ke ENAM nih

We Are Family, Aren't We?

Minggu depan adalah hari pemilihan Ketua Osis SM School. Dan selama seminggu akan ada banyak kampanye dari kandidat terpilih.

 

Sungmin kampanye dengan mengandalkan penampilan 'flowers boy' nya. Dia menebarkan foto terbaru nya di mana-mana. Di ruang dance, di ruang vocal, di ruang lukis, sampai di sudut terkecil SM School yaitu toilet.

 

Kibum tidak mau kalah, dia mengadakan mini konser tunggal di sekolah. Dia bernyanyi, menari, sampai mengadakan fansign di sekolah. Tipikal idol sejati.

 

Berbeda dengan Junmyun, dia mengadakan kampanye dengan berkerja sama dengan anggota klub memasak. Junmyun yang memang terkenal dekat dengan ibu-ibu kantin dibantu oleh Layla si ketua klub memasak meminjam dapur mereka untuk membuat berbagai jenis jajanan sehat yang akan di bagi-bagikan secara gratis untuk semua penghuni SM school.

 

Junmyun, Layla, dan Minsun mendapat dispensasi dari sekolah. Khusus hari itu mereka di beri kebebasan untuk mempersiapkan kampanye. Jadi dari jam pelajaran pertama, mereka bertiga dan beberapa Ibu-Ibu penghuni kantin diberikan dapur khusus untuk membuat mini pancake dan cocktail yg berisi buah-buahan, susu, soda, dan sirup.

 

Layla yang sedang membuat adonan untuk mini pancake yang akan jadi menu utama jajanan sehat yang akan di bagikan secara cuma-cuma di kantin, terlihat begitu serius mencampurkan tepung, telur dan susu. Dia menggigit bibir bawah nya, kebiasaan yang tanpa disadari muncul ketika ia sedang benar-benar fokus.

 

Junmyun yang ada di sudut lain dapur mendapati pemandangan indah itu dan tanpa di sadari ia melupakan buah-buahan yang sedang di potong dan meninggalkan minsun sendirian yang masih asyik mengupas melon.

 

"Butuh bantuan, nona?"

 

"Duh Junmyun, kamu ngagetin aku ajah." Layla menepuk lengan Junmyun pelan.

 

"Serius banget, kaya lagi ujian praktek ajah." Ledek Junmyun sambil tersenyum nakal.

 

"Kalau aku gak serius, nanti pancake nya gak enak, kalo pancake nya gak enak, nanti kan kamu sendiri yang di salahin." Jelas Layla tanpa memandang Junmyun, masih fokus pada adonan pancake nya.

 

Junmyun menyadari betapa Layla sangat dedicated pada kerjaan nya. Walaupun dia hanya dimintai tolong oleh Junmyun, tapi dia melakukan nya dengan sungguh-sungguh. Bahkan Junmyun belum menjanjikan apapun untuk Layla jika ia berhasil terpilih jadi ketua Osis SM School.

 

"Layla,"

 

"Hmm?"

 

"Kalau aku sampai terpilih, kamu mau apa sebagai imbalan karna udah bantuin aku?"

 

"Gue mau coklat chocopologie!!!!" Teriak Minsun dari seberang dapur.

 

474068_20130612093301.jpg

 

"Chocopologie? Coklat termahal di dunia? Lo udah gila apa gak waras?" Tanya Junmyun meragukan kewarasan Minsun yang membuat Minsun terkikik geli.

 

Layla hanya tersenyum memamerkan dimple menawan nya, "Aku gak mau apa-apa kok, kalau kamu sampai menang aja aku udah seneng banget."

 

"Are you serious, lay? Bukan nya lo lagi nabung buat beli dompet gucci limited edition yang bakal rilis minggu depan?"

 

Layla terbelalak mendengar kata-kata yang dengan sangat tertata rapi keluar dari mulut Minsun. Ya, memang Layla sedang menyisihkan sedikit uang jajan nya untuk membeli dompet gucci yang sudah lama di impikan nya. Tapi tidak perlu juga Junmyun sampai tau, kan? Dasar Minsun ember, fikirnya.

 

"Hmm, yaudah. Kalau gitu minggu depan kamu harus mau aku antar beli dompet itu."

 

Layla mencoba menyangkal ucapan Junmyun, tapi satu jari Junmyun sudah berada di depan bibir Layla.

 

"Sstt, kamu gak di ijinkan untuk membantah atau menolak. Ini udah keputusan mutlak dari ketua Osis SM school."

 

Junmyun tersenyum geli mendengar kata-katanya sendiri. Apalagi melihat ekspresi precious dari Layla. Tapi dia menahan hasrat ingin tertawanya.

 

Ia menatap mata hitam layla yang sedang menatap dirinya. Ia bertanya-tanya mengapa Layla menatap nya intens seperti itu. Diapun mengalihkan tatapan nya dari mata, ke bibir penuh Layla yang sangat kissable.

 

Jari telunjuknya tergelitik untuk menyentuh bibir Layla. Tetapi suara lain di kepala nya menyuruhnya untuk tidak melakukan itu. Dia pun mengarahkan punggung jari-jarinya untuk menyentuh pipi berdimple milik Layla.

 

Yang disentuh hanya menampakan wajah terkejut yang di iringi dengan munculnya semburat pink di pipi.

 

Sedetik kemudian Layla kembali ke tersadar dari keterkejutan nya dan sentuhan tiba-tiba dari Junmyun. Ia menjauhkan dirinya dari Junmyun dan mulai menggoreng adonan pancake di atas teflon yang sudah terlebih dulu di olesi margarin.

 

Dia masih merasakan sentuhan hangat dari Junmyun. Pipinya pun masih bersemu pink kemerahan.

 

Junmyun yang juga terkejut karna adegan mengelus pipi Layla bukan lah salah satu rencana nya. Itu benar-benar dilakukan nya di luar akal sehat. Tiba-tiba ia menyadari bahwa Layla bukan miliknya, tapi milik Kris.

 

"Maaf."

 

Gumamnya pelan, hampir berbisik. Lalu perlahan menjauhi Layla dan kembali membantu Minsun mengupas melon yang tadi terbengkalai.

 

 

 

***

 

 

 

Satu minggu sudah berlalu semenjak Luhan dengan segenap keberanian yang di milikinya mencium Sehun di depan mata Jongin dan Kyunga. Setelah kejadian itu Luhan dan Sehun makin tidak bisa di pisahkan dan membuat Jongin memutuskan untuk menjauhi pasangan lovey dovey yang sangat menganggu pemandangan mata innocent nya.

 

Kini Jongin makin sering menghabiskan waktu bersama Chanyeol, Jongdae, Gwibun, Baekkie dan tentu nya Kyunga. Kadang-kadang juga mereka bergabung dengan anak-anak kelas 3 yang sekarang makin sibuk dengan persiapan kelulusan.

 

Dan kini, di meja biasa, Kris terlihat begitu terganggu melihat kedekatan Layla dengan Junmyun yang sedang membagi-bagikan kue kering untuk anak-anak SD.

 

"Kenapa sih harus sama Junmyun??" Kris bergumam sambil menatap kekasih nya yang sedang tersenyum manis sambil memamerkan dimple nya.

 

"Karna kan ga mungkin Layla kampanye bareng Sungmin atau Kibum. Ga nyambung kali. Beda kasta." Jawab Jonghyun sekena nya.

 

"Gue juga ga mau Layla bareng mereka kali." Kris menatap tajam Jonghyun yang masih asyik memainkan handphone nya. Lalu kembali menatap kekasihnya dari kejauhan. "Gue kangen Layla, pengen peluk-peluk dia, pengen rangkul-rangkul, pengen cium-ci...."

 

"STOP!!! Disini ada Kyunga dan dia masih polos!!! Jangan coba-coba lo mengkorup otak nya, Bang!!!" Baekkie menghentikan imajinasi liar Kris dengan teriakan 4 oktaf nya.

 

Baekkie memang masih menganggap adik manis nya itu sebagai makhluk innocent yang harus dijaga ke innocent-an nya. Padahal Kyunga sudah pernah melihat orang berciuman secara Live di depan matanya.

 

"Sok suci. Kaya gue gak liat aja kelakuan lo sama Chanyeol di belakang lapangan basket."

 

Mendengar kata-kata dari Kris, Baekkie dan Chanyeol langsung mematung dan wajah nya merona.

 

"L-Lo liat bang?" Tanya Chanyeol gugup. Kris hanya mengangkat bahu.

 

"Bego! Harus nya lo nyangkal bukan nya malah nanya kaya gitu! Itu tandanya lo membenarkan kata-kata nya Bang Kris!!! Channie idiot!!!!" Teriak Baekkie sambil memukul-mukul lengan Chanyeol kesal.

 

"Aduh, aduh, ampun sayang.. Seenggak nya kan gue gak bilang kalo kita ciuman di belakang lapangan basket..."

 

Mendengar pengakuan dari Chanyeol, seisi meja tertawa terbahak-bahak. Jonghyun yang dari tadi sibuk dengan Handphone nya pun ikut terbahak. Jongin menutup telinga Kyunga yang menunduk menahan malu akibat kelakuan pacar saudara kembar nya.

 

Baekkie yang wajah nya sudah sangat merah bangun dari duduknya dan langsung menarik kekasihnya menjauhi kantin. Sepertinya dia butuh ruangan kosong untuk menghabisi kekasih nya yang terlalu jujur itu.

 

"Gue mau berdoa buat Chanyeol, semoga dia masih sanggup berjalan ke kelas setelah apa yang akan dilakukan Baekkie padanya." Jongdae mengangkat tangan nya seperti orang sedang berdoa. "Oia, ngomong-ngomong, ada yang liat Minsun?"

 

"Ecieeee.. Ada apanih Jongdae tiba-tiba nanyain Minsun." Gwibun mencolek lengan Jongdae jail.

 

"Gue cuma aneh aja tiba-tiba di meja ini ga numpuk sama makanan. Eh, ternyata karna si penimbun makanan itu gak ada disini." Jawab Jongdae sambil melirik Gwibun. "Kamu jangan cemburu, sayang. Hati ini hanya milikmu seorang."

 

Gwibun pura-pura muntah mendengar kata-kata gombal murahan dari Jongdae.

 

"Basi, lo."

 

 

 

***

 

 

 

Hari ini adalah hari pemilihan ketua Osis SM School. Tidak hanya Osis SMA, tapi Osis SMP juga diadakan di hari yang sama. Tempat pemilihan nya di lapangan upacara sekolah yang besarnya hampir menyamai lapangan sepak bola.

 

Pemilihan ketua Osis memang sangat ditunggu di SM School. Karna khusus hari itu, sekolah akan di bebaskan, tidak akan ada pelajaran, hanya datang, mengisi absen dan langsung berpartisipasi mengikuti pemilihan ketua Osis. Setelah proses penghitungan selesai dan muncul pemenang dari calon terpilih, barulah para siswa di perbolehkan pulang.

 

Luhan, Sehun, Taemin dan Jongin sedang duduk di bawah pohon rindang beralaskan rumput hijau di samping lapangan upacara untuk menghindari sengatan matahari langsung. Mereka menunggu giliran kelas mereka di panggil untuk pemilihan.

 

"Kamu mau milih thiapa, Hannie?" Sehun bertanya sambil memainkan jari-jari lentik milik Luhan.

 

"Junmyun, of course. No doubt about it. Soalnya kan ga mungkin aku milih si tiang listrik manja itu lagi. Lagipula dia kan udah ga boleh nyalonin diri lagi, hihihi."

 

"Tiang lithtrik manja? Makthud kamu Bang Krith?"

 

"Yaiyalah, Hunnie. Siapa lagi? Dulu pas jaman nya kris kampanye kan aku tim sukses nya."

 

"Harusnya lo dateng setahun lebih awal, Hun. Soalnya lo bakal liat pemandangan menjijikan itu secara live." Jongin menimpali sambil terkikik dan diapun mendapatkan jitakan indah dari Luhan.

 

"Jangan di dengerin omongan si item, dia sih ga pernah muji cwe cantik. Gue ragu jangan-jangan dia gay, ewwhh.." Luhan mengerenyit.

 

"Gue normal, kali. Sial. Lagian ngeliat lo sama Minsun pake baju cheerleaders yang minim bahan terus bawa pom-pom keliling sekolah bukan nya cantik, tapi jijik! Ewwhh.." Gantian sekarang Jongin yang mengrenyit membayangkan Luhan dengan baju minim nya.

 

"Aku jadi penatharan dan pingin lihat..." Gumam Sehun.

 

"Jangan dibayangin, Hun. Gue khawatir nanti lo malahan mimpi buruk!" Jongin meniup atas kepala Sehun. Seakan-akan bisa melihat imajinasi Sehun.

 

"Udah deh, Jongin. Ga usah pura-pura. Gue liat kok lo natap Luhan sambil mangap ketika dia lewat pake baju cheerleaders." Taemin berkata sambil melirik Jongin dengan tatapan jail.

 

Jongin tidak seperti biasanya yang selalu bisa menjawab semua ejekan dari teman-teman nya, kali ini dia hanya terdiam. Dia menekuk dan mendekatkan kakinya ke dada.

 

Sebenar nya saat itu dia tidak percaya kalau cheerleaders itu adalah Luhan. Karna saat itu Luhan terlihat sangat berbeda. Dia terlihan cantik dan y dengan seragam minim seperti itu.

 

Tidak lama berselang, muncul si kembar dari kejauhan.

 

"Ka Luhan, kayaknya udah bagian kelas kakak deh." Kata Baekkie sambil menyipitkan mata nya yang sudah sipit berbalur eyeliner waterproof.

 

"Kayaknya iya, yaudah gue kesana dulu yah guys! Hunnie, baik-baik yah sama Jongin. Jongin, lo jangan macem-macem sama Hunnie gue, kalo sampe Hunnie kenapa-napa, lo bakal gue kejar sampe ke ujung dunia!!!" Setelah mengancam Jongin, Luhan pun langsung berlari kearah kerumunan teman-teman sekelas nya.

 

Yang lain hanya menatap Luhan dengan tatapan aneh. Kelakuan nya memang benar-benar tidak sesuai dengan wajah nya yang manis dan kalem.

 

"Kalian milih siapa?" Tanya Taemin kepada si Kembar.

 

"Bang Junmyun, dong!" Jawab mereka berbarengan.

 

"Wah, kayaknya abang gue calon ketua Osis taun ini nih." Dengan bangga Jongin berikrar.

 

"Jelas lah, kaya yang waktu itu pernah di jelasin sama Bang Kris, kandidat terkuat ya Bang Junmyun. Bahkan Bang Kris yang sebel sama Bang Junmyun pun katanya bakal milih dia sebagai Ketua Osis." Jelas Baekkie panjang lebar.

 

"Aku baru tau kalau Bang Krith thebel thama Bang Junmyun. Kenapa gitu?" Tanya Sehun penasaran.

 

"Ahh, masalah sepele." Jawab Jongin sambil pelan-pelan bergeser duduk bersila di belakang Kyunga. Ia menempelkan kening nya di belakang kepala Kyunga dan memejamkan mata menghirup aroma shampo Kyunga yang berbau strawberry.

 

"Sebagai anak baru, lo harusnya banyak cari info tentang pergaulan di sekitar lo, Hun. Jangan cuma tau nya semua tentang Luhan doang." Sehun hanya bisa tersenyum malu mendengar komentar pedas dari Baekkie.

 

Memang benar apa yang Baekkie katakan. Selama Sehun bersekolah disini, semua yang ia tau hanya Luhan, Jongin, dan Taemin. Dia kurang bisa bergaul dengan yang lain. Mungkin karna dia pendiam dan cadel, dia jadi minder untuk berbicara dengan orang yang tidak terlalu dikenalnya.

 

"Kamu beneran pengen tau?" Sehun mengangguk. "Taemin, jelasin tuh ke Sehun!" Baekkie mencolek Taemin yang lagi asyik curi curi pandang ke arah Minho yang sedang menjadi panitia pemilihan.

 

"Lah, kok gue? Gue lagi sibuk, lo aja sana yang jelasin ke Sehun!" Lalu Taemin kembali sibuk curi curi pandang sambil senyum-senyum manja ke arah minho.

 

Baekkie memutar bola matanya. Tidak mungkin ia menyuruh Kyunga menjelaskan, karna dia sendiri yakin Kyunga juga tidak tau menau soal itu.

 

Dia menghadapkan badan nya ke arah Sehun, mengambil nafas panjang, dan mulai menjelaskan.

 

"Jadi, Bang Junmyun terdeteksi punya perasaan sama Layla. Itusih baru hipotesis dari Bang Kris, soalnya bang Junmyun itu selalu berusaha melibatkan Layla di setiap kerjaan nya. Ya kaya kampanye nya kemarin itu.. Dan Bang Kris yang jelas-jelas overprotective sama pacar nya itu ga bisa egois menjauhkan Layla dari bang Junmyun karna dia selalu mengatasnamakan sekolah." Jelas Baekkie panjang lebar dengan satu tarikan nafas.

 

"Ooohh, mathalah cinta rupanya. Aku kira ada alathan lain."

 

Baekkie memutar bola matanya lagi, "Aduh, Sehun. Gue panjang lebar ngejelasih eh reaksi lo cuma begitu. Pantes lo cocok sama Luhan."

 

"Loh, apa hubungan nya?" Kali ini Kyunga yang bertanya.

 

"Soalnya, kalo ka Luhan yang cerita kan dia gak membutuhkan feed back dari lawan bicara nya. Yang penting dia udah cerita dan kita udah denger, Itu cukup buat dia."

 

Kyunga yang bingung mau berkomentar apa hanya menggerakan mulutnya membentuk huruf O.

 

Baekkie hanya bisa memutar bola matanya, lagi.

 

"Eh, kayaknya udah bagian kelas kita deh. Yok kesana, yok!" Ajak Taemin yang langsung bangun dan berjalan menuju kekasihnya.

 

Sehun bangun dari duduknya, lalu menepuk-nepuk celana nya membersihkan debu yang menempel ketika tadi dia duduk beralaskan rumput.

 

Baru beberapa langkah berjalan sepertinya Sehun menyadari sesuatu, "Taem, tunggu. Mana Jongin?"

 

Taemin berhenti dan menengok ke belakang. Melihat kearah si kembar dan seongok pria gelap yang tertidur menyandarkan kening nya di belakang kepala Kyunga.

 

Baekkie menyadari keanehan dari tatapan Taemin dan Sehun, ia pun mengikuti arah tatapan mereka yg mengarah pada Kyunga. Dengan berbekal rasa penasaran ia menengok ke arah Kyunga dan mendapati Jongin menyandarkan kening nya di belakang kepala Kyunga sambil tertidur.

 

Pemandangan yang menurut Taemin sangat romantis itu tiba-tiba terganggu oleh teriakan 4 oktaf dari Baekkie.

 

"Ya!! Kim Jongin!! Bangun lo!! Berani beraninya lo nyender sama Kyunga!! Lo pikir Kyunga tembok!?!" Baekkie berteriak pada Jongin yang tertidur sambil menyertakan pukulan berkekuatan tinggi di setiap akhir kalimatnya.

 

Jongin yang terbangun di pukulan ketiga langsung berlari menjauhi Baekkie yang mengamuk sambil berteriak.

 

"Tolooongggg!!! Gue di amuk tante-tante bereyeliner tebaaaaallllll...!!!!!"

 

 

 

***

 

 

 

Sesuai dengan prediksi semua orang, akhirnya Junmyun lah yang mendapatkan suara terbanyak dan langsung di nobatkan menjadi ketua Osis SMA SM School.

 

"Selamat untuk Kim Junmyun yang sudah diberi kepercayaan oleh seluruh siswa-siswi SMA SM untuk mengemban tugas sebagai Ketua Osis." Pembina Osis, Pak Leeteuk, berpidato dengan sangat semangat. Mengingat siswa favorite nya lah yang kembali memenangkan posisi ini, setelah sebelum nya Kris Wu, atau Wu Yifan yang juga siswa favoritenya.

 

"Saya persilahkan Ketua Osis sebelum nya, Wu Yifan, untuk menyerahkan lencana yang selama ini tersemat di dada nya, yang menandakan berakhirnya masa kepemimpinan nya sebagai Ketua Osis SM School."

 

Dengan intruksi dari Pak Leeteuk, Kris melepas lencana berbentuk bintang yang selama ini tersemat di dada nya.

 

"Sekarang, saya persilahkan kepada bapak wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, Bapak Hangeng untuk menaiki panggung dan menyematkan lencana bintang pada Kim Junmyun."

 

Dengan naiknya Pak Hangeng ke atas panggung membuat para siswi berteriak histeris. Inilah saat-saat yang di nantikan para siswi SM school, muncul nya Pak Hangeng ke atas panggung.

 

Bisa dibilang Pak Hangeng adalah salah satu guru favorit para siswi SM School. Dengan tubuh tinggi tegapnya, wajah tampan keturunan Chinesse, dan senyuman nya yang sangat berkarisma itu.

 

Tapi karna jabatan nya sebagai Wakil Kepala Sekolah di bidang Kesiswaan, ia jadi jarang sekali terlihat di SM School. Karna ia juga mengurusi SM School cabang Cina.

 

"Aaaaaarrrgghhhh!! Pak Hangeng ganteng bangeettt!! Bapaaak!!! Aku padamuuuu!!!!" Teriak Luhan.

 

Teriakan nyaring Luhan mendapat perhatian dari seluruh siswa/siswi SM School dan seketika mereka semua terdiam.

 

Pak Hangeng yang juga dengan jelas mendengar teriakan Luhan dari bawah panggung langsung mengambil alih microphone yang di pegang oleh Pak Leeteuk.

 

"Terima kasih, Luhan."

 

Ia pun langsung tersenyum yang dapat membuat semua siswi yang melihat pingsan di tempat.

 

Setelah itu gemuruh teriakan dari para siswi SM School makin menjadi-jadi. Ada yang mengagumi senyuman pak Hangeng sampai ada yang merasa iri karna pak Hangeng menyebut nama Luhan, salah satu siswi tercantik di SM School.

 

Dan Luhan pun semakin tergila-gila pada wakil kepala sekolah nya itu.

 

Sehun yang sedari tadi berdiri di sebelah Luhan hanya berdecak kesal melihat kelakuan kekasihnya yang mengidolakan sang Wakil Kepala Sekolah yang menawan itu.

 

Setelah teriakan fangirls dari pak Hangeng mulai mereda, ia pun bersiap memulai pidato nya.

 

"Saya harap dengan bersemat nya lencana bintang ini di dada Ketua Osis baru yang terpilih, ia bisa melanjutkan program kerja yang telah di lakukan atau yang belum di realisasikan oleh Ketua Osis terdahulu." Ia pun memasangkan lencana bintang di atas blazer hitam yang di pakai Junmyun.

 

Dan resmilah Junmyun menjadi ketua Osis SMA SM yang baru.

 

 

 

***

 

 

 

Sabtu ini adalah hari yang sangat di nantikan oleh Junmyun. Karna dia akan menemani pujaan hatinya membeli dompet gucci limited edition.

 

Sebenar nya Layla sudah berkali-kali menolak niat baik Junmyun, tapi ia tetap bersikeras dan menutup telinga dengan alasan-alasan yang di buat Layla untuk menolak ajakan Junmyun.

 

Mungkin ini bukan ajakan, lebih tepat nya lagi paksaan.

 

Dan kini, Junmyun sudah berada di ruang tamu rumah Layla, dengan kaus putih polos yang di padukan dengan kemeja kotak-kotak biru tua yang senada dengan celana jins nya. Tidak lupa ia semprotkan parfum blue emoltion favorite nya.

 

"Maaf yah nunggu lama, tadi Kris telepon nanyain aku. Tapi aku gak bilang kok kalau aku pergi sama kamu. Bisa gagal semua rencanamu kalau Kris sampai tau." Layla terkikik manis.

 

"Trus, kamu bilang mau pergi sama siapa?"

 

"Minsun. Aku juga udah telepon Minsun untuk konfirmasi, kok. Jadi ga akan ada masalah, semoga."

 

Layla sangat mengetahui sikap overprotective kekasihnya. Tapi setelah sekian tahun bersama, Layla semakin lihay dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan, misalnya memergoki ia jalan dengan Junmyun yang akan berakhir dengan Kris mengamuk dan menghajar Junmyun.

 

 

Dia sangat tidak ingin hal itu terjadi.

 

 

Di sisi lain, Junmyun sangat terpesona melihat Layla dengan rok selutut dan blouse denim model sabrina yang memperlihatkan bahu indah Layla. Dan kini, tatapan Junmyun terpaku pada kalung berinisial 'K' yang di pakai oleh Layla. Lagi-lagi mengingatkan Junmyun bahwa Layla adalah milik Kris.

 

"Mungkin nanti malem Kris akan datang kesini, gimana kalau kita pergi dari sekarang biar nanti sore kita udah ada disini lagi?" Tanya Layla membuyarkan fikiran Junmyun.

 

Kris lagi, Kris lagi. Kenapasih selalu ada dia di kepalamu?

 

"Iyah, princess. Yok kita pergi sekarang." Junmyun menaruh tangan nya di pinggang dan mengisyaratkan Layla untuk mengapit lengan nya di lengan Junmyun.

 

Layla memutar bola mata melihat kelakuan Junmyun tapi tetap mengikuti apa yang di isyaratkan oleh Junmyun.

 

Sesampainya di depan rumah, Junmyun bersikap gentle dengan membukakan pintu mobilnya untuk Layla. Setelah memastikan Lalya duduk manis di kursi penumpang, diapun berlari ke arah sebaliknya.

 

Sebelum ia menyalakan mesin dan memasang selt belt, terlebih dulu ia memasangkan selt belt untuk Layla. Wajah Junmyun yang terlalu dekat dengan Layla membuat Layla bersemu merah, dan jantung nya mulai berdetak lebih cepat dari biasanya.

 

"Makasih, Junmyun."

 

Junmyun menoleh ke arah layla, "Sama-sama. Oia, lain kali kamu gak perlu berterimakasih ya, karna aku akan merasa sangat bersalah jika aku gak melakukan semua itu untuk seorang princess seperti kamu."

 

Kemudian Junmyun tersenyum.

 

 

Senyuman yang sangat berbeda dengan senyuman yang selama ini Layla terima dari Kris.

 

 

Inilah Kim Junmyun, dan senyuman malaikat nya yang terkenal.

 

 

 

***

 

 

a/n

oh please SULAY!!!!!!

hahahaha, lucu ajasih kok bisa yah orang pairingin Suho sama Lay ._.

oia, kalian nyium bau bau something new gak?? *sniff* *sniff*

kalo udah ada GUCCI berarti siapa yah next cast yang bakal aku munculin??? hahahahaha xD *ketawa cantik*

 

keep comment yah.. aku kan pengen tau pendapat kalian juga :3

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
xolafsonv #1
Chapter 4: You're welcome eechaayy
Keep writing~ and fighting! ^^
I always support you
Clovexo
#2
Chapter 12: finally oh finally...
setidaknya ada perubahan yg menunjukka masih suka sama kris cihuyy..
ini bocah cadel mau ngapain sih? ckck
lulubaekkie
#3
Chapter 12: astaga thooor! kraynya manis bangeeet~ tapi aku lebih suka sulay sih sebenernya._. tapi ngeliat ini jadi demen kray kkk~ jadi penasaran itu hunhan ngapain. terus penasaran juga gimana reaksi layla pas tau dia dipeluk dengan keadaan.... ahaha lanjut ya thor, hwaiting:D
liuliuyifan #4
Chapter 12: ffnya seruuu thor aku senyum2 sama ketawa2 semdiri bacanya aah lanjutkaan
mirayunda #5
Chapter 12: Asdfghjkl gilirannya hunhan kok malah selesai ceritanya T__T lol
Wah author knp ga bisa nonton tlp? Tp gpp deh thor mending, aku kmrn nonton tp gila itu festivalnya penuh sesak jadi aku kurang puas nontonnya :(
Semoga taun depan ada lagi \^^/ nanti kita nonton bareng yah author hihi~
dyofanz #6
Chapter 11: authornim, Aku reader baru, salam kenal
doh kray bakal balikan gk nih? trus si jong in kpn jadian sama kyunga
btw authornim, Aku mau Tanya. Di CH 4 itu ada 'thanks to dyofanz'
dyofanz aku atau gimana? Dan utk apa? maaf kepo hehe
taohunhun
#7
Chapter 11: Waaa penasaran banget ;; semoga kris sama layla balikaaannn:'3
Pandananaa
#8
Chapter 11: aduh aduhhhhh... aaaakkkk! suka krislayla-nya manis banget eonni :3
endingnye ngeselin ihhhh... egantung gitu, hehe... tapi keren, seruseru.. bikin penasaran... ditunggu :3
Clovexo
#9
Chapter 11: wwaaaaaaaahhhhhhhhhhh O.O
layyyyyyyylaaaa
apakah itu pertanda layla bakalan baikan sama kris?
aaaaaaaaa...
nan joahaeyo~~
mirayunda #10
Chapter 11: Sdsghgkdllgjfl kray maniiiiiiiiis bgt author~!!! Aaa sialan endingnya pas bgt gantungnya T_____T hahaha ditunggu chap selanjutnya. Fighting! ^^~