Chapter 2

Whats wrong?

........

Terbiasa hidup dgn mewah, membuat seorg Ok Taecyeon harus berusaha keras agar bisa menyesuaikan diri dgn baik dilingkungan Dorm, jam kuliah yg padat, disertai dgn jam makan yg tak teratur membuatnya jatuh sakit. 

Minjun adalah salah faktor yg menguatkannya, disaat dirinya selalu menjadi incaran amukan para senior, Minjun selalu ada untk membela dan menenangkannya, tp itu tdk berlaku 24 jam, mengingat Minjun yg sudh tingkat 3, sudh bisa dipastikan bahwa namja mungil 1 itu lebih banyak menghabiskan waktunya dikamous untk belajar ataupun untk praktek,

Dan itu lah yg terjadi hari ini, dari kemarin sore saat Minjun merawatnya yg sedang demam, Taec sama sekali belum bertemu dgn namja itu sampai siang ini, Taec jg tak melihat Minjun dikelasnya meski kelas mereka berdekatan. Kondisi tubuhnya yg masih lemah akhirnya membuat Taec secepatnya kembali ke dorm setelah menyelesaikan mata kuliah siang ini. 

"Istirahat lah hyung... Agar kau cepat pulih... " itu adalah Jinwon, meski anak itu badannya sama besar dgn Taec, tp secara usia dia yg paling muda, maka dia memanggil Taec, Seulong dan Jo Kwon dgn sebutan hyung

"Ne, gomawo Jinwon-ahh... " ucap Taec setelah dia meminum beberapa pill yg diberikan Jinwon. Mereka hanya berdua d kamar saat ini, Seulong dan Jo Kwon masih berada d perpustakaan kampus 

Baru saja akan merebahkan diri, tiba2 pintu kamar mereka di gedor dgn keras, "Aiishh jincha... Mengapa tdk langsung masuk saja sih? Ckk ~ merepotkan... " gerutu Jinwon sambil berjalan kearah pintu, dia mengira itu adalah 2 sahabat mereka yg baru pulang, tp saat pintu terbuka tubuh Jinwon tiba2 membeku ketakutan "Su-sunbae... "

"Knp lama sekali membuka pintunya?.. " Taec yg dri td memperhatikan akhirnya menyadari siapa yg dtng, suara itu terdengar sangat familiar di telinganya. 

"Anyeonghaseo sunbae... " Taec turun dri rempat tidurnya dan membungkuk kearah senior yg baru saja masuk ke kamarnya, Ya, itu adalah Junho dan Chansung, dan ntah knp firasat Taec merasakan sesuatu yg buruk akn terjadi skrng. 

"Aku dengar kau sedang sakit, bagaimana keadaanmu?.. " What??? Taec tdk salah dengarkan? Apa seorg Lee Junho sedang bertanya tentang keadaannya. 

"Eoh? Ne.. A-aku sudh sedikit baikan... " jawab Taec tergagap. 

"Bagusla, ikut aku... " Junho melangkah kearah balkon kamar mereka, untuk apa? Taec yg masih bingung justru menatap kearah Jinwon, dan anak itu memberi isyarat untk mengikuti Junho, akhirnya Taec menyeret kakinya menyusul Junho dgn langkah yg sedikit terpaksa. 

"Ada apa sunbae?.. " Taec membuka pembicaraan saat dia melihat Junho sedang menatap pemandangan luar balkon sambil membelakanginya. 

"Kau, siapa kau sebenarnya?.. "

1 kalimat yg terdengar dingin dan tak bersahabat, dahi Taec mengkerut saat itu juga, dia bingung dgn pertanyaan Junho. "Maksudnya?.. "

Junho kini berbalik dan menatapnya sinis "Aku bertanya siapa kau sebenarnya? Kau ada hubungan apa dgn Minjun hyung? Kalian saudara?.. "

DEG!!! Firasat Taec tak pernah salah, namja yg bertubuh jauh lebih kecil darinya ini pasti akan membahas tentang Minjun. 

"Anni, kami tdk ada hubungan saudara, hanya saja dlu aku pernah tinggal dikompleks perumahan yg sama dgn kakak perempuannya Minjun sunbae, jd dia berkata bahwa kemungkinan kami pernah bertemu sebelumnya, tp aku sama skali tdk mengingat itu... " Apa yg dikatakan Taec adalah suatu fakta, ternyata dlu dia tinggal dilingkungan yg sama dgn saudara perempuan Minjun, itulah yg membuat Minjun sedikit lebih memperhatikan Taec dri awal dia masuk dikampus ini, karena Minjun sering melihatnya, tp Taec sama skali tdk mengenalnya. 

"Oh, jd karena itu kalian terlihat dekat, tp sayangnya, disini tdk berlaku hubungan kedekatan yg seperti itu, kau tau?..." tatapan tajam Junho bisa meruntuhkan kekuatan Taec yg bertubuh lebih besar darinya. Mata sipit itu membuat Taec hanya bisa terdiam. 

"Dan kau tau? Kau masih tingkat 1, kau belum sepantasnya mendekatkan diri dgn senior seperti kau dekat dgn Minjun hyung, kami pun dulu membutuhkan waktu yg lama untk bisa berinteraksi dgn senior, sedangkan kau, baru 1 minggu disini tp kedekatanmu dgn Minjun hyung sudh terlihat jelas, apa kau tdk sadar bahwa itu akan membahayakan posisimu sendiri? Apa kau siap jika diserang olh senior2 lainnya? IYA?.. " Ntah itu suatu bentuk teguran keras atau justru Junho ingin mengingatkannya agar berhati2, yg jelas kata2 itu terasa menusuk bagi Taec. 

"Bukan begitu sunbae, saya sama sekali tdk bermaksud seperti itu... "

"Lalu?.. " sekali kau berdebat dgn Junho maka bisa dipastikan kau tak akan berada d posisi sbg pemenang 

"Aku hanya... Emmhhh hanya... "

"Terserah,  ntah apapun maksudmu, yg jelas mulai skrng aku minta kau menjaga jarak dri Minjun hyung, jgn dekat2 dgn nya lg, atau kau bukan hanya akan berurusan dgn ku saja, tp kau jg akan berhadapan dgn senior2 lainnya..." Junho melangkah meninggalkan Taec yg masih terdiam d balkon, "Oh ya 1 lg, bahkan sekarangpun kau sudh menjadi incaran para senior, jd aku sarankan berhati2lah..." ucap Junho dgn tampang sinisnya, setelah itu Junho dan Chansung pergi meninggalkan kamar mereka, menyisakan Taec yg masih shock disana. 

"Hyung... Hyung... Gwenchana, eoh?.. " Jinwon segera menghampiri Taec yg masih membatu d balkon, dan saat itu jg ada Seulong dan Jo Kwon yg masuk ke kamar, dan langsung mendekat kearah mereka. 

"Ada apa ini? Apa td Junho dan Chansung sunbae dri sini?.. " tanya Jo Kwon tiba2.

"Eoh, darimana kau tau hyung?.. " kini gantian Jinwon yg heran

"Tadi kami berpapasan dgn nya di koridor dorm, dan wajahnya terlihat menyeramkan, iiiiiyyyyy... " Seulong bergidig membayangkannya. 

"Apa yg dia lakukan disini? Apa dia menyakitimu Taec?.. " Jo Kwon fokus pd Taec yg terlihat memucat, tp namja itu hanya menggeleng lemah

"Lalu apa yg dia katakan? Knp kau tiba2 pucat begini?.. " Seulong membolak balik pipi Taec khawatir 

"Emhh anni, a-aku masih sedikit pusing saja, aku tdk apa2, ayo masuk, aku mau istirahat... " Taec berjalan terlebih dahulu menuju bed nya, dia memilih menyembunyikan apa yg sebenarnya terjadi, dia tak ingin membuat teman2nya ikut terlibat. 

.........

Minjun baru menyelesaikan tugas2 nya d ruang praktikum, dan saat akan meninggalkan ruangan justru dia berpapasan dgn Taec, Jo Kwon, Seulong dan Jinwon yg akan masuk k ruang praktikum sebelahnya. 

"Hai... " justru Minjun menyapa terlebih dahulu karena dia merasa sudh akrab dgn anak2 ini. 

"Minjun sunbae... Sunbae sedang apa sendirian dsini?.. " Jo Kwon langsung berlari mendekat kearah Minjun. 

"Aku sedang belajar anatomi, Profesor Park memintaku untk menjadi tim penguji untk latihan anak2 tingkat 2 sebelum mereka praktek ke tumah sakit... "

"Huwaaahhh, dhaebakkkkk, sunbae benar2 pintar... " kini Jimwon yg berteriak antusias

"Bisakah kalian memanggilku dgn sebutan hyung kalau tdk ada org lain seperti skrng?... " 

"Mwo? Apa itu tdk masalah?... " tanya Seulong bingung

"Ne, aku lebih suka d panggil hyung, tp saat d dpn senior yg lain tetap panggil aku sunbae... " 

"Ahh,, ne hyung, kami mengerti... " ujar Jinwon girang

"Kajja, kita harus belajar praktek secepatnya..." Taec yg dri td diam kini melangkah masuk terlebih dahulu k ruangan, dan Minjun menatap ada sesuatu yg berbeda dri Taec. 

"Bagaimana keadaanmu Taec? Kau masih sakit?..."

"Tidak lagi... " Taec menjawab tanpa menoleh kearah Minjun, dia fokus mempersiapkan alat2 yg diperlukannya untk latihan sore ini.

"Dia knp?... " tanya Minjun heran.

"Molla sunbae, mungkin masih sedikit tak enak badan saja... " jawab Seulong cuek, kemudian dia jg ikut masuk menyusul Taec.

Menjaga jarak, itulah yg dilakukan Taec saat ini, dia sebisa mungkin menghindari Minjun, tp sialnya sepertinya tuhan tak membiarkan Taec hidup tenang, Minjun selalu berada disekitarnya, jgn lupakan statusnya sbg ketua panitia Opdik kemarin, yg membuat Minjun tetap turun tangan langsung untk mengawasi anak2 tingkat 1, dan status Taec sbg ketua Maba tentu membuatnya selalu berurusan dgn Minjun, alhasil sekuat apapun usaha nya untk menghindar, itu semua tak pernah berhasil. 

...........

Siang ini, Junho, Chansung dan Nichkhun sedang berada dikantin, tiba2 Uyong datang kearah mereka dgn wajah yg cemberut. 

"Khunniiieeeeee... " Uyong langsung merangkul tangan Nichkhun dan bersandar d lengannya dgn wajah yg cemberut.

Mereka semua memutar matanya dgn malas, jika sudh seperti ini pasti Uyong sedang badmood. 

"Eum, knp lagi skrng Uyongie?..." Nichkhun mengelus kepala Uyong sebentar lalu melanjutkan makannya.

"IU marah lg padaku... " adu Uyong, pertengkaran IU dan Uyong sudh menjadi drama tersendiri bagi gank mreka, sebenarnya kedua anak itu terlihat seperti org kembar bukannya org pacaran, Uyong dgn sikap manjanya yg terkadang kekanak2an dan IU dgn sikap cueknya dan juga manja akut, tp ntah mengapa mereka bisa menjadi sepasang kekasih bahkan sudh lebih dri 3 tahun ini. Mreka pacaran sejak masih SMA meski skrng mreka berbeda kampus. 

"Wae? Dia marah knp?.. " tanya Junho

"Karena kemarin aku tdk menjemputnya, aku jg batal mengajaknya makan d luar..." ucap Uyong masih dgn bergelayut d tangan Nichkhun. 

"Kemarin kan kau sedang sakit Uyongie... " kini Chansung yg bersuara. 

"Justru itu, aku sudh bilang padanya, tp dia tdk percaya, kalian mau membantuku kan? ... " Uyong menatap ke-3 sahabatnya itu bergantian, tp sialnya mreka malah membuang muka, mreka sudh tau, menjadi penengah antara Uyong dan IU yg sama2 manja bukanlah hal yg mudah. 

"Aiishh jincha, knp kalian seperti ini eoh? Kalian tdk mau membantuku?.. " Uyong semakin kesal karena mreka tdk ada yg menjawab, "Nuneo, kau mau membantuku kan eoh eoh eoh?.. " Uyong mulai memasang aegyo andalannya "IU kan sangat takut padamu, jd aku rasa dia akan percaya kalau kau yg mengatakan pd nya bahwa kemarin aku sedang sakit... "

Ya, siapapun yg kenal Junho pasti takut dgn namja bermata sipit itu, terutama dgn mulutnya yg culas, tp jauh d lubuk hatinya, Junho adalah org yg sangat penyayang.

"Anni, shireo... " Tolak Junho dgn singkat

"Ayolah Nuneo, ku mohoonnnnnn... " Uyong mengedip2kan matanya ke arah Junho. 

"Aiishh sebenarnya yg pacaran dgn ny itu kau atau kami sih? Knp setiap kalian ada msalah slalu kami yg turun tangan?.. "

"Karena dia hanya percaya pada kalian, tdk padaku... " jawab Uyong polos. 

"Ckk, itu karena kau terlalu memanjakannya, sedangkan kau sendiri manja jg seperti ini, aku heran setan apa yg bisa membuat hubungan kalian bertahan sampai sejauh ini... " cerocos Nichkhun kemudian. 

"Molla, aku jg tidak tau... " #Loh, kok malah Uyong sendiri yg bingung?. "Sebenarnya aku jg tdk tahan dgn sifatnya yg suka marah2 dan cemburuan... "

"Kalau begitu putuskan saja dia... " Ujar Nichkhun seenak jidatnya 

"Mau nya sih, tp kasian jg kalau sampai kami berpisah... " 

"Yasudh kalau begitu bertahan adalah jalan satu2nya..." timpal Chansung

"Tp dia menyebalkan... ". 

"Yasudh putuskan dia.. " celetuk Junho

"Tidak mau... "

"Lalu mau mu bagaimana?..." 

"Yaaaa bertahan saja..."

#PLETAK!!! Sepasang sumpit sukses mendarat dikening Uyong, tak lain adalah Nichkhun pelakunya. "Kau ini plin-plan sekali, ckk... " gerutu Nichkhun kesal. 

"Minjun hyuuuunnnggggg... " tiba2 Uyong melambaikan tangannya kearah pintu masuk kantin, terlihat Minjun yg sedang berjalan kearah mereka, maka detik itu jg secepat kilat Uyong berpindah duduk d sebelah Minjun dan memeluknya erat. 

"Bagaimana keadaanmu Uyongie? Kau sudh sembuh kan?.. " Minjun meraba kening Uyong.

"Eoh, aku sudh baikan, aku merindukanmu hyung... Sudh lama sekali tdk bertemu... "

"Lama apanya? Kan kmrin Minjun hyung yg mengurusmu saat kau sakit... " ujar Nichkhun lg. 

"Oh, iya kah? Aahh aku lupa... " Uyong kembali bersandar d tangan Minjun dgn manja

Dan dari td Junho mendadak jd pendiam sejak Minjun datang, dia hanya konsentrasi pd makanannya, sejak kejadian d kamar Uyong kemarin Minjun dan Junho baru bertemu lg skrng. 

"Ckk, kau mau kuberi hukuman karena tdk menyapa seniormu ini?.. " Minjun membuka suara dan memandang wajah Junho yg tertunduk. 

"Dan hyung jg akan mendapat hukuman karena menelantarkan kami... " celetuk Junho tanpa menatap Minjun, dan suasanapun kembali terasa horror. Mereka semua terdiam, tak ada yg berani bicara jika Junho sudh seperti ini.

Menyadari mood Junho yg masih buruk karena kejadian kemarin, Minjun segera berpindah duduk d sebelah Junho dan merangkul pundaknya. 

"Euummmm... Kau masih marah eoh? Kau mau matamu itu semakin kecil kalau marah2 terus?..."

"Itu tdk lucu... "

"Eii kau fikir aku pelawak? Siapa yg sedang melucu?... " Minjun masih berusaha mencairkan emosi Junho. "Kau mau es krim?..."

"Tidak..."

"Kau mau jalan2 sepulang kuliah nanti?.. "

"Diluar sedang hujan, nanti aku flu... "

"Ahhh sepertinya menonton film horror kesukaanmu adalah pilihan terbaik... "

"Melihatmu bersama anak baru itu jauh lebih horror... " 

Minjun memejamkan matanya, hanya seorg Lee Junho yg bisa membuatnya harus memperluas kesabaran.

"Ahhhhh kalau begitu malam ini aku akan menginap d kamar kalian dan kita nnton sepuasnya, bukan kah bsok minggu? Kita liburkan?.. " seru Minjun tiba2, dan sepertinya itu berhasil, kini Junho mengangkat wajahnya. 

"Aahhh iya iya benar, bsok kan minggu, brarti kita bisa santai malam ini... " Nichkhun ikut histeria. 

Tp Junho hanya menatap wajah Minjun dgn lekat. 

"Wae?.. " tanya Minjun heran. 

"Kau tdk akan berbohong lg kan? Kau benar2 akan bersama kami malam ini hyung?.. " 

"Tentu saja, knp memangnya?.. "

"Anni, aku tdk suka saat sudh berkhayal kau ada bersama kami tp ternyata kau malah asik d kamar org lain... " itu dia, sikap brother complex Junho terlihat nyata, dan Minjun tersenyum mendengar pengakuan itu. 

"Eoh, jd kau cemburu?.. " goda Minjun.

"Tidak, siapa bilang?.. "

"Kau iya.. "

"Aku tidak... "

"Kau iya... "

"Aiishhhh... Ne, aku cemburu, kau puas?? Aku tdk suka kau lebih banyak menghabiskan waktu bersamanya hyung, aku tdk suka melihatmu tertawa lebar dgn giginya yg besar2 itu, dan aku tdk suka saat kau membagi perhatianmu pd org lain selain kami, kau faham? Eoh?.. " Final, pengakuan Junho adalah final, tak bisa d bantah sedikitpun.

"Huahahahahha, ne ne ne, arasseo... Aku tetap milik kalian, oke... " Minjun mengusak rambut Junho sambil tersenyum dan kini Junho jg ikut tersenyum kearahnya, 

Jika diluar sana ada yg mengatakan hanya kisah romance yg terlihat bahagia, berarti mreka belum Pernah merasakan bagaimana bahagianya memiliki sahabat dgn ikatan bromance yg kuat. 

......

Malam minggu biasanya Dorm akan lebih sepi, karena tingkat 2 & tingkat 3 boleh bermalam dirumah masing2, tp peraturan itu belum berlaku bagi tingkat 1, mereka belum ada jatah bermalam d luar, mreka hanya d perbolehkan keluar sampai jam 8 malam saja, dan setelahnya harus kembali ke dorm.

Dan itulah yg dilakukan Taec, Jo Kwon, Seulong dan Jinwon, sebelum jam 8 malam mereka sudh berada kembali d kamar,

"Hyung, td ibuku memberikan makanan untk Minjun hyung, karena Minjun hyung sudh mengajari kita dgn baik selama ini, kajja temani aku ke kamarnya skrng... " celetuk Jinwon si maknae d kamar itu. 

"Aku sedang berkemas Jinwon-ahh... " ucap Seulong yg terlihat sedang merapikan stok makanan yg dia bawa dri rumah. 

"Yasudh kajja Kwonnie hyung temani aku... "

"Anni, aku takut Jinwon-ahh, naik ke lantai atas saja sudh membuat bulu kuduk ku merinding, minta temani Taec saja... "

Taec yg sedang asik dgn handphone nya menoleh sejenak kearah mereka.

"Taec hyung, temani aku kelantai atas ya ya ya, pliiisssss... "

"Heemmhh, memangnya kau yakin Minjun hyung ada d kamarnya skrng? Bagaimana kalau dia menginap atau sedang ada acara diluar? ini kan malam minggu Jinwon-ah..."

"Aku sudh mengiriminya pesan td, dan dia bilang dia ada d kamar, hayo lahhhh temani aku hyung, lagi pula ini kan malam minggu, ku rasa d lantai atas sepi karena banyak senior yg sedang berada d luar..." Jinwon merengek2 sambil menarik tangan Taec. 

"Eoh, dan lagi pula kurasa lebih baik kau ksana dgn Taec, karena statusnya sbg ketua Maba jd tdk akan ada yg berani macam2 pd nya... " celetuk Jo Kwon. 

"Ne ne, arasseo... Kajja... " Taec berjalan keluar diikuti dgn Jinwon dibelakangnya. 

Selama mereka berjalan dilantai atas, suasananya nampak sangat sepi, biasanya lantai atas adalah tempat paling menyeramkan bagi anak2 tingkat 1, karena dihari2 biasa akan ramai dgn kicauan dri para senior2, dan tentu sjaa tingkat 1 yg naik ksini akan serasa masuk k kandang macan. 

"Wah hyung, dsini benar2 sepi... " ujar Jinwon kagum. 

"Eoh, sepertinya para senior sedang keluar semua, lihatlah pintu2 kamar mereka tertutup semua... " jawab Taec sambil memperhatikan kamar yg berjejer layaknya hotel mewah itu. 

Ketika sudh berada d depan kamar Minjun, mereka segera mengetuk pintunya, "Knp tdk ada jawaban? Kau yakin Minjun hyung ada d kamar?.. " tanya Taec heran melihat tak ada yg membuka pintu untk mereka. 

"Eoh, aku yakin, Minjun hyung sendiri yg bilang dia ada d dorm... " jawab Jinwon. 

#TokTokTok!! "Minjun hyungggggg... " Taec mengetuk pintu skaligus berteriak memanggil. "Minjun hyunnggggg... Ini aku dan Jinwoon... " teriak Taec lg. 

Tak beberapa lama kemudian pintu kamar terbuka, memperlihatkan Minjun yg masih menggunakan handuk d lehernya, terlihat bahwa namja itu baru selesai mandi. 

"Ahh kalian sudh lama? Maaf td aku sedang mandi... " jawabnya sambil tersenyum. 

"Eoh pantas saja..." balas Taec

"Ayo masuk.. " Minjun mempersilahkan mereka masuk. 

"Ahh tidak perlu, aku hanya ingin memberikan titipan dri ibuku untkmu hyung, ini.... " Jinwon menyodorkan paperbag kearah Minjun. 

"Mwoya ighe?.. " tanya Minjun heran. 

"Eemnhh itu hadiah dri ibuku, karena aku sering cerita bahwa hyung mengajari kami dgn baik dsini... "

"Ahhh tdk perlu repot2 begini Jinwon-ahh... "

"Tidak apa2 hyung, oh ya, sepertinya lantai atas sepi sekali, apa senior2 yg lain sedang keluar?... " tanya Jinwon dgn kepo nya. 

"Ne, mereka sedang keluar semua termasuk teman2 kamarku, kalau seandainyapun mreka ada, aku rasa kalian akan kena masalah karena berteriak memanggilku hyung seperti td saat mengetuk pintu hahahahhaha... " mereka yg baru tersadar akan hal itu juga ikut tertawa. 

"Hahahhaa, ku rasa tdk apa2 hyung, lagi pula tdk ada yg mendengarnya kan? Kalau ada yg marah karna memanggilmu dgn sebutan itu, maka aku akan protes melawan mreka lg... " ujar Taec seenaknya.

"Oh ya? Ckk ~... Berhenti mencari gara2 Taec... " Minjun masih tertawa bersama mereka. 

"Lagi pula aku heran, knp dsini sistem senioritasnya sangat tinggi, bahkan memanggil seseorg pun tdk bebas, kurasa itu terlalu berlebihan... "

"Hemmhh, tp itu tradisi turun temurun Taec, tak bisa d hilangkan... " Ujar Minjun lg. 

"Ckk, ayolah hyung, itu kolot sekali, ini sudh zaman modern... " Ntah lah, semakin kesini, sifat Taec terlihat 11 12 dgn Junho, kebiasaan mereka mengeluarkan apa yg terlintas d otaknya secara spontan kadang membuat mreka berada dlm bahaya. 

#CEKLEEKKK!!! Terdengar suara pintu kamar yg bersebelahan dgn kamar Minjun terbuka. 

"Siapa td yg bilang tradisi kolot? Kau? Kau mahasiswa tingkat 1 kan? Dan kalau tdk salah lihat namamu adalah Taec ketua Maba? Waawww... Ternyata benar kabar yg beredar slama ini bahwa kau adalah junior yg tdk punya etika dan sopan santun, ku pastikan kau akan menyesali kata2mu td Tuan Taec... " Changmin, itu adalah Changmin, Taec mengenal pasti senior yg 1 itu, karena Changmin adalah senior yg terkenal dgn sifat kejam nya, dan skrng Taec kena msalah dgn nya? MATI SUDAH. 

Tubuh Taec dan Jinwon membatu ketakutan, tp yg lebih terkejut adalah Minjun, namja itu sama sekali tdk menyangka kalau Changmin ada d kamarnya, lalu bagaimana skrng? 

"Ckk ~ ini masih jam 8, tunggu sebentar lg aku akan membuat senior2 lainnya kembali ke dorm malam ini, dan aku pastikan jg malam ini kau tdk akan bisa tidur dgn nyenyak, kau harus merasakan bagaimana menyeramkannya hukuman yg kau bilang kolot td jika sudh kau jalani... " ujar Changmin, bukan hanya Taec dan Jinwon yg merinding mendengarnya, bahkan Minjun juga, dia tau pasti bagaimana teman2 nya jika sudh menghakimi anak2 tingkat 1.

"Emmhh Taec, Jinwon, kembali ke kamar kalian skrng..." perintah Minjun tegas, meski kedua anak itu melangkah dgn ketakutan, mreka masih sempat membungkukkan badan kearah Changmin. 

"Changmin-ahh... Ku mohon... "

"Apa lg Minjun-ah? Kau mau aku apa? Melepaskan mereka begitu saja setelah apa yg mereka katakan td?.. " Changmin dgn cepat memotong kata2 Minjun. 

"Mereka tdk sepenuhnya salah, aku jg bersalah karena secara tdk langsung memancing mereka untk berkata seperti td... "

"Justru itu, kau seharusnya menyadari kesalahanmu, kau terbiasa memanjakan anak2 baru, kau ingat hal ini jg pernah terjadi tahun lalu? Lagi dan lagi anak2 baru yg dekat dgn mu pasti akan kurang ajar dgn senior lainnya..." Changmin mengulang kembali bagaimana dlu Minjun mati2an membela Junho saat dia terkena kasus yg sama.

"Oke, ini kesalahanku, aku berjanji akan menghukum mereka dan ku pastikan hal ini tdk akan terulang lg, tp tolong jgn bawa teman2 tingkat 3 yg lainnya... " Minjun berusaha nego dgn Changmin walau dia sudh tau jawabannya. 

"Tidak bisa Minjun-ah, aku tau anak itu sudh brapa kali kena kasus, dan tingkat 3 masih memakluminya, tp skrng dia sudh benar2 kelewatan, dan ini jg sudh lewat dri masa opdik, jd kau sudh tdk bisa lg membela mereka, faham?.. " Changmin membanting pintunya dgn keras, meninggalkan Minjun yg maish terdiam disana, Minjun sudh bisa membayangkan apa yg akan terjadi pd Taec, Minjun serasa dejavu dgn kejadian ini. 

#FLASHBACK

"Ada apa ini?... " Minjun masuk keruang aula dorm mereka, dan disana dia melihat Junho sudh duduk d tengah2 dan dikelilingi olh senior tingkat 2 dan tingkat 3. Saat itu Minjun masih tingkat 2, tp dia sudh menjadi bagian dari panitia Opdik 

Tahun lalu, belum genap 1 bulan tinggal di dorm, seorg namja yg bernama Lee Junho sudh membuat gempar dorm, karena anak itu kedapatan membawa handphone, pdhal menurut peraturan, masa opdik 1 bulan para Maba belum d perbolehkan membawa handphone. 

"Kau lihat Minjun, bukankah ini junior yg dri awal masuk sampai skrng terus dekat dgn mu? Dan karna itu dia memanfaatkan kesempatan untk membawa handphone, mungkin dia mengira dia bisa berlindung dibawah bayang2mu.." seorg senior tingkat 3 menatap sinis kearah Minjun. 

"Mwo? Membawa handphone? Junho-ah, kau benar melakukan itu?.. " meski wajahnya terlihat ketakutan, Junho menganggukkan kepalanya dgn pelan. 

"Mwo?? Knp kau melakukan itu hah? Bukankah kau sudh tau peraturan dorm seperti apa?..." Minjun berteriak tak percaya kearah Junho.

"Aku tau, tp apa salahnya aku membawa handphone karena org tua ku sedang sakit d rumah, aku harus sering2 menghubungi mereka, kalau terjadi apa2 bagaimana?..."

"Huwaaaaahhhhhhhhh.... "

Seisi aula itu bersorak tak suka kearah Junho, membuat tubuh namja itu semakin mencicit ketakutan. 

"Kau dengar sendiri Minjun? Org yg dekat dgn mu selama ini trnyata menusukmu dri belakang, huwaahhh hebaattttt... " suara lantang lainnya memecah aula diiringi dgn tepuk tangan hinaan, Minjun sangat membenci situasi seperti ini, karena bisa dipastikan Junho berada dlm masalah besar skrng. 

Maka terjadilah aksi pembantaian pd Junho malam itu, kau tau? Tak 1 pun senior itu yg menggunakan kekerasan fisik, karena itu dilarang,tp justru mereka membantai dgn semua kata2 kejam, dan luka yg Junho dpt kan adalah luka batin, jelas lebih sakit dri pd luka fisik, inilah sisi kejam dri dunia dorm,  kau akan di didik keras disini, jika melakukan kesalahan, maka bisa dijamin kau akan merasa berada di dlm neraka dunia.

Minjun hanya bisa terduduk diluar ruangan, dia tak tau harus melakukan apa, membela Junho pun rasanya tak mungkin bisa, karena kesalahan mutlak ada pd Junho.

Lebih kurang 3 jam cacian dan makian terdengar menggema dri dlm aula, setelah selesai, semua senior keluar dri aula tsb, tapi selang beberapa menit menunggu, Minjun tak kunjung melihat Junho keluar dari sana, kepanikan menyerang Minjun, apa anak itu baik2 saja? Atau mungkin dia pingsan karena diserang dgn makian dri senior2 td? Maka Minjun berlari cepat masuk. Dan disaat itulah dia mendapati Junho masih duduk ala Kraton diposisinya semuka.

"Junho-ah, knp kau masih disini? Ayo kembali ke kamarmu... "

"....." hening, Junho sama skali tak menjawab, tubuhnya masih membeku disana dgn kepala yg tertunduk. 

Minjun melangkah maju dan berjongkok dihadapan Junho, "Junho-ah, kau... "

"Aku minta maaf, ini memang salahku, aku mengakui itu, jd bisakah kau tinggalkan aku sendiri disini, SUNBAE?.. " Junho menekankan kata2 terakhirnya, sungguh Minjun sangat membenci jika org yg sudh d anggapnya seperti adik sendiri memanggilnya dgn kata2 Sunbae. 

"Junho-ah, dengarkan aku... "

"Bukankah sudh kubilang aku memang salah? Jd mau apa lagi skrng hah? Mau memaki ku juga? Tak cukupkah dgn cacian dri senior yg lain td? Aku rasa yg mereka katakan sudh mewakili semua kata2 kasar d dunia ini?.. " Junho mengangkat wajahnya dan berteriak lantang didepan wajah Minjun, membuat Minjun terkisap seketika saat melihat mata kecil Junho sudh memerah. 

"Aku tau aku mengecewakanmu, aku tau aku salah,tp apa kesalahanku sefatal itu hanya karena aku membawa handphone? Org tua ku sedang sakit d rumah, kalau sampai ada apa2 dgn ibuku bagaimana? Aku harus diam saja,IYA?? hikkzzz... " Junho menangis? Ntah knp hati Minjun serasa remuk skrng, melihat namja yg selalu terlihat ceria itu kini menangis d hadapannya.

"Kalau kau mau marah padaku, ku mohon temui aku lain kali, aku siap mendengarkan semua kata2 kasarmu, tp ku mohon jgn skrng, hikkzzzzz.... " Tidak, Minjun sama sekali tdk bernjat memarahi Junho, dia mengerti, dia bisa memahami posisi Junho saat ini. 

"Tinggalkan aku sendiri, ku mohon hikkkzzzzz... " dan detik itu juga Minjun mendekap Junho dgn erat, membawa anak itu untk menangis d dadanya. 

"Maafkan aku, maafkan aku Junho-ah, maafkan aku karena tak bisa membelamu, aku tak bisa melakukan apapun untk melindungimu, maafkan aku membuatmu jd seperti ini..." Junho tersentak, tubuhnya yg sejak td lemas kini serasa makin tak berdaya d dlm pelukan Minjun, bukankah Minjun seharusnya marah pd nya? 

"Ap kata2 mereka begitu menyakitkan, eum? Maafkan aku karena aku hanya bisa menunggumu dari luar, aku tak sanggup mendengar kata2 kasar yg keluar dri mulut mreka, aku takut jd emosi yg ujung2nya akan menjadi pertengkaran hebat kalau aku adu argumen dgn mereka... " Minjun mengusap kepala Junho dgn lembut, berusaha menenangkan namja yg masih menangis itu. 

"Kenapa?.. " Junho menjauhkan tubuhnya dri Minjun, "Knp kau tak memarahiku seperti mreka?.. "

"Karena aku bukan mereka..."

"Tapi aku sudh menghianati kepercayaanmu, aku sudh mencoreng nama baikmu, seharusnya kau membenciku.."

"Anni, aku tdk apa2, dan aku tdk akan membencimu, dan aku jg tdk akan menjauhimu, karena bagiku, kau adalah adik kecilku, apa ada seorg kakak yg membuang adiknya sendiri saat adiknya nakal?... " Minjun tersenyum sambil mengusap airmata Junho.

"Apa itu benar? Kau tdk akan meninggalkan atau membenciku sunbae?.. "

"Eoh, tp kurasa aku akan marah kalau kau tetap memanggilku dgn sebutan sunbae... " ucap Minjun pura2 merajuk, Dan akhirnya sebuah senyum mengembang diwajah Junho

"Ne, arraseo hyung, tp aku benar2 minta maaf... " Junho kembali memeluk minjun erat

"Sudh jgn dibahas, kajja kita kembali ke kamarmu... " Minjun mengangkat tubuh Junho, tp karena terlalu lama duduk ala Kraton dgn bertumpu d kedua kakinya, alhasil kaki Junho kram mati rasa

"Aaakkhhh sakit, kaki ku sakit hyung, .... " rengek Junho dan kembali terduduk dilantai. Minjun yg menyadari hal itu segera menarik kaki Junho dan memijitnya pelan. 

"Ckk, kau ini, bagaimana mungkin kau merengek seperti anak kecil begini, sementara wajahmu sangat keras saat berhadapan dgn senior2 lainnya td. "

"Tak semua org boleh melihat kelemahanku hyung, biarlah yg lain hanya tau sisi kerasku... "

"Eoh, jd hanya aku yg akan menghadapi sifat manjamu ini?.. "

"Ne, maka dari itu kau tdk boleh pergi dariku, aku akan membunuh siapapun yg mencoba merebutmu dariku..." ujar Junho sambil tertawa.

"Hahahahah...sekalipun itu kekasihku?... ".

"Heemmhh tentu tidak kalau yg itu, tp jika aku tdk setuju dgn kekasihmu, mungkin aku akan melakukan hal itu jg... " jawab Junho seenaknya. 

Dan dari sanalah persahabatan Minjun dan Junho menjadi semakin dekat, Junho menjadi parno dgn sendirinya saat melihat Minjun bersahabat dekat dgn org lain, bahkan karena Junho jg Minjun jd kenal dgn Chansung, Uyong, dan Nichkhun, dan pernah jg Junho meresa cemburu hanya karena Uyong yg terlalu manja pd Minjun, brother complex yg sempurna. 

#FLASHBACK END

........

Sementara itu dikamar lain, Junho, Chansung, Nichkhun dan Uyong dari td menunggu Minjun, tp senior kesayangan mereka itu belum jg muncul. 

"Knp Minjun hyung belum datang?.. " tanya Uyong ntah sudh yg keberapa kalinya.

"Sedang ada urusan mungkin Uyongie... " timpal Nichkhun yg sedang asik memainkan hp nya.

"Tp urusan macam apa malam2 bgini hyung? .." tanya Chansung si maknae d kamar itu. 

"Yasudh, kajja kita susul ke kamarnya skrng..." Junho yg dari td mengotak ngatik laptopnya kini bangkit dan berjalan kearah pintu luar, yg langsung diikuti olh yg lainnya. 

Saat mereka masuk ke kawasan kamar tingkat 3, ada keanehan disana, bukankah ini malam minggu? Tp knp disini ramai sekali? Apa tdk ada yg tidur diluar dorm malam ini? 

Mereka langsung masuk ke kamar Minjun, dan disana hanya ada 1 org senior, sementara Minjun ntah dimana. 

"Sunbae, Minjun hyung dimana?.. " tanya Junho yg sudh akrab dgn teman2 satu kamar Minjun. 

"Aku rasa Minjun sedang di aula dorm, menyiapkan acara malam ini... " jawab sang senior dgn senyumnya

"Acara? Acara apa memangnya?... " tanya Nichkhun tak mengerti. 

"Hemmhhh... Td ada pengumuman bahwa malam ini akan diadakan forum resmi tingkat 3 untk membahas salah 1 junior tingkat 1 yg membuat ulah... "

Alis mereka langsung mengerenyit, istilah forum biasa digunakan untk menyebut acara pembantaian kesalahan para Junior, lalu siapa Junior sasarannya saat ini? 

"Memangnya siapa nama junior yg akan kena forum malam ini sunbae?.. " Chansung ikut bertanya. 

"Aku jg belum tau, tp ku dengar anak itu td kedapatan berkata tdk baik saat sedang ngobrol dgn Minjun didpn kamar ini, jd sepertinya Minjun akan kerepotan malam ini... "

DEG!!! Secara bersamaan ke-4 org itu membatu mendengar penjelasan tsb, dan ntah bagaimana caranya mreka semua kompak bisa menebak siapa yg akan menjadi sasaran forum malam ini, Ok Taecyeon. 

"Baiklah terimakasih Pernjelasannya sunbae, kami permisi... " Junho segera berlalu meninggalkan kamar tsb, dan dgn cepat dia turun kelantai bawah, hanya satu yg menjadi tujuannya, kamar Taecyeon, dia tau, Minjun pasti sedang berada disana. 

Tapi sepertinya dugaan mereka kali ini meleset, karena saat mereka sampai disana Minjun ternyata tak ada d kamar Taecyeon, yg mereka temui hanyalah wajah pucat dri ke-4 namja penghuni kamar itu. 

"Dimana Minjun hyung?.. " tanya Junho dgn keras, tak memperdulikan junior2 nya yg sedang terlihat ketakutan itu.

"Maaf, tp Minjun sunbae tak ada disini... " jawab Seulong. 

"Kalian knp? Knp wajah kalian terlihat ketakutan? Apa aku semenyeramkan itu? .. " tanya Uyong dgn wajah polosnya. 

"Ah anni sunbae, hanya saja... " Jo Kwon menggigit bibirnya saat kata2nya terhenti. 

"Apa benar kalian yg akan kena forum malam ini?.. " tebak Nichkhun. 

Dan tanpa diduga ke-4 junior itu mengangguk. 

"Oh tuhan, kalian melakukan apa memangnya?.." ujar Chansung ikut bersuara. 

"Aku yg membuat Kasus, aku salah bicara td.. " jawab Taec tiba2 yg membuat semua mata tertuju padanya. 

"Heol, ternyata nyalimu besar juga Tuan Ok, bukankah aku sudh mengingatkanmu untk menjauhi Minjun hyung agar tak terkena kasus? Tp sepertinya kau mengabaikan itu, its oke, kita lihat nanti, apa kau masih bisa bernafas dgn jantung yg normal setelah forum malam ini... " Junho mengeluarkan seringai yg tak dpt diartikan

"A-apa semenakutkan itu sunbae?.. " Jinwon sudh tercicit ketakutan.

"Eoh, kau akan tau sisi gelap dunia setelah kau mengalami forum seperti ini, dan kuatkan diri agar kalian tdk pingsan, atau minimal kencangkan gendang telinga kalian saat mendengar kata2 dari para senior yg... "

"Hentikan Nuneo... " suara bentakan dari belakang sukses membuat Junho memutuskan kalimatnya. 

"Minjun hyung... Kau drimana saja Hyung? Kami mencarimu dri td... " ujar Uyong polos dan langsung menggandeng tangan Minjun. 

"Maafkan aku, sepertinya aku akan telat ke kamar kalian, tp aku akan tetap tidur disana nanti, kalian kembalilah dluan ke kamar, aku ada sedikit urusan... "

"Apa urusan yg kau maksud itu forum untk mreka?.. " Junho membuka suara dan menunjuk kearah Taec. Minjun memejamkan matanya, ntah knp mood nya sedang buruk untk meladeni emosi Junho saat ini. 

"Kembalilah kekamar Nuneo, aku sedang tdk ingin bertengkar dgnmu... "

"Mwo?? Memangnya siapa yg mengajakmu bertengkar hyung? Aku kan hanya bertanya... " jawab Junho tak terima, oh siapapun tolong ingatkan Junho bahwa kondisi Minjun sedang tdk baik saat ini. 

"Iya, aku akan menghadiri acara forum Taec dan Jinwon... " aku Minjun dgn jujur.

"Ckk, lagi dan lagi kami dinmr dua kan, bahkan baru td siang Hyung berjanji dan skrng sudh d ingkari, hahahahhaah lucu sekali..." Junho tertawa dgn ekspresi dinginnya. 

"Aku akan segera ke kamar kalian kalau sudh selesai nanti... "

"Tidak mau, hyung harus ikut dgn kami skrng... "

Minjun memejamkan mata dan menggertakkan giginya, berusaha meredam emosinya yg hampir meledak. "Tidak Bisa nuneo, aku harus ikut menemani mereka... "

"Oh jd hyung benar2 memilih mereka skrng?.. "

"Nuneo sudh... Tenanglah... " Chansung memegang tangan Junho untk mengingatkan. 

"Kalian bukan barang yg harus d pilih2 Nuneo, aku secara tdk langsung terlibat kasus yg membuat mreka kena forum malam ini, jd aku harus hadir disana untk meluruskan kesalahfahaman agar mreka tdk kena hukuman... "

Suasana dikamar itu sudh sama tegangnya dgn forum yg akan terjadi sesaaat lg, "Ya sudh hyung, kami kembali ke kamar skrng... " Nichkhun berusaha menengahi. 

"TIDAK MAU, aku mau Minjun hyung ikut skrng juga, atau sama sekali tdk usah datang ke kamar kita malam ini... " Junho menghempaskan tangan Nichkhun yg sudh menggandengnya keluar.

"LEE JUNHO, bisakah sedikit saja kau turunkan ego mu hah? Aku akan tetap bersama kalian malam ini tp ku mohon mengerti dlu posisiku saat ini... " bentakan Minjun adalah boomerang, yg justru semakin memperburuk keadaan. 

"Huwaaww... Bahkan skrng Hyung membentakku hanya karena anak ini iya? Hebat, kau sangat hebat hyung... " Junho menerobos keluar dan sengaja menabrak bahu Minjun. 

"Kau tau bagaimana rasanya kena forum, dan bagaimana menakutkannya hal itu, seharusnya kau faham itu Lee Junho..." kalimat Minjun sukses menghentikan langkah Junho

"Ya, aku tau pasti, dan aku jg tau bagaiman saat aku bersedih ada seseorg yg menawarkan pundaknya sbg tempatku menangis, bahkan org itu jg sudh berjanji untk tdk melakukan hal itu pd org lain, tp sepertinya, dia menjilat ludahnya sendiri malam ini... "

"DIAAMMMMM!!!.. " Emosi Minjun benar2 meledak skrng, "Kalian, bawa dia kembali ke kamar, SEKARANG... " Dan detik itu jg Nichkhun, Uyong, dan Chansung berlari mengajak Junho untk menjauhi tempat itu. Meninggalkan Minjun yg masih terengah2 karena luapan emosinya, sedangkan Taec, Jo Kwon, Seulong dan Jinwon hanya bisa diam terpaku menyaksikan apa yg baru saja terjadi. 

.

.

TBC

.

Author masih fokus ke bromance ya, blum masuk scene romance, so... Nantikan terus kelanjutan FF nya, jgn lupa tinggalkan jejak d kolom komen

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Tina0608
#1
Chapter 21: Sequel : komen g ya. . .
Komen g ya. . .



Hhmmmm. . .
Beda org beda pendapat kali ya,saya ngerti knpa minjun bs brubah kxk gitu,rasa cemburu dan tkut khilangn bs mrubah seseorg mnjdi org lain. . .
Setidakx minjum mnyadari ksealahanx. . .
Saya bs paham gmna tntang BL,krna saya pnx tman yg pnx orientasi seksual berbeda,jd sdah g ngeh. . .
Entah krna saya bs paham,atw karna otak saya yg mgkn salah tempat,wkkkkkkkk. . .
Tp seperti kata narasumber,mereka g bs d tgalkan,qt g bs ngejudge mereka gitu aja,krna qt g pernah tw gmana rasax brada d posisi mereka kan. . .






@bulur. . .
Komen gini boleh g sih. . .
Pasang mode wajah polos (wajahx,bukan tubuhx,wkkkkkkkkkkkk)
Tina0608
#2
Chapter 19: Boleh komen g neh utk narasumber yak ?
Dpat izin dlu neh baru berani komen...hehehe
Tina0608
#3
Chapter 9: Chap 9 : gw sider,gw sider (ngacungin jempol kaki)????
Tina0608
#4
Chapter 8: Chap 8 : jika semuax real,brrti anuanx jg real kan ya ?#plak????


Mode gaje???
Tina0608
#5
Chapter 7: "As your wish baby" tingkat mesum gw naik. . .
Eeeeaaaaaa,bebeb gw anuan,otak gw dah piknik kmna2,pagi2 pula. . .
Nice bulur. . .
Ff lu bkin hati gw yg kmren kmna2 piknik k khuni n chansung balik k bebeb taec#plak. . .
Hahaha. . .
Charmed_syima #6
Chapter 21: Sedih....ayoh 'minjun'nie...mnta maaf aja sama 'taec' ok...sequel nya cuma 1 chap ya?thanks dear author
fytry_ #7
Chapter 21: Rasanya kuingin mencabik2 Minjun. Klo aja membunuh itu gak dosa dan gak bikin masuk penjara.....

Buat Taec oppa. Baca kisahmu ini gak tau kenapa rasanya nih di dalem hati ikut sakit jugaa.... rasa2nya gak adil banget orang sesabar dan sebaik dirimu harus masih terus terlibat di dalam lingkaran orang2 yg pernah menyakitimu.

Semoga dirimu bener2 bisa menemukan pendamping hidup yg tepat. Yg bisa menggantikan semua kesedihan dan trauma yg pernah kamu alami.

I support you....
Woonilynnelle
#8
Chapter 21: Wkwkwkwk ketauan nihh jomblo.... Hhh
Mari kita berandai andai.. Dan andai aja jodoh aku kaya taec oppa. Ohh sungguhh warbiasahhhh... Mauu kalii lahh yg kayaa drimu oppa.. Marii merapat oppa... Ga bakal putus kok meskipun lgi wamill, di tunggu ampe kelarrr,,, hhhhhhhh *apasihhhguueeeeyampunnn bawa" wamil.. Gkgk
But thanks lah eon buat sequel nya.. Di tunggu next ff... Ganbate
Amaliaambar
#9
Chapter 21: Kyyyaaaaaaaaaaaa taecyeon oppaa ohh sungguh indah hatimu andaai aku bisa menemukan pria seperti diirimu oppa wkakakak btw aku jomblo loh boleh lahh jadi alternatif buat jadi pendamping hidup *plakkk*
rada kesel sih sama karakter minjun sumpah diaaa egois bgt ih kalo ketemu wujudnya mah rasanya pengen aku gigit-_-
thankss lah ya eon atas squelnya kutunggu ff mu yg lainnyaa saranghae :*
2pmhottest_saranghae
#10
Chapter 21: My taec oppa (love)
Greget banget pengen marah tapi gak bisa apa" taec kyk gitu..
Taec oppa itu hati apa berlian indah banget astaga,,, sakitnya berasa loh, but always happy and healty ya taec oppa, btw yg disini juga mau hahahaha laki" mapan, ganteng hatinya kek begitu siapa yg nggak mau coba.. Wkwkwkw
And thanks authornim sayang, hwaiting kisseu ~