Chapter 6

Tak terasa turnamen akan dimulai 2 hari lagi. Hari ini adalah hari terakhir KBM efektif disekolah kami.

 

"Omo......aku ngantuk sekali!" Kataku pada Soyu yg duduk didepanku.

 

"Aku juga. Aku kurang tidur kemarin malam Edel-ya! Hoaamm...." Katanya sambil menguap

 

"Huuuuu ottae......" Kataku bingung

 

"Mana hari ini pelajaran math lagi! Aaahhh!" Kata Soyu

 

"Hmm......" Sahutku sekenanya

 

"Pagi anak-anak!" Kata Jae Suk songsaengnim saat memasuki kelas

 

"Pagi songsaengnim!" Jawab kami

 

"Hm hari ini kita akan mulai belajar Diferensial. Jadi ......."

 

Entah mengapa aku malah mengedarkan pandanganku ke sebelah kiriku, dimana Minho Oppa terlihat sedang fokus memperhatikan Songsaengnim namun aku malah memperhatikannya.

 

"Kim Edel!"

"Kim Edel!"

"Ya Kim Edel! Apa kau mendengarku?" Kata seseorang membuyarkanku

 

"Ah Ne songsaengnim! Mianhamnida!" Kataku malu karena yg menegurku adalah guruku sendiri

 

"Ah kau tidak memperhatikanku ya daritadi? Apa yg sedang kau pikirkan ha?" Tanyanya

 

"Ah, anniyo Songsaengnim. Aku .... Aku hanya .... Hanya sedikit mengantuk!" Bohongku

 

"Aish! Jinjayo! Cepat basuh wajahmu di toilet!" Perintahnya

 

"Ah ne!" Kataku segera pergi ke toilet

 

Aigoo........memalukan sekali.... Pasti aku ketauan sedang memperhatikan Minho Oppa. Aigoo bagaimana ini? Ya Tuhan!!! Otokkhae ??? Segera ku basuh wajahku itu dan berbalik menuju kelasku lagi.

 

"Kim Edel, bisakah kau kerjakan soal nomor 3 itu?" Tanya Songsaengnim ketika aku masuk kelas

 

"Ah, ne Songsaengnim!" Kataku berbalik ke arah papan tulis dan melihat soal nomor 3 yg ditunjuk Songsaengnim.

 

"Wah Kim Edel daebak! Kau menjabarkannya dengan sangat detail!" Puji Songsaengnim

 

"Ah kamsa hamnida!" Kataku kembali ke mejaku

 

"Hey Edel-ya, kau jangan panik ya dalam perlombaan science!" Tegur Dio saat kelas sudah bubar.

 

"Ah ne Dio-ssi, aku tidak panik kok"

 

"Kau mau kita belajar bersama? Mungkin kita bisa bertukar pikiran bersama dengan yg lain. Bagaimana menurutmu?" Tawarnya

 

"Hmmmm boleh!"

 

"Okay, nanti aku sms ya Edel-ya!"

 

"Ne Dio-ssi! Gomawo! Oiya kau mau kemana?" Tanyaku padanya yg sudah ingin meninggalkanku sendiri karena hanya tinggal kami berdua dikelas ini.

 

"Ah aku mau ke lapangan bola. Akan ada latihan hari ini Edel-ya! Kau mau ikut menonton?" Tawar Dio

 

"Ah ne boleh juga! Tapi aku akan menemui Kahee dulu. Kau tidak keberatan Dio-ssi?" Tanyaku

 

"Ah baiklah, come on!" Ajaknya

 

Hari itu aku, Dio, Suho, Gita dan Kahee pergi belajar bersama. Kami belajar sampai pukul 10malam diruang belajar asrama kami.

"Sudah ya, aku ngantuk sekali!" Kata Gita tiba-tiba

 

"Ne, Gita-ssi, biar ku antar ya ke dorm-mu!" Tawar Dio

 

"Wah, modus sekali kau Dio! Hahahahahaha" tawa Suho. Aku dan Kahee pun hanya tertawa melihat wajah Dio memerah

 

"Hey sudah sudah, gomawo Dio-ssi, tapi aku bisa sendiri kok, lagipula dormku bersampingan dengan Edel dan Kahee" kata Gita akhirnya

 

"Aigoo......Dio-ssi! Sabar ya! Kau ditolak oleh Gita hahahaha" tawa Suho

 

"Ah kita pulang dulu ya! Annyeong!" Kata Kahee akhirnya.

 

Saat perjalanan pulang ke dorm kami, kami melintasi ruang latihan kosong namun pintunya sedikit terbuka dan ruangan itu gelap tanpa cahaya lampu yg menerangi. Penasaran, aku memutuskan untuk mengintip.

 

"Edel-ya! Ayo aku takut!" Kata Gita

 

"Siapa yg berlatih malam-malam begini sih?" Tanyaku

 

"Mollayo" jawab Kahee dan Gita kompak

 

"Aku penasaran........" Belum sempat mereka menjawab, sosok itu kian mendekat ke arahku dan......

"Minho Oppa???" Kataku terkejut

 

"Minho-ssi, apa yg kau lakukan disini?" Tanya Kahee

 

Namun bukanlah sebuah jawaban yg kami dapat. Dia hanya melongos dan pergi dengan tatapan yg dingin.

 

****

Turnamen antar bidang disekolah kami pun resmi dimulai. Seluruh murid sekolah ini mulai dari kelas 1,2 dan 3 berkumpul bersama dilapangan bola sekolah kami. Acara perlombaan pertama adalah bidang olahraga disusul oleh bidang akademik dan terakhir bidang seni yg akan diadakan besok malam.

Dapat kulihat dari kejauhan, Minho Oppa sudah siap dengan seragam bola-nya bersama dengan tim bola kelas kami. OMO............ Kyeopta...... Dia sangat tampan dan imut. Pikirku.

Ia akan turun dalam banyak laga. Yaampun semoga saja Minho Oppa dapat menang. Kataku dalam hati. Setelah kepala sekolah membuka turnamen ini secara resmi, makan secara resmi pula tim bola kelas 2-A berhadapan dengan tim bola kelas 2-B sebagai laga pembuka turnamen ini.

Pemenang laga ini akan langsung menuju final berhadapan dengan kelas antara 2-C atau 2-D.

Suara gemuruh penonton pun bergema. Tak jarang mereka membawa spanduk bertuliskan nama kelas mereka atau pemain andalan mereka. Kelasku-pun sudah membuat banner besar bertuliskan "2-A. Fighting!" Dan banyak yeoja-yeoja membuat banner kecil bertuliskan CHOI MINHO, MINHO-YA FIGHTING, dsb. Hal ini membuat diriku seperti orang tertelat karena tak sempat membuat banner-banner semacam itu. Aku kecewa karena tak tau suasana perlombaan ini akan seheboh ini. Seperti menonton piala dunia saja rasanya berada di stadion bola sekolah kami.

 

Kami dengan semangat memberikan yell-yell kelas kami ini. Bora sampai membuat pompom untuk menyemangati sahabat-sahabat kami itu!

 

"Edel-ya,Kahee-ya,Soyu-ya, Dasom-ah, Gita-ya, ayo dong para yeoja mana suaranya!" Teriak Bora

 

"2-A Fighting!!!!!!!" Seru kami berbarengan

 

Akhirnya setelah 90menit+3menit perpanjangan waktu, kelas kami menang melawan kelas 2-B! Sorak sorai langsung membahana diseluruh stadion ini. Terutama kelas 2-A yg memang sudah sangat excited sejak awal. Minho Oppa mencetak hattrick untuk kelas kami. Kelas kami menang 5-1 atas kelas 2-B.

 

"Whoaaa, Minho Oppa daebak sekali Kahee-ya! Aigoo.....aku semakin suka saja padanya" Kataku setelah kami meninggalkan lapangan menuju kantin untuk makan siang.

 

"Ya Minho kan memang sangat hebat dibidang olahraga Edel-ya. Sudahlah jangan berlebihan"

 

"Aku tidak berlebihan......tapi tadi itu sangat hebat!"

 

"Sudahlah, pikirkan saja lomba kita esok pagi. Dan penampilanmu esok malam. Apakah kau sudah berlatih untuk terakhir kalinya?" Tanya Kahee sambil menyantap makan siangnya setelah kami mendapatkan kursi kosong dipojok kantin

 

"Hmmm.....nanti malam Oppaku berjanji untuk meneleponku Kahee-ya!"

 

"Hmm....Myungsoo Oppa pasti sekarang ini sudah sangat tampan yaa??" Tanyanya tiba-tiba

 

"Hmmm ....... Oppaku itu selalu tampan Kahee-ya hahahahahaha wah kau mau selingkuh ya?? Mau dikemanakan itu Jinki Jinki Oppa-mu??? Hahahaha" ledekku

 

"Enak saja! Aku tidak selingkuh kok, Jinki Oppa saja tidak tau kalau aku menyukainya. Mana berani aku menyatakan perasaanku pada sunbae itu! Hmm memang sih, Kim Myungsoo itu tampan dari dulu. Ketetapan Tuhan mungkin ya."

 

"Hmmmm sama seperti Choi Minho. Hahahaha. Ia juga ketetapan Tuhan kan Kahee-ya??"

 

"Ketetapan Tuhan sebagai namja ter-dingin sepanjang masa sih iya!" Kata Kahee sambil tertawa

 

"Aish! Dasar kau Kahee-ya!"

*****

Perlombaan olahraga hampir selesai, namun masih ada beberapa cabang lagi yg akan dipertandingkan esok harinya. As expected, Minho Oppa membuat banyak kemenangannya, baik perorangan maupun pergroup.

 

"Kahee-ya, besok kita tidak dapat menonton Minho Oppa dalam pertandingan tennis-nya. Aaaahhh ottae????? Aku ingin nonton!" Kataku saat kami ingin tidur

 

"Yasudahlah, tadikan kau sudah puas menontonnya! Lagipula besok lari 400m kan kita bisa nonton!" Balasnya

 

"Aaaahhhh aku tak ingin ketinggalan 1 momen-pun tentangnya Heo Kahee!"

 

"Kau mau menelantarkan lombamu besok? Kau sendiri kan yg mengajukan diri untuk ikut lomba science."

 

"Iya sih............ Tapikan.........aaaahh............. Aku ingin melihatnya!"

 

"Sudah sudah ayo tidur! Esok kita harus berlomba" ajak Kahee

 

"Hmmm ne..........jaljayo Kahee-ya!"

 

"Hmmm Jaljayo!"