Krystal menunggu Amber dengan bosan. Padahal suaminya itu sudah berjanji untuk pulang tepat waktu. Kenapa terlambat lagi?

Tiba-tiba handphonenya bergetar, Krystal mengusap layar dan membacanya.

Park Heol : Hallo, adik iparku. Bagaimana kalau besok siang temani aku makan siang? Oh, ya. Suamimu masih minum soju bersamaku, kurasa kau harus memaklumi karena aku yang memintanya.

Krystal tersenyum, ia sudah mengerti bagaimana hubungan Amber dengan Park Heol. Mereka sangat dekat. Dibandingkan dengan Park Hoon yang selalu menyudutkan Amber, Park Heol kebalikannya, ia sangat baik dan ramah.

Kemudian password partemen berbunyi, itu menandakan Amber sudah tiba di rumah. Krystal bergegas menyambut di depan pintu, benar saja--suaminya itu datang dengan terhuyung.

"Astaga, habis berapa botol soju?" Krystal memapah Amber untuk duduk di sofa. Ia melepaskan jas, sepatu, kaus kaki hingga kemeja dengan sabar. Sesekali wajahnya tersenyum, mendapati suaminya yang pulang dengan wajah lelah memang menggugah hatinya.

"Mau kubuatkan sup?"

Amber menggeleng, matanya sayu menatap Krystal yang berada di dekatnya.

"Biarkan aku menikmati yang lain."
Amber tersenyum menggoda, dengan wajah memerah ia menyentuh lengan Krystal dan mendekapnya.

"Kau mabuk berat, baunya soju." protes Krystal dengan cemberut, mengusap lembut pipi Amber dan menciumnya.

Sedangkan Amber masih setia menatap. Ia mengingat apa yang tadi dibicarakan d