainya d parkiran apartemen, Taecyeon kembali mencengkram tangan Minjun dgn kuat sampai mereka masuk ke apartemennya.

"Ta-taec, tanganku sa-sakit.... "

Taecyeon menghempaskan tubuh Minjun d sofa, tangan namja itu tampak memerah karena cengkramannya tadi. 

"Sakit? Hahahahaha, lebih sakit mana dari tamparan yg kau berikan pd Suzy?..." Taecyeon mendekat kearah Minjun dgn tatapan nyalang, "Apa yg sebenarnya sudh kau lakukan Kim Minjun?..." 

Minjun menatap Taecyeon dgn takut, tp dia sudh membulatkan tekat untuk melawan, karena bagaimanapun sebelumnya jg dia sudh memperkirakan ledakan amarah Taec yg seperti ini pasti terjadi. 

"Apa yg ku lakukan? Bukankah seharusnya aku yg bertanya seperti itu? Apa yg sudh kau.... "

"DIAM, BERHENTI MEMBOLAK BALIKKAN FAKTA KIM MINJUN... "

Tubuh Minjun tersentak, dia paling tak bsia d bentak, dan skrng namja itu membentaknya dgn keras. 

"Ka-kau membentakku?.." Mata Minjun mulai memanas, dia paling lemah jika sudh d bentak seperti ini. "Hanya karena yeoja itu ka-kau membentakku seperti ini?..." Ujarnya lirih sambil menatap Taecyeon dgn tatapan kosong. 

"Jangan mengalihkan pembicaraan, selama ini aku tau bahwa kau sangat tdk suka pd Suzy, tp kurasa skrng kau benar2 kelewatan karena sudh melakukan kekerasan padanya, kau tau? Bahkan dibentakpun kau tak mau kan? Tp mengapa kau malah dgn entengnya mengayunkan tanganmu untk menampar Suzy? Apalagi dia yeoja, sebenarnya apa masalahmu dgn nya HAH?.. "

Taecyeon melihat dgn jelas bahwa Minjun sudh meneteskan airmata, tp namja itu tak mau memaklumi kesalahan Minjun yg menurutnya sudh sangat kelewatan kali ini. 

"AKU SEPERTI INI KARENAMU, KAU YG MEMBUATKU MERASA CEMBURU, AKU TAK SUKA KAU DEKAT DGN NYA, KAU TAU ITU? TAPI KAU MALAH DGN GAMPANGNYA MENGHABISKAN WAKTU ULANG TAHUNMU SEHARIAN BERSAMANYA KEMARIN, APA KAU FIKIR AKU TAK ADA HAK UNTK MARAH HAH?.. " Minjun Berhasil menyelesaikan kata2 itu meski airmatanya sudh jatuh dri td. "Kau jahat Taecyeon-ah, kau kejam hikkkzzz, knp kau melakukan ini padaku?... " Intonasi suara Minjun tiba2 melemah, mengisyaratkan betapa pilu hatinya saat ini. 

Taecyeon memejamkan mata, dia menghirup udara sebanyak mungkin untk memupuk kesabarannya skrng, dia tak menanggapi kata2 Minjun, setelah membuka mata Taecyeon segera melangkah kearah kamar.

Melihat kata2nya tak d gubris, Minjun segera berlari menyusul Taecyeon. "KENAPA TAK MENJAWABKU OK TAECYEON? APA KAU MULAI MENYADARI BAHWA YG AKU KATAKAN ITU BENAR? KAU YG SUDAH MEMBUANGKU HANYA DEMI SUZY, IYA?.. "

#BRUKKHHH!! Taecyeon segera mendorong tubuh Minjun kesebuah kaca besar yg terpasang di dinding, dia menekan bahu namja itu dgn kuat. 

"Lalu kau fikir aku yg salah? KAU, Tak pernahkah kau berfikir akan kesalahanmu? Jika kau marah karena aku yg dekat dgn Suzy, pernahkah kau berfikir apa yg membuatku jd dekat dgn nya? Itu semua karena KAU, KAU yg memberinya akses untk dekat dgn ku, KAU yg membuatnya jd menemani hari ulang tahunku, bukankah td kau bilang itu adalah posisimu? Lalu knp kau memberikan posisi itu pd ORANG LAIN HAH? DIMANA KAU SAAT AKU ULANG TAHUN? MANA UCAPANMU UNTUKKU? BUKANKAH DLU KAU SUDH BERJANJI UNTK MENEMANIKU MELALUI HARI2 SPESIALKU? LALU DIMANA JANJIMU ITU HAH?..." Taecyeon mencengkram dagu Minjun, membuat kedua pasang mata mreka bertemu.

"Kau melupakan hari ulang tahunku kan? Bahkan kau baru datang hari ini, dan itu percuma, karena semuanya sudh lewat, lalu kau datang untk marah padaku? kau melampiaskan semuanya pd Suzy? Lalu kalau begitu bolehkah aku melampiaskan marahku padamu atas kekecewaan yg sudh kau beri padaku HAH? Kau tau? Aku sudh berusaha bersikap sewajarnya menanggapi kedekatanmu dgn Fei noona, aku tak pernah mempermasalahkan itu lagi, tapi KAU? Kau tetap cemburu dgn membabi buta seperti ini atas kedekatanku dgn Suzy, jika kau mau menyalahkan, maka salahkan dirimu sendiri, karena kau yg sudh membuat kami menjadi dekat... " 

Minjun menepis tangan Taecyeon dari dagunya dgn keras, membuat namja itu membulatkan mata tak percaya.

"Terserahmu mau bicara apa, yg jelas aku sangat kecewa dgn sikapmu Ok Taecyeon... " 

"KAUUUUU... " Oh tidak, sepertinya Minjun baru saja membangkitkan monster yg sedang tertidur, mata Taecyeon segera menatapnya dgn tatapan membunuh, tangan namja itu sudh terkepal dan terayun keatas, Minjun kaget bukan kepalang, maka dgn cepat dia menutup matanya, bersiap jika tangan besar itu akan meremukkan wajahnya dgn sekali hantam. 

#PRAAANNNGGGG!!! Sedetik kemudian Minjun meraskaan kaca yg berada d belakang tubuhnya pecah seketika, dia jg bisa merasakan desir angin menyapa pipinya ketika kepalan tinju Taecyeon mendarat melewati pipinya, mata Minjun terbuka seketika, jantungnya serasa terjun bebas, jika 1 centi saja tinju itu meleset, sudh pasti pipinya akan hancur tak bersisa seperti pecahan2 kaca itu. 

Lalu dgn tiba2 Taecyeon tiba2 menyatukan keningnya dan Minjun. Deru nafas namja itu menyapa wajah Minjun dgn keras, sangat terasa emosi yg besar disana. " Kenapa? Knp kau jd seperti ini Minjunnie? Kau tau aku sangat mencintaimu, tapi kau berubah menjadi org lain, dan aku tdk mengenal dirimu yg sekarang..."

"Ta-Taecyeon-ah...."

"1 tahun terakhir ini hidupku hanya berpusat padamu, apa yg kurang dariku Kim Minjun, apa? Knp kau jd melakukan hal seperti ini? .."

Minjun ingin menjawab, tp seketika bau anyir menyapa hidungnya, dia segera menoleh kesamping, dan saat itulah dia melihat tangan Taecyeon hancur terkena pecahan2 kaca. 

"Ta-Taec, ta-tanganmu, tanganmu berdarah, terserah kau mau marah atau memukulku nanti tp kita obati dlu tanganmu..." 

"Hentikan... "

"Ap..."

"BERHENTI MEMPERDULIKANKU... " Taecyeon segera menghempaskan tangan Minjun yg sedang menggenggam tangannya yg terluka, "1 yg harus kau tau, aku takkan pernah menggunakan kekuatanku untk menyakiti org lain...."

Taecyeon segera menjauhkan tubuhnya dari Minjun, meninggalkan namja yg msih terdiam d posisinya semula.

"Dan jika kau masih terus seperti ini, lebih baik kau menjauh sekaligus menghilang dari hidupku, atau minimal berpura2lah tak mengenalku jika kita bertemu, dan kuharap, kau bisa memulai hubungan yg baru dgn Fei noona... "

Taecyeon segera menyambar tas nya dan pergi meninggakjan apartemen tsb, sementara Minjun? Dia terhempas duduk dilantai dgn pandangan yg mulai mengabur, mengabur karena airmata atau justru karena...............?

.

.

TBC

.

YUHUUUU, TINGGAL BEBERAPA CHAP LG BAKAL ENDING NIH GAESSSS 😘

JGN LUPA KOMENNYA YA... 

Note : Mohon jgn protes untk jalan cerita, karena yg d tulis d FF ini adalah kisah nyata, jadi bukan kemauan authr untk menyakiti salah satu karakter disini, terutama Taec dan Minjun. 

Karena kalau saya mengubah jalan cerita, maka itu akan keluar dri kisah aslinya, so, nikmati saja ya, sebelumnya sudh saya jelaskan bahwa saya hanya bisa berimprovisasi d karakter pendukung, bukan d pemeran utama, jadi untk kisah cinta TaecKay sama skali tak bisa d ganggu gugat, karena itu semua real dari narasumber. 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Tina0608
#1
Chapter 21: Sequel : komen g ya. . .
Komen g ya. . .



Hhmmmm. . .
Beda org beda pendapat kali ya,saya ngerti knpa minjun bs brubah kxk gitu,rasa cemburu dan tkut khilangn bs mrubah seseorg mnjdi org lain. . .
Setidakx minjum mnyadari ksealahanx. . .
Saya bs paham gmna tntang BL,krna saya pnx tman yg pnx orientasi seksual berbeda,jd sdah g ngeh. . .
Entah krna saya bs paham,atw karna otak saya yg mgkn salah tempat,wkkkkkkkk. . .
Tp seperti kata narasumber,mereka g bs d tgalkan,qt g bs ngejudge mereka gitu aja,krna qt g pernah tw gmana rasax brada d posisi mereka kan. . .






@bulur. . .
Komen gini boleh g sih. . .
Pasang mode wajah polos (wajahx,bukan tubuhx,wkkkkkkkkkkkk)
Tina0608
#2
Chapter 19: Boleh komen g neh utk narasumber yak ?
Dpat izin dlu neh baru berani komen...hehehe
Tina0608
#3
Chapter 9: Chap 9 : gw sider,gw sider (ngacungin jempol kaki)????
Tina0608
#4
Chapter 8: Chap 8 : jika semuax real,brrti anuanx jg real kan ya ?#plak????


Mode gaje???
Tina0608
#5
Chapter 7: "As your wish baby" tingkat mesum gw naik. . .
Eeeeaaaaaa,bebeb gw anuan,otak gw dah piknik kmna2,pagi2 pula. . .
Nice bulur. . .
Ff lu bkin hati gw yg kmren kmna2 piknik k khuni n chansung balik k bebeb taec#plak. . .
Hahaha. . .
Charmed_syima #6
Chapter 21: Sedih....ayoh 'minjun'nie...mnta maaf aja sama 'taec' ok...sequel nya cuma 1 chap ya?thanks dear author
fytry_ #7
Chapter 21: Rasanya kuingin mencabik2 Minjun. Klo aja membunuh itu gak dosa dan gak bikin masuk penjara.....

Buat Taec oppa. Baca kisahmu ini gak tau kenapa rasanya nih di dalem hati ikut sakit jugaa.... rasa2nya gak adil banget orang sesabar dan sebaik dirimu harus masih terus terlibat di dalam lingkaran orang2 yg pernah menyakitimu.

Semoga dirimu bener2 bisa menemukan pendamping hidup yg tepat. Yg bisa menggantikan semua kesedihan dan trauma yg pernah kamu alami.

I support you....
Woonilynnelle
#8
Chapter 21: Wkwkwkwk ketauan nihh jomblo.... Hhh
Mari kita berandai andai.. Dan andai aja jodoh aku kaya taec oppa. Ohh sungguhh warbiasahhhh... Mauu kalii lahh yg kayaa drimu oppa.. Marii merapat oppa... Ga bakal putus kok meskipun lgi wamill, di tunggu ampe kelarrr,,, hhhhhhhh *apasihhhguueeeeyampunnn bawa" wamil.. Gkgk
But thanks lah eon buat sequel nya.. Di tunggu next ff... Ganbate
Amaliaambar
#9
Chapter 21: Kyyyaaaaaaaaaaaa taecyeon oppaa ohh sungguh indah hatimu andaai aku bisa menemukan pria seperti diirimu oppa wkakakak btw aku jomblo loh boleh lahh jadi alternatif buat jadi pendamping hidup *plakkk*
rada kesel sih sama karakter minjun sumpah diaaa egois bgt ih kalo ketemu wujudnya mah rasanya pengen aku gigit-_-
thankss lah ya eon atas squelnya kutunggu ff mu yg lainnyaa saranghae :*
2pmhottest_saranghae
#10
Chapter 21: My taec oppa (love)
Greget banget pengen marah tapi gak bisa apa" taec kyk gitu..
Taec oppa itu hati apa berlian indah banget astaga,,, sakitnya berasa loh, but always happy and healty ya taec oppa, btw yg disini juga mau hahahaha laki" mapan, ganteng hatinya kek begitu siapa yg nggak mau coba.. Wkwkwkw
And thanks authornim sayang, hwaiting kisseu ~