"Aku tidak mengerti apa yg Eonnie katakan. Wait, wait.. Kalian sudah saling mengenal sejak dulu?"

Wendy mendekati Krystal dengan dahi mengerut. Namun Krystal tidak menggubris ucapan Wendy, ia hanya mengatakan pada sekretaris sekaligus adik tirinya itu dengan kalimat bagaimana mungkin aku bertemu lagi dengannya? Sekian tahun aku mencoba menganggapnya hilang dari dunia ini, ia kembali menjadi seorang direktur perusahaan besar!

"Eonnie tidak mengatakan yg sejujur nya, bagaimana mungkin aku bisa tahu?"

Wendy mengaduk sup nya dengan tidak nafsu. Makan malam berdua kali ini terasa aneh karena Krystal nampak lesu dan tidak bersemangat.

"Tidak ada yg penting, ini hanya kebetulan saja--cukup lakukan tugasmu dengan baik dan jangan banyak bicara."

Wendy hanya mengangguk, menghabiskan makanannya tanpa mengatakan sepatah katapun.
Yang ia tahu saat ini kakak angkatnya sedang tidak bersemangat.
Mungkin saja karena problem perusahaan yg tidak kunjung selesai.
Ah, aku sendiri juga tidak tahu. Tegas Wendy dalam hati.

Krystal mengamati adik angkat nya itu dan tersenyum. Sudah sekian tahun ia menghabiskan waktunya bersama Wendy.
Ia masih ingat betul bagaimana dirinya bertemu dengan Wendy, salah satu anak penghuni panti asuhan yg berusaha hidup mandiri. Ia melihat Wendy sempat putus asa, hampir mendaftarkan dirinya untuk bekerja di club malam untuk membiayai hidupnya.
Karena rasa iba sekaligus kagum dengan kegigihannya, Krystal membiayai kuliah Wendy hingga selesai dah mengangkatnya sbg sekretaris pribadi di perusahaan.
Tidak ada seorangpun yg tau bahwa Krystal juga mengangkat Wendy sb