Chapter 14

I choose to love you

Chapter 14

"Kim Edel kau mau apa pagi-pagi begini?" Tanya Kahee yg heran melihatku sudah rapih

 

"Aku mau keluar dorm saja! Hey nanti sore kau mau ke gereja bersama atau tidak?" Tanyaku

 

"Hmmm......mollayo, kau hati-hati ya! Aku masih ngantuk!" Katanya melanjutkan tidurnya

 

"Ish dasar pemalas kau! Yasudah aku ajak Gita atau Menel saja pergi bersamaku. Oiya nanti sore kau harus ikut ke gereja pokoknya. Katanya Jinki Oppa yg akan menyanyi solo untuk paduan suaranya" kataku mengingatkan

 

"Mwo? JINJAYO??? Jinki Oppa akan mengeluarkan suara emasnya nanti sore???? Aaaaaaa aku ingin pergi! Aigoo......Edel-ya!!! Kita harus pergi!" Katanya langsung terbangun dan berteriak-riak kegirangan

 

"Ne ne ! Sudah ah aku mau ke kamar Gita dan Menel! Annyeong!" Pamitku keluar kamar

 

Kutekan bel yg ada didepan dorm Menel dan Gita

"TingTong! TingTong!"

Tak ada jawaban

"TingTong! TingTong!"

Tetap tak ada jawaban.

Aigoo apakah mereka berdua juga masih tidur? Ini kan sudah jam 7 pagi. Huff yasudahlah aku pergi sendiri saja. Batinku.

 

Hari Minggu ini entah kenapa suasana sekolah ini sangat sepi. Sepi karena banyak murid yg pergi menghabiskan waktu menginap bersama keluarga mereka, sepi karena banyak murid yg kelelahan dan telat bangun. Hmmm akupun segera pergi jalan-jalan disekitar dormku namun mataku tertuju pada sesosok namja berjaket putih sedang berlari mengitari area taman.

 

"Minho Oppa!" Teriakku

 

Ia pun segera menoleh ke arahku

 

"Ah, Edel-ya! Sedang apa kau pagi-pagi begini?" Tanyanya mendekatiku

 

"Aku hanya terbangun dan iseng saja ingin jalan-jalan pagi Oppa! Kau sedang apa?" Tanyaku balik ketika ia sudah berada dihadapanku

 

"Oh! Aku sedang jogging, ini aku ingin pergi ke stadion. Kau mau ikut jogging bersamaku?" Tanyanya

 

"Mwo??? Ah, kalau begitu baiklah! Aku akan mencuri rahasia dibalik bakat atlet-mu itu!" Kataku dengan nada sok mengancam

 

"Ish jinja, masih saja kau ingin mencuri bakatku! Hahahaha." Katanya

 

"Ne tentu saja, aku kan iri padamu Oppa! Aku heran kenapa kau bisa se-atletis itu. Aku kan sangat lemah dalam olahraga" kataku jujur sambil menemaninya berlari santai menuju stadion

 

"Hahaha banyak kok yg iri padaku. Kau berarti wanita lemah Kim Edel. Masa kau tidak bisa berolahraga. Jangan-jangan kau tidak sehat?" Tanyanya

 

"Mwo? Tidak sehat dalam arti konotasi atau denotasi nih Oppa?" Tanyaku menyelidik

 

"Hahahahahaha konotasi Kim Edel. Maksudku tidak sehat otakmu mungkin!" Candanya. Akupun segera mencubitnya saking sebalnya padanya.

 

"Aigoo....sakit Kim Edel!" Rintihnya sambil berlari menjauhiku

 

"Bodo. Aku tak peduli! Sini kau Oppa kembali!" Kataku sambil mencoba berlari mengejarnya

 

"Hey Choi Minho kembali sini! Jangan jadi pengecut kau!" Kataku dengan nafas ngos-ngosan mengejarnya. Aku tak sanggup mengejarnya yg sudah berada didalam stadion. Akupun pelan-pelan masuk ke dalam stadion.

 

"Hahahahahahahahahaha ayo mana kekuatanmu Kim Edel? Masa lari segitu saja sudah lelah! Ayo cepat kejar aku!" Katanya berlari lagi.

 

"Aigoo Choi Minho kau terlalu atraktif deh! Aku lelah ah! Kau lari saja sendiri!" Kataku masih dengan nafas tersengal-sengal dan duduk di bawah lapangan bola dan melihat Minho Oppa mengitari estafet stadion ini.

 

"Hahahahaha aigoo dasar nenek-nenek. Segitu saja sudah lelah!" Ledeknya

 

"Hmm mana ada nenek-nenek secantik diriku ini! Matamu mungkin katarak Oppa!" Balasku

 

"Hah? Mana ada wanita cantik tapi pendek sepertimu? Hahahaha mataku normal kok makanya aku lihat dirimu seperti nenek-nenek!" Balasnya lagi

 

"Aish benar-benar ya kau ini Oppa. Kau menyulut emosiku kalau begini!" Tawaku

 

"Hahahahahaha aku sudah berlari 3 putaran tapi kau masih saja diam disitu! Cepatlah kita berlomba!" Tantangnya

 

"Anniyo! Mana mau aku berlomba dengan orang curang seperti dirimu!"

 

"Mwo? Curang? Enak saja! Kalau kau memang tidak mampu menyaingiku bilang saja Kim Edel jangan memfitnah diriku!" Katanya lagi

 

"Hmmmm ne ne ne aku memang kalah dengan dirimu Oppa" kataku menyerah

 

"Hahahaha, ayo cepat bangun! Setidaknya kau berlari 2 putaran!" Katanya menghampiriku dan membangunkanku. Ia pun menyuruhku untuk berlari lagi bersamanya

 

"Oppa.......apa kau tidak lelah? Sedaritadi kan kau tidak minum ataupun beristirahat!" Kataku yg sudah ngos-ngosan padahal kami baru saja mengitari setengah lapangan.

 

"Belum kok. Jangan bilang kau sudah lelah?" Tanyanya

 

"Hufff bukan sudah lelah lagi Oppa tapi aku sudah tak sanggup lagi berlari!" Kataku

 

"Hahahahaha makanya kau jadi yeoja jangan pendek-pendek. Kakimu itu tidak bisa melangkah banyak dan lebar. Langkahmu kan pasti kecil kecil" ledeknya

 

"Suka sekali ya mengejekku Oppa! Biar saja, biasanya sih cowok jangkung sepertimu itu sulit untuk masuk ke dalam rumah. Bisa-bisa kepentok atap saking tingginya" balasku

 

"Hahahaha tidaklah, tergantung rumah siapa dulu. Kalau rumahmu sih mungkin saja!" Ledeknya

 

"Aduh Oppa ini ternyata cerewet ya dan ternyata menyebalkan!"

 

"Hahahaha jangan mengalihkan pembicaraan"

 

"Siapa yg mengalihkan pembicaraan Oppa? Kalau kau mau, kau datang saja ke rumahku. Rumahku atapnya tinggi kok woooo!" Tantangku

 

"Hahahahahahahaha dasar yeoja pendek!"

 

"Dasar tiang listrik!" Kataku sambil berlari kencang menjauhinya.

 

"Hey dasar kau yeoja pendek!" Katanya mencoba mengejarku.

****

Suasana sore itu di gereja dekat asrama kami pun terasa hening dan khusyuk. Aku dan Kahee pun dengan khusyuk mengikuti ibadah hari itu.

 

"Angels we have on heard high

Sweetly singing ore the plains

And the mountains in reply

Echoing their joyous strains

 

Gloria in excelsis Deo

Gloria in excelsis Deo

 

Come to Bethlehem and see

Christ whose birth the angels sing

Come adore on bended knee

Christ the Lord the newborn King

 

Gloria in excelsis Deo

Gloria in excelsis Deo

 

See him in a manger laid

Whom the choirs of angels praise

Mary, Joseph, lend your aid

While our hearts in love we raise

 

Gloria in excelsis Deo

Gloria, in excelsis Deo

Gloria in excelsis Deo"

 

"Whoaaaa suara Jinki Oppa daebak sekali Edel-ya!!!!" Bisik Kahee usai lagu selesai dinyanyikan

 

"Ne.... Suaranya memang amazing Kahee-ya!"

 

"Aduh aduh aku merinding. Bulu kudukku berdiri mendengarnya bernyanyi"

 

"Ne ne ... Sekarang kau fokus dulu! Ini sudah mau komuni juga!" Kataku mengingatkan

 

"Hahaha ne! Aku sampai tidak fokus!"

*****

"Aigoo Edel-ya......suaranya.... Suaranya daebak sekali!"

 

"Kahee Heo, kau sudah mengatakan hal itu berkali-kali sejak kita keluar dari gereja ya!" Kataku sambil menuju ke kapel Maria

 

"Yah aku kan benar-benar speechless! Habis ia sangat mengagumkan!" Kata Kahee mengikutiku

 

"Kahee-ya, aku berdoa dulu ya! Kau tunggu saja disini dulu!" Kataku

 

"Hmm okay! Minta petunjuk dari Bunda Maria agar kau dan Minho didekatkan! Hahaha" ledeknya

 

Usai aku berdoa, aku melihat Kahee sedang bersama Jinki Oppa.

"Kahee-ya, kau sedang apa?" Tanyaku sok-sok tidak tau

 

"Ah, mianhae bila aku mengganggu! Annyeong haseo, Lee Jinki imnida!" Katanya padaku

 

"Ah, anniyo Oppa kau tidak mengganggu kok! Kim Edel imnida! Senang berkenalan denganmu" kataku sopan dan tersenyum

 

"Kahee-ya, Jinki Oppa, mianhae tapi aku harus segera kembali ke dorm karena masih ada tugas yg harus ku kerjakan!" Pamitku pada mereka

 

"Ah, Edel-ya tunggu aku!" Cegah Kahee

 

"Ah gwenchana Kahee-ya, kau bersama Jinki Oppa saja, aku dadakan sekali! Ok? Annyeong Oppa!" Kataku segera berlari meninggalkan mereka berdua.

Yes! Misiku berhasil.

 

*****

"Edel-ya! Kau terlambat! Ayo cepat bangun! Hey Edel-ya! Ayo bangun! Sudah pukul 6.45 ini! 15 menit lagi sudah bel!" Teriak Kahee membangunkanku

 

"Aigoo aku masih ngantuk!" Kataku dengan mata terpejam. Setelah melihat jam dindingku, segera aku berlari menuju kamar mandi.

 

"Sudah kubilang kan 6.45! Edel-ya aku duluan ya! Dadah!"

 

"Ne!" Teriakku dari dalam kamar mandi.

 

Hari senin adalah hari yg sangat menyebalkan bagiku. Karena pelajaran-pelajaran yg sangat membosankan ditambah dengan pelajaran olahraga.

 

Dengan terburu-buru tanpa sarapan dihari Senin ini, akupun segera berlari menuju ke kelasku. Untunglah Jong Kook songsaengnim belum masuk ke kelas kami. Jong Kook songsaengnim adalah guru olahraga kami.

 

"Edel-ya tarik nafasmu dulu!" Usul Soyu

 

"Ah ne Soyu-ah, mana aku belum sarapan lagi!" Rutukku pada diri sendiri

 

"Jinja??? Tapi kita kan mau olahraga Edel-ya! Isi dulu perutmu!" Kata Soyu

 

"Ah tidak perlu kok! Aku kuat!" Kataku meyakinkan Soyu dan diri sendiri.

 

Lalu aku menengok ke belakang kiriku untuk melihat apa yg sedang Minho Oppa lakukan. Ternyata ia sedang tenang membaca buku-bukunya itu. Aigoo.... Tampannya. Pikirku segera kembali fokus ke depan.

 

"Pagi anak-anak!"

 

"Pagi Jong Kook songsaengnim!"

 

"Hari ini kita akan coba latihan lari estafet ya! Kalian saya persilahkan untuk ganti baju dan berkumpul di stadion lapangan estafet dalam 15menit. Dimulai dari sekarang!" Katanya segera keluar menuju lapangan estafet. Dan kami segera pergi untuk mengganti baju kami diruang ganti.

 

"Priiittt!!!"

"Ayo semuanya kelas 2-A berkumpul!" Kata Jong Kook songsaengnim memerintahkan kami.

 

"Ayo berbaris yg rapih! Kita renggangkan badan kita dulu ya! Baru nanti kita lari. Yeoja 3 putaran namja 5 putaran."

 

"Ayo mulai pemanasan dulu! Lemaskan otot-otot kalian! 1..2..3..4..5..6..7..8. Yak ganti lagi 1..2..3..4..5..6..7..8" hitung songsaengnim ketika kami merenggangkan otot-otot kami sebelum berlari.

 

"Ayo para namja, berbaris yg rapih, pemanasan dulu ya 5 keliling. Hana dul set! Priiittt!"

 

Aku yg sedang beristirahat setelah merengangkan otot-ototku pun mulai merasa lemas. Mungkin efek aku belum sarapan ya. Tapi biarlah, sehabis berlari ini paling cuma berlatih estafet! Pikirku. Mataku pun tertuju pada Minho Oppa yg tengah berlari. Yaampun jarak lari antara dia dan yg lain sangat jauh. Padahal ini baru latihan dan pemanasan bukan perlombaan yg sesungguhnya tapi ia tetap saja nomor1.

 

"Edel-ya, berkedip dong! Melihat Minho berlari saja kau tak berkedip!" Ledek Gita

 

"Hahahahahahaha kau ini Gita-ya ada-ada saja!" Tawaku

 

"Ayo sekarang giliran para yeoja untuk berlari! Ayo berbaris berbaris yg rapih!" Perintah songsaengnim

 

"Park Chanyeol cepat! Jangan sengaja berlama-lama disitu kau!" Teriak Songsaengnim

 

"Hahahahaha ne Songsaeng!" Balas Chanyeol segera melewati garis finish

 

"Oke! Ayo bersiap! Hana ... Dul.... Set! Priiittt!"

 

Kami para yeoja pun mulai berlari. Aku dan Gita sengaja berada di barisan belakang karena memang kami berdua tidak terlalu menyukai olahraga.

 

"Gita-ya, jangan cepat-cepat ya! Jebal!" Kataku

 

"Ne Edel-ya, aku juga tidak bisa cepat-cepat! Lagipula kakiku kan keseleo kemarin" katanya

 

"Haha untung aku ada temannya!" Kataku excited

 

Akhirnya 1 lap lagi kami selesai pemanasan. Namun di pertengahan lapangan tiba-tiba aku merasa kepalaku pusing sekali. Keringat dingin pun mengucur dari seluruh tubuhku. Tubuhku pun limpung dan jatuh tak sadarkan diri.

 

Minho POV

Usai menyelesaikan pemanasan 5 putaran, aku duduk dipinggir lapangan sambil melihat para yeoja berlari. Biasanya aku tak pernah menghiraukan mereka berlari. Hanya sekedar melihat, namun entah mengapa kali ini, aku ingin sekali melihat Kim Edel berlari. Mungkin karena kemarin kami berlari bersama. Pikirku.

 

2 lap sudah selesai ia jalani, kulihat ia dan teman sekelasku, hmm Gi....Gita atau siapalah itu namanya, aku tak hafal. Mereka berlari berdampingan. Ternyata Edel memang lemah dalam bidang olahraga. Batinku. Namun sampai dipertengahan lapangan, kulihat ia mulai hilang keseimbangan dan terjatuh. Entah apa yg ada dipikiranku saat itu, aku segera berlari menghampiri Edel dengan panik.

 

"Edel-ya!! Edel-ya!! Bangunlah!!"Ujar teman-temannya

 

Tanpa banyak bertanya, akupun segera menggendongnya dan membawanya ke health center.

*end of Minho POV

 

Kahee POV

Aku yg hampir mencapai garis finish segera berbalik melihat Gita berteriak memanggil nama Edel. Melihat Edel terkapar dilapangan membuatku merasa bersalah padanya. Ini pasti karena ia belum sarapan. Aku hafal sekali sahabatku ini. Ia memang tidak menyukai olahraga namun ia tidak selemah itu. Bahkan kalau ia harus dijemur 2 jam dibawah terik matahari ia tidak akan jatuh pingsan begini.

 

Dengan segera aku berlari menghampiri Edel dan Gita yg sedang berusaha mengangkatnya. Sesampainya disana, seluruh teman-temanku berkumpul untuk melihat kondisi Edel, kulihat Minho segera berlari ke arah Edel dan menggendongnya ke health center.

 

Aku dan Gita saling berpandangan. Bahkan seluruh anak kelas kami berpandangan satu sama lain melihat Minho dengan cepatnya menggendong Edel dan membawanya ke health center. Aku dan Gita pun segera mengikuti Minho ke health center.

 

Sesampainya kami disana, Minho segera meletakkan Edel agar ia dapat diperiksa oleh dokter.

 

"Dokter, bagaimana keadaannya? Apakah ada luka yg serius?" Tanya Minho tidak sabaran

 

"Tidak ada luka yg serius kok. Mungkin kakinya agak sedikit lecet dan pincang untuk sementara karena ia jatuh dengan posisi kaki tertekuk namun keadaannya baik-baik saja, ia hanya lemas mungkin karena belum makan" terang sang Dokter

 

"Ah, ne kamsahamnida pak Dokter!" Kata Minho sopan

 

"Minho-ya, terima kasih kau telah membawa Edel kesini!" Ucapku

 

"Hmm ne sama-sama. Apakah ada diantara kalian teman satu dormnya?"

 

"Ah, ne aku teman satu dormnya." Jawabku

 

"Apakah tadi pagi ia tidak sarapan?" Tanya Minho

 

"Hmmm....ne.... Edel hari ini bangun kesiangan. Aku tak berani membangunkannya karena ia lelah seharian kemarin. Namun akhirnya kubangunkan ia pukul 6.45 tadi. Aku sangat menyesal" kataku lemah. Seharusnya tadi aku membiarkan Edel tidur saja daripada melihatnya harus tersiksa seperti ini. Rutukku dalam hati

 

"Hmmm...aku pergi latihan basket dulu. Lain kali jangan lupa ingatkan dia untuk sarapan!" Minho-pun segera pergi.

 

"Kahee-ya! Kita tidak salah lihatkan? Namja itu Choi Minho kan?" Tanya Gita tak percaya

 

"Ne aku juga tidak percaya bahwa namja tadi adalah Choi Minho tapi bukan itu masalahnya Gita-ya!"

 

"Hmmm apa masalahnya Kahee-ya?" Tanya Gita

 

"Masalahnya aku merasa ini adalah kesalahanku karena membiarkan Edel pergi tanpa sarapan!" Kataku sedih

 

"Hmmm sudahlah Kahee-ya! Kita berdoa saja supaya Edel cepat sembuh!" Bujuk Gita

 

Tak berapa lama akhirnya Edel siuman.

 

"Aku ada dimana?"

 

"Edel-ya, kau sedang ada di health center tadi kau jatuh pingsan di lapangan, kau ingat tidak?" Kataku panik

 

"Ah.... Ne ne aku ingat! Kahee-ya, aku pusing sekali!" Katanya padaku

 

"Ne kau istirahat saja ya Edel-ya!" Bujukku

 

"Edel-ya, tadi Minho yg menggendongmu kesini loh!" Kata Gita

 

"Mwo? Minho Oppa?" Tanyanya lemah

 

"Sudah sudah kau istirahat saja dulu ya!" Katakku

 

"Dia dimana sekarang Kahee-ya? Kalian tidak bercanda kan?" Tanyanya masih dengan nada lemah

 

"Hmmm ne, tadi ia yg menggendongmu Edel-ya! Tapi ia sudah pergi latihan basket. Ayo istirahatlah!" Pintaku

 

"Hmm..." Katanya tersenyum lemah

 

"Edel-ya, mianhae karena diriku kau jadi begini! Harusnya tadi aku menyuruhmu sarapan dulu!" Sesalku

 

"Ssstt! Jangan salahkan dirimu Kahee-ya! Aku baik-baik saja kok!"

 

"Hmmm kalau begitu jangan pernah lupa sarapan lagi ya?" Tanyaku

 

"Hmmm tenang saja Kahee-ya!"

 

*end of Kahee POV

 

Apakah yg Kahee dan Gita bilang itu benar? Minho Oppa yg menggendongku dan membawaku ke sini? Aigoo..... Pasti mereka hanya ingin menyenangkan diriku saja! Kim Edel! Buang jauh-jauh pikiranmu tentang Minho Oppa. Pikirku.

 

Akhirnya pukul 5 sore aku kembali ke dormku dibantu oleh Menel, Kahee dan Gita. Kakiku ternyata terkilir jadi jalanku agak sedikit pincang, dan membuatku sedikit kesulitan untuk berjalan dan berlari.

 

Dalam perjalanan menuju dormku, kami bertemu dengan Minho Oppa. Sepertinya ia habis berlatih basket.

 

"Oppa......." Sapaku pelan

 

"Bagaimana keadaanmu?" Tanyanya

 

"Gwenchana Oppa aku baik-baik saja!" Kataku lemah

 

"Hmm istirahatlah! Kalau perlu besok jangan masuk kelas dulu!"

 

"Anniyo, aku akan bosan seharian berada dikamarku!" Kataku

 

"Terserah padamu saja Kim Edel. Asal kau jangan memaksakan dirimu saja!"

 

"Hmmm ne Oppa, annyeong!" Kataku sambil melangkah dan tiba-tiba kakiku tak dapat menyeimbangkan tubuhku. Aku hampir terjatuh namun dengan segera tubuhku ditangkap oleh Minho Oppa dan ia membantuku berdiri kembali. Pandangan kami pun bertemu, baik Minho Oppa dan aku segera membuang muka ke arah berlawanan. Bisa kupastikan wajahku sudah sangat merah saat ini.

 

"Hmm...kalian duluan saja, biar aku yg antar Edel ke kamarnya." Kata Minho Oppa pada Kahee, Gita dan Menel

 

"Ne Minho-ssi!" Sahut mereka kompak.

 

Aku masih tetap terdiam ditempatku.

 

"Edel-ya, sini kubantu kau berjalan!" Kata Minho Oppa

 

"Ne gomawo Oppa!" Kataku

 

"Kau sih pendek, jadi gampang sekali mengangkatmu!" Ledeknya

 

"Aigoo masih saja Oppa meledekku disaat seperti ini." Kataku

 

"Haha mianhae Edel-ya! Kamarmu nomor berapa?" Tanyanya

 

"Hmmm 210 Oppa."

 

"Mwo?"

 

"Waeyo Oppa?" Tanyaku tak mengerti

 

"210? Sama dengan nomor dormku dong?"

 

"Mmm mollayo" kataku pura-pura tidak tau

 

"Mungkin Kahee kebetulan saja mendapatkan nomor itu, aku kan murid baru Oppa" jelasku

 

"Ah ne mungkin!"

 

"Oppa gomawo telah membantuku dan mengantarku ke kamarku!" Gomawoyo, jinja gomawoyo!" kataku setelah kami tiba didepan dorm-ku

 

"Hmmm.....kau istirahat ya! Annyeong!"

 

"Ne annyeong Oppa! Kau segeralah mandi. Nanti bau lagi! Hahahaha" candaku

 

"Aigoo....yeoja pendek ini menghinaku lagi rupanya! Cepat sana istirahat!" Usirnya

 

"Mwo? Kenapa kau yg mengusirku Oppa? Inikan dormku!"

 

"Hahahaha memangnya kenapa? Palli! Masuk sana!" Perintahnya

 

"Ne! Annyeong Oppa" senyumku

 

"Annyeong!" Katanya sambil melambaikan tangannya dan pulang ke dorm-nya.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
dreamgirlSM #1
Chapter 14: Cute banget gk sabar kelanjutannya :D
dreamgirlSM #2
Chapter 13: Mana nih lanjutannya? Gak sabar
mingie13
#3
Chapter 13: wahh
ff.nya daebakk^^
aku juga pingin buat tapi nggak berani posting
update terus ya author-nim^^