Yunho menarik nafas dalam-dalam. Ia menatap semua teman satu dormnya yang semua kelar menata barang di kamar.

“Jadi... kita satu dorm kan?”

“Menurutmu gimana?” tanya Changmin.

“Begini, pertama kita harus mengenal satu sama lain, oke? Sekarang, mending kita kenalan secara resmi.” Yunho mengulurkan tangannya, seolah-olah dia mau menyalami orang lain. “Yunho Jung. 16, kelas 10A. Dari Gwangju.” Yunho melemparkan senyum terbaiknya.

“Changmin Shim. 15, 10C. Seoul”

“Kim Junsu! Umur 16 kelas 10C! Asal Gyeonggido!” Junsu tersenyum lebar.

“Park. Yoochun. Kelas 10B, umur 16. Dari Fairfax, ia.”

“Mwoooo???” Semua gak percaya dengan omongan Yoochun. Yoochun mengangguk pelan. “Waktu kecil aku sempat tinggal di Seoul kok. Aku tinggal di Seoul selama tiga hari sebelum ke sini.”

“Oh...” Junsu manggut-manggut.

Sejenak suasana hening.

“Nah, Jaejoong.” Yunho menoleh ke arah Jaejoong yang duduk di atas kopernya.

“Eh? Jaejoong Kim, umurku 16 tahun. Aku kelas 10A.” Jaejoong mengangguk cepat.

“Hmm... bagus. Nah, sekarang kita nonton TV yuk. Aku gak suka nonton TV sendirian,” kata Yunho.

~~~

 “Nonton acara apa nih?” tanya Changmin sambil meraih remote TV.

“Nonton acara berita aja,” kata Yunho

“Jam segini ada Music Bank loh. Ada Wheesung,” kata Yoochun.

“Jangan! Mending kita nonton film dokumenter tentang hewan laut aja. Ada lumba-lumba loh!” jelas yag ini Junsu.

“Gimana kalo nonton Secret Garden? Ada aktor kesukaanku,” kata Jaejoong agak takut-takut.

Changmin menoleh ke dia, mata melebar. “Aku cinta kamu hyung.”

Jaejoong gak berani berkata-kata lagi ke dia.

Yunho pura-pura gak denger kata-kata Changmin. “Ya udahlah, gantian aja. Pertama kita nonton dokumenter, lanjut ke berita, terus drama, terus Music Bank. Kalo lagi iklan diganti.”

“Hmm... boleh juga,” kata Yoochun.

Changmin mengganti channel ke National Geography. Bener aja, topiknya hari itu adalah hewan-hewan laut di negara-negara Asia.

Junsu tersenyum lebar pas melihat lumba-lumba loncat-loncat dari air, makan ikan yang diberi pelatih mereka di sirkus, sama lumba-lumba yang mengikuti kapal wisatawan.

Tapi saat dia melihat lumba-lumba berenang di lautan yang LUAS, pandangan Junsu beralih ke Yoochun. Lebih tepatnya ke dahinya. Juga waktu lumba-lumba yang berenang di perairan dangkal cuma kelihatan bagian atasnya yang MENGKILAP.

 “Wow...” kata Junsu dengan sambil ngeliatin dahinya Yoochun. Yoochun jelas ngerasa gak nyaman, tapi dia pura-pura mengabaikannya.

Changmin, Yunho, sama Jaejoong berusaha keras menahan tawa sampe badan mereka menggigil.

Lalu Changmin mengganti channel ke channel berita. Yunho pun memfokuskan pengelihatannya ke layar TV.

Ternyata ada berita sekelompok lumba-lumba mati di Ujung Kulon, Indonesia (A/N: Berita ini agak lawas, mianhaeyo ^^). Junsu yang awalnya mengagumi jidatnya Yoochun langsung mengalihkan perhatiannya ke TV. Lalu dia nangis pas liat 17 bangkai lumba-lumba yang terdampar di pantai.

“Lho, Su? Kenapa?” tanya Jaejoong, kuatir. Junsu gak menjawab, tetep nangis. Jaejoong sampe gak tega melihatnya. Dia menghampiri Junsu sambil menghibur si dolphin itu.

“Sudahlah Su... masih ada yang selamat kok... liat beritanya deh,” kata Jaejoong dengan lembut.

“Hyung...” panggil Changmin, sayangnya gak terdengar oleh Jae.

“Berapa—yang selamat?” tanya Junsu.

“Ada 6 dari 23,” kata Jaejoong, tersenyum. “Udahlah...”

“Hyung...” panggil Changmin lagi. “Kalo daging lumba-lumba itu dibikin Kubayaki gimana? Pasti enak ya?”

Mendengar itu Junsu nangis lagi. Kali ini diberi sedikit jeritan. “Huaaa!!! Kejam!”

“Udah, udah... beritanya udah selesai.”

Yunho diam-diam melirik ke arah Jae yang menghibur Junsu yang nangis. Hmm... baik hati banget dia. Cakep, baik hati, pinter masak...

“Yunho hyung,” panggil Changmin. Yunho menoleh meanatap si maknae.

“Jae hyung emang calon istri yang baik ya?”

“I—eh?” Yunho terbelalak. Changmin memasang senyum evilnya dan mengalihkan pandangan ke TV.

Bener kata Jaejoong, dia kayak psikopat, pikir Yunho.

“Hyung! Drama!” kata Changmin, bikin Jaejoong kembali duduk di sebelah Yunho. Wajah Yunho memerah memikirkan apa yang dibilang Changmin tadi.

Andwe! Aku baru kenal dia sehari! Gak mungkin!

Kali ini Changmin mengganti channel ke SBS. Pas itu lagi ada adegan sit up terkenalnya Gil Ra Im & Kim Joo Won. Jaejoong senyum-senyum nonton adegan itu.

Hmm... beruntung banget Ra Im. Pasti dia malu banget dideketin cowok kayak gitu.

Kalo aku jadi dia, kyaaaa!!!

Hmm... tapi cowoknya siapa?

Mungkin Yunh—eh?

Jaejoong melirik Yunho. Gak taunya si Yunho juga ternyata melirik ke dia juga.

Mereka sama-sama melirik.

“Ahem! Dramanya juga mau ditonton nih!” seru Changmin, bikin Yunjae langsung menoleh ke arah TV, mukanya memerah.

Aih aih aih...

“Chang—Changmin, se—sekarang waktunya Music B—Bank...” kata Jaejoong, gagap lagi.

“Yes sir!” Changmin langsung mengganti ke channel KBS. Pas banget waktu Wheesung mau nyanyi lagu insomnia versi Korea.

“Eh? Ternyata lagu ini ada versi Koreanya toh?” tanya Jaejoong ke Yoochun.

Ternyata dia ketiduran entah sejak kapan.

~~~

Waktunya tidur. Mereka pergi ke kamar tidur setelah membangunkan Yoochun yang ketiduran waktu penyanyi kesukaannya nyanyi lagu Insomnia. Ironis banget kan?

“Aku mau yang di atas!” seru Junsu sambil memanjat tangga ke tempat tidur yang di atasnya kasur yang diduki Jaejoong. Yunho mengambil kasur di bawah kasurnya Yoochun, dan Changmin yang di tengah-tengah.

A/N: Nooooo!!! Chapter gariiiing!!! Mianhaeyo TT_TT Aku habis nonton parodi-parodi KDramanya Bigbang dan setelah nonton, ideku langsung hilang gara-gara ketawa! Mianhae mianhae...

P.S: Parodi dramanya Bigbang emang lucu-lucu loh. Coba nonton deh di Youtube.