Chapter 1

Whats wrong?

Ok Taecyeon, seorg namja yg baru saja masuk sbg mahasiswa fakultas kedokteran d "Seoul National University" atau biasa d sebut SNU, sebuah kampus besar yg bisanya menjadi incaran utama bagi siswa2 yg baru tamat SMA, bisa jd mahasiswa dsini adalah sesuatu yg membahagiakan, knp? Karena masuk d kampus ini tdk mudah, hanya yg benar2 berprestasilah yg bisa lulus, tp berbeda dgn Taecyeon, namja ini merasa biasa2 saja, tak segembira org2 lainnya, Karena sejujurnya Taec sama skali tdk berminat untk menjadi dokter, yg dia inginkan adalah menjadi guru olahraga, tp dgn kekuasaan org tuanya tentu saja dia tdk bisa menolak saat mreka memintanya menjadi dokter. 

Taec seorg yg straight, dia namja yg tentu saja normal dan menyukai yeoja, meski selama ini dia belum pernah menjalin hubungan yg serius, tp dia pernah merasakan yg namanya jatuh cinta dgn yeoja meskipun cintanya bertepuk sebelah tangan. #Bhakkss #plaakk. 

Hari pertama menjalani status sbg MABA (Mahasiswa Baru), Taec berusaha menyesuaikan diri dgn baik, dia tdk mau mencari gara2 hanya karena dia tdk memiliki minat d kedokteran, datang dgn sebuah mobil mewah, tampang yg cool, dan sikapnya mudah bergaul dgn lingkungan membuat Taec menjadi pusat perhatian, dia langsung memiliki teman bernama Seulong, Jo Kwon dan Jinwoon yg baru dikenalnya beberapa jam yg lalu, kini mereka sudh terlihat akrab, dan tentu jg mereka ber-4 menarik perhatian bukan hanya dri sesama MABA tp jg dri pihak senior2 panitia Opdik (Orientasi pendidikan kampus) 

"Yakkhhh kalian ber-4..." Suara dgn tone nada tinggi itu segera membuyarkan ke-4 namja yg sedang asik cekikikan dibarisan belakang, mreka sontak melihat kedepan

"Knp kalian sibuk ngobrol disaat ketua panitia sedang menyampaikan pembukaan hah? Kalian tdk memperhatikan? Atau mau gantian kalian yg bicara d depan sini?... " Oh tuhan tolong, namja yg membentak mereka itu terlihat sangat mungil, kalau sekilas dilihat dri tubuhnya justru dia terlihat lebih kecil dari Taec, tp jgn lupakan matanya sipitnya yg tajam seperti elang itu yg membuat auranya terlihat menyeramkan, jika dilihat dri tanda pengenal yg dia kenakan dia bernama Junho dan dia mahasiswa tingkat 2 karena nametagnya berwarna kuning (merah : tingkat 1, kuning : tingkat 2, hijau : tingkat 3)

"Knp menatapku seperti eoh? Kau mau menantangku iya?... " bentak senior itu skali lg

"Ah anni, mianhe sunbaenim... " Taec tdk mau mencari msalah dihari pertamanya. 

"Sudahlah Nuneo, dan kau, jgn ulangi lg perbuatanmu, atau kau akan menerima hukuman nantinya ..." tiba2 ketua panitia opdik menengahi mereka,  seorg namja yg wajahnya terlihat lucu seperti panda dan dia mengenakan nametag berwarna hijau

"Ne sunbae, skali lg maaf... " ujar Taec sambil membungkukkan badannya diikuti olh Seulong, Jinwoon dan Jo kwon disebelahnya. 

...........

"Aarrgghh jincha, knp senior2 itu galak2 sekali eoh? menyebalkan... " gerutu Jo Kwon saat mereka sedang istirahat dri kegiatan2 opdik

"Aku rasa yg bernama Junho itu yg paling berbahaya, lihat saja matanya, dia seperti ingin menyantap kita... " tambah Jinwoon

"Tp knp senior kita semuanya mungil2 bgitu, kalian lihat td ketua panitianya yg bernama Minjun? Bukankah dia lucu skali? Yaaaa setidaknya dia tdk semenyeramkan Junho itu... " kini Seulong yg menambahi. 

"Ckk sudahlah, lagi pula td memang kesalahan kita, aku tdk mu berurusan dgn mereka, jd lebih baik kita ikuti peraturan saja.. " Taec menambahi dgn ekspresi malasnya. 

Tapi sepertinya kesialan belum mau berpindah dri diri Taec, karena dihari esoknya dia malah ditunjuk menjadi ketua tim mahasiswa baru, dan tentu saja dia akan selalu berurusan dgn senior2 disana. Dan secara tdk langsung pamor Taec naik drastis, tdk ada senior yg tak mengenalnya, meski banyak jg yg melirik dgn tak suka padanya di karena kan tampang Taec yg kadang terlihat jutek. 

"Hyung, kau tak salah memilihnya menjadi ketua Maba?.. " tanya Junho disaat mereka sedang berkumpul d ruang BEM (Badan eksekutif mahasiswa) 

"Anni, wae Nuneo?... " tanya Minjun

"Molla, hanya saja aku tdk terlalu suka dgn anak itu... " 

"Jgn seperti itu Nuneo, kan dia masih mahasiswa baru dan kita belum mengenal sifatnya, yg namanya anak2 baru biaanya memang sedikit harus digembleng dlu..." kini Nichkhun yg jg menjabat panitia opdik itu ikut menambahi .

Sekilas perkenalan, Minjun sbg ketua panitia ospek skrng berstatus sbg mahasiswa tingkat 3, sedangkan Junho, Nichkhun, Chansung dan Uyong adalah panitia dari tingkat 2, meski sudh berstatus mahasiswa tingkat 3, Minjun lebih sering bergaul dengan gank nya ini meski mreka semua dri tingkat 2. Dan hanya ke-4 org ini juga yg berani memanggilnya dgn sebutan hyung, bukan sunbae. 

"Abaikan dia Nuneo, masih banyak hal lain yg harus kita siapkan, opdik ini masih beberapa hari lg... " ujar Chansung. 

"Aahhh sepertinya aku tdk bsia mengikuti kegiatan hari ini sampai selesai, karena aku ada janji dgn IU.. " kini namja yg dri td terlihat paling polos diantara mereka tiba2 bersuara. 

"Yakkhh Uyongie... Bisa kah kau berhenti pacaran sementara waktu? Kita sedang menjadi panitia opdik skrng aiisshhh... " ujar Junho kesal kearah Uyong. 

"Tapi IU minta temani ke salon, eothokeee??... " Uyong adalah org yg paling polos diantara mereka,  dan Uyong jg satu2nya yg sudh memiliki kekasih. 

"Kalau kau mau pergi, skalian jgn kembali ke dorm nanti malam... " ancam Junho, just info, khusus mahasiswa kedokteran mereka d wajibkan tinggal di dorm yg letaknya d belakang kampus, Junho, Chansung, Nichkhun dan Uyong tinggal d kamar yg sama. Dan itulah yg membuat persahabatan mreka sangat kuat, jd jgn heran kalau mreka semua memiliki sikap brother compleks yg akut. 

"Aiishhh Nuneo, knp kau jahat sekali eoh?... " dan Uyong adalah org yg paling manja d antra mreka. 

"Hahahahahah, ku sarankan kau diam saja dsini Uyongie, itu pun kalau kau tdk mau tidur d luar nanti malam... " tambah Chansung si cuek yg jarang bersuara

"Huweeeeee... Hyunnggg... Junho jahattt... " Uyong mencoba merengek pada Minjun. 

"Ckk, mulaaaiiiiiii... " Nichkhun berdecak kesal melihat kelakuan Uyong 

"Kalau nanti malam aku tidak boleh pulang ke kamar, aku akan menginap d kamar Minjun hyung... " ujar Uyong seenaknya. 

"Eoh? Kau berani? Yakin?... " Minjun menggoda Uyong, dan detik itu jg Uyong seperti tersadar dgn teman2 1 kamar Minjun yg notabane ny sangat menyeramkan karena mereka sudh tingkat 3, dan sudh jd rahasia umum bahwa d fakultas mereka sistem senioritas sangat d utamakan, maka dari itu yg namanya senior tdk akan pernah bisa dekat junior, Minjun mendapat teguran keras tentang hal itu, karena dia satu2nya anak tingkat 3 yg menjalin persahabatan dekat dgn tingkat 2.

"Ckk, ne ne ne... Aku tdk akan pergi, puas?.. " ujar Uyong mengalah yg disambut tawa renyah dari semua yg ada d ruangan itu. 

.........

Selama masa opdik mereka diajarkan tentang tata krama, bagaimana untk bersikap sesama teman ataupun senior, para MABA diwajibkan menyapa senior dimanapun mereka bertemu, "Selamat pagi kak, siang kak, makan kak, atau permisi kak" itu sudh seperti kata2 wajib bagi mereka,  mungkin mengucapkan itu tdklah susah, tp yg membuat susah itu adalah mengendalikan emosi saat senior yg ditegur cuek saja atau malah menatap balik dgn wajah sangarnya, dan tentu saja seorg Ok Taecyeon tdk bisa menerima hal itu. 

"Mwoya ighe eoh? Mereka mau nya apa? Kita d wajibkan menyapa mereka tp mreka tdk menyapa balik, malah menatap kita seolh kita adalah makhluk menjijikkan dimata mreka, aiiisshhhh ini benar2 kelewatan... " umpat Taec kesal, pasalnya saat mereka masuk ke ruang makan malam ini, Taec sudh memasang senyum diwajahnya sambil menyapa semua senior disana, tp sialnya justru tatapan mematikan yg dia dapatkan. Ini sudh 1 minggu memasuki tahun ajaran baru d kampus setelah mereka menyelesaikan masa opdiknya. 

"Sabar Taecyeon-ah, kita mahasiswa tingkat 1, jd ku rasa wajar mreka seperti itu pd kita... " Jinwoon menimpali, kebetulan Taec sekamar dgn Jinwoon, Jo Kwon san Seulong saat pembagian dorm. 

"Wajar apa eoh? Memangnya mereka saja yg bayar kuliah disini? Kita jg kan? Knp mreka bersikap sok raja begitu..."

"Hussttt Taec, kecilkan suaramu, ada senior yg lewat d dpn kamar kita... " tiba2 Seulong menutup mulut Taec dari arah belakang saat dia melihat dri jendela ada bayangan para senior melintas d dpn kamar mereka.

Dan detik itu jg terdengar ketukan keras d pintu kamar, mereka ber-4 langsung shock merasakan aura buruk akan segera terjadi. 

"Ne, selamat malam sunbae... " Jinwoon yg baru saja membuka pintu langsung menundukkan kepalanya saat melihat ada 2 org senior sedang berdiri d dpn kamar mereka. 

"Kalian sedang apa eoh? Knp berisik skali? Kalian sedang membahas senior kalian? IYA?.. " suara bentakan yg tiba2 itu sungguh mengagetkan mereka semua, terutama Taec yg baru saja mengeluarkan emosinya, apa mungkin senior2 ini mendengar mreka? 

"Yakkkhh KAU!!!..." Senior yg lainnya menunjuk kearah salah 1 kasur yg sedang ditiduri Jo Kwon sambil membaca buku, tp sialnya namja itu sedang menggunakan headphone, jd dia tdk tau ada senior d kamar mreka.... "Aishh jinchaaaaa, kalian benar2 tdk sopan eoh? Kalian mau cari gara2 hah?.. "

Jo Kwon yg sudh d tarik olh Jinwoon akhirnya ikut berbaris dgn mereka, "Mianhe sunbae, td saya tdk melihat sunbae datang... " ujarnya sambil ketakutan

"Kalian barani2nya bertingkah seperti ini padahal masih mahasiswa baru, mau jd apa kalian? Dan kau yg bernama Taecyeon kan?...." tiba2 tunjuk seorg senior itu mengacung kearah Taec, namja itu pun gelagapan. 

"Ahh ne, Taecyeon imnida... " jawabnya pelan

"Eoh, ku dengar kau ketua Maba tahun ini, bukankah seharusnya kau bisa mengajari teman2mu yg lain bagaimana cara beretika yg baik? Tp malah kau yg mengajari mereka tingkah yg buruk, kau cari mati HAH???... " 1 bentakan sukses mengagetkan ke-4 namja yg masih berstatus mahasiswa baru itu. 

"Mianhe sunbae, bukan maksud saya seperti itu, saya hanya sedikit bingung mengapa kami diwajibkan menegur senior tp senior2 malah buang muka dan tak menjawab.. " What the?? Tolong siapapun ingatkan Taec bahwa yg dihadapinya ini adalah senior tingkat 3 yg bisa menghajar mreka kapanpun juga.

Tatapan senior2 itu seperti srigala yg sedang mengintai mangsanya skrng, salah satu diantara mereka maju mendekat kearah Taec, seperti tersadar bahwa kata2nya barusan salah, maka kini gantian Taec yg kehilangan keberaniannya, dia pun mundur beberapa langkah karena takut. 

"Kau? Kau belum tau bagaimana adab sbg junior baru disini, jd aku akan mengajari bagaimana seharusnya kau bersikap, push up SEKARANG JUGA ..." mereka ber-4 terkejut mendengar bentakan itu, maka dgn cepat mereka mengikuti instruksi dan memposisikan diri untk push up secepatnya

"Aku hitung sampai 3, maka kalian harus push up 100x tanpa henti, satu... Dua... "

"TUNGGU DULU!!! " Tiba2 terdengar suara org lain yg menghentikan aktifitas d kamar itu "Apa2an ini? Mengapa mereka d suruh push up?... " Minjun, ya itu adalah Minjun yg baru datang dgn sikap tenangnya sbg Ketua Panitia Opdik kemarin

"Minjun-ah, kau tau, mereka sangat tdk sopan pada senior2nya, bahkan mereka protes saat senior tdk menjawab sapaan mereka, dan dgn tdk tau dirinya salah 1 diantara mreka malah mengabaikan kami saat masuk k kamar ini..." adu org tsb pd Minjun, tp Minjun tetap dgn wajah tenangnya. 

"Apa itu benar?... " kini Minjun bertanya kearah Taec, Jo Kwon, Seulong dan Jinwoon 

"Maafkan kami hyung, td kami... "

"Apa kau bilang? HYUNG?? Yakkhhh!! Kalian fikir kalian siapa hah? Berani2nya menanggil senior dgn sebutan hyung, apa kalian sekarab itu dgn Minjun, IYA?.." 1 kalimat yg terlontar otomatis dri bibir Jinwoon kini membuat masalah baru, anak itu terlihat semakin merunduk ketakutan, dan Taec yg melihat hal itu tak tinggal diam. 

"Ne Sunbae-nim, aku yg salah, aku memang melakukan protes td... " ujar Taec menengahi, dia menggenggam tangan Jinwoon yg kini bergetar ketakutan. 

"Kau lihat itu Minjun-ahh, bukankah dia ketua MABA? Mengapa bisa dia melakukan hal yg ydk sopan seperti ini? Kalian sbg panitia Opdik apa tdk bisa mengajari mereka dgn benar?.. " Minjun mengehela nafas berat setelah mendengar kritikan yg dilontarkan pd nya. 

"Baiklah, aku akan memberi hukuman pd mereka, dan aku pastikan mereka tdk akan mengulangi hal seperti ini lg pd senior2 yg lainnya... "

"Tidak bisa Minjun-ah, aku ingin aku yg memberi mereka pelajaran langsung... " protes senior tsb

"Tidak boleh, bukankah ini baru 1 minggu dri masa Opdik mreka? Jd secara otomatis mreka masih berada d bawah pengawasan panitia Opdik, jd senior2 yg lainnya belum berhak menghukum mereka secara langsung... " Minjun segera menyangkal tdk setuju

"Tapi Minjun-ah... "

"Aku ketua Opdik tahun ini, tolong hargai itu... " Ya, keputusan Minjun adalah final, karena dia memegang jabatan tertinggi saat ini, maka tak ada yg bisa mengganggu gugat itu, senior2 yg lain hanya bisa mengangguk setuju sambil menatap kesal kearah Taec dan teman2nya.

.......

Menyandang gelar sbg Ketua MABA sungguh bukanlah sesuatu yg bisa d anggap sepele, nama Taec melonjak terkenal dikalangan senior tingkat 2 maupun tingkat 3, dan jgn lupakan 1 hal, jika kau sudh berurusan dgn 1 senior, maka bisa d pastikan senior yg lain akan ikut 'memperhatikanmu', dan itulah yg terjadi saat ini, setelah kejadian d kamar mreka beberapa malam yg lalu, nama Taec, Jinwoon, Jo Kwon sdan Seulong mendadak terkenal seperti idol yg sedang naik daun, tentu bukan terkenal dlm yg positif, tp justru sebaliknya, mreka di cap sbg junior yg tdk sopan pd kakak tingkatnya. 

Dan menyadari hal itu, Minjun terpaksa memperhatikan ke-4 anak ini dgn ekstra dibanding dgn junior2 yg lainnya. Bukan karena apa2, Minjun hanya tau bagaimana sulitnya jika sudh dpt cap negatif seperti itu, karena bisa d pastikan semua yg kau lakukan pasti akan terlihat salah. 

Contohnya siang ini, Taec dan Seulong sedang berniat mengisi perut mreka d kantin, sedangkan Jo Kwon dan Jinwoon sedang berada d ruang praktikum, saat pertama menginjakkan kaki d kantin, tatapan tajam langsung tertuju kearah Taec dan Seulong. Taec berusaha tak memperdulikan itu meski diakui langkahnya cukup bergetar karena ketakutan

Dan dimeja sudut ruang kantin tsb terlihat Minjun, Junho, Chansung, Uyong dan Nichkhun sedang makan bersama.

"Wae hyung? Kau knp?... " tanya Uyong tiba2 saat Minjun berhenti menyuap makanannya. Tp Minjun tdk menjawab, matanya masih tertuju pd Taec dan Seulong yg kini sudh seperti kelinci kecil yg siap disantap olh senior2 yg menatap mereka layaknya srigala kelaparan. 

Maka secara refleks, Uyong dan semua yg ada d meja tsb mengikuti arah pandangan Minjun, "Taec... Itu Taecyeon kan?..." tanya Nichkhun memastikan

"Iya itu Taec, tp tunggu dlu, knp senior2 yg lain menatap dia seperti itu? Apa dia dri berbuat salah?... " kini Chansung menyadari aura gelap yg melingkupi Taecyeon

Sementara itu Taecyeon dan Seulong yg sudh memesan makanan mereka kini justru bingung harus duduk dimana mengingat kantin yg cukup ramai, dan disaat itulah tiba2 Minjun melambaikan tangannya kearah mereka berdua. 

"Yakkhh kalian berdua, kemari sebentar... "Oh tuhan, mereka hanyalah ingin makan siang, tp knp sepertinya Neptunus tak membiarkan mreka hidup tenang, dan dgn langkah terpkasa Taec & Seulong menghampiri meja Minjun dan teman2nya itu.

"Anyeong sunbae-nim... " Seulong membungkukkan badannya dgn takut. 

"Duduk, kau pindah kemari Uyongie ... " Minjun meminta Uyong yg dri td sibuk dgn ayam gorengnya untk duduk d sebelah Minjun, akhirnya Taec & Seulong bisa duduk d kursi kosong disudut meja makan mreka. 

"Emhh maaf sunbae, ada perlu apa? Kami mau makan siang... " tanya Taec dgn gugup

"Anni, aku hanya menawarkan kalian untk makan bersama dsini, karena ku lihat meja yg kain penuh, dan bisa ku pastikan kalian tdk akan berani untk menumpang d meja senior2 yg lain.. " jawab Minjun dgn wajah datarnya

"Ne? A-apa ini serius sunbae?.. " tanya Seulong tak percaya. 

"Eum... Skrng makanlah dgn tenang, jgn terlalu lama atau kalian akan semakin mencuri perhatian senior2 lainnya... " jawab Minjun dgn cuek. Tp tiba2..

"Hyung, aku sudh selesai... Aku kembali ke kelas duluan... " itu adalah Junho, namja bermata sipit itu dri td menatap nanar kearah Taec, sebuah tatapan yg tak bisa d jelaskan, dia memutuskan untk kembali ke kelas dluan walaupun makanannya belum sampai separuh dia habiskan.

"Knp makananmu tak dihabiskan Nuneo?.. " kini Chansung yg bertanya

"Anni, aku sudh kenyang Channie, aku dluan... " Junho segera beranjak dri kursinya. 

"Tunggu, aku ikut, aku jg sudh selesai... " ucap Chansung tiba2 dan kini ikut menyusul Junho, "Hyung, aku duluan ya, sampai ketemu nanti, dan kalian makanlah dgn tenang... " Chansung menepuk pundak Taec dan seulong sebelum dia melangkah pergi.

"Ne Sunbae, gomawo... " Seulong menundukkan sedikit tubuhnya,

"Makanlah... Makanan dsini enak kau tau... " kemudian Uyong membuka suara dgn tampang polosnya

Mereka semua kembali melanjutkan makan dgn tenang, tp tidak dgn Taec, namja itu seperti menyadari ada sesuatu yg lebih buruk akan terjadi setelah ini.

Dan sepertinya itu 100% benar, hidup Taec benar2 menjadi incaran, tp Minjun selalu siap pasang badan untk melindunginya, hal itu membuat mereka berdua menjadi akrab, kebetulan letak kelas mereka yg berdekatan menjadikan mereka semakin sering berkomunikasi. Semakin hari kedekatanpun semakin terjalin d antara mereka

"Bagaimana tugasmu? Sudh selesai?.. " tanya Minjun ketika mereka sedang berjalan bersama kearah Dorm setelah jam pelajaran selesai. 

"Aku masih bingung sunbae, aku blum berani untk injeksi langsung ke pasien, pdhal besok ujian praktek pertama.. " ujar Taec frustasi 

"Kau bisa berlatih dgn Seulong, Jo Kwon dan Jinwoon, agar kalian semua bisa mengerti bagaimana cara menginjeksi pasien dgn benar... " 

"Tapi tetap saja itu menakutkan kalau tdk ada yg mendampingi, kalau salah bagaimana? Kalau tiba2 mreka jd kejang2 karena salah injeksi bagaimana?.. " tanya Taec dgn tampang ketakutan yg dibuat2

"Ckk, kalian ini, yasudh aku akan mengawasi kalian belajar, kajja kita kekamarmu skrng... " mereka segera menuju kamar Taec, disana ke-3 temannya sudh pulang ke kamar terlebih dahulu. 

"Kyyyyyaaaaaaaaaaaa!!.." Terdengar suara jeritan dri arah kamar ketika Taec dan Minjun sudh berada d dpn pintu, mreka berdua terkejut dan saling bertatapan lalu menerobos masuk. 

"Wae?? Ada apa ini eoh?.. " tanya Taec ketika dia sudh mendobrak pintu kamar. 

"Seulong hyung mau membunuhku Taec.... " teriak Jo Kwon dgn cemprengnya. Mata Taec pun langsung melihat kearah Seulong yg terlihat sedang memegang sebuah spuit (jarum suntikan) 

"Ckk ~ kau saja yg lebay, ini cuma suntikan Kwonie... Tak akan membunuhmu... " ujar Seulong dgn geram kemudian kembali fokus pd lengan atas Jo Kwon yg akan menjadi sasaran percobaan injeksinya. 

"Kyaaaaaaaa!!! Andweeeeee... Eommmmaaaaaa... Aku belum menikaaaaahhhh... Tidaaakkkkkkk... " suara teriakan Jo Kwon kembali menggema.

"Aiisshh kau ini berisik skali hyung... " Jinwoon segera melompat kebelakang Jo Kwon dan memeganginya tangannya "Kajja hyung, segera injeksi skrng... " maka Seulong langsung mengeluarkan seringai kejamnya dan menarget lengan atas Jo Kwon. 

"Tunggu dulu.... Bukan begitu caranya... " tiba2 terdengar suara Minjun dri arah belakang Taec memecah keseruan mereka

"Minjun sunbae... " Jo Kwon langsung melompat berlari kearah Minjun, "Sunbae... Lihat mereka, mereka memaksa untk menginjeksiku... " adu Jo Kwon dgn imutnya. 

"Anni, itu tdk benar sunbae, kami sedang belajar cara menginjeksi yg benar, dan gantian nantinya, tp untk yg pertama ini Kwonnie dluan yg jd pasiennya... " balas Seulong tak terima.

"Ne sunbae... Itu benar... " bela Jinwoon. 

Minjun dan Taec kini menatap kearah Jo Kwon "Tapi aku takut... " ujar Jo Kwon takut

Minjun menghela nafas panjang, "Kwonnie, kalau kau takut maka otot2mu akan tegang, itu tdk baik untk d injeksi, jd rileks kan dlu dirimu... " ujar Minjun menenangkan Jo Kwon. 

"Emhh, lagi pula itu hanya jarum suntik biasa, itu tdk akan membunuhmu... " Lanjut Taec.

"Ta-tapi aku takut hyung, jgn aku yg dluan... "

"Baiklah, kalau begitu Jinwoon dlu yg pertama menjadi pasien, nanti kita gantian, oke?.. " kini Seulong menatap Jinwoon yg duduk d sampingnya. 

"Mwooooo?? Yakkhhh knp harus aku?.. " oh tuhan lihatlah, namja2 keren ini tak lebih dri anak SD yg takut pd jarum suntik saat imunisasi. 

"Sudah sudah... Nanti aku yg mengawasi, jd kau jangan takut Jinwoon-ahh... " Minjun yg notabane ny sudh tingkat 3 jelas bisa mengajari dan mengawasi mereka yg baru pertama kali ini praktek. 

Minjun duduk disebelah kiri Jinwoon, dan Seulong duduk d dpn nya dgn jarum suntik yg sudh siap sedia. Minjun mengajari mereka selayaknya seorg calon dokter profesional. Dan setelahnya gantian Seulong yg menjadi pasien dan mereka bisa melakukan latihan injeksi pertama mereka. 

"Nah aku dan Jinwoon sudh selesai, skrng saatnya Taec dan Jo Kwon..." ujar Seulong dgn ekspresi bangganya karena sudh berhasil melakukan prakteknya. 

"Mwo? A-aku lagi??.. " kaget Jo Kwon

"Yakhhh Kwonnie hyung, apa maksudmu dgn kata2 lg? Kan td kau belum melakukannya..." gumam Jinwoon dgn kesal. 

"Eoh, kajja, biar aku yg jd pasiennya dlu, setelah itu baru kau... " Taec mengambil jalan tengah, menawarkan dirinya terlebih dahulu untk diinjeksi.

Jo Kwon melakukan latihannya dgn baik, meski Taec harus meringis menahan rasa nyeri, karena Jo Kwon menginjeksinya dgn ragu2, alhasil Taec merasakan nyeri yg lebih lama dari seharusnya. 

"Oke, skrng gantian... " Taec sudh mempersiapkan spuit dan cairan yg akan d injeksikan pd Jo Kwon. 

"Andweeeeeeeee.... Shireeooooooooooooo... " #BUGHHH!! Tiba2 pintu kamar tertutup setelah Jo Kwon lari tunggang langgang keluar.

"Mwoya igheeeeeee??? Aisshhh jinchaaa... Kwonnie-ahhhhhhh..... " Seulong berteriak frustasi melihat kelakuan sahabatnya itu. 

"Sebenarnya dia umur brapa eoh? Knp harus ketakutan sebegitunya??.." kini Jinwoon yg berdecak sambil menggeleng2kan kepalanya heran. 

"Hahahahahaha, bagaimana mungkin seorg calon dokter takut dgn jarum suntik? Ckk~...." Minjun terkekeh melihat kelakuan2 juniornya ini. 

"Lalu bagaimana skrng? Dia sudh menginjeksiku, tp aku harus menginjeksi siapa? Aiisshhhh... " Taec mengacak rambutnya frustasi, karena cuma dia yg belum melakukan latihan injeksi.

Mereka semua saling bertatapan melihat Taec yg kini terlihat kesal, "Jinwoon-ahh... Kau mau menjadi Phantom sukarelawan untukku kan?.. " Taec kini menjadikan Jinwoon sbg sasarannya. 

"Mwooo?? Aku lg? Shireoo... Aku tdk mau... " Jinwoon langsung menutup kedua lengannya, 

"Kalau begitu kau saja Seulong hyung... "

"Aduhhh aduh duhhhh... Kepalaku tiba2 mual, perutku pusing... Sepertinya aku butuh istirahat skrng... Ouhhhhh... " Seulong memasang tampang sok kesakitannya sambil berjalan menuju tempat tidurnya, dan Taec lagi2 hanya bisa mendengus kesal melihat kelakuan gila teman2 satu kamarnya ini. 

"Yasudh, biar aku yg jd Phantom mu, kajja..." Minjun tiba2 menawarkan diri dan segera menggulung lengan bajunya.

"Mwo? Ka-kau yakim Sunbae?.. " kini Taec yg terkejut dan bingung. 

"Eoh, lakukan dgn benar seperti yg kuajarkan td, lakukan dgn yakin dan cepat, agar tak terasa nyeri... " 

"Eoh, ba-baiklah... " Taec mengangkat spuit yg sudh berisi cairan aquades itu, tp sialnya, tangannya justru gemetar saat jarum tsb akan menyentuh lengan Minjun. 

"Aiishhh hyung, kau knp eoh? Knp jd gugup?.. " tanya Jinwoon yg duduk d sebelah Minjun. 

"A-aku.... " Taec sudh mengoleskan alcohol swab (sejenis kassa yg sudh alkoholnya untk mensterilkan area yg akan d injeksi), dia sedikit mencubit area lengan Minjun sebelum jarum suntik yg dia pegang mendarat disana. 

"STOP.. " gerakan Taec terhenti saat Minjun tiba2 menggenggam tangannya, "Tenangkan dulu dirimu, jgn lakukan dgn keadaan gemetar seperti ini, bayangkan kalau kau berhadapan pasien sungguhan, bagaimana mungkin kau menginjeksi mreka dgn keadaan gugup?.. "

Dan detik itu juga Taec menghembuskan nafasnya dgn berat, gugup, takut dan tegang semuanya bercampur menjadi 1, ditambah lg yg menjadi phantom nya adalah Minjun, seniornya sendiri. 

"Mianhe sunbae... " ujar Taec sambil tertunduk.

"Eoh, gwenchana, skrng kau sudh tenang? Sudh bisa melakukannya?.. " Minjun belum melepaskan tangan Taec dri genggamannya, berusaha meyakinkan juniornya itu

"Eoh, aku sudh sedikit tenang, tp maaf kalau seandainya nanti akan membuatmu sakit... "

Minjun tersenyum mendengarnya "Gwenchana... Aku sudh biasa saling injeksi dgn teman2 lainnya.."

Tp tetap saja Taec dilanda rasa gugupnya, alhasil tindakan yg dia lakukan justru bertolak belakang dgn yg diajarkan Minjun sebelumnya, alhasil saat spuit itu d cabut, justru Minjun mengalami sedikit perdarahan. Tp karena dia sudh profesional jd hal seperti itu bukanlah halangan besar. Namun tetap saja Taec meminta maaf berulang kali padanya 

"Sudah selesai, aku harap kalian akan sukses diujian prakteknya nanti, jgn mempermalukanku, arraseo?.. " ujar Minjun saat dia bersiap untk pulang ke kamarnya. 

"Ne sunbae, dan trimakasih untk ilmunya... " ujar Jinwoon sambil membungkukkan badannya. 

"Gomawo sunbae yg imut... " Seulong berseru dri atas bed nya yg terlihat menyebalkan d mata Taec

"Ne, jgn sungkan bertanya padaku kalau ada apa2, aku pulang, bye... "

"Minjun sunbae... Tunggu... " langkah Minjun terhenti saat Taec tiba2 menghampirinya.

"Untuk yg td aku benar2 minta maaf, aku membuatmu jd perdarahan seperti itu... " taec menunduk dan memperlihatkan wajah menyesalnya. 

Tp Minjun justru menanggapinya dgn senyuman, "Gwenchana, aku yakin kau bisa melakukan lebih baik dri td... Semangat terus untk belajar,ne?.." Minjun tanpa sadar mengusap rambut Taec membuat anak itu mengangkat kepala kepalanya dan menatap wajah Minjun. 

"Ne, gomawo... " Taec melepas kepergian Minjun dgn rasa bersalah sekaligus takut jika terjadi apa2 pd Minjun, oh tuhan siapapun tolong ingatkan Taec bahwa yg dia injeksikan td hanyalah cairan aquades, tentu tdk akan membahayakan.

.......

Malam harinya, ketika akan makan malam bersama, tubuh Jinwoon mendadak demam.

"Kau knp jd demam Jinwoon-ahh? Minum dlu obatmu... " Taec menyodorkan sebutir pill yg dia dpt kan dri pengawas Dorm mreka. 

"Ckk, ini pasti gara2 Seulong hyung yg salah menginjeksinya td siang, untung aku bisa selamat dri rencana pembunuhan licik itu... " celetuk Jo Kwon dgn sembarangan, dia memasang wajah tanpa dosanya setelah dia kabur dri kamar td siang. 

"Jangan sembarangan bicara eoh, kau fikir aku akan membunuhnya hanya dgn cairan aquades?... " Seulong melempar botol minumnya kearah Jo Kwon. 

Tapi tiba2 Taec teringat akan Minjun, bagaimana nasib Minjun setelah diinjeksinya td siang? Apa dia baik2 saja? Maka dgn cepat Taec berlari keluar kamar dan menuju kekamar Minjun yg berada d lantai atas, tp saat ditangga dia sudh bertemu dgn org yg dia cari, Minjun terlihat sedang bersama Nichkhun dan Uyong 

"Taec, kau mau kemana?.. " tanya Minjun heran melihat seorg junior tingkat 1 berani2nya naik ke lantai atas tempat senior tingkat 2 dan 3 

"Ada perlu apa kau naik keatas Taec? Kau tau dsini sangat berbahaya untkmu yg masih tingkat 1? Kami yg tingkat 2 saja masih sering kena marah olh tingkat 3..." Nichkhun angkat bicara juga. 

"Anni, aku hanya ingin bertemu dgn Minjun sunbae sebentar, mianhe kalau lancang naik kemari... " Ujar Taec merasa bersalah. 

"Anni, gwenchana, memangnya ada perlu apa mencariku?.. " tanya Minjun heran. 

Dan disaat itulah Taec bingung hal apa yg harus dia katakan, apalagi disana ada Nichkhun dan Uyong "Emmhh, a-aku... A-aku hanya ingin memastikan bahwa keadaan Minjun sunbae baik2 saja... " ujar Taec pelan 

"Mwo?? Memangnya Minjun hyung knp?..." Kini Uyong bertanya dgn ekspresi herannya, dia menatap Minjun dgn lekat, tp namja itu hanya mengangkat bahunya tanda bahwa dia jg tdk mengerti dgn yg dimaksud Taec. 

"Aku baik2 saja Taec, memang apa yg kau khawatirkan?.. " tanya Minjun tak mengerti

"Aku takut Sunbae sakit karena diinjeksi td siang, karena skrng Jinwoon sedang sakit d kamar, dan Jo Kwon bilang mungkin itu karena Seulong hyung menginjeksinya... " adu Taec dgn polosnya, dan tentu saja ke-3 seniornya itu menganga heran. 

"Injeksi? Memangnya kau dari di injeksi apa hyung? Kau sakit? Knp tdk minta tolong pd kami saja.. " Nichkhun menatap Minjun heran

"Anni, td siang aku mengajari mreka cara injeksi IM (intramuscular) yg benar, dan karna Jo Kwon tdk berani d injeksi, jd aku menggantikan Jo Kwon untk menjadi phantom nya Taec... " jelas Minjun, Nichkhun dan Uyong mengangguk mengerti

"Lalu pakai cairan apa? Knp kau khawatir Minjun hyung sakit?.. " otak kritis Nichkhun mulai bereaksi

"Hanya aquades biasa... " ujar Taec polos

"Muwahahahahahahahah.... " detik itu jg meledaklah tawa seorg Uyong yg diikuti olh Nichkhun, "Huahahaha kau lucu sekali Taec, kalau hanya aquades biasa itu tdk akan apa2 hahahahahahhaah... "

Dan Taec terdiam malu mendengarnya, apakah ke khawatirannya berlebihan? 

"Huusstttt, sudh sudh jgn tertawa begitu... " Minjun menghentikan kedua sahabat sekaligus adik tingkatnya yg sedang tertawa terbahak2 itu, dia menatap Taec yg kini trlihat malu d hadapan mreka "Emhh Taec, aku tdk apa2, jgn khawatir Ne? Jinwoon sakit jg pasti bukan karena itu, mungkin dia kurang istirahat saja... " ujar Minjun menenangkan. 

"Ahhh ne, gomawo sunbae, skali lg maaf merepotkanmu, aku permisi.. " pamit Taec berlalu setelah membungkukkan sedikit badannya. 

"Anak itu lucu juga hyung... " ujar Uyong saat mereka berjalan kearah ruang makan. Dan disana sudh ada Chansung dan Junho

"Yakkhh!! Kalian drimana saja eoh? Knp lama sekali?.. " kehadiran mereka d ruang makan langsung disambut dgn pertanyaan Junho, Junho adalah org yg paling ketus diantara mereka, dia memiliki sikap brother complex, dia sangat tdk suka jika sahabat2nya ini dekat dgn org lain, sedangkan Uyong, dia adalah yg paling polos d antara mreka, sifatnya seperti anak kecil, tp dia sudh memiliki kekasih yg bernama IU, dan Chansung, dia adalah namja yg paling cuek, bisa dikatakan dia paling pendiam tdk seheboh yg lainnya, Chansung selalu menempel pd Junho, dimana ada Junho disitu jg pasti ada Chansung. Dan yg trakhir adalah Nichkhun, sekilas sikap Nichkhun hampir sama dgn Junho, hanya saja namja ini masih bisa menyembunyikan rasa tdk sukanya pd seseorg dgn senyuman d wajahnya, tdk seperti Junho yg menunjukkan semunya dgn frontal. 

"Mianhe Nuneo, td ada Taec yg menemui kami anni menemui Minjun hyung maksudku, makanya kami telat datang... " Uyong langsung mengambil posisi duduk d sebelah Junho. 

"Taec? Menemui Minjun hyung? Memangnya ada perlu apa?.. " Tanya Junho heran disertai dgn terkejut. 

"Anni, hanya sedikit bertanya tentang efek injeksi, sudh jgn dibahas, lebih baik kita makan skrng..." Minjun menengahi setelah dia menyadari tatapan menyelidik dri Junho. 

..........

Kedekatan Minjun dan Taec semakin hari semakin bertambah, bahkan Minjun lebih sering main ke kamar Taec dan teman2nya dari pd ke kamar Junho dll. Meski Junho dan yg lainnya belum pernah protes secara langsung, tp perubahan sikap Minjun mulai terasa. 

"Dimana Minjun hyung? Biasanya dia langsung kemari kalau mendengar salah satu d antara kita sakit... " Ujar Junho kesal, karena dri td suhu tubuh Uyong panas, mereka sudh memberi kabar pd Minjun, tp namja tsb belum menampakkan batang hidungnya dihadapan mereka. 

"Tunggu ssbentar Nuneo, mungkin Minjun hyung sedang ada urusan..." Chansung berusaha menenangkan. 

"Urusan apa memangnya yg lebih penting dri kesehatan sahabat2nya sendiri?..." dan disaat itulah pintu kamar mereka terbuka, menampakkan Minjun yg dtng dgn tergesa2 kemudian langsung menghambur kearah Uyong 

"Bagaimana keadaan Uyongie? Dia sudh d beri obat apa? Suhu tubuhnya trakhir brapa derajat? Kalian sudh mengecek tensi darah dan denyut nadinya?.. " cerocos Minjun tanpa ampun

"Dia sudh d beri obat hyung, dan sudh diperiksa... " jawab Chansung singkat. 

"Ahh syukurlah... "

"Lagipula kalau mau menunggu hyung yg datang, Uyongie sudh keburu kejang dluan... " itu dia Junho, sedikitpun tak ada saringan jika mulutnya sudh bicara. 

Seperti tersadar dgn aura menyeramkan dri Junho, Minjun memilih untk mengalah "Emmhh mianhe... Td aku sedang berada d kamar Taec, dia jg sedang sakit, dan teman 1 kamarnya belum ada yg tau bagaimana cara menangani pasien dgn benar, makanya aku terpaksa berada disana dlu... " Minjun tdk berbohong, semua yg dia katakan adalah benar. 

"Oh, jd lagi2 karena anak itu Hyung mengesampingkan kami iya? Ini sudh yg keberapa kalinya hyung? Kalau kmren2 tdk jd msalah, tp ini urusan Uyongie yg sedang sakit, dan kau jg menganggap ini enteng, heol, sepenting itukah anak baru itu untkmu?... " ini dia, kesabaran Junho sudh d ambang batas, perubahan Minjun langsung mendapat peringatan keras. 

"Nuneo tenanglah, nanti Uyongie terganggu, kan Minjun hyung sudh menjelaskan alasannya... " Nichkhun berusaha meredam amarah Junho, tp Junho tetaplah Junho, tak ada yg bisa menahan jika dia ingin meluapkan emosinya. 

"Alasannya tdk bisa d terima d otakku hyung, dan perlu kau tau, ini bukan yg pertama kalinya, Jd tdk ada yg bisa d maklumi, OKE!!! .. "

Minjun menarik nafasnya berat, jika sudh seperti ini, maka Junho tak kan bisa dilawan, "Aku tau ini salah Nuneo, maafkan aku, tp setidaknya mengertilah posisiku, bagaimanapun jg sbg ketua panitia opdik Aku tetap bertanggung jwb dgn mahasiswa2 baru... "

"Tapi caramu memperlakukan Taecyeon itu berbeda dgn caramu memperlakukan yg lainnya hyung, dan itu yg jd msalahnya skrng, FAHAM???.. " Junho segera meninggalkan mereka keluar kamar, dan detik itu jg Chansung segera berlari menyusulnya. Minjun semakin terpukul dan merasa bersalah.

"Sudahlah hyung, jgn difikirkan, nanti jg Nuneo baik sendiri..." Nichkhun berusaha menenangkan Minjun yg sedang dilanda shock, mungkin secara tdk langsung Minjun sendiri menyadari bahwa akhir2 ini perhatiannya memang lebih banyak teralih pd Taecyeon, anak itu seperti membawa warna sendiri dlm hidupnya, tingkah lucunya dan semua yg dia lakukan terasa berbeda dari org2 yg dikenal Minjun selama ini.

.

.

TBC

.

.

Hai gaessss, ketemu lg di karya terbaru saya. 

Dan saya kembali menulis FF yg diangkat dri kisah nyata, dan ini real Boys Love.

Bagi yg mau bertanya seputar BL, boleh tinggalkan jejak d kolom komen, nanti akan d bls satu2.

Happy reading gaess 😍😘

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Tina0608
#1
Chapter 21: Sequel : komen g ya. . .
Komen g ya. . .



Hhmmmm. . .
Beda org beda pendapat kali ya,saya ngerti knpa minjun bs brubah kxk gitu,rasa cemburu dan tkut khilangn bs mrubah seseorg mnjdi org lain. . .
Setidakx minjum mnyadari ksealahanx. . .
Saya bs paham gmna tntang BL,krna saya pnx tman yg pnx orientasi seksual berbeda,jd sdah g ngeh. . .
Entah krna saya bs paham,atw karna otak saya yg mgkn salah tempat,wkkkkkkkk. . .
Tp seperti kata narasumber,mereka g bs d tgalkan,qt g bs ngejudge mereka gitu aja,krna qt g pernah tw gmana rasax brada d posisi mereka kan. . .






@bulur. . .
Komen gini boleh g sih. . .
Pasang mode wajah polos (wajahx,bukan tubuhx,wkkkkkkkkkkkk)
Tina0608
#2
Chapter 19: Boleh komen g neh utk narasumber yak ?
Dpat izin dlu neh baru berani komen...hehehe
Tina0608
#3
Chapter 9: Chap 9 : gw sider,gw sider (ngacungin jempol kaki)????
Tina0608
#4
Chapter 8: Chap 8 : jika semuax real,brrti anuanx jg real kan ya ?#plak????


Mode gaje???
Tina0608
#5
Chapter 7: "As your wish baby" tingkat mesum gw naik. . .
Eeeeaaaaaa,bebeb gw anuan,otak gw dah piknik kmna2,pagi2 pula. . .
Nice bulur. . .
Ff lu bkin hati gw yg kmren kmna2 piknik k khuni n chansung balik k bebeb taec#plak. . .
Hahaha. . .
Charmed_syima #6
Chapter 21: Sedih....ayoh 'minjun'nie...mnta maaf aja sama 'taec' ok...sequel nya cuma 1 chap ya?thanks dear author
fytry_ #7
Chapter 21: Rasanya kuingin mencabik2 Minjun. Klo aja membunuh itu gak dosa dan gak bikin masuk penjara.....

Buat Taec oppa. Baca kisahmu ini gak tau kenapa rasanya nih di dalem hati ikut sakit jugaa.... rasa2nya gak adil banget orang sesabar dan sebaik dirimu harus masih terus terlibat di dalam lingkaran orang2 yg pernah menyakitimu.

Semoga dirimu bener2 bisa menemukan pendamping hidup yg tepat. Yg bisa menggantikan semua kesedihan dan trauma yg pernah kamu alami.

I support you....
Woonilynnelle
#8
Chapter 21: Wkwkwkwk ketauan nihh jomblo.... Hhh
Mari kita berandai andai.. Dan andai aja jodoh aku kaya taec oppa. Ohh sungguhh warbiasahhhh... Mauu kalii lahh yg kayaa drimu oppa.. Marii merapat oppa... Ga bakal putus kok meskipun lgi wamill, di tunggu ampe kelarrr,,, hhhhhhhh *apasihhhguueeeeyampunnn bawa" wamil.. Gkgk
But thanks lah eon buat sequel nya.. Di tunggu next ff... Ganbate
Amaliaambar
#9
Chapter 21: Kyyyaaaaaaaaaaaa taecyeon oppaa ohh sungguh indah hatimu andaai aku bisa menemukan pria seperti diirimu oppa wkakakak btw aku jomblo loh boleh lahh jadi alternatif buat jadi pendamping hidup *plakkk*
rada kesel sih sama karakter minjun sumpah diaaa egois bgt ih kalo ketemu wujudnya mah rasanya pengen aku gigit-_-
thankss lah ya eon atas squelnya kutunggu ff mu yg lainnyaa saranghae :*
2pmhottest_saranghae
#10
Chapter 21: My taec oppa (love)
Greget banget pengen marah tapi gak bisa apa" taec kyk gitu..
Taec oppa itu hati apa berlian indah banget astaga,,, sakitnya berasa loh, but always happy and healty ya taec oppa, btw yg disini juga mau hahahaha laki" mapan, ganteng hatinya kek begitu siapa yg nggak mau coba.. Wkwkwkw
And thanks authornim sayang, hwaiting kisseu ~