Chapter 14

Whats wrong?

.........

Siangnya, setelah kejadian mimpi buruk Minjun td malam, namja mungil itu lebih banyak diam, Dan sore ini mereka harus segera kembali ke Seoul, mengingat besok hari senin dan mereka harus kembali ke kegiatan masing2.

"Makan yg banyak Taecyeon-ah, biar kau tak gampang sakit lagi... " Ujar Mrs. Kim, skrng mereka sedang makan siang bersama sebelum kembali ke Seoul. 

"Eomma, dia tak d suruh banyak makanpun makannya memang sudh banyak, apalagi kalau d suruh seperti itu, bisa2 karung beras eomma yg dibelakang jd kosong semua... " Lagi-lagi Junho mengeluarkan celetukannya tak peduli dgn kondisi Taecyeon yg belum pulih. 

"Eoh, badannya saja sudh seperti galon..." bisa dipastikan itu adalah suara Uyong yg menambahi. 

"Hussttt, tak bisakah kalian tenang sekali saja... "

"Tak bisa Khunnie hyung.. " tanpa berfikir panjang Uyong langsung menimpali kata2 Nichkhun.

"Sudahlah Hyung, aku tdk apa2, aku sedang tdk ingin berdebat mereka karena flu sialan ini... " Untk kali ini Taec memilih mengalah pd dua evil itu. 

"Heemmhh, ternyata fisikmu lemah jg Taecyeon-ah, eomma kira kau kuat kalau dilihat dari luar..."

"Anni eomma, sebenarnya dia justru namja yg sangat manja seperti anak kecil.. " kini Minjun yg menambahi dan segera mendapatkan tatapan mematikan dri Taec. 

"Hhahahahaha, tp eomma yakin Taecyeon anak yg baik, dan seseorg yg akan menjadi pendamping hidupnya kelak pasti sangat beruntung... "

"Ckk~ .... Eomma jebhal, memangnya org idiot mana yg mau sama Taecyeon eoh?.. " Junho kembali berulah. 

"Eoh, dan org yg mau dgn Taecyeon harus d periksa kewarasannya... "

#UHUUKKKK!!! Tiba2 Minjun menyemburkan air yg sedang diminumnya yg sontak membuat kaget semua org disana. 

"Hyung, kau baik2 saja? Aiissshh kalau minum pelan2... " Chansung segera menepuk2 pundak Minjun. 

"Kau ini hyung, selalu saja membuat khawatir, dasar... " Dgn tidak sopannya Junho malah menggerutu sambil menyodorkan tissu kearah Minjun, dia sama skali tak menyadari bahwa kata2nya td lah yg membuat Minjun jd seperti itu.

Sementara Taecyeon, dari td dia hanya memperhatikan wajah Minjun sambil tersenyum geli, bagaimana tidak, wajah Minjun saat ini terlihat sangat kesal karena kata2 Uyong dan Junho tp dia sama skali tak bisa membantahnya, oh ayolah, Minjun tak seidiot itu untk mencintai seorg Ok Taecyeon. 

"Ne, aku baik2 saja..." akhirnya Minjun memilih kembali fokus dgn makanannya. 

"Sudah, skrng lanjutkan makannya, kalian harus segera pulang ke Seoul..." Mrs. Kim menengahi namja2 yg tak pernah bisa diam itu. "Oh ya hampir lupa, eomma mau mengatakan sesuatu pd Minjunnie dan Taecyeon... " tiba2 Mrs. Kim teringat sesuatu yg sontak langsung mengalihkan perhatian mereka semua. "Emmhh Minjunie, kau tau bibi Ziyu yg dlu pernah tinggal di Cina? Skrng dia sudh kembali tinggal di Seoul, bibi Ziyu memiliki anak yg di vonis mengidap kanker tulang belakang..."

"Oh tuhan, knp bisa seperti itu eomma?? Tentu saja aku masih ingat dgn bibi Ziyu dan suaminya.." kaget Minjun.

"Heemhh eomma jg tdk tau, anaknya memang audh sering sakit2an dari kecil, nah skrng mreka sudh kembali k Seoul, dan mereka minta bantuanmu untk mengontrol kondisi anaknya, mereka memintamu untk tinggal dirumahnya, lokasinya jg tak begitu jauh dri rumah sakit tempatmu dinas, bagaimana? Kau mau?.. "

"Mwooooo?? Ke-kenapa harus tinggal d rumah mreka eomma?.. " Taecyeon langsung histeris mendengar penuturan Mrs. Kim

"Untk memantau kondisi anaknya Taecyeon-ah, mreka sedang butuh bantuan Minjunie... "

"An-anni, a-aku masih bisa membantu mreka tanpa harus tinggal disana eomma... "

"Tapi dia keluarga kita Minjunnie, ada baiknya kau tinggal bersmaa mereka, apa kau tdk malu tinggal d apartemen Taecyeon terus? Taecyeon kan masih kuliah sementara kau sudh bekerja..." Ntah mengapa Minjun tak suka kata2 eomma nya yg 1 ini, dan nampaknya Taecyeon jg merasakan hal yg sama. 

"Tapi eomma, aku tak masalah Minjun hyung tinggal d apartemenku, setidaknya aku ada teman, karena org tua ku jarang d Korea..." Taecyeon segera buka suara. 

"Eomma tau, eomma jg sangat berterimakasih atas kebaikanmu selama ini, tp skrng bibi nya Minjun sedang butuh bantuan, jd eomma mohon Taecyeon mengerti ya... " Ujar Mrs. Kim lembut sambil mengusap rambut taecyeon dgn sayang.

"Nanti aku fikirkan lg eomma, aku jg sudh lama tdk bertemu bibi Ziyu, rasanya akan sangat canggung kalau tiba2 aku tinggal 1 rumah dgn mereka... " Minjun memasang wajah tak sukanya. 

"Heemmhh sebaiknya d fikirkan saja dlu hyung, bagaimanapun jg mreka memang butuh bantuanmu... " ujar Nichkhun.

"Arra.... "

"Ne, eomma tunggu keputusanmu sampai bsok siang ya... "

#UHUUKKKK!!! Kali ini Taecyeon yg tersedak dgn tidak elitnya. "Mwo? Bsok siang eomma? Secepat itu?..." tanya Taec terlihat panik. 

"Ne, kondisi anaknya harus segera d kontrol secepat mungkin Taecyeon-ah... "

Oh god apalagi ini? Cobaan macam apalagi skrng? Mereka akan tinggal terpisah? APA BISA? APA MEREKA SANGGUP? 

............

"Biar aku yg menyentir... "

Itulah kata2 yg d keluarkan Chansung saat mreka akan kembali ke Seoul, mengingat jarak tempuh dari Daegu lumayan jauh, Chansung mengambil alih untk menyetir karena Taecyeon baru saja minum obat flu yg menyebabkan kantuk. 

Beberapa detik d perjalan perang pun langsung dimulai, siapa lagi pelakunya kalau bukan Junho yg duduk d kursi depan d sebelah Chansung, dan Uyong yg duduk d kursi paling belakang bersama Nichkhun, dan kedua anak itu dari td selalu mengganggu Taecyeon yg duduk d kursi tengah bersama Minjun, Taecyeon lebih banyak diam karena rasa kantuk mulai menyerangnya 

"Huwaaahhhh, lihat itu, apa itu daun ubi?... " Junho selalu mengeluarkan pertanyaan2 konyolnya dari td

"Bukan, itu daun ganja... " Siapa lg yg bisa membuat Junho memberengut kesal kalau bukan Taecyeon yg menjawab pertanyaannya. 

"Wahhhhh aku baru lihat ada pohon padi yg bentuknya begitu... "

"Bukan, itu rumput ilalang..." 

#BUGHHH!! Uyong langsung melempar boneka bantal kearah kepala Taecyeon saat kata2nya dijawab tak masuk akal olh namja itu. 

"Yakkhhh!!! Apa boleh kau menyerang org yg sedang sakit eoh?.. "

"Dan apa boleh mahasiswa tingkat 2 sepertimu bertingkah tdk sopan pd senior tingkat 3 seperti kami hah?.. " kini Junho yg berada d kursi depan memutar badannya menghadap Taecyeon. 

"Ouuhhhh maafkan aku sunbae yg nyinyir, huahahahahahah... " Taecyeon mencubit pipi Junho dgn kencang hingga lagi dan lagi namja itu berteriak kesal. 

"Sudah sudah, bisakah kalian diam?.. " Minjun mulai gerah dgn pertengkaran ke-3 org ini. 

"Dia yg mulai dluan hyung... " jawab Junho sambil memutar kembali badannya menghadap kedepan. 

"Kalian itu sama saja, makanya cocok..." Chansung yg berada d balik kemudi ikut menyela.

Meski perdebatan2 kecil terus terjadi, setelah 1 jam lebih akhirnya suasana mendadak hening, jgn tanya kenapa, dikursi belakang, Uyong sudh tidur dgn pose mangapnya sambil bersandar d pundak Nichkhun yg sudh terlelap dluan seperti Koala, sedangkan Taecyeon, dia benar2 sudh teler efek dri obat flu yg td dia minum, kini namja itu tertidur dgn posisi kepala yg berada d atas paha Minjun, sedangkan si troublemaker utama, Junho, dia sudh terlelap dgn kepala yg bersandar ke pintu mobil, alhasil saat melewati jalanan yg berlubang beberapa kali kepala Junho tersantuk dgn keras. 

Chansung yg melihat hal itu tiba2 menepikan mobil. 

"Wae Channie?.. " tanya Minjun, hanya mereka berdua yg masih terjaga skrng. 

"Hyung, bisa minta bantalmu satu... " Tunjuk Chansung pd bantal yg disenderi Minjun. "Kepala Nuneo dri td tersentuk k pintu mobil, aku khawatir nanti kepalanya sakit kalau begini terus... "

Minjun yg faham segera memberikan salah 1 bantal tipisnya kepada Chansung, dan dgn pelan Chansung menarik kepala Junho untuk menyelipkan bantal d sisinya, dia jg menurunkan sandaran kursi, hingga namja itu bisa tertidur dgn nyaman, tapi tiba2 Junho mengeliat karena merasa tidurnya trganggu. 

"Sssttttttt, tidur lg ya, aku hanya memberi bantal agar kepalamu tdk terbentur... " Junho kembali terlelap saat Chansung mengusap rambutnya sekilas. "Akhirnya kau bisa diam jg tuan punguin..." Gumam Chansung sambil tersenyum, lalu dia kembali memacu mobil menuju Seoul. 

..........

Setelah tiba dari Daegu, mereka kembali ke kediaman masing2, begitu jg dgn Taecyeon dan Minjun, mereka tiba tentu saja sudh hampir tengah malam, Taecyeon memilih untk membersihkan diri terlebih dahulu, kemudian dia berbaring d ranjang, Minjun yg baru menyelesaikan mandinya segera memakai piyama dan ikut berbaring disebelah Taecyeon, sejak mimpinya td malam, ntah mengapa hati Minjun selalu d liputi perasaan gundah, ada yg mengganggu fikirannya yg dia pun tak tau itu apa. 

Ketika menatap wajah Taec yg sudh terlelap, Minjun membelainya pelan, dia sangat takut, takut untk berpisah dgn Taecyeon, dia takut jika hubungan mereka akn bermasalah kalau dia pindah ke rumah bibi Ziyu, dia jg takut jika hubungan mereka terungkap ke org lain, takut, takut dan takut, rasa takut yg tak bisa d gambarkan dgn kata2 itu akhirnya membuat Minjun terisak, airmata itu mengalir dgn sendirinya seolh menemukan jalannya sendiri. Tidak, Minjun tdk bisa jika harus berpisah dri Taecyeon.

"Oh Tuhan, sayang kau knp? Knp menangis? Kau mimpi buruk lg?.. " Taecyeon yg terbangun karena belaian Minjun diwajahnya tiba2 tersentak saat menemukan namja itu menangis d hadapannya, dia segera menggenggam tangan Minjun, tp sayangnya tangis namja itu jistru semakin pecah. 

"Taec hikkkzzzz... A-aku...... Aku hikkzzz... "

Taecyeon belum mengerti apa2, akhirnya hanya bisa membawa Minjun kedalah pelukannya. "Wae chagi? Knp kau tiba2 menangis, eum?.. " Taecyeon menghujani ciuman dipucuk kepala Minjun, tangannya mengusap pundak namja yg dicintainya ini dgn lembut, berusaha menyalurkan kekuatan disana. "Ada apa sebenernya sayang? Mau berbagi dgn ku? Jgn dipendam sendirian... "

Taecyeon meraih dagu Minjun, membawa mata itu untk bertatapan dgnnya. Dia mengusap airmata Minjun dgn pelan.

"A-aku hikkkzzzz... " perlakuan lembut Taecyeon justru semakin memperbesar rasa takut Minjun untk berpisah dri namja itu. "Aku hikkkkzzzz... "

Melihat Minjun yg tak mampu meneruskan kata2nya, akhirnya Taecyeon segera meraup bibir ranum itu, 1 yg Taecyeon tau, ini adalah jalan terakhir untk menghentikan tangis seorg Kim Minjun. Dan tampaknya itu benar, karena setelah beberapa saat Taecyeon melumat bibirnya, akhirnya tangis Minjun terhenti.

"Nah skrng apa bisa kau jelaskan knp kau menangis? Kau tau itu membuatku khawatir sayang... " lagi dan lagi Taecyeon menhapus jejak airmata d pipi Minjun. 

Wajah Minjun bersemu merah, hatinya ingin sekali menjerit bahwa dia tak mau berpisah dgn Taecyeon, tp itu tak mungkin dia ungkapkan. "A-aku, aku hanya tdk suka kau meninggalkanku tidur dluan... " Ya, hanya itulah alasan yg terlintas d benak Minjun saat ini, tak logis memang, tp nampaknya itu bisa d maklumi olh Taecyeon yg memang sudh hafal dgn sifat manja sorg Minjun. 

"Huahahahahah, ternyata baby pandaku ini sedang kesal karena ditinggal tidur? Ya tuhan sayang maafkan aku.... " Taecyeon kembali memeluk pinggang Minjun dgn protektif, membuat namja itu semakin dekat d pelukannya. "Yasudh skrng kita tidur ya, ini sudh lewat tengah malam, besok kau harus dinas pagi dan aku ada kuliah pagi jg..."

Minjun mengangguk pelan dari balik pelukan Taecyeon, Lalu bagaimana ini? Kenyataannya Taecyeon yg membuat dia menangis, tp hanya Taecyeon jg yg bisa menjadi obat untk menyembuhkan tangisan itu. Minjun memejamkan mata, meraskaan hangatnya pelukan Taecyeon, menghirup aroma maskulin namja itu, terserah apa yg akan terjadi bsok, dia hanya menikmati apa yg dia rasakan detik ini. 

..........

Pagi harinya, setelah mengantar Minjun dinas d rumah sakit, Taecyeon segera meluncur menuju kampus.

"Taecyeon-ahhh...." Jo Kwon, teman 1 kamarnya d dorm segera menyapanya dgn riang seperti biasa. 

"Hyung, kau terlihat bahagia skali hari ini... " Skrng Jinwoon yg menggodanya.

"Tentu saja bahagia, kita jg ikut bahagia mendengarnya... " Kening Taecyeon sedikit mengerut saat mendengar kata2 Seulong, tp dia mengabaikan itu, dan segera mengambil posisi duduk d tmpat biasa.

"Haii jg semua, sepertinya kalian yg bahagia skali hari ini... "

"Ckk, tentu saja kami ikut bahagia kalau kau bahagia Taecyeon-ah... " ujar Jo Kwon lagi. 

"Tunggu dlu, ada apa ini sebenernya? Memangnya aku bahagia knp?.. "

"Jgn pura2 bodoh hyung, meskipun kau jarang pulang ke dorm, tp kita demua sudh tau beritanya kemarin... "

Sungguh, Taecyeon tak mengerti yg dibahas olh mreka. "Kemarin? Oh kemarin memang aku baru pulang liburan ke Daegu bersama Minjun hyung dan yg lainnya, dan kalian tau? Itu sungguh menyenangkan... "

"Aiishh jincha, bukan ituuuuu Hyungggg...." Jinwoon berteriak frustasi. 

"Lalu?... "

"Hah, kau ini menyebalkan sekali Taecyeon-ah, yg kami maksud itu hubunganmu dgn Suzy, kau bahkan tak memberitahu kami kalau kalian sudh jadian... "

"MWOOOOOO??... " Mata Taecyeon langsung terbelalak tak peecaya mendengar penuturan Seulong. 

"Aiisshh jincha, seharusnya kami yg kaget seperti itu bukan kau Taecyeon-ah, bagaimana mungkin kau menyimpan berita bahagia itu sendirian eoh?.. " ujar Jo Kwon sambil menepuk pundak Taecyeon. 

"An-anni, tunggu dlu, memangnya siapa yg bilang aku dan Suzy pacaran?..." Taecyeon maish terlihat shock.

"1 kampus kg sudh tau hyung, ya secara kan siapa yg tak mengenal Suzy? Dia yeoja yg paling cantik d kampus kita, dan begitu jg dgn mu, siapa yg Tak mengenal Ok Taecyeon, namja yg selalu jd incaran senior2 kampus... "

#PLAAKKK!!! Taecyeon menghadiahkan sebuah pukulan d pundak Jinwoon. "Lalu kalian percaya itu?.. "

"Tentu saja iya, setidaknya skrng namamu terkenal karena berita bagus, bukan karena kau membuat ulah lg... " tambah Seulong. 

"Tapi kurasa itu akan sama bahayanya, karena Suzy adalah incaran semua senior, dan skrng dia pacaran dgn Taecyeon, itu artinya seluruh namja2 penggemar Suzy akan membenci Taecyeon kan?.. " Jo Kwon terlihat sedang berfikir sambil menggaruk dagunya. 

"Ahhhh sudahlah, jgn bicara yg tidak2, jgn percaya gosip2 yg beredar kecuali sesuatu yg keluar dari muluku sendiri, kajja kita keruang praktikum... " Taecyeon melangkah meninggalkan teman2nya yg masih shock disana. 

...............

Siang harinya, Taecyeon sedang berada d kantin bersama Jinwoon, dan apa yg dikhawatirkan teman2nya benar terjadi, nama Taecyeon kembali menjadi perbincangan karena gosip yg belum tentu kebenarannya itu. 

"Yakkhhh kau...." Taecyeon sedikit tersentak saat tiba2 ada 2 org yg dtng ke meja dimana ia sedang makan bersama Jinwoon. "Kau benar2 menantang kami, berani2nya kau mendekati Suzy, apa kau tak takut pd kami, IYA?.. " Taecyeon menatap santai kearah org tsb.

"Kau tak takut kalau menjadi incaran senior2 yg lain lg? Kau tau? Suzy sama skali tak pantas untkmu... " ujar yg 1 nya lagi. 

"Oh ya? Kalau begitu dia pantas dgn siapa? Dgn mu Leeteuk-ssi? Atau justru dgn mu Heechul-ssi?.. " Taecyeon sama skali tak berniat mencari msalah dgn 2 org namja d hadapannya ini, tp nampaknya kedua org ini justru sangat gemar mengganggu Taecyeon. 

"Dengan siapapun itu yg jelas bukan dgn mu, FAHAM??.. " Lagi dan lagi bentakan Leeteuk sukses memancing emosi Taecyeon. 

"Ahh terserah sajalah, yg penting kenyataannya skrng kami memang sudh berpacaran... " APA INI? Kau tak salah bicara Ok Taecyeon? Knp malah kau mengakui hal itu? Tak ada 1 org pun yg bisa memahami jalan fikiran Taecyeon saat ini. 

"Dan ku pastikan kau akan menyesal atas hal itu... " kedua org itu segera pergi tanpa menunggu kata2 Taecyeon lg. 

Lalu setelah itu Taecyeon kembali melanjutkan makan siangnya. 

"Hyung, jd benar kau sudh pacaran dgn Suzy?... " tanya Jinwoon memastikan. 

"Tidak... "

"Loh? Kok tidak? Lalu knp td kau bilang... "

"Aku hanya kesal pd mereka Jinwoon-ah, percuma saja aku bilang tidak, karna mreka tak kan percaya, maka sebaiknya aku langsung mengatakan iya saja, setidaknya itu bisa membuat mreka diam... "

"Diam apanya? Yg ada mreka akan semakin mengincarmu setelah ini... " Jinwoon terlihat frustasi dgn tingkah Taec yg terlihat cuek.

"Kita lihat saja, sejauh mana mreka bisa Menggangguku, aku jg tdk pernah d dorm, jd tak ada yg bisa mereka lakukan... " Apa yg dikatakan Taecyeon memang benar. "Lalu sebenarnya drimana gosip ini bisa muncul? Aku yg jd pemeran utama malah tak tau apa2...."

Jinwoon nampak mengela nafas melihat tingkah polos Taec, "Bukankah kau sudh brapa kali mengantar Suzy pulang kerumahnya? Akhir2 ini jg Suzy selalu melihat kalian latihan basket, sementara kau tau sendiri hyung, Suzy bukanlah tipe org menyukai olahraga, aku jd curiga, jgn2 Suzy memang menyukaimu... "

Taecyeon nampak berfikir sejenak, yg dikatakan Jinwoon memang benar, dia lumayan dekat dgn Suzy akhir2 ini, tp sama skali tak terlintas d benaknya bawa hal itu akan menimbulkan gosip lain. "Hemmhh biarkan saja, yg namanya gosip semakin kita bilang tidak, maka semakin org mempercayai kalau itu iya, jd lebih baik didiamkan, maka gosip itu akan menghilang dgn sendirinya... "

Setidaknya itu yg ada d fikiran Taecyeon, tp ntah apa yg akan terjadi kedepannya. 

............ 

Sementara itu dilain tempat, Minjun dari td tak bisa fokus dgn pasien2nya, pasalnya, sang eomma sudh menanyakan perihal kepindahannya kerumah bibi Ziyu, sedangkan Minjun sendiri belum membicarakan hal itu dgn Taecyeon 

Yg Minjun tau hari ini Taecyeon ada kuliah sampai sore, belum lg dia harus latihan basket karena pertandingannya akan d lakukan 2 hari lagi, tentu saja itu semakin memperburuk mood Minjun, karena itu artinya dia akan sendirian d apartemen sampai namja itu pulang. 

Maka untk menghindari hal itu, Minjun memutuskan untk ke rumah bibi Ziyu sepulang dinas, hanya sekedar untk melihat kondisi keponakannya, dan mempertimbangkan apa dia akan tinggal d rumah itu atau tetap di apartemen Taecyeon. 

"Loh oppa, knp kau bisa ada disini? Bukannya apartemen tempat mu tinggal tak searah dgn bus ini?... " tanya Fei saat tak sengaja mereka bertemu d bus yg sama, pdhal mreka tdk janjian sama skali. 

"Hemmhh, aku harus ke rumah bibi, makanya naik bus ini... " Ujar Minjun pelan, dan Fei akhirnya menempatkan diri duduk d sebelah Minjun. 

"Bibimu? Memangnya dia tinggal dimana? Siapa tau dekat dgn tempat tinggalku.... "

Minjun akhirnya menceritakan tentang kondisi anak bibi Ziyu yg sedang sakit, dan kebetulan jg lokasi rumahnya lumayan dekat dgn rumah Fei. Dan karena penasaran dgn cerita Minjun, akhirnya Fei memutuskan untk ikut kesana. 

Mereka akhirnya brtemu dgn Zhuya, anak lelaki satu2nya yg dimiliki bibi Ziyu, anak berusia 6th itu sangat tampan, tp sayangnya, karena kanker tulang belakang yg dia derita, anak itu hanya bisa terbaring lemah. 

"Jd bagaimana Minjunnie? Kau bisa membantu bibi dan paman? Kau mau kan untk tinggal disini? Bibi tdk bisa mempercayakan perawatan Zhuya pd sembarang org maka dari itu bibi meminta bantuanmu... " ujar bibi Ziyu, saat ini mereka sedang duduk d ruang tamu, sedangkan Fei, dia masih berada dikamar untk menemani Zhuya. 

"Maafkan aku bi, tp aku belum memiliki keputusan, akan aku pertimbangkan, tp tentu saja tak bisa secepat itu untk pindah kesini... " Minjun sedikit merasa bersalah saat ini hanya karena Taecyeon dia tega menelantarkan Zhuya yg jelas2 membutuhkan bantuamnya. 

"Ne, bibi faham, kau jg pasti banyak kesibukan, bibi akan menunggu keputusanmu... "

Minjun memasang senyum kaku. "Ne, gomawo..."

"Oh ya, Fei siapa sebenarnya? Dia pacarmu? Kelihatannya dia anak yg baik Minjunnie..." 

Pertanyaan bibi Ziyu sontak membuat Minjun kaget, dia sama skali tak memikirkan bahwa kehadiran Fei akan membuat kesalahfahaman, dan tdk dpt d pungkiri, Fei memang yeoja yg lembut dan baik, siapapun akan menyukainya, mungkin termasuk Minjun, itu pun kalau hatinya belum diisi olh Taecyeon. 

"Ah ahahahahaha, bukan bi, dia bukan pacarku, kami hanya teman dirumah sakit, dia memang yeoja yg baik... " 

"Justru karena dia baik, bibi akan sangat setuju jika kalian pacaran, ibu mu jg pasti menyukai Fei, kau sudh lulus kuliah Minjunnie, bibi rasa sudh saatnya kau memikirkan berumah tangga... "

DEG!!! Minjun tak suka, Minjun tak ingin membahas hal itu skrng, karena bagi Minjun, semua fokus kehidupannya saat ini adalah untk Taecyeon, bukan untk org lain. 

"Emmhhh maaf bi, aku belum memikirkan hal itu, oh ya, ini sudh malam, sebaiknya Kami pulang, aku jg harus mengantar Fei, dan kalau seandainya ada apa2 dgn Zhuya, bibi langsung hubungi aku saja... "

Akhirnya mereka memutuskan pulang, Minjun jg mengantar Fei pulang kerumahnya sebelum dia kembali ke apartemen, ini sudh jam 8 malam, itu artinya Taecyeon pasti sudh pulang. 

..........

#CEKLEKKK!! 

Saat pintu apartemen terbuka, Minjun dpt melihat semua lampu sudh menyala, dan itu artinya benar bahwa Taecyeon sudh pulang, ada sedikit rasa takut d hati Minjun, karena dia sama skali belum pamit dgn Taecyeon bahwa akan memgunjungi rumah bibi Ziyu hari ini. Minjun langsung berjalan menuju dapur, karena dia mendengar suara berisik dari sana. 

"Ta-Taecyeon-ah.... "

Namja yg sedang menghadap kompor itu langsung menatap kearah Minjun, dan Minjun mulai berjinjit ketakutan saat Taec berjalan mendekat kearahnya. 

"Ma-maf aku pulang terlambat... "

Dan tanpa di duga, justru Taecyeon memeluknya erat, mendekap hangat tubuh Minjun yg terlihat sedikit ketakutan. 

"Tidak ush minta maaf sayang, aku tidak apa2..."

"Ka-kau tdk marah padaku?.. " tnya Minjun dari balik dekapan Taecyeon. 

"Wae? Memangnya aku harus marah knp?..." Taecyeon melepas pelukannya kemudian menatap wajah Minjun. "Aku tau kau tak kan melakukan hal2 yg membuatku marah, aku jg yakin kau tak mungkin keluyuran bersama yeoja2 lain diluar sana kan? Aku percaya itu... "

#DEG!! Selintas perasaan bersalah bergelayut dihati Minjun, bagaimana kalau seadainya Taecyeon tau dia dri pergi bersama Fei tadi? 

"Sayang, heiiiii... Kau melamun eoh?.. " kesadaran Minjun segera kembali saat Taec mengibas2kan tangan d depan wajahnya.

"Ah ahahahhaha, mianhe, a-aku tadi dri rumah bibi Ziyu, aku tau hari ini kau ada kuliah sampai sore, lalu kau pasti akan latihan basket, dari pd aku sendirian d apartemen, makanya aku memutuskan untk mengunjungi Zhuya anaknya bibi Ziyu... " Minjun tak berbohong, hanya ada beberapa bagian yg tak ia ceritakan. 

"Hemmhh begitu, td aku juga sudh berfikir seperti itu, hanya saja aku belum tau dimana rumah bibi Ziyu, jd aku tak bisa menjemputmu disana... "

Minjun tersenyum mendengarnya, Taecyeon sangat mempercayai dan menyayangi Minjun, tp lidah Minjun tetap kelu jika harus menceritakan dgn siapa dia ke rumah bibi Ziyu td. 

"Mianhe, lain kali aku akan mengajakmu kesana... "

Taecyeon tersenyum kemudian mengacak rambut Minjun. "Kau sudh makan? Mau menemaniku makan? Aku lapar... " rengek Taecyeon. 

"Aku belum makan Taecyeon-ah, aku sengaja ingin makan malam dgn mu... "

"Ah jincha?? Baguslah kalau begitu, kajja kita makan, masakanku hampir selesai... ".

Akhirnya setelah beberapa saat, hidangan malam sudh tersaji diatas meja, Taecyeon memang pandai memasak, dan masakaannya selalu sukses membangkitkan gairah perut Minjun yg sedari td memang minta diisi. 

#UHUUKKKK!!!

"Heiiii pelan pelan makannya sayang, jd tersedak kan... " Taecyeon menepuk2 leher belakang Minjun, karena saking lahapnya namja itu sampai tersedak.

"Mianhe, uhukkkkkk... aku lapar skali Taecyeon-ah..."

Taecyeon malah tersenyum melihat kelakuan Minjun. "Sini, duduk disini, biar aku suapi agar kau tak tersedak lg... "

Taecyeon menuntun Minjun untk duduk d pangkuannya, meski terlihat ragu, akhirnya Minjun menuruti juga, dan dgn perlahan Taecyeon menyuapi namja mungil itu. Sesekali dia mencium leher Minjun dari belakang. 

"Kau ini terkadang seperti anak kecil saja, makanpun harus d suapi... ".

"Yakkhhh!!! Kau tak suka eoh?.. " protes Minjun tak terima.

"Anni, aku sangat suka, aku jd bisa memangku dan menyuapimu seperti ini... " lagi dan lagi Taecyeon menumpukan wajahnya d bahu Minjun dan mencuri ciuman dileher namja itu sekilas. 

"Mungkin maksudmu kau bisa menjalankan modusmu seperti ini kan? Dasar kucing mesum... " Minjun mempoutkan bibirnya lucu. 

"Jgn menyebutku mesum, kalau kau tak mau benar2 jd korban kemesuman ku malam ini... "

Minjun bergidig ngeri, mendengar kata2 itu ntah mengapa fikirannya langsung melayang ke hal yg aneh2.

"Jd bisa kau hentikan ciumanmu? Atau kau mau memakan leherku seperti vampire hah?.. " Minjun mulai kesal karena ciuman2 kecil d leher itu nyaris membangkitkan gairahnya .

"Hahahahahhaha, kalau aku bisa, sudh ku lahap dari td..."

"Aku belum mandi Taecyeon-ah, badanku masih bau keringat semua... "

Taecyeon justru makin kuat menggusal leher Minjun. "Tak apa, justru aroma itu yg aku suka... " 

Minjun memutar matanya malas, tangan Taecyeon kini melingkar posesive dipinggangnya, alhasil Minjun harus menyuap makanannya sendiri.

"Oh ya, hari rabu nanti kau dinas apa?..." Tiba2 Taecyeon bertanya. 

"Dinas sore, wae?... "

"Heemmh, kau lupa? Rabu nanti pertandingan basketku, aku mau kau datang... "

Oow, sepertinya Minjun sedikit melupakan hal itu. "Heemmhh, akan ku usahakan untk tukaran jadwal dinas dgn yg lain, tp aku tak bisa janji.. "

"Ckk~ kalau begitu aku jg tak bisa janji tim kampus kita bisa menang .."

"Yakkkh!!! Apa maksudmu eoh? Tentu saja kampus kita harus menang Taecyeon-ah... "

"Kau saja tidak datang, bagaimana aku bisa semangat untk menang sayang.... " Taec menampilkan senyum bodohnya, yg justru terlihat menyebalkan bagi Minjun. 

"Modusmu tolong d kurangi kisanak, baiklah akan ku usahakan untk datang, tenang saja... "

"Hahahahahahha, aku tau kau pasti datang...."

.........

Keesokan harinya, setelah pulang dinas, Minjun kembali datang mengunjungi Zhuya, sekedar memperhatikan kondisi bocah malang itu, Minjun jg sudh pamit pd Taecyeon, hari ini Taecyeon hanya ada kuliah sampai siang, dilanjutkan dgn latihan basket. 

Tadi Minjun sudh memberi alamat lengkap rumah bibi Ziyu agar namja itu bisa menjemputnya malam ini. Dan benar saja, jam 7 malam Taecyeon sudh tiba disana setelah dia selesai latihan basket. 

"Oh jd kau yg bernama Taecyeon? Eomma nya Minjun sudh banyak bercerita tentangmu, dia sudh menganggapmu seperti anak sendiri... " ujar bibi Ziyu saat menganterkan minuman d ruang tengah, sementara Minjun masih d kamar untk berpamitan dgn Zhuya.

"Ahh ne bibi, mianhe baru sempat datang skrng, karena aku masih kuliah dan ada persiapan untk pertandingan basket jd aku banyak menghabiskan waktu d kampus..." Ujar Taecyeon kikuk. 

"Tidak apa2 bibi mengerti, kemarin jg Minjun dtng bersama Fei, bibi kira itu pacarnya, karena Fei sangat baik... ".

DHUAARRR!!! Taecyeon nyaris mnyemburkan minuman yg sedang ia teguk, untung refleks nya lumayan bagus hingga hal itu tdk terjadi. 

"Oh, Minjun hyung bersama Fei noona kesini kemarin?.." Taecyeon berusaha menetralkan suaranya. 

"Eoh, mereka memeriksa kondisi Zhuya, mungkin karena mreka sudh biasa menangani pasien d rumah sakit, jd mreka tau apa yg harus bibi lakukan agar kondisi Zhuya cepat membaik, kebetulan jg rumah Fei tak terlalu jauh dari sini, jd Minjun bisa skalian mengantarnya pulang... " tutur Bibi Ziyu panjang lebar, dia tak tau jika namja dihadapannya ini sudh memerah. 

"Ahh begitu, rumah Fei noona jg disekitar sini ya?.. "

"Iya, tdk terlalu dekat sebenarnya, masih harus naik bus lg, dan kau tau Taecyeon-ah, sepertinya Fei cocok jika bersama Minjun..."

Untuk yg ke-2 kalinya Taecyeon nyaris menyemburkan air yg dia minum. "Heemmhh sepertinya iya bi, karena Fei noona memang baik... "

"Ah seandainya mreka benar2 pacaran, bibi akan setuju...".

Tapi apa Taecyeon akan setuju? Oh tentu tidak, bibi Ziyu sama skali tak menyadari ada hati yg terbakar disana. 

"Bibi.... Zhuya sudh istirahat, dia tdk kesakitan lg, sepertinya kamu bisa pulang skrng... " tiba2 Minjun datang dari arah kamar, membuyarkan obrolan mereka.

"Ahh gomawo Minjunnie, maaf sudh merepotkanmu, kau jd harus bolak balik kemari, seandainya kau tinggal disini sepertinya itu lebih baik... ".

Ntah knp mood Taecyeon benar2 buruk skrng, dari td dia selalu berusaha menahan diri. "Ahhh kalau begitu kami pulang dlu bi, sudh malam... " Taec berusaha melepaskan diri dari obrolan itu. 

"Ne, hati2 dijalan ya... "

Mereka segera meninggalkan rumah bibi Ziyu, selama diperjalanan pulang, Minjun terlihat melamun, hari ini eommanya dan bibi Ziyu kembali memintanya untk tinggal d rumah itu, tp Minjun belum memberikan jawaban setuju atau tidak. Sedangkan Taecyeon, namja itu memilih untk bungkam, tak memperdulikan apa yg dia dengar tadi. 

..........

Dan akhirnya, pertandingan basket dimulai, setelah berusaha mati2an meminta agar teman dinasnya mau tukar shift, akhirnya Minjun bisa menghadiri pertandingan tsb. 

Dan disinilah mereka, berada di kursi penonton, sementara pertandingan sudh berlangsung beberapa menit yg lalu, suasana kampus sangat ramai, tim lawan mereka jg membawa pendukung yg begitu banyak, awal2 pertandingan sempat berlangsung menegangkan, karena kampus mereka nyaris kalah d perolehan skor, tp akhirnya setelah memasuki menit2 terakhir, tim kampus mereka bisa menang dgn selisih skor 2 angka dgn tim lawan, dan tentu saja ini membawa kebanggaaan tersendiri terutama bagi Chansung, Nichkhun dan Taecyeon. 

Saat pertandingan selesai, Junho Uyong dan Minjun segera berlari kepinggir lapangan untk memberi ucapan semangat pd ketiga namja2 yg mereka kenal baik itu. 

"Yeeeeyyyyyyyy, aku bangga pd mu Channieeeee... " Junho dari td mengeluarkan dance2 absurdnya untk merayakan kemenangan itu. 

"Wuhuuuuuuuuu Khunnie hyung menang, Khunnie hyung harus mentraktir Woo es krim sepuasnyaaaaa yeeeeeee... " Oh ayolah Uyongie, ini bukan saat yg tepat untk memikirkan ice cream. 

"Dan aku tau, kau yg terbaik Taecyeon-ah.... " Minjun menyodorkan handuk ke arah Taecyeon, tangan Taec sudh terulur untk memeluknya, tp mata Minjun segera memberikan isyarat agar Taec tak melakukan hal itu, mengingat mereka sedang berada d kerumunan org ramai skrng. 

"Ternyata kau bisa d andalkan jg tiang listrik.. " 

Sudh seperti suatu kewajiban bagi Junho untk tak membiarkan Taecyeon hidup tenang. "Tentu saja, makanya jgn jd pendek, kau harus tinggi sepertiku agar bisa ikut pertandingan jg... "

"Yakkhhhhhh!!! Aku ini sedang memujimu knp kau malah mengejekku eoh?.. "

"Memuji? Ouhhhh my lovely sunbae, trimakasihbatas pujianmu, tp aku tdk mengejekmu td aku hanya mengatakan suatu fakta.... " Taecyeon menjulurkan lidahnya yg tentu saja membuat Junho semakin emosi.

"Demi apapun hentikaannnnn, ckk ~ Kita ini sedang merayakan kemenangan, knp malah kd bertengkar eoh?.. " Chansung segera menahan tangan Junho saat melihat namja itu mulai emosi pd Taec. 

"Abaikan dia squidward... " Nichkhun bersuara dgn malas.

"Anyeong oppa, chukhae... "

Pertengkaran mereka segera terhenti saat mendengar suara halus yg tiba2 menyapa mereka. 

"Eoh, Suzy-ah.... Gomawo... " Nichkhun segera tersenyum saat yeoja itu menyodorkan botol minuman kearahnya, Chansung dan Taecyeon. 

"Heemmhh, kau benar2 hebat oppa, meskipun Masih tingkat 2 tp kau bisa menyesuaikan diri mengimbangi permainan tingkat 3..." ujar Suzy sambil menatap Taecyeon, dan yg ditatap hanya mengeluarkan cengiran bodohnya. 

"Hehehehe, gomawo... ".

"Aahhh sepertinya aku lelah, ada baiknya kita duduk d sebelah sana..." tiba2 Chansung bersuara.

"Eoh aku jg lelah, kajja kita kesana, Suzy-ah,kau temani Taecyeon ngobrol disini ya, kami kesana dlu... " Kini Nichkhun yg berusara dan segera mengajak sahabat2nya itu menjauh dari sana. 

Tapi tdk dgn Minjun, namja itu berusaha berontak. "Tapi... "

"Tidak ada tapi2an hyung, kajja ikut kami... " Junho segera menarik tangan Minjun untk menjauh, tak membiarkan namja itu protes. 

Taecyeon awalnya ingin protes, dia jg khawatir Minjun akan salah faham lg, tp bukankah dia sudh menjelaskan pd Minjun bahwa hatinya hanya untk namja itu tak peduli siapapun yg ada d dpn nya? Jd setidaknya Minjun tak perlu cemburu kan? Dan Taecyeon setidaknya bisa berinteraksi bebas tanpa mengkhawatirkan Minjun akan salah faham lg. 

...........

Dilain sisi, Minjun semakin gelagapan saat mendengar bisik2 dari para mahasiswa lain yg duduk d dekatnya. 

"Jadi mereka sungguh2 pacaran?..."

"Oh bukankah mereka pasangan yg serasi? Suzy cantik dan Taecyeon tampan, aahhh aku mendukung hubungan mereka... "

"Bukankah selama ini Taecyeon slalu menolak yeoja2 yg mendekatinya?.. "

"Iya, tp Suzy bisa mendapatkan hatinya, ah Suzy sungguh beruntung... "

"Dan aku patah hati, trnyata Taecyeon oppa lebih memilih Suzy dari pd aku... "

"Hemmh, Suzy sangat beruntung... "

"Iya, dan kurasa terkutuk lah bagi org2 yg ingin memisahkan hubungan mereka... "

Selentingan kata2 itu sukses membuat Minjun meradang, apa ini? Taecyeon pacaran dgn Suzy? What the hell.... 

"Khunnie.... Apa benar Taecyeon pacaran dgn Suzy?.. " Minjun yg nyaris mati penasaran akhirnya bertanya jg.

"Eoh, sepertinya iya hyung, gosipnya sudh tersebar d lingkungan kampus akhir2 ini.... " Jawab nichkhun polos. 

"Mwooo???.... "

"Yakkhhh hyung, tak perlu berteriak begitu, kau mau membuat telinga kami pekak eoh?.. " protes Junho. "Lagi pula aku tau, hyung pasti kaget kan karna Suzy mau dgn Taecyeon? Sama, aku jg kaget, bagaimana mungkin yeoja secantik Suzy bisa terdampar mencintai Taecyeon, ckk~ aku rasa kewarasan Suzy harus benar2 diperiksa... " Ujar Junho sembarangan. 

"Atau jgn2 Suzy kepalanya habis terbentur sesuatu, makanya jd suka dgn Taecyeon?.." tambah Uyong

"Husstt, yg penting mereka bahagia itu sudh cukup... " Chansung menengahi obrolan mereka. 

Tidak, Minjun tak bisa menerima ini semua, Taecyeon pacaran dgn Suzy? Mata Minjun kembali menatap kearah lapangan dimana kedua insan itu berada, mau dilihat bagaimanapun jg mereka memang pasangan yg serasi, Minjun akui itu, lalu apa gosip itu benar? Dan knp Taecyeon tak menceritakan apapun padanya? 

Lamunan Minjun akhirnya buyar saat dia merasakan ada seseorg yg menepuk bahunya. "Hyung, kajja kita pulang, aku lelah... " itu adalah Taecyeon, ntah berapa lama Minjun melamun hingga kini Taecyeon sudh berdiri d hadapannya dan jgn lupakan Suzy yg skrng berdiri d belakang Taecyeon. 

"Taecyeon-ah, memangnya kau tak mengantar Suzy pulang?.. " tanya Nichkhun

"Anni, aku langsung pulang saja ke apartemen... "

"Aku malam ini pulang ke dorm oppa, aku tdk Pulang kerumah..." Ujar Suzy sambil tersenyum, Minjun yg td nya sudh sedikit senang karna Taecyeon lebih memilih pulang dri pd mengantar Suzy, akhirnya kembali tersenyum kecut saat mengetahui bahwa Taecyeon tak mengantar Suzy karena yeoja itu akan pulang ke dorm bukan kerumah. 

"Heemmhh, yasudh kami pulang dluan ya, Suzy-ah, jgn istirahat terlalu malam.... Anyeong... " Taecyeon segera melangkah meninggalkan kerumunan org2 itu, dan Minjun mengikutinya dari belakang. 

 ..........

Sepanjang perjalanan pulang, kedua org yg berada d mobil tsb memilih diam, Taecyeon terlihat sangat lelah, sedangkan Minjun, dia beberapa kali menguap, dia jg memijat pelipisnya.

"Tidurlah kalau mengantuk, nanti aku akan membangunkanmu kalau kita sudh sampai... " Ujar Taecyeon sambil tersenyum menatapnya.

Tidak, Minjun bukan hanya mengantuk, tp lebih tepatnya, kepalanya terlalu pusing memikirkan apa yg baru saja dia dengar, tentang hubungan Suzy dan Taecyeon, ingin rasanya dia bertanya skrng, tp sayangnya Taecyeon terlihat sangat lelah, sehingga dia lebih memilih bungkam. 

Setelah sampai d apartemen, Minjun tetap dgn aksi diamnya, dia memilih untk mandi terlebih dahulu, setelah itu dia segera menghempaskan diri d tempat tidur saat Taecyeon sedang membersihkan diri, mood Minjun kembali rusak, apalagi dgn sengaja Taecyeon terlihat mengingatkan Suzy untk tdk tidur malam d dpn nya tadi.

Saat Taecyeon keluar dari kamar mandi, dia melihat Minjun sudh terpejam dan posisi membelakanginya. Setelah berganti piyama Taecyeon ikut naik ke ranjang dan memeluk namja itu dari belakang, Minjun sebenarnya belum tidur, hanya saja dia berpura2 memejamkan mata, namun sialnya namja yg dibelakangnya ini malah memeluknya dgn posesive. 

Menggusal d leher Minjun seperti kucing menjadi aktifitas favorite Taecyeon. "Aku tau kau belum tidur sayang, dri td kau lebih banyak diam, sebenarnya apa yg kau fikirkan eum?... " tubuh Minjun yg berada d pelukan Taecyeon segera menegang mendengar kata2 namja itu. 

Minjun kemudian berbalik, hingga matanya bertemu dgn mata Taecyeon. "Kau, apa ada yg ingin kau katakan padaku?... " tanya nya bodoh. 

"Heemmhh, ne, aku ingin mengatakan sesuatu..."

Kini tubuh Minjun kembali menegang. "Apa itu?... "

"Aku lelah, dan aku ingin tidur d pelukanmu..." Taecyeon menatap Minjun dgn teduh, tp namja yg ditatapnya ini malah terlihat menyimpan amarah.

"Aku jg lelah Taecyeon-ah, jd jgn ganggu aku, kau bisa tidur sendirikan?.. "

Kekecewaan jelas terlihat d wajah Taecyeon, tapi dia tak mempermasalahkan itu. 

"Heemmhh, baiklah, kau jg istirhaat, aku tau kau jg lelah... " Taecyeon mengecup kening Minjun sekilas lalu bergerak sedikit menjauh darinya, Taecyeon pun mulai memejamkan mata. 

Tidak, ini bukan yg Minjun inginkan, dia merasa kesal senfiri saat merasa Taecyeon mengacuhkannya, oh ayolah, bukankah kau yg meminta ini Minjunnie? 

"Taecyeon-ah.... " 

"Heemmhh..." Taecyeon yg nyaris terbang ke alam mimpi hanya bisa menjawab singkat panggilan Minjun. 

"Taecyeon-ahhhh..."

Mau tak mau akhirnya namja itu kembali membuka mata dan menatap Minjun. "Wae?.. " mata Taecyeon memerah, jelas terlihat bahwa namja itu sedang kelelahan. 

"Mulai bsok aku Akan tinggal bersama bibi Ziyu... " Minjun terlihat ragu mengucapkan kata2nya.

"Ne, besok aku akan membantumu pindahan kesana... "

DEG!!! Mata Minjun seketika membulat mendengar jawaban Taecyeon, TIDAK, bukan reaksi seperti itu yg dia harapkan, knp Taecyeon tak menahannya? Knp Taecyeon malah membiarkan dia pergi?.

"Taecyeon-ah, KAU.... " Minjun nyaris meluapkan emosinya. 

"Wae? Ada apa lagi? Kau mau pindah kan? Baiklah besok aku antar, bisakah aku istirahat tenang malam ini? Aku lelah sekali Minjunnie... "

Minjun tak bisa melanjutkan aksi protesnya ssat Taecyeon membelakanginya dan tertidur dgn nyenyak. Antara kesal dan menyesal, itulah yg d rasakan Minjun saat ini. 

........  

Pagi harinya, Taecyeon terbangun saat sudh hampir jam 7 pagi, dia tersentak, karena hari ini dia ada kuliah pagi, lalu kemna Minjun? Bukankah namja itu jg harus dinas? Knp dia tak membangunkan Taecyeon? 

Saat Taecyeon melangkah keluar kamar, dia melihat tumpukan koper dan beberapa paperbag sudh tersusun d ruang tamu, dan Minjun sedang duduk disana.

"Minjunnie.... ". Minjun berbalik menatapnya. "Apa ini?.. " tunjuk Taecyeon pd koper2 besar itu. 

"Mandilah, setelah itu antar aku pindah kerumah bibi Ziyu... " jawab Minjun datar. 

"Mwooooo???.. "

"Tak ush sok kaget Taecyeon-ah, semalam kau sendiri yg bilang bahwa kau akan mengantarku, dan kau jg tak keberatan aku keluar dari apartemenmu... " kata2 Minjun terdengar lirih, tp ntah mengapa Taecyeon tak suka itu.

"Baiklah kalau begitu, aku akan mandi dan bersiap2 mengantarmu... " Taecyeon ingin segera kembali kekamar, dan 1 kalimat Taecyeon sukses membuat darah Minjun kembali mendidih. 

"Hahaha, ternyata kau memang senang jika aku keluar dari apartemenmu... "

Taecyeon kembali menghentikan langkahnya. "Bukankah kau yg meminta itu? Dan aku menuruti apa yg kau mau? Lalu apa itu salahku?.. "

"Anni, aku yg salah,karena aku berharap kau menahanku, atau minimal ada kesedihan, tp sepertinya kau baik2 saja tanpa ku... "

"Jangan menilai sesuatu hanya dari sudut pandangmu, belajarlah untk menilai sesuatu itu dari 2 sisi... " ini masih terlalu pagi untk memulai perdebatan, dan Taecyeon tau itu hanya akan merusak mood nya sepanjang hari. 

"Oh ya? Kalau begitu kau ingin mengatakan aku tak memikirkan posisimu? Lalu apa kau memikirkan posisiku?.. "

Taecyeon sedikit terpancing emosi, tp dia masih mengatur semuanya sebaik mungkin demi namja yg dicintainya ini. "Aku rasa lain kali kau mempertimbangkan dan belajar mencari waktu yg tepat jika ingin membicarakan sesuatu yg serius, kau bahkan memutuskan untk keluar dari sini tanpa bertanya dlu aku setuju atau tidak, kau jg mengatakan ingin pergi saat aku dlm keadaan sangat lelah dan butuh istirahat, saat itu yg aku tau adalah aku harus menuruti apapun kemauanmu, dan skrng aku kabulkan, jd kurasa tak ada alasan apapun yg bisa membuatmu marah padaku, karena seharusnya akulah yg melakukan itu padamu... ".

Taecyeon berlalu masuk ke kamarnya, mengambil handuk lalu ke kamar mandi, sedangkan Minjun, dia tampak tersentak karena akhir dari kalimat Taecyeon tadi, lalu apa Minjun merasa bersalah pada Taecyeon? Sepertinya tidak. 

"Ciihh, bagaimana mungkin kau berkata seperti itu, sementara aku tau bahwa kau melakukan ini karena kau sudh memiliki Suzy... " namja itu menyunggingkan senyum yg tak dapat diartikan d sudut bibirnya. 

Sementara itu dikamar mandi, dibawah guyuran shower, Taecyeon sedang tertegun dgn fikirannya sendiri. "Jika kau merasa trsakiti karena sikapku, maka aku akan membuat diriku 2x lipat lebih sakit, jika kau kecewa akan sikapku, maka aku akan membuat hatiku mati rasa agar tak kecewa atas apapun yg kau lakukan dibelakangku, itu semua karena aku terlalu mencintaimu...."

 .

.

TBC. 

.

Konflik nya mulai masuk klimaks ya gaesssss... 

Seperti biasa berikan selalu dukungan di kolom komen, gomawo. 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Tina0608
#1
Chapter 21: Sequel : komen g ya. . .
Komen g ya. . .



Hhmmmm. . .
Beda org beda pendapat kali ya,saya ngerti knpa minjun bs brubah kxk gitu,rasa cemburu dan tkut khilangn bs mrubah seseorg mnjdi org lain. . .
Setidakx minjum mnyadari ksealahanx. . .
Saya bs paham gmna tntang BL,krna saya pnx tman yg pnx orientasi seksual berbeda,jd sdah g ngeh. . .
Entah krna saya bs paham,atw karna otak saya yg mgkn salah tempat,wkkkkkkkk. . .
Tp seperti kata narasumber,mereka g bs d tgalkan,qt g bs ngejudge mereka gitu aja,krna qt g pernah tw gmana rasax brada d posisi mereka kan. . .






@bulur. . .
Komen gini boleh g sih. . .
Pasang mode wajah polos (wajahx,bukan tubuhx,wkkkkkkkkkkkk)
Tina0608
#2
Chapter 19: Boleh komen g neh utk narasumber yak ?
Dpat izin dlu neh baru berani komen...hehehe
Tina0608
#3
Chapter 9: Chap 9 : gw sider,gw sider (ngacungin jempol kaki)????
Tina0608
#4
Chapter 8: Chap 8 : jika semuax real,brrti anuanx jg real kan ya ?#plak????


Mode gaje???
Tina0608
#5
Chapter 7: "As your wish baby" tingkat mesum gw naik. . .
Eeeeaaaaaa,bebeb gw anuan,otak gw dah piknik kmna2,pagi2 pula. . .
Nice bulur. . .
Ff lu bkin hati gw yg kmren kmna2 piknik k khuni n chansung balik k bebeb taec#plak. . .
Hahaha. . .
Charmed_syima #6
Chapter 21: Sedih....ayoh 'minjun'nie...mnta maaf aja sama 'taec' ok...sequel nya cuma 1 chap ya?thanks dear author
fytry_ #7
Chapter 21: Rasanya kuingin mencabik2 Minjun. Klo aja membunuh itu gak dosa dan gak bikin masuk penjara.....

Buat Taec oppa. Baca kisahmu ini gak tau kenapa rasanya nih di dalem hati ikut sakit jugaa.... rasa2nya gak adil banget orang sesabar dan sebaik dirimu harus masih terus terlibat di dalam lingkaran orang2 yg pernah menyakitimu.

Semoga dirimu bener2 bisa menemukan pendamping hidup yg tepat. Yg bisa menggantikan semua kesedihan dan trauma yg pernah kamu alami.

I support you....
Woonilynnelle
#8
Chapter 21: Wkwkwkwk ketauan nihh jomblo.... Hhh
Mari kita berandai andai.. Dan andai aja jodoh aku kaya taec oppa. Ohh sungguhh warbiasahhhh... Mauu kalii lahh yg kayaa drimu oppa.. Marii merapat oppa... Ga bakal putus kok meskipun lgi wamill, di tunggu ampe kelarrr,,, hhhhhhhh *apasihhhguueeeeyampunnn bawa" wamil.. Gkgk
But thanks lah eon buat sequel nya.. Di tunggu next ff... Ganbate
Amaliaambar
#9
Chapter 21: Kyyyaaaaaaaaaaaa taecyeon oppaa ohh sungguh indah hatimu andaai aku bisa menemukan pria seperti diirimu oppa wkakakak btw aku jomblo loh boleh lahh jadi alternatif buat jadi pendamping hidup *plakkk*
rada kesel sih sama karakter minjun sumpah diaaa egois bgt ih kalo ketemu wujudnya mah rasanya pengen aku gigit-_-
thankss lah ya eon atas squelnya kutunggu ff mu yg lainnyaa saranghae :*
2pmhottest_saranghae
#10
Chapter 21: My taec oppa (love)
Greget banget pengen marah tapi gak bisa apa" taec kyk gitu..
Taec oppa itu hati apa berlian indah banget astaga,,, sakitnya berasa loh, but always happy and healty ya taec oppa, btw yg disini juga mau hahahaha laki" mapan, ganteng hatinya kek begitu siapa yg nggak mau coba.. Wkwkwkw
And thanks authornim sayang, hwaiting kisseu ~