Chapter 16

Whats wrong?

........

Taecyeon hancur, Taecyeon sakit, tak ada kata yg bisa menggambarkan perasaannya saat ini, jika ada kata2 diatas kecewa, setidaknya itu sedikit bisa mewakilkan apa yg dia rasa.

Dia merindukan Minjun yg dlu, Minjun yg lembut, yg slalu memberikan kenyamanan, Minjun yg selalu bertingkah manja, bukan Minjun yg seperti skrng, jujur Taecyeon sama skali tak mengenal Minjun yg seperti ini, bagaimana namja mungil yg selalu tersenyum lembut itu kini berubah menjadi garang dan menakutkan, auranya d lingkupi dgn kemarahan, tidak, Taecyeon tdk suka Minjun yg skrng, bahkan dia berani melakukan kekerasan pada Suzy, bukannya Taecyeon ingin membela yeoja itu, hanya saja dia tak suka jika Minjun melakukan hal2 d luar kendali seperti ini. 

Setelah beberapa saat terdiam d parkiaran basment apartemen, akhirnya Taecyeon memutuskan untk kembali k dorm, dan meninggalkan Minjun sendirian di apartemennya. 

..............

Setelah membelah keramaian kota Seoul, akhirnya Taecyeon tiba d dorm, dan saat akan naik ke lantai atas, tak sengaja dia bertemu dgn Suzy, yeoja itu terlihat sedang bersama teman2nya yg lain, Suzy sempat melempar senyum kearah Taecyeon kemudian berlalu begitu saja, Tp ntah knp Taecyeon merasa ada sesuatu yg harus mereka bicarakan, sehingga dia memberanikan diri untk memanggilnya. 

"Suzy-ah, bisa bicara sebentar?.. "

Yeoja itu segera berbalik k arahnya. "Ne oppa, weo?.. " namun seketika mata Suzy membulat melihat penampilan Taec."Oh tuhan oppa tanganmu knp?..." yeoja cantik itu segera mendekat kearah Taec dan melihat tangannya yg masih berdarah "Apa yg terjadi? Knp bisa jd seperti ini eoh? Kau dari berkelahi oppa? Atau habis memukul seseorg?.. " 

Taecyeon menatap wajah Suzy yg terlihat sangat khawatir d hadapannya. "Ada hal penting yg yg ingin aku tanyakan, bisa ikut aku sebentar?.. "

"Tidak mau, kita obati dlu tanganmu, kajja... " Suzy sudh menarik tangan Taec untk masuk k dorm, tp Taecyeon tak menggerakkan kakinya untk melangkah. 

"Tak perlu ke dorm, aku ada kotak P3K dimobil, bisa kau obati lukaku disana saja? Skalian ada hal yg ingin ku bicarakan... " meski terlihat khawatir, akhirnya Suzy mengangguk. Taecyeon mengajaknya ke mobil, dan dgn telaten yeoja cantik itu membersihkan luka d tangannya.

"Akkkhhh.... "

"Wae oppa? Apa itu nyeri?..." Suzy menghentikan gerakannya saat Taecyeon meringis. "Mianhe... Tp ini harus segera dibersihkan atau nanti akan jadi infeksi, tahan ya... " yeoja itu akhirnya kembali fokus dgn pekerjaannya. 

Sesekali dia meniup tangan Taecyeon saat namja itu kembali meringis nyeri, ntah mengapa tingkahnya terlihat sangat lucu d mata Taecyeon. 

"Sebenarnya apa yg terjadi oppa? Knp bisa berakhir seperti ini, eum?.. " Suzy kembali bertanya setelah tangan Taecyeon sudh terbalut perban.

"Tidak apa2, a-aku hanya dari menolong seseorg yg dlm bahaya td, ya, seperti itu hehehehee... " Taecyeon memilih untk menyembunyikan apa yg sebenarnya terjadi. Dan nampaknya Suzy memang bukan tipe org yg suka memperpanjang msalah, dia hanya mengangguk2kan kepalanya tanda mengerti. 

Setelah beberapa saat, ntah mengapa Taec merasakan suasana dimobil itu jd terasa sangat canggung tak seperti biasanya, tp tdk dgn Suzy, yeoja itu nampak santai dan biasa saja. 

"Weo oppa? Ada apa sebenarnya? Knp kau jd diam? Bukankah ada yg ingin kau sampaikan? Tentang apa?..." yeoja itu menatapnya dgn lembut, membuat rasa gugup dan canggung Taecyeon menghilang. 

"Emmhh, soal kejadian antara kau dan Minjun hyung td pagi, aku benar2 minta maaf..." Taecyeon bahkan tertunduk tak berani menatap wajah Suzy. 

"Heemmh, bukankah sudh ku bilang aku baik2 saja? Aku tak apa2 sungguh..."

Suara Suzy benar2 terdengar tulus, tak menyiratkan kemarahan, tp justru itu membuat Taecyeon semakin merasa bersalah. "Sebenarnya apa yg terjadi? Apa yg kalian bicarakan sampai2 berakhir dgn dia menamparmu?.. ".

Suzy terdengar menghela nafasnya pelan, "Minjun oppa tau kalau kemarin aku ikut bersama kalian merayakan ulang tahunmu, lalu... "

"Lalu?.. "

"Lalu Minjun oppa mengatakan tak seharusnya aku yg seorg yeoja ikut bergabung dgn banyak namja apalagi sampai malam hari... " ujar Suzy lirih, dia menunduk menatap tangannya yg terlihat sedang memilin ujung bajunya karena gugup. 

Kening Taecyeon mengeryit tak mengerti. "Memang apa salahnya? Bukankah kami tak melakukan hal yg aneh pd mu?.. "

"Ne, aku tau, aku jg sudh mengatakan hal itu pd Minjun oppa, bahwa kalian justru menjagaku, tp Minjun oppa tetap mengatakan bahwa itu hal yg tak pantas ku lakukan, kemudian dia memintaku menjauhi kalian... "

"Mwoooo???.. " Taecyeon lagi2 tersentak kaget, apa yg sebenarnya d inginkan Minjun?. "Di-dia menyuruhmu menjauhi kami?.. "

Suzy mengangguk. "Tapi setelah itu aku bertanya untk sekedar memastikan, sebenarnya Minjun oppa memintaku untk menjauhi kalian semua atau hanya sekedar menjauhimu saja, dan saat itu dia tak menjawab, lalu dgn lancangnya aku mengulangi pertanyaan itu, makanya Minjun oppa jd emosi dan akhirnya menamparku... " Tubuh Suzy sekilas bergetar ketakutan mengingat kejadian tsb, dan Taecyeon tau bahwa yeoja ini sama skali tak pernah mendapatkan perlakuan kasar seperti itu sebelumnya. "Aku tau ini memang salahku, tak seharusnya aku mencampuri hubungan kalian, mianhe... " lirihnya

DEG!!! Ntah mengapa serasa ada sebuah batu besar menimpa kepala Taecyeon saat mendengar kalimat terakhir Suzy. 

"Ma-maksudmu?... " Taecyeon mulai menatap waspada kearah Suzy, dari awal mereka berteman yeoja ini memang sudh memiliki aura misterius tersendiri dimata Taecyeon, dia memperhatikan perubahan ekspresi Suzy dgn seksama. 

Tapi yeoja itu kembali tersenyum kearahnya. "Aku, aku tau semuanya, aku tau apa yg terjadi diantara kau dan Minjun oppa.... "

DHUAARRRRRR!!! Taecyeon tersentak seketika, dunianya seakan berhenti berputar, mulutnya menganga lebar, lidahnya kelu tak bisa berkata apapun, dia menatap Suzy dgn tatapan yg tak bisa d artikan, mungkinkah ini akhir dari dunia seorg Ok Taecyeon? 

"Ba-bagaimana bisa.... "

"Bukankah kita belajar ilmu psikologi? Aku tau apa yg kalian rasakan itu berbeda, Minjun oppa memang sunbae yg banyak dekat dgn para junior2nya, aku jg tau Minjun oppa dekat jgn Junho oppa dan yg lain, tp kedekatannya dgn mu berbeda, cara dia menatap dan memperhatikanmu jg berbeda, awalnya aku sama skali tak menghiraukan itu, tp saat pertama kali aku melihatmu latihan basket dan duduk d sebelahnya, saat itu jg aku melihat raut berbeda terpancar dari wajahnya saat kita sedang berinteraksi berduamatanya cemburu diwajahnya, tatapan matany jelas sangat tak suka padaku, dan itu sangat berbada saat aku berinteraksi dgn Junho oppa atau yg lainnya, dia akan bersikap biasa saja..." Suzy sedikit menjeda kata2nya dan menatap Taecyeon dgn tajam. "Bukankah itu sangat logis dan gampang terbaca oppa? Lalu jika melihat ekspresimu skrng, aku berani bertaruh 99% bahwa apa yg aku katakan itu benar, iya kan?.. " Suzy mengatakan semuanya dgn santai, seolah itu bukanlah suatu keanehan, tp ntah mengapa justru itu terasa sangat menyakitkan bagi Taecyeon. 

Selama beberapa detik lidah Taecyeon mati rasa, kelu untk bergerak, tp yeoja yg disampingnya ini masih terlihat tenang.

"Tak perlu takut oppa, aku bukanlah tipe org yg suka menggunakan rahasia org lain untk keuntungan sendiri, Jadi bisa ku pastikan rahasia itu akan selalu aman, ne?.. " 

Tubuh Taecyeon masih enggan untk membalas apa yg dikatakan Suzy, semuanya terjadi secara tiba2, bahkan Taecyeon tak menyangka bahwa pembicaraan mereka justru akan menguak fakta yg sebenarnya. 

"Dan karena itu jg, saat Minjun oppa menamparku td pagi, aku sama skali tak menyalahkan kalian, karena aku mengerti alasan dibalik dia bersikap seperti itu, dan seandaipun aku berada d posisinya, mungkin aku akan melakukan hal yg sama.... ".

Tidak, kata2 Suzy terlalu sulit untk dicerna, otak Taecyeon mati fungsi saat ini. 

"Oppa, heiiii oppaaaaa... " Karena tak kunjung mendapat respon, akhirnya Suzy melambai2kan tangannya d dpn wajah Taec. "Oppa melamun? Heiiii kau tak mendengarkan apa yg dari td aku bicarakan? Aiishhhh, oppa benar2 keterlaluan..."

Suzy sekilas menepuk pundak Taecyeon, dan itu sukses membuat namja itu terjaga dari lamunannya. 

"Su-Suzy ahhh, a-aku, aku tak tau harus menjawab apa... " Tubuh Taecyeon mendadak terasa seperti Jelly, lemah tak bertulang, semua yg d katakan Suzy sukses membuatnya serasa d kuliti hidup2.

"Aku sama skali tak meminta oppa menjawab, aku hanya mengatakan apa yg aku tau, dan aku jg tak bermaksud menghakimi, aku tau semua pasti ada alasan sendiri makanya bisa terjadi sampai sejauh ini... "

Lagi2 Taecyeon menatap tak percaya dgn kata2 Suzy, apakah dia bisa mempercayai yeoja ini skrng? 

"Dan jika perkiraanku benar, luka d tanganmu itu pasti karena kau habis bertengkar dgn Minjun oppa, iya kan?.. " kata2 Suzy sangat lembut, sama skali tak terdengar mengintimidasi, tp ntah mengapa Taecyeon masih belum bisa menanggapi semua yg terjadi dgn begitu cepat ini. 

"I-iya... " Akhirnya Taecyeon bersuara jg, meski sangat rendah, tp kata2 itu sampai d telinga Suzy dgn baik. 

"Dan itu pasti gara2 aku kan?.. "

Taecyeon hanya mengangguk pelan, dia masih tak tau harus bersikap bagaimana skrng. 

"Apapun itu, aku berharap kalian bisa menyelesaikan semuanya dgn baik2, aku tau Minjun oppa adalah org yg sangat baik, hanya saja dia dibutakan olh rasa cemburunya... "

Taecyeon menghela nafasnya sejenak. "Dan aku tak suka perubahan sikapnya yg skrng. aku menginginkan dia yg seperti dulu, ntah mengapa skrng selalu ada perselisihan diantara kami... "

Suzy kembali tersenyum membuat hati Taecyeon menghangat, membuat masalah yg ia hadapi terasa sedikit berkurang, karena setidaknya skrng dia ada teman untk berbagi tntang hubungan rumit ini, meski dia belum bisa mempercayai Suzy secara penuh. 

"Dan 1 lg, bolehkah aku tau apa alasanmu terlihat biasa2 saja saat gosip tentang kita berpacaran sudh tersebar luas?.. " Ya, itu adalah salah 1 hal yg mengganggu fikiran Taecyeon.

"Aku hanya ingin melindungi hubungan kalian, aku tau lambat laun hubungan kalian akan terlihat mencurigakan, maka ku fikir lebih baik org2 diluar sana mempercayai bahwa kita memang berpacaran agar hubunganmu dan Minjun oppa tak tercium olh org lain..."

DEG!!! Apa Taecyeon tak salah dengar? Apa memang benar ada org yg sebaik Suzy? Tp apa balasan yg dia dapatkan? Justru tamparan kasar dari Minjun, hati Taecyeon benar2 terhenyak saat ini. 

"Sepertinya masalah kalian benar2 rumit, 1 hal yg harus oppa ketahui, aku akan selalu bersedia membantu apapun itu, bahkan jika kau ingin lepas dari Minjun oppa, aku akan ada disini untk menarik tanganmu... "

"MWOOOOO???..." Lagi lagi jantung Taecyeon dibuat lepas dari tempatnya olh yeoja ini.

"Tak perlu kaget begitu, aku serius, jika kau ingin melepaskan diri dari Minjun Oppa, maka aku akan membantu, jujur saja, kalian berdua pasti menyadari bahwa ada sesuatu yg salah dari hubungan kalian, hanya saja kalian tak tau bagaimana cara keluar dari lingkaran itu, jd mulai skrng jgn pernah merasa sendirian lg, ada tanganku yg selalu siap menarik kapanpun kau ingin lepas dari ikatan itu... ". Ujar Suzy sambil tersenyum lembumata 

Fakta terkadang memang bisa menamparmu dgn keras, mata Taecyeon terpejam menghayati setiap kalimat Suzy, dia tak suka kata2 itu, tp tak dpt dipungkiri memang itulah faktanya, hubungan mereka adalah sesuatu yg tak lazim. 

"Heemmh, sepertinya aku harus kembali ke kamar skrng, oppa jg harus banyak istirahat agar luka itu cepat sembuh, saring dgn baik apa yg aku katakan, jika ada yg bertolak belakang dgn hatimu, maka abaikan saja... " Suzy lagi lagi tersenyum sebelum memegang handle pintu mobil untk keluar. 

"Tunggu dlu... " Tangan Taecyeon segera menahan kepergian Suzy. "Un-untuk hal itu....".

"Aku tau, tak perlu khawatir, tak akan ada org lain yg tau tentang hubungan kalian, sudh kubilang bahwa aku bukan tipe org yg suak memanfaatkan sesuatu, dan aku jg bukan org rasis yg menutup diri dari hal2 seperti ini, meskipun ini masih tabu, tp aku cukup bisa mengerti dan memahami... " Suzy melepaskan tangannya. "Sudah ya oppa, aku masuk dluan ke dorm, tenangkan dirimu, sampai ketemu d kampus besok, bye.... " 

Mata Taecyeon memperhatikan Suzy yg melangkah menjauhi mobilnya, dan yeoja itu sukses menjungkir balikkan dunia Taecyeon hanya dlm hitungan detik. 

.................

Pagi itu, Taecyeon menjalani aktifitasnya seperti biasa, meski dia masih terfikirkan tentang pembicaraannya dan Suzy td malam, tp nampaknya yeoja itu bisa d percaya, td pagi sebelum kelas d mulai mereka tak sengaja bertemu, dan Suzy benar2 bersikap seperti biasanya, seolah tak terjadi apa2 td malam, ntah lah Taecyeon harus lega atau justru waspada.

Saat dia sedang berusaha fokus pd dosen yg sedang menjelaskan, tp tiba2 handphone bergetar & membuat konsentrasi Taecyeon buyar, selama beberapa saat dia membiarkan hp yg berada d saku celananya itu terus bergetar, tp nampaknya si pelaku yg menelponnya terus saja menghubungi meski tak dijawab, apa sepenting itu? 

Dgn sedikit kesal, Taecyeon mengeluarkan hp nya, dan dia melihat nama bibi Ziyu yg menelpon, ada apa? Karena tdk memungkinkan untk mengangkat tlpn, alhasil Taecyeon mengirimkan sebuah pesan.

"Maaf bi, aku sedang dikelas skrng jd tdk bisa mengangkat tlpn, ada ap bi?.. "

Beberapa saat kemudian Taecyeon mendapat sebuah pesan balasan. "Mianhe Taecyeo-ah bibi mengganggu, apa Minjun ada bersamamu? Knp sampai skrng dia belum pulang ya?.. "

Taecyeon sedikit tersentak membaca pesan tsb, Minjun belum pulang? Lalu dimana dia? Apa masih d apartemen? Taecyeon melirik arlojinya, dan melihat ini masih jam 9 pagi.

"Ah sepertinya Minjun hyung masih d apartemenku bi, hari ini aku ada jam kuliah pagi, jd dari td pagi aku sudh d kampus, mungkin Minjun hyung masih tidur... ". Bohong Taecyeon, dia tak mungkin mengatakan yg sebenarnya bahwa td malam dia berada d dorm.

"Ahh begitu rupanya, bibi hanya khawatir karena dri td dia tdk mengangkat tlpn, yasudh kalau begitu, trimakasih Taecyeon-ah, maaf mengganggu... "

Taecyeon hanya menaikkan bahunya cuek, yg ada d fikirannya saat ini Minjun pasti masih tertidur d apartemennya, jd Taecyeon tak mengkhawatirkan itu. 

Hari ini ada kelas praktikum sampai sore, jd Taecyeon menghabiskan waktunya d kampus, dan saat dia sedang latihan beberapa tugas praktek, dia kembali terganggu saat handphone nya bergetar, sebuah nmr baru yg menghubunginya, tp Taecyeon tak tau itu nmr siapa. 

"Yeoboseoo... "

"Ne Taecyeon-ah, ini Fei... "

Lagi dan lagi jantung Taecyeon sedikit tersentak, knp Fei bisa tau nmr hp nya, ahh sudh pasti dari Minjun kan? 

"Ahhh ne noona, weo?.. "

"Apa kau sedang bersama Minjun oppa saat ini? Hari ini jadwalnya untk dinas sore, tp ini sudh jam 3 dia belum datang jg, dari td aku menghubunginya tp tak d angkat, aku tanya bibi Ziyu tp kata bibi dia tak ada d rumah, apa kau tau dia ada dimana?... "

DEG!!! Rasa panik mulai menjalari Taecyeon, ada apa lagi skrng? Ini sudh jam 3, seharusnya dinas sore d mulai dri jam 2, itu artinya Minjun sudh telat 1 jam, dan itu bukanlah kebiasaan Minjun, mengingat namja itu sangat disiplin waktu.

"Ahh aku sedang d kampus skrng noona, jd aku tdk tau Minjun hyung dimana, sebentar lg kelasku selesai, setelah itu aku kaan mencarinya, nanti ku kabari lg, ne?.. "

"Gomawo Taecyeon-ah, sepertinya aku akan lembur hari ini menggantikan dia dinas sore, jd kalau memang dia tdk bisa masuk tdk apa2, tp setidaknya dia memberi kabar agar tak membuat khawatir rekan2 dinas... "

"Ne noona, maaf sebelumnya sudh merepotkanmu..."

Setelah sambungan tlpn trputus, Taecyeon benar2 merasa cemas, apa yg sebenarnya terjadi dgn Minjun? Apa dia jg salah karena semalam meninggalkan namja itu begitu saja? Beruntunglah setengah jam dari itu kelas mreka akhirnya selesai, dan taecyeon dgn cepat meluncur pulang, jika dugaaannya benar, Minjun pasti masih berada disana. 

..............

Dgn perasaan yg tak menentu Taecyeon segera melesat menuju apartmennya, dan saat dia tiba disana, suasana sangat sepi seperti tak ada penghuni, maka langkah kaki Taecyeon langsung menuju ke kamar, tp sayangnya Minjun tak ada disana, dia jg langsung memeriksa seluruh ruangan d apartemen tsb, ruang belajar, dapur dll, tp lagi2 namja itu tak ada, lalu dimana? Kemana Minjun pergi kalau dia tak ada disini skrng? 

Taecyeon hampir saja pergi meninggalkan apartemennya, tp dia melihat handphone dan tas Minjun masih tergeletak d sofa, itu artinya namja itu memang belum pergi, tp dimana? 1 tempat yg belum di periksa, tp mungkinkah? 

#BRAKKKKKKK.

"Minjunniiiieeeee... " Taecyeon langsung berteriak histeris melihat namja itu meringkuk duduk bersandar d bathup dgn memeluk lututnya, keadaannya benar2 mengenaskan, tubuhnya tampak bergetar, dan dia masih menggunakan pakayan yg sama dgn td malam. Taecyeon segera menghambur mendekati namja itu.

"Mi-Minjunnie, kau sedang apa disini?.... " Taecyeon mengguncang tubuh namja itu dgn kuat. "Kau knp? Knp kau ada disini?.. " tapi sayangnya Minjun tak bisa menjawab apapun, dia hanya menatap Taecyeon dgn tatapan kosong, bahkan matanya sudh bengkak, wajahnya jg pucat pasi. 

"Ta-Taecyeon...." bahkan untk bicarapun Minjun sudh tak sanggup, tubuhnya menggigil kedinginan, ntah sudh berapa lama dia terdiam disana. "Ta-Taec.... "

Tak memperdulikan apa yg ingin dikatakan olh Minjun, Taecyeon segera membawa tubuh ringkih itu dlm gendongannya dgn sekali hentakan, dia mengangkat tubuh itu ke tempat tidur, baju Minjun sudh basah, tubuhnya menggigil kedinginan, Taecyeon tak mengerti apa yg ada d fikiran Minjun hingga dia melakukan hal seperti ini. 

..............

Setelah beberapa jam, Minjun akhirnya terbangun dgn tubuh yg sudh terbaring d kasur, kepalanya masih terasa berdenyut, tubuhnya pun terasa mati rasa, dan saat membuka mata, dia melihat siluet bayangan Taecyeon yg duduk d sofa kamar. 

"Ta-Taecyeon-ahhh.... " Minjun berusaha duduk bersandar di headbed, tp Taec masih tetap ditempatnya semula, duduk bersila diatas sofa kamar sambil menatap ke arahnya. Tatapan datar dan dingin. 

Minjun bergidig ngeri melihat aura Taecyeon, dia tertunduk takut, sedangkan Taecyeon sama skali tak berniat menjawab kata2nya. "Mi-mianhee.... " akhirnya dia berani bersuara lirih. "a-aku tau ini semua salahku, ta-tapi maafkan aku hikkzzz..." mata panda itu kembali basah, dia tertunduk sama skali tak berani menatap Taecyeon. 

Untuk beberapa saat suasana kembali hening, keduanya tak ada yg mengeluarkan suara, dan secara tiba2 Taecyeon beranjak dri tempat duduknya, dgn kedua tangan yg masuk ke dalam saku celana dia meninggalkan Minjun sendirian dikamar itu. Airmata Minjun kembali mengalir deras, Taecyeon sama sekali tak menampakkan aura bersahabat, bahkan bicara dgnnya pun masih enggan.

Dan saat itu rasa mual tiba2 menyerang Minjun, bagaimana tidak jika dari td malam dia tak makan apapun, tubuhnya jg terasa lemas tak berdaya, tapi karena perutnya yg terus bergejolak, mau tak mau dia harus berjalan ke kamar mandi.

"Hueeeekkkkkss... " Minjun memuntahkan isi perutnya, tp yg keluar hanyalah cairan bening, tenggorokannya serasa tercekat, mungkin karena perutnya yg kosong. Dia bersandar lemah pd wastafel untk beberapa saat sampai mualnya hilang, tp yg terjadi justru tubuhnya makin lemas. 

"Apa yg kau lakukan?...." Suara bariton itu segera menyadarkan Minjun, namja itu mengangkat wajahnya dan menoleh perlahan. 

"Mi-mianhe, tadi perutku mual... " jawabnya lemah sambil menahan tubuhnya agar tak merosot jatuh.

"Oh.... " kemudian Taecyeon kembali berlalu tanpa menghiraukan kondisi Minjun, hati Minjun kembali terenyuh sakit karena sikap dingin Taecyeon. 

Minjun secara perlahan berjalan ke luar kamar mandi sambil berpegang pd dinding agar tak jatuh, tp saat sudh hampir mendekati ranjang, tubuhnya kembali limbung dan tak kuat, tangannya gagal menyentuh pinggiran ranjang untk berpegangan, pandangannya berkunang2, alhasil tubuh ringkih itu nyaris terhempas ke lantai, tapi sedetik kemudian Minjun merasakan ada sebuah lengan besar menahan pinggangnya, mendekap hangat tubuhnya agar tak jatuh 

"Jangan bertindak bodoh, kau mau pingsan lagi?.. "

Minjun terpaku dgn perbuatan Taecyeon yg tiba2, seketika hatinya menghangat. Lalu Taecyeon membimbingnya menuju tempat tidur. 

"Te-terimakasih..." ujarnya pelan saat sudh kembali duduk d pinggir kasur. 

"Eum... " Taecyeon hanya berdehem singkat. Saat namja itu ingin bergerak meninggalkannya, Minjun sudh terlebih dlu menahan tangannya, dia menggenggam tangan Taecyeon yg sedang d perban.

"Ke-kenapa tanganmu berdarah lg?.. " tanyanya terkejut melihat perban yg melilit tangan Taec kembali berwarna merah.

"Karena td sore aku mengangkatmu dri kamar mandi, lukanya kembali terbuka... "

Minjun menatap penuh rasa bersalah pd Taecyeon, lagi lagi dia menyusahkan namja itu. "Mi-mianhe, aku benar2... "

"Jangan merasa bersalah, cukup dgn kau cepat sembuh saja agar tak merepotkan lg, itu sudh lebih dri cukup..." Taecyeon melepaskan diri dari genggaman Minjun, dia berjalan keluar, meninggalkan namja yg ia yakini pasti sedang menangis skrng. 

Kata2 Taecyeon kembali membuat Minjun merasa terhenyak, sepertinya namja itu sangat marah, lalu masih pantaskah Minjun mengharapkan kata maaf darinya atas semua yg sudh terjadi?

Disaat Minjun tengah asik dgn lamunannya, tiba2 Taecyeon kembali masuk dgn sesuatu yg dia bawa. 

"Kau pasti belum makan, skrng makan dlu, biar perutmu tak mual lagi...." Taecyeon meletakkan nampan yg sudh berisi bubur dihadapan Minjun. "Maaf aku cuma bisa membuat bubur, tanganku masih sakit untk membuat masakan lain... "

Seutas senyum akhirnya terkembang d bibir Minjun, matanya kembali memanas. 

"Apa kau tak lelah menangis terus? Bahkan matamu saja tinggal segaris karena bengkak olh tangismu itu, apa tak ada hal lain yg bisa kau lakukan?.. " meski kata2 itu terdengar dingin, tp ntah mengapa tersirat kekhawatiran disana. 

"Mi-mianhe... "

"Skrng makanlah, aku mau mengganti perbanku dlu... " Taecyeon mengeluarkan kotak P3K dari laci kamar, sementara Minjun mulai menyuap buburnya. 

Dia memperhatikan gerakan Taecyeon dgn teliti, terlihat namja itu sedikit kesulitan saat akan memasang plaster pd ujung perbannya. "Sini, biar ku bantu... " Minjun mengulurkan tangannya, dan setelah beberapa detik, akhirnya Taecyeon mendekat pd Minjun agar namja itu bisa membantunya.

Setelah perbannya terpasang rapi, Taecyeon bermaksud menjauhkan diri, tp Minjun sudh menahan tangannya. 

"Ma-maafkan aku, karena ku kau jd seperti ini, aku benar2 minta maaf... " ujar Minjun sambil tertunduk. 

"Hemmh, habiskan buburmu, setelah itu istirahat lg... "

Tapi Minjun tetap menahan tangan Taecyeon. "Apa yg harus aku lakukan agar kau mau memaafkanku?.. " 

"Ntahlah, aku jg tak tau... " jawab Taecyeon lirih. 

"Apa sebesar itu kau marah padaku? Aku tau mungkin kesalahanku tak bisa termaafkan, tp aku... "

"Aku lelah, aku mau istirahat, kau jg harus banyak istirahat agar cepat sembuh, bukankah kau harus dinas? Jgn membuat org2 mengkhawatirkanmu... " Taecyeon segera bangkit dan berjalan keluar kamar, Minjun kembali terdiam, Taecyeon bahkan tak memberi kesempatan padanya untk bicara. 

............

Malam itu Taecyeon memutuskan untk tidur d ruang belajarnya, dia sama skali tak berniat untk bicara lg dgn Minjun, ntah knp hatinya masih belum bisa memaafkan nsmjanitu, terlebih lg banyak hal lain yg harus dia fikirkan akhir2 ini, terlalu banyak hal yg membuatnya shock.

Taecyeon kembali terjaga saat jam sudh menunjukkan pukul 6 pagi, dia berjalan kearah dapur untk membuat sarapan, dan setelah itu dia masuk ke kamar mandi untk membersihkan diri, setelah itu dia langsung menggunakan seragam kuliahnya karena hari ini dia ada kelas pagi,

Setelah selesai bersiap, Taecyeon mendekat keranjang dimana Minjun tengah istirahat, dia menatap wajah yg tampak tidur dgn tenang itu. Ada sedikit rasa bersalah dihatinya, karena bagaimanapun jg Minjun jd seperti ini karena ada hubungan dgn nya.

Tangan Taecyeon terulur untk menyentuh kening Minjun, tubuhnya tak lg demam, wajah pucatnya mulai bersemu merah, itu menandakan kondisinya jauh lebih baik, seutas senyum muncul di bibir Taecyeon, tp secara tiba2 namja itu membuka mata, dan dgn cepat Taecyeon menarik tangannya menjauh. 

"Ta-Taecyeon-ahhhh...." Suara Minjun masih terdengar serak.

"Kau sudh bangun? Bagaimana keadaanmu?... " 

"Emmhh, sepertinya lebih baik... " Minjun bergerak duduk bersandar d headbed. 

"Baguslah, aku harus pergi ke kampus karena ada kuliah pagi, aku sudh menyiapkan sarapan, jgn lupa sarapan dan minum obatmu... " Saat Taecyeon akan beranjak, lagi dan lagi Minjun menahan tangannya. 

"Maafkan aku..." kedua pasang mata itu bertemu, Taecyeon yg dri semalam menghindari tatapan Minjun akhirnya tak bisa mengelak lg. "Aku tau ini salahku, tp kumohon beri aku kesempatan skali lg untk memperbaiki semuanya, beri aku waktu untk berubah, beri aku waktu untk terbiasa... " 

Pertahanan Taecyeon mulai goyah saat melihat mata sembab itu, Minjun selalu tau bagaimana cara mengalahkan ego Taecyeon dgn baik, dia tau bagaimana cara membuat namja didepannya ini tak berkutik. 

"Kita lihat saja nanti, yg jelas 1 hal yg harus kau tau, terkadang apa yg kau lihat didepan matamu tak sesuai dgn kenyataan yg terjadi, bahkan sesuatu yg buruk jg bisa terjadi karena ulahmu sendiri, dan yg paling penting kau harus minta maaf pada Suzy, bukan hanya padaku... "

Saat itu jg Minjun segera melepaskan tangan Taecyeon hingga membuat namja itu tersentak. "Ja-jadi kau memang lebih membela dia dari pd aku?.. "

Hati Taecyeon yg nyaris luluh, kini kembali membeku melihat reaksi Minjun, dia kembali menghembuskan nafasnya dgn kesal. "Jika kau merasa seperti itu, itu terserahmu, yg jelas fikirkan lg kata2 ku, bahwa apa yg kau lihat tak selalu sesuai dgn kenyataan yg terjadi, cobalah untk berdamai dgn hatimu sendiri, agar kau tak dihantui rasa curiga dan buruk sangka, karena jika tidak, maka kau tak akan pernah merasa tenang..." Ntah mengapa Taecyeon belum bisa memberitahu Minjun bahwa Suzy sudh mengetahui hubungan mereka, Bukan karena apa2, Taecyeon hanya ingin Minjun sadar akan kesalahannya sendiri. 

Sedangkan Minjun, dia nampak masih berfikir untk mencerna kata2 Taecyeon, dia tak tau apa yg harus dilakukan skrng, melihat Minjun yg sedang asik dgn fikirannya, akhirnya Taecyeon beranjak menjauh. "Aku harus pergi... "

Tapi saat namja itu sampai d depan pintu kamar, kata2 Minjun sukses kembali menghentikan langkahnya. 

"Aku akan meminta maaf pada Suzy, aku akan berusaha untk menerima kehadirannya dan memaklumi kedekatan kalian berdua... "

Taecyeon menoleh sejenak menatap Minjun yg masih tertunduk lesu, akhirnya dia hanya mengangguk sebelum pergi keluar. 

...........

Meski hubungannya dgn Taecyeon blum bisa d katakan baik, tp Minjun sudh berusaha menjalani semuanya biasa2 saja, setelah Taecyeon berangkat ke kampus, Minjun segera kembali ke rumah bibinya dan bersiap untk dinas sore, seharian ini sama skali tak ada kabar dari Taecyeon hingga malam, namun Minjun tak ingin hal itu mengganggu konsentrasinya, dan jika boleh jujur, Minjun sama skali belum bisa menerima kedekatan Suzy dan Taecyeon. 

Saat sedang istirahat druang dokter, tak sengaja dia melihat Fei sedang bicara dgn seseorg d luar ruangan, dan dari suara yg terdengar Minjun tau bahwa itu seorg namja, mata Minjun memicing seketika.

Dan tak lama kemudian Fei masuk keruangan dgn tersenyum cerah. 

"Wae? Sepertinya kau sangat senang? Siapa itu td?... " tanya Minjun heran. 

"Ne oppa, itu td kenalanku..." Jawab Fei sambil tersenyum. 

"Teman? Untuk apa dia kemari? Trus knp kau senyum2 begitu?..." Tanya Minjun penuh selidik. 

Dan senyum d bibir Fei semakin mengembang, "Eemhh, dia mengirimiku makanan, karena dia tau hari ini aku lembur dari pagi..." Ujar yeoja cantik itu polos.

"Oh kalau begitu dia pacarmu?.. "

Wajah Fei seketika bersemu merah, dia tersenyum dan tersipu malu, tp ntah mengapa ada rasa tak suka d hati Minjun melihatnya. 

"Kalau melihat reaksimu, sepertinya tebakanku benar... " Minjun maju selangkah kearah Fei, membuat yeoja itu tersentak kaget. 

"An-anni, di-dia hanya... "

"Bukankah dlu kau bilang bahwa kau menyukaiku? tp sepertinya hatimu skrng sudh berpindah ke org lain... " Ntah setan mana yg lewat hingga Minjun mengeluarkan kata2 tsb, jika boleh jujur ada rasa tak suka ketika melihat Fei tertawa olh namja lain. 

Fei seketika tergagap, memang dlu dia pernah mengatakan bahwa dia menyukai Minjun, tp saat Minjun tak memberi jawaban pasti, Fei lebih memilih untk diam dan berusaha mengalihkan fokusnya pd org lain.

"Ta-tapikan waktu itu oppa belum memberi jawaban, jd aku rasa... "

"Belum memberi jawaban kan? Bukan berarti aku menolak, tp aku tak menyangka kau semudah itu mengalihkan perasaanmu untk org lain... " Minjun tersenyum kemudian berniat pergi keluar ruangan.

"Bukankah oppa sudah memiliki kekasih? Aku bukan tipe wanita yg suka merusak hubungan org lain, karena aku tau itu akan menyakiti hati kekasihmu... "

Langkah Minjun terhenti,dia tertegun mendengarnya. "Lalu jika skrng aku katakan bahwa aku menerima perasaanmu? Apa kau bisa menjauh dari namja itu?... "

"Mwooo?? Ma-maksud oppa?.. " Fei terbelalak tak percaya mendengar kata2 Minjun. 

"Aku akan berusaha membalas perasaanmu, jd mulai skrng jgn terlalu dekat dgn namja lain, aku tak suka itu..."

Setelah berkata demikian Minjun segera pergi dari ruangan tsb, meninggalkan sejuta tanda tanya bagi Fei, yeoja itu nampak shock, apa ini mimpi? Apa itu artinya Minjun menerima perasaannya? Dan apa itu artinya mereka sudh memiliki ikatan skrng? 

"Yakkkhh, apa kau akan tetap diam disana? Banyak pasien yg baru dtng... "

Tiba2 Minjun kembali masuk k ruangan dan mengagetkan yeoja itu dari lamunannya. 

"Oh, ne oppa... " kemudian mereka dgn sigap langsung menangani pasien2 yg baru tiba. 

............

Dari sore hingga ke jam selesai dinas, pasien mereka datang silih berganti, membuat Minjun dan beberapa rekan dinasnya kelimpungan, bahkan mereka tak memiliki waktu untk istirahat.

"Oh tuhan, badanku rasanya sakit semua... " keluh Fei ketika mereka masuk kembali ke ruang Dokter, yeoja cantik itu nampak begitu lelah dan meregangkan otot2nya.

"Hemmh sabar, sebentar lg shift kita selesai, jd kita bisa pulang... " ujar Minjun menenangkan.

#BRAAKKKKK!!! tiba2 pintu ruangan itu terbuka. 

"Dok, ada pasien kecelakaan... "

Mendengar kata2 itu sontak mereka berdua langsung melompat ke ruang pemeriksaan pasien. Lalu kembali bergelut untk menyelamatkan pasien tsb hingga memakan waktu yg cukup lama. Dan setelah kondisi pasien stabil, Minjun bisa bernafas lega

"Bagaimana keadaan pasiennya Dok?.. "

Saat keluar dari ruangan, dia kembali tersentak.

"Su-Suzy???... " Mata Minjun kembali terbelalak melihat sosok yg berdiri dihadapannya saat ini. 

"Op-oppa, oppa tugas disini?.. " kini gantian Suzy yg terkejut.

"Wae Suzy-ah, bagaimana keadaan pasiennya?.. " kini percakapan mreka terputus karna seseorg yg tiba2 hadir.

"Mi-Minjunnie... " sapa seseorg. 

"Mwo??? Oppa kenal dgn Minjun oppa?..." tanya Suzy pd org tsb

"Ne, kami teman dlu waktu d SMA..." kini Suzy yg menampakkan wajah shock nya. 

"Kau, Siwon?... " 

Minjun nampak mengingat2 sosok namja yg berdiri dihadapannya ini. 

"Iya, aku Siwon, apa kau sudh lupa? Ckk~...."

"Anni, aku masih mengingatmu, apa kabar?.. " Minjun menjulurkan tangannya kearah Siwon, yg langsung disambut hangat olh namja yg ternyata teman SMA ny itu. 

"Kabar baik, kau sendiri? Aahhh aku tak menyangka kau jd dokter jg akhirnya... " ujar Siwon ramah. 

"Dan kau, aku tau kau pasti sudh menjadi CEO diperusahaan ayahmu kan?.. "

"Hahahahahahha seperti itulah..." Siwon hanya tertawa mendengarnya. "Bisa aku meminta kontakmu, sepertinya kita harus bertemu lg untk sekedar reuni... "

"Ahhh tentu saja, aku akan menyiapkan waktu untuk teman lamaku... " Jawab Minjun sambil tersenyum cerah, kemudain mereka berdua saling bertukar kontak. 

"Oh ya, bagaimana dgn keadaan pasiennya td? Apa dia baik2 saja? .."

"Eum, dia sudh d periksa dan kondisinya stabil, tp itu siapa? Keluarga kalian?.. " 

"Anni, td aku tak sengaja menabrak sepeda motornya saat sedang d jalan sehabis menjemput Suzy... " 

Kini mata Minjun melirik kearah yeoja cantik itu. " Menjemput Suzy? Memangnya dia siapamu?.. " tanya Minjun penuh selidik, ntah knp hari ini Minjun lebih terlihat seperti seorg mata2 dri pd seorg dokter. 

"Ahhh.... Kami hanya berteman... " bls Suzy dgn senyum manisnya, tp mata Minjun menangkap ekspresi yg berbeda dari wajah Siwon. 

"Oh ya, apa pasiennya sudh boleh dibesuk? Aku mau melihat keadaannya... " 

"Ahh silahkan, langsung masuk saja... " 

Kemudian Siwon langsung masuk k ruangan pasien, tp saat Suzy ingin menyusul, tangannya segera d sambar olh Minjun.

"Bisa kita bicara sebentar?.. "

Suzy yg terlihat sedikit kaget akhirnya mengikuti saat Minjun membawanya ke suatu tempat. 

"Wae oppa? Ada apa?.. " 

Jujur Minjun sedikit menciut dgn reaksi tenang yeoja yg dihadapannya ini, karena awalnya dia mengira Suzy akan marah atau membencinya, tp ternyata sebaliknya, Suzy tetap tampak tenang dan biasa2 saja. 

"Emmhh, untuk kejadian kemarin, aku benar2 minta maaf, dan aku... "

"Husstt, sudahlah oppa jgn d bahas, aku sudh memaafkan bahkan sebelum oppa memintanya... "

"Mwoo???..." Minjun benar2 tak percaya mendengar jawaban Suzy. "Ka-kau tak marah padaku?.. " yeoja itu tampak menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. "An-anni wae? Bukankah aku sudh menyakitimu?.. " tanya Minjun lg

"Aku tak apa2 oppa, lagi pula itu memang salahku, jd aku tak sepenuhnya menyalahkanmu... "

Minjun tertegun, sikap tenang Suzy justru membuatnya merasa tak enak hati. "Sudah ya oppa, aku harus segera masuk ke ruangan menyusul Siwon oppa... "

Saat Suzy melangkah pergi, Minjun kembali menahannya. "Emmhh, maaf kalau sedikit lancang, tp sebenarnya apa hubunganmu dgn Siwon? Kalian benar2 hanya berteman?.. " Minjun bertanya dgn hati2, takut menyinggung perasaan Suzy. 

"Ne, kami baru saling mengenal, ayahnya Siwon oppa berteman baik dgn ayahku, dan kami baru dikenalkan beberapa waktu terakhir ini... " jawab Suzy polos, yeoja ini sama skali tak terlihat berusaha memanipulasi sesuatu. 

"Aahh begitu, kalian terlihat cukup dekat..." Tambah Minjun lg.

Kening Suzy sejenak mengerut tak mengerti, tp kemudian dia tersenyum seperti biasanya. "Kurang lebih begitu... " kemudian dia berlalu menyusul Siwon masuk k ruangan, meninggalkan Minjun dgn fikirannya yg berkecamuk. 

............

Dilain tempat, Taecyeon tetap dgn aktifitasnya seperti biasa, menjalani tugas2 kuliah, tak ada perubahan yg signifikan, hubungannya dgn Minjun jg belum membaik setelah beberapa hari ini, Taecyeon masih tinggal di dorm dan Minjun jg masih d rumah bibi Ziyu, bahkan ini sudh hari ke-3 mereka tak saling bertemu dan berkomunikasi.

Dan siang ini tiba2 Taecyeon diajak olh Chansung selaku ketua tim basket untk merayakan kemenangan mreka d pertandingan tempo hari, tentu saja bersama sahabat2nya yg lain. Karena sore itu dia memang tak memiliki agenda lain, tentu saja Taecyeon menyetujui.

Dan disinilah mereka, berada d sebuah cafe, Taecyeon sudh hadir bersama Chansung, Nichkhun, Uyong dan Junho. 

"Jd kau mau mentraktir kami apa?.. " tanya Nichkhun to the point.

"Mwoya?? Knp jd aku eoh?.. " tanya Taecyeon tak terima. 

"Ckk, kau kan dri ulang tahun, dan sebenarnya berapa umurmu eoh? Bukankah Khunnie hyung lebih tua darimu? Tp knp wajahmu justru yg terlihat lebih tua? Aiiisshhh dasar awet tua... " Cerocos Uyong seenak jidatnya. 

"Huahahahahahha, awet tua hahahahahah demi apapun itu lucu skali... " seperti inilah rutinitas kalau Taecyeon sudh bertemu dgn Uyong dan Junho, bisa dipastikan namja itu akan selalu jd sasaran bullyan mereka. 

"Husstt Nuneo sudah sudah, kau tak malu d lihat org lain?.." Chansung berusaha menghentikan Junho yg tertawa terpingkal2.

"Tapi itu lucu sekali Channie, wajah Taecyeon kebanyakan formalin jd awet tua huahahahahaha..."

"Aiisshh dasar pendek... "

"Pendek itu imut, sedangkan kau tua huahahahha... " Chansung bahkan menutup mulut Junho dgn tangannya untk menghentikan tawa namja sialan itu

"Anyeong semuanya, maaf telat... "

Perhatian mereka seketika teralih pd sosok org yg baru dtng, dan disanalah Taecyeon langsung memucat.

"Minjun hyung, knp kau lama sekali? Oh ada Suzy jg rupanya, anyeong Suzy-ah..... " Nichkhun langsung menyapa mereka.

"Oh ya, lalu siapa mereka?... " Lanjut Uyong

Minjun dan Suzy tdk dtng sendirian, mereka membawa pasangan masing2, Minjun tampak sedang digandeng olh Fei, dan Suzy sedang berdiri disamping seorg namja yg tak mereka kenal.

Ntah mengapa Taecyeon terhenyak seketika melihat pemandangan ini, dia bahkan sama skali tak tau bahwa Minjun dan Suzy akan hadir d acara mereka. 

"Aku yg sengaja mengajak Suzy kesini, oh ya, kenalkan ini Fei teman dekatku, dan ini Siwon, dan Siwon adalah teman kuliahku, dia sedang dekat dgn Suzy skrng, bukankah mereka pasangan yg cocok?..." Minjun memperkenalkan mereka seperti tanpa beban, namja itu terlihat sangat bahagia dan tersenyum lebar, tp matanya dri td hanya terfokus pd Taecyeon, seperti sedang merencanakan sesuatu. 

Dan beberapa pasang mata yg lainnya justru menatap horror kearah Minjun, mereka heran melihat tingkah aneh namja itu, mereka jg melirik kearah Taecyeon yg nampak shock. Karena yg mereka tau, Taecyeon sedang dekat dgn Suzy skrng, lalu knp Minjun membawa org yg bernama Siwon ini kemari? 

Sedangkan Taecyeon? Dia merasa seperti pecundang saat ini, dia hanya bisa menundukkan kepala saat Minjun mentapnya dgn tatapan yg tak dapat diartikan. cobaan macam apalagi ini Tuhan?? Apa yg kau lakukan Kim Minjun? 

.

.

TBC

.

Kemungkinan setelah ini adalah Chap terakhir, tp ntah knp author masih gx rela buat namatin FF ini hahahahahahah... 

Yokkk kasih dukungannya d kolom komen ya. 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Tina0608
#1
Chapter 21: Sequel : komen g ya. . .
Komen g ya. . .



Hhmmmm. . .
Beda org beda pendapat kali ya,saya ngerti knpa minjun bs brubah kxk gitu,rasa cemburu dan tkut khilangn bs mrubah seseorg mnjdi org lain. . .
Setidakx minjum mnyadari ksealahanx. . .
Saya bs paham gmna tntang BL,krna saya pnx tman yg pnx orientasi seksual berbeda,jd sdah g ngeh. . .
Entah krna saya bs paham,atw karna otak saya yg mgkn salah tempat,wkkkkkkkk. . .
Tp seperti kata narasumber,mereka g bs d tgalkan,qt g bs ngejudge mereka gitu aja,krna qt g pernah tw gmana rasax brada d posisi mereka kan. . .






@bulur. . .
Komen gini boleh g sih. . .
Pasang mode wajah polos (wajahx,bukan tubuhx,wkkkkkkkkkkkk)
Tina0608
#2
Chapter 19: Boleh komen g neh utk narasumber yak ?
Dpat izin dlu neh baru berani komen...hehehe
Tina0608
#3
Chapter 9: Chap 9 : gw sider,gw sider (ngacungin jempol kaki)????
Tina0608
#4
Chapter 8: Chap 8 : jika semuax real,brrti anuanx jg real kan ya ?#plak????


Mode gaje???
Tina0608
#5
Chapter 7: "As your wish baby" tingkat mesum gw naik. . .
Eeeeaaaaaa,bebeb gw anuan,otak gw dah piknik kmna2,pagi2 pula. . .
Nice bulur. . .
Ff lu bkin hati gw yg kmren kmna2 piknik k khuni n chansung balik k bebeb taec#plak. . .
Hahaha. . .
Charmed_syima #6
Chapter 21: Sedih....ayoh 'minjun'nie...mnta maaf aja sama 'taec' ok...sequel nya cuma 1 chap ya?thanks dear author
fytry_ #7
Chapter 21: Rasanya kuingin mencabik2 Minjun. Klo aja membunuh itu gak dosa dan gak bikin masuk penjara.....

Buat Taec oppa. Baca kisahmu ini gak tau kenapa rasanya nih di dalem hati ikut sakit jugaa.... rasa2nya gak adil banget orang sesabar dan sebaik dirimu harus masih terus terlibat di dalam lingkaran orang2 yg pernah menyakitimu.

Semoga dirimu bener2 bisa menemukan pendamping hidup yg tepat. Yg bisa menggantikan semua kesedihan dan trauma yg pernah kamu alami.

I support you....
Woonilynnelle
#8
Chapter 21: Wkwkwkwk ketauan nihh jomblo.... Hhh
Mari kita berandai andai.. Dan andai aja jodoh aku kaya taec oppa. Ohh sungguhh warbiasahhhh... Mauu kalii lahh yg kayaa drimu oppa.. Marii merapat oppa... Ga bakal putus kok meskipun lgi wamill, di tunggu ampe kelarrr,,, hhhhhhhh *apasihhhguueeeeyampunnn bawa" wamil.. Gkgk
But thanks lah eon buat sequel nya.. Di tunggu next ff... Ganbate
Amaliaambar
#9
Chapter 21: Kyyyaaaaaaaaaaaa taecyeon oppaa ohh sungguh indah hatimu andaai aku bisa menemukan pria seperti diirimu oppa wkakakak btw aku jomblo loh boleh lahh jadi alternatif buat jadi pendamping hidup *plakkk*
rada kesel sih sama karakter minjun sumpah diaaa egois bgt ih kalo ketemu wujudnya mah rasanya pengen aku gigit-_-
thankss lah ya eon atas squelnya kutunggu ff mu yg lainnyaa saranghae :*
2pmhottest_saranghae
#10
Chapter 21: My taec oppa (love)
Greget banget pengen marah tapi gak bisa apa" taec kyk gitu..
Taec oppa itu hati apa berlian indah banget astaga,,, sakitnya berasa loh, but always happy and healty ya taec oppa, btw yg disini juga mau hahahaha laki" mapan, ganteng hatinya kek begitu siapa yg nggak mau coba.. Wkwkwkw
And thanks authornim sayang, hwaiting kisseu ~