Chapter 10

I choose to love you

Chapter 10

Sudah hampir 1 minggu ini aku tak mengiriminya makanan buatanku. Aku juga tak pernah lagi duduk dibelakang. Aku tak pernah lagi menengok ke arahnya, bahkan menatapnya.

Sikapku ini semata-mata untuk menghapuskan rasa sayangku pada namja itu. Namun pada kenyataannya, rasa sayang dan cintaku makin bertambah padanya. Kim Edel. Ingat tujuan barumu. Fokus belajar! Fokus belajar! Ujarku dalam hati.

 

Hari ini aku bertekad untuk mengirimi Minho Oppa sms. Sms permintaan maafku padanya. Atas kesongonganku dan atas perlakuan kasarku pada Sooyoung sunbae. Kahee dan Gita pun setuju bila aku meminta maaf padanya lewat sms. Walau nanti tidak dibalas pun tidak apa. Asalkan aku sudah meminta maaf. Segera ku ketikkan smsku padanya

 

To : Minho Choi

(08xxxxxxxx)

Annyeong Choi Minho. Mianhamnida aku telah berbuat tidak sopan pada Sooyeong sunbae. Neaga neomu mianhae.

Kim Edel.

 

Namun tak berapa lama, iphone-ku berdering, kulihat caller-id nya dan itu adalah nomor Minho Oppa. Dengan sedikit ragu-ragu, segera ku angkat telepon tsb.

 

"Yobuseo" kataku ragu

"Ne"

"Mworago????? Dimana??? Dirumah sakit apa??? Ne ne arraseo! Kamsa hamnida!" Kataku segera menutup telepon dan bergegas mencari taxi untuk ke rumah sakit.

 

*flashback*

"Apakah anda teman Choi Minho?"

 

"Ne"

 

"Mianhamnida, tapi bisakah anda segera datang ke rumah sakit? Karena saudara Choi Minho kecelakaan. Saya melihat inbox handphone saudara Minho, dan sms anda yg terakhir masuk di hp-nya jadi saya mengubungi anda. Ia terserempet oleh mobil dipinggir jalan. Pengemudi mobil tersebut mabuk sehingga tidak dapat melihat ada korban disana."

 

"Dimana??? Dirumah sakit mana???" Tanyaku gemetar

 

"Di rumah sakit Seoul International"

 

"Ne ne arraseo! Kamsa hamnida" kataku menutup teleponnya

 

*end of flashback*

 

Is he okay? Is he still alive?

Tuhan kumohon selamatkanlah nyawa-nya! Jebal.......

Doaku saat aku hampir tiba dirumah sakit. Setelah aku tiba, aku segera bertanya pada sang resepsionis dan segera menuju ruang ICU.

 

Selama 5 jam diruang ICU, akhirnya ia dipindahkan di kamar rawatnya. Ia sudah melewati masa-masa kritisnya. Dokterpun mengatakan bahwa tidak terjadi patah tulang atau apapun hanya sedikit benturan di kepalanya.

 

Malam itu, aku menemani Minho Oppa dikamarnya. Aku pun berdoa untuk kesembuhannya.

"Ya Tuhan, aku mohon. Lindungilah namja ini, berilah ia selalu kesehatan dan keceriaan. Berilah ia kekuatan untuk tetap bisa menjadi seorang atlet yg hebat dibidang olahraga apapun. Jauhkan ia dari segala yg jahat. Kumohon ya Tuhan. Aku sangat sangat mencintai namja ini."

Tanpa terasa, air mata pun jatuh di pipiku. Baru kali ini aku melihat Minho Oppa lemah seperti ini.

 

"Oppa, mianhae" bisikku ditelinganya

 

"Mianhae ........ Aku tak akan pernah mencampuri urusanmu lagi. Aku janji! Asalkan kau cepat sembuh!" Rintihku

 

Tanpa ku sadari, akhirnya aku terlelap disamping tempat tidurnya.

****

Pagi harinya, kulihat Minho Oppa mulai terbangun.

 

"Oppa, kau sudah bangun?" Tanyaku

 

"Apa yg kau lakukan disini?" Tanyanya dengan tatapan yg sama seperti saat ia menarik tangan Sooyoung sunbae waktu itu. Tatapan yg penuh amarah dan kebencian

 

"A....a.....aku......."

 

"Pergi!" Bentaknya padaku.

Dengan segera aku melangkah menjauhi kamarnya dan berlari keluar kamarnya dengan mata berkaca-kaca. Di koridor, aku melihat Sooyoung sunbae. Aku menengok sekilas dan langsung berlari pergi.

 

Sooyoung POV

Mwo? Bukankah yeoja itu adalah yeoja yg menegurku waktu itu? Apa yg ia lakukan disini? Matanya berkaca-kaca dan sepertinya ia keluar dari kamar Minho? Apa yg terjadi? Pikirku sambil terus melangkah masuk ke kamar Minho.

 

"Annyeong Minooya!" Sapaku

 

"Annyeong Sooyoungie!" Katanya tersenyum

 

"Hmm bukankah yeoja itu adalah yeoja yg menegurku waktu itu? Siapa dia? Dan apa yg ia lakukan disini Minoya?" Tanyaku penasaran

 

"Dia tidak penting. Dia sama saja seperti Eomma."

"Semua Yeoja begitu!" Teriaknya padaku.

 

Segera ku layangkan tamparan di pipi kanannya.

"Jaga mulutmu Choi Minho! Tidak semua yeoja seperti Eomma" kataku berapi-api

 

"Apakah diriku terlihat sama seperti Eomma hah? Ayo jawab!" Kataku membentaknya

 

"Noona......aku......"

 

"Aku tidak ingin hanya karena sosok Eomma, masa depan dan kehidupanmu hancur Mino! Semua yeoja berbeda. Eomma berbeda. Aku berbeda. Yeoja itu juga berbeda." Luapku sambil menangis

 

"Noona, uljima! Mianhae!" Katanya lemah

 

"Ne, nado mianhae Minoya!" Kataku sambil memeluknya erat

 

*end of Sooyoung POV

 

Minho POV

"Ne, nado mianhae Minoya!" Kata Sooyoung noona memelukku erat

 

Semua yg dikatakan noona tadi menyadarkanku akan 1 hal. Semua yeoja itu berbeda.

Mulai sekarang aku akan mencoba untuk berubah sedikit demi sedikit. Aku tak akan mengecewakanmu noona. Batinku.

 

*end of Minho POV

 

Sooyoung POV

Aku menemani Minho sampai akhirnya ia tertidur pulas. Tak sengaja kubuka iphone-nya, kubaca pesan singkat yg dikirimkan oleh Kim Edel kemarin.

Segera ku tekan tombol "call" untuk meneleponnya.

 

"Yobuseo"

 

"Ne, yobuseo" jawabku

 

"M....nuguya?" Tanyanya pelan

 

"Aku Sooyoung, yeoja yg kau tegur waktu itu. Bukankah tadi pagi kita bertemu di rumah sakit?"

 

"Ah ne . Ada apa sunbae?"

 

"Anniyo, aku hanya ingin berterima kasih padamu karena telah menjaga Minho semalaman kemarin. Dan maaf atas sikap Minho tadi pagi padamu sebenarnya ia tidak seperti itu. Jeongmal mianhaeyo"

 

"Ne......"

Terdengar tarikan napas panjang sebelum akhirnya ia berkata

"Mianhaeyo sunbae, tapi aku ingin tidur sekarang. Annyeong"

 

"Ah ne Annyeong" tutupku.

 

*end of Sooyoung POV

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
dreamgirlSM #1
Chapter 14: Cute banget gk sabar kelanjutannya :D
dreamgirlSM #2
Chapter 13: Mana nih lanjutannya? Gak sabar
mingie13
#3
Chapter 13: wahh
ff.nya daebakk^^
aku juga pingin buat tapi nggak berani posting
update terus ya author-nim^^