“Jae hyung, mau ke mana?” tanya Junsu yang melihat Jaejoong mengambil sepatu dari rak.

“Belanja. Kulkas kita kosong nih. Serius, aku baru belanja tiga hari kemarin dan sekarang kulkasnya kosong lagi. Bahkan bahan-bahan buat masak. Aneh.”

Changmin yang sedang baca majalah tiba-tiba berdehem. “Ehem.”

Jaejoong merinding. Kemampuan makannya bener-bener di atas normal (A/N: Lagunya Peterpan dong :p) bahkan setengah kilo wortel dan dua ikat seledri yang baru dia beli juga ludes secara ‘misterius’. Juga sebungkus tahu dan tiga lobak. Untung (atau anehnya) dia gak melibas bumbu-bumbu juga. Changmin pasti bukan manusia. Setidaknya mungkin dia adalah salah satu spesies manusia baru yang mungkin setengah alien.

Eh, mikir apa sih aku? pikir Jaejoong.

“Emang kamu mau beli apa aja sih hyung?” tanya Junsu lagi. Jaejoong mengambil secarik kertas dari saku celananya yang berisi daftar belanjaan.

“Telur, wortel, seledri, sawi, daging, susu, sereal, tahu, sama... telur bebek asin? Sejak kapan kita butuh telur asin? 10 butir lagi.”

Kali ini Yoochun yang duduk di sebelah Junsu berdehem, lebih keras dari Changmin. “EHEM!”

“Kenapa Chun? Kamu yang nambahin ke daftar ini ya?”

Jleb. “Iya...”

Changmin menyeletuk, “Mungkin Yoochun hyung lagi diare. Telur asin kan obat diare.”

“Oh... bilang lah dari kemarin. Aku beliin obat sekalian ya?”

“Enggak! Aku gak kena diare! Aku suka telur asin, hyung! Apa itu salah?”seru Yoochun dengan tampang drama queen. Jaejoong menggeleng. “Enggak... Cuma aneh aja kamu suka telur asin. Udah ya, aku pergi dulu!”

Changmin melambaikan tangan sambil berkata, “Oke! Jangan lupa beli es krim ya hyung! Es krimnya udah dihabisin Changmin nih!”

Jaejoong memandang maknae itu dengan aneh. “... Min, itu kan namamu.”

“Aku tahu! Jangan lupa beli yang rasa Neapolitan ya hyung!”

“... Iya deh.” Pintu ditutup.

Setelah beberapa saat, tiba-tiba Yoochun bertanya, “Eh, Yunho hyung mana?”

~~~

Jaejoong mendorong troli belanja sambil melihat-lihat sayur dan buah yang ada di display. Begitu dia melihat sawi terbaring di atas catwalk-nya (?) dia langsung mengambil seikat. Tapi ada sebuah tangan yang mau mengambil sawi itu. Dia mendongak.

“Oh, Jaejoong ah?”

“Yunho! Kamu ngapain di sini?”

Yunho memandangnya dengan pandangan emang-menurutmu-gimana. “Belanja. Kulkasnya kosong, berkat maknae kesayangan kita.”

“... iya. Sejak kapan kamu di sini?”

“Dari tadi, sekitar tiga puluh menitan.”

“Oh. Kamu beli apa aja Yun?”

“Sawi, wortel, sereal, seledri, eh—Yun?”

“Apa?”

“Kamu panggil aku Yun?”

“…Enggak.”

“Oh, ya udah. Oh iya, aku juga mau beli tahu, telur ayam, sama... telur asin.”

“Kenapa telur asin?”

“Yoochun kena diare.”

“...Tau dari mana?”

“Changmin yang bilang.”

“...”

“Kenapa?”

“Kayaknya yang harusnya kena diare tuh Changmin deh. Dia makan apa aja yang ada di kulkas.”

“... Iya juga.”

“Ah, udahlah. Bantuin aku cari sereal, yuk ah!”

*balik di dorm.

“Huatsheeen!” tiba-tiba Changmin bersin. Yoochun dan Junsu yang tadinya nonton TV memandang si maknae malang itu.

“Kamu sakit Min?” tanya Junsu.

Changmin menggeleng sambil mengambil tisu di meja.“Enggak. Kayaknya aku terlalu mengagumkan sampai ada orang yang lagi ngomongin aku.”

~~~

“Coklat.”

“Enggak, yang rasa buah lebih enak, Jae! Junsu sama aku paling suka rasa itu!”

“Changmin sama Yoochun bilang yang rasa coklat jauh lebih enak kalo dimakan sama susu karena...”

“Karena apa?”

“Karena... yang ini rasa coklat! Kalo dicampur susu jadinya sereal susu coklat!”

“...”

“Ah, udahlah Yun! Mending beli dua-duanya aja deh!”

“Iya dah.” Yunho menaruh kedua sereal yang sejak tadi mereka tunjuk-tunjuk ke dalam troli. “Sekarang susu... full cream.”

Jaejoong mengerucutkan bibir sambil menunjuk sekotak susu coklat. “Enggak! Coklat!”

Yunho menggeleng. “Serealnya udah rasa coklat/ Kalo dikasih susu coklat rasanya jadi eneg.”

“Enggak! Aku mau susu coklat!”

“Sereal coklat kalo dicampur susu coklat bakal gak ada variasi warnanya, Jae! Full cream!”

“Coklat! Kamu kan udah punya sereal buah! Toh mereka udah warna-warni.”

“Pokoknya aku mau yang rasa full cream! Warna putih bagus sama warna apa aja!”

“Mau makan aja ribet banget sih Yun! Kamu kayak Heechul aja!”

“Full cream!”

“Coklat!”

“Full cream!”

“Coklat!”

“FULL CREAM!”

“COKLAT!”

“UDAHLAH! MENDING BELI DUA-DUANYA!”

Dengan hati setengah dongkol Jaejoong memasukkan dua kotak susu tadi dan berkata, “Es krim. Changmin pesan yang Neapolitan.”

“Eeeeh! Tapi Yoosu lebih suka yang rasa pisang!”

“NEAPOLITAN!”

“PISANG!”

~~~

“Oh. Oh gitu. Terus? Iya... oh, oke. Kalo ada laporan lagi sms aku ya?”

Changmin menutup teleponnya dengan cengiran khas Joker di wajahnya. Dia memandang Junsu dan Yoochun, masih sambil nyengir.

“Mereka lagi belanja bareng.”

“Kata siapa?” tanya Yoochun.

“Onew. Dia kan kasir di situ.”

Junsu membentuk huruf o dengan mulutnya dengan tampang polos. “Oh wow! Seandainya aku juga kasir di situ!”

“Kenapa kamu mau jadi kasir di situ hyung?”

“Jadi aku bisa... bisa jadi kasir!”

“...”

“Sekarang mereka lagi ngapain?” tanya Yoochun lagi.

“Milih merk telur asin buatmu.”

“Eh?”

“Mereka ribut milih yang ada bahan herbalnya karena mereka ngira kamu kena diare beneran ato yang biasa karena lebih enak rasanya.”

“...”

~~~

Malamnya...

Changmin semakin kecewa begitu melihat kedua hyungnya semakin canggung.

Dia melirik Yoosu tapi kedua orang aneh itu ternyata lagi lovey dovey, nggombal, dan melakukan beberapa kegiatan lain yang mungkin gak penting untuk disebut.

Yang jelas pasti mereka jadi gini gara-gara acara belanja mereka. Mereka bawa pulang dua kotak susu dari dua rasa berbeda, dua kota es krim dengan rasa berbeda juga, juga sereal dengan dua rasa beda. Kesimpulannya, mereka bener-bener ribut waktu di supermarket tadi. Dan kalo mereka ribut... gak bisa dibantah lagi kalo mereka tambah jauh sekarang. Kesempatan paling bagus buat mereka jadian adalah waktu pentas seni. Padahal pentas seni itu empat hari lagi.

“Gyaaah!!!”

“Min? Kamu kenapa?” tanya Yunjae bersamaan.

Stres karena kalian tuh bego banget, gak cepetan jadian! “Enggak apa-apa. Cuma mikir...”

“Mikir apa?” tanya Jae. Kali ini Yunho diem aja.

“Gimana caranya...” Hampir aja dia bilang, 'gimana caranya supaya IQ kalian naik dan kalian segera jadian dalam waktu empat hari.'

“Caranya apa?”

“Caranya... caranya sembuhin diarenya Yoochun hyung!”

Yoochun yang mendengar namanya disebut menoleh ke Min dan bertanya, “Apa?”

“Kamu kena diare kan hyung?”

“Eng—”

“Tuh kan! 10 telur asin gak cukup buat dia! Harusnya kalian beli tiga lusin aja hyung!”

Yoochun menggeleng. “Aku gak sakit Min! Kamu yang salah sangka!”

“Enggak! Dia kena diare!”

“Bohong hyung! Aku gak kena!”

“Iya!”

“Enggak!”

“Iya!”

“Enggak!”

“Kalo enggak kenapa kamu pake kamar mandi lama banget kemaren!!!???”

“Minggu ini aku tugas bersihin kamar mandi, saeng!!!”

Sementara itu Yunjae memandang mereka sambil senyum-senyum sendiri. Mereka memandang satu sama lain dan mengangkat bahu. Junsu yang melihat mereka juga senyum-senyum. Dia mengacungkan jempol ke Yoomin yang lagi bertengkar sambil berbisik fighting.

Dan dengan cara itulah, Yunjae akur lagi. Buktinya mereka membersihkan meja dan cuci piring bareng dibarengi Yoomin yang masih bertengkar.

A/N: Oh wow, chapter teraneh yang pernah aku tulis sepanjang sejarahku. BTW, buat unniedeul fansnya Yoochun, mungkin kalian tahu kalo... kalo... KALO... *tarik nafas dalam-dalam. Yoochunselaluakubullydisinidenganakubuatdiagalaupurapuramatiteruspacaransamaorangimuttapigajenyamintaampun. Huaaa! *kabur dikejar-kejar fans muntab.

Yep! Later!

BTW, telur asin herbal tuh beneran ada loh...

Jangan lupa review!