Chapter 1

“Eomma, jebal……. Aku tak mau sekolah lagi disini, mereka mem-bullyku lagi Eomma …… aku tidak kuat lagi sekolah disini” tangisku ditelepon

“Mwo???? Me…mereka membully-mu???? Ya Tuhan, otokkhae……. Tapi kau baik-baik saja kan nak saat ini????”

“Ne eomma,gwenchanayo tapi aku sudah benar-benar tidak tahan lagi…………..jebaaalllll pulangkan aku………” rintihku

“Tunggu ya nak, eomma akan bilang appa-mu! Eomma akan berusaha memulangkanmu sayang! Bertahanlah sayang!”

“Ne eomma! Gomawoyo jeongmal gomawoyo!” balasku tersedu-sedu dan mematikan sambungan teleponku.

Namaku Kim Edel. Aku adalah seorang yeoja. Umurku saat ini belum genap 18 tahun. Terlahir disebuah keluarga kaya raya dan terpandang adalah hal yang sangat memuakkan untukku. Keluargaku sangat strict padaku. Aku memang sangat pintar. Bisa dikatakan aku sangat genius dalam bidang pendidikan formal disekolah, aku juga berbakat dalam bidang music. Aku sangat senang bernyanyi. Appaku adalah seorang pengusaha minyak, saham dan real estate di Korea Selatan. Eommaku memiliki sebuah toko kue mungil dikawasan Hongdae. Walaupun eommaku sibuk tapi ia tak pernah menelantarkan anaknya. Ia sangat memperhatikanku, sangat berbeda dengan appaku. Saat ini, aku sedang melanjutkan study-ku di Amerika, tepatnya di St.Judes High School di Manhattan, New York. Namun sungguh ini semua bukanlah kemauanku. Appa-ku yg memaksaku untuk melanjutkan sekolahku di Amerika dan setelah 1 tahun ini aku mencari berbagai cara agar dapat dipulangkan ke Korea. Sebenarnya keinginanku pulang ke Korea bukanlah tanpa sebab. 2 tahun lalu, saat aku menjemput Kahee disekolahnya aku melihat sosok namja. Kuperhatikan sekilas namja itu. Ia sangat tampan, dengan tingginya yang bak model internasional. Aku sangat tertarik dengan namja itu. Sejak saat itu aku selalu mencari tahu tentang dirinya. Semua informasi tentangnya itu kudapatkan dari sahabat kecilku Heo Kahee. Orangtua Kahee adalah kaki tangan Appaku. Oleh karena itu, sejak kecil kami bersahabat sangat akrab. Namun kami selalu berbeda sekolah.

Sampai menjelang kelulusan SMP-ku, aku meminta pada Appa untuk bersekolah di sekolah yg sama dengan Kahee karena disekolah itu jugalah namja itu akan melanjutkan sekolahnya. Namja itu bernama Choi Minho. Ia sangat dingin kepada wanita manapun. Ia hampir tidak pernah berbicara dengan wanita. Sangat unik bukan namja itu, itulah salah satu alasan mengapa aku ingin dekat dan mengenalnya lebih dalam lagi. Namun impianku itu tinggalah impian karena Appa-ku sudah mendaftarkanku di St.Judes dari jauh-jauh hari sebelum kelulusanku itu. Aku marah. Aku marah pada diriki sendiri. Sampai kapan aku harus takut pada Appa-ku. Segala yg ia perintahkan selalu aku turuti, namun saat ini, aku tidak akan tinggal diam. I wont let my dream be a dream. Setelah berusaha meyakinkan Eommaku bahwa aku di-bully di Amerika, aku yakin kalau sebentar lagi Eomma dan Appaku akan menyuruhku pulang ke Korea.

 Yeaaaahhhhh pulang ke Korea itu berarti aku dapat bertemu lagi dengan Minho Oppa. Aaaahhhh tugasku hanya tinggal meminta Orangtua-ku memasukkanku ke sekolah asrama Seoul High School and……….. taadaaa……. I can meet him personally. Hmmm kurasa aku juga harus menggunakan kekuasaan Appa-ku untuk menempatkanku dikelas yg sama dengan Kahee dan Minho Oppa. Why Minho Oppa? Karena aku 1tahun lebih muda darinya dan yg lainnya karena aku pernah mengikuti program akselerasi ketika aku SMP dulu.

15 menit kemudian Appa-ku meneleponku dan menyetujui untuk memulangkanku kembali ke Korea. What a day! Pikirku riang. Segera aku membuat surat pengunduran diriku untuk kuserahkan pada Kepala Sekolahku esok pagi sekaligus berpamitan pada teman-temanku yg berada di Amerika ini.