Chapter 2
Here I Amkarena cerita ini memiliki alur yang berantakan semoga reader dapat mengerti. Happy reading all ~
"I'm here, Am. Always here for you... Kumohon kau harus bertahan." Dia berbisik lirih sambil menggenggam tangan gadis yang terbaring di ranjang putih dengan berbagai peralatan medis melekat di tubuh tak berdayanya.
"Keadaannya semakin memburuk, Kris." seorang gadis di belakangnya memberi tahu dengan suara parau sambil terisak.
Dirinya hanya diam.
Bisakah seseorang memberi kabar baik mengenai keadaan Amber sekali saja hari ini?
Selain kabar keadaanya semakin memburuk ataupun selain kabar bahwa Amber-nya yang tak lagi bertahan. Bisakah?
"Luna, sebaiknya kau pulang. Biar aku saja yang menjaga Amber, kau pasti lelah." Suruh Kris pelan pada gadis yang dia panggil Luna tanpa mengalihkan pandangannya dari Amber.
"Aku tidak mau! Aku tetap disini, Kris! Bagaimana kalau malam ini Amber ..."
"Tidak akan terjadi apapun padanya. Amber akan baik-baik saja." Kris memotong ucapan Luna.
Luna mengerti bagaimana perasaan Kris yang begitu terpukul dengan kondisi Amber. Semua orang sudah menyerah untuk percaya kalau Amber masih bisa bertahan termasuk dirinya. Tapi Kris, pria itu masih percaya kalau Amber bisa bertahan. Dia dengan sepenuh hati selalu menyemangati Amber yang terlelap di alam bawah sadarnya.
"Baiklah, Kris. Jaga Amber baik-baik." Akhirnya Luna menyerah pada keinginan Kris.
"Tentu .."
Waktu terus berjalan dan Kris mulai mengantuk. Dia sudah menguap berkali-kali tapi enggan untuk terlelap. Dia ingin terus terjaga untuk Amber.
"Amber, aku keluar sebentar ok." ucap Kris lembut sambil mengusap pipi Amber lalu pergi meninggalkan kamar itu.
Kris berjalan menyusuri koridor rumah sakit sambil memegang kopi ditangannya. Dia terlihat sangat lelah dan putus asa.
Matanya lalu tertarik untuk melihat kursi panjang di taman rumah sakit. Di sanalah pertama kalinya ia bertemu dengan Amber sekitar 6 bulan yang lalu. Kris mendekati tempat itu, menatapnya dengan pedih. Dia duduk dan mulai terisak saat kenangan-kenangannya bersama Amber melintas dipikirannya. Tangannya mengusap tempat kosong di sebelah kanannya. Disanalah tempat Amber terbiasa duduk.
" Aku di sini. Sekarang aku di sini, Amber .. Aku menangis, Amber. Apakah kau akan menghapus air mataku lagi sekarang? Seperti saat pertama kali kita bertemu dulu?"
Tbc..
Mian untuk chapter yang pendek juga kali ini. Next chappie bakal diusahain lebih panjang. Thankyou untuk semuanya, dan for my subscriber, i love you so much ..
Comments