"Kita mau kemana?"

Krystal duduk di kursi kereta yang sudah di pesan oleh Amber.

"Busan."

"Ada zombie?"

Amber menoleh, Krystal menjulurkan lidah bergurau.

"Aku ingin pergi dari kota, mencari tempat yang sejuk, sepi dan nyaman untuk sendirian."

"Kau tidak sendirian, ada aku." Sela Krystal. Namun Amber tidak menggubris dan lanjut tidur. Kepalanya bersandar di pundak Krystal.

"Aneh, seharusnya direktur besar sepertimu mengadakan pesta di perusahaan."

"Aku lakukan minggu depan." Sergah Amber.
"Aku tak pernah sekalipun melewatkan pesta mewah di hari ulang tahun, tapi untuk hari ini aku benar-benar ingin melakukan apapun yg kusukai."

Krystal mengamati wajah suaminya itu dan terdiam. Ia memutuskan untuk pergi bersama Amber demi menghindari gosip miring jika mereka terpisah.

Meski di depan orang banyak mereka terlihat mesra, di balik itu mereka tak pernah saling menyentuh. Hanya sebatas pernikahan di atas perjanjian semata, namun lama kelamaan Krystal menyadari--pernikahan tetaplah pernikahan. Meski begitu, ia dan Amber adalah suami istri.

◆◆◆

"Aaaah Amber! Bisakah kita cari taxi atau menyewa mobil? Cuacanya dingin dan aku lelah berjalan!"

Krystal memohon sambil menarik lengan Amber.
Sedaritadi mereka sudah naik transportasi umum. Melewati daerah terpencil yang jauh dari kota.
Amber menikmati perjalanannya, ketika Krystal merengek karena be