Doubt

Soulmate from Seoul

Hari ini Baekhyun akan mengikuti konser SMTown pertamanya. Ia bilang ia tidak akan mungkin bisa bertemua denganku selama beberapa saat, karena latihan untuk konser itu. Aku mengerti dan sebisa mungkin tidak menganggu waktu latihannya.

                Aku sangat senang mendengar EXO akan tampil di SMTown. Itu berarti mereka sudah official menjadi member SMTown. Aku tahu Baekhyun sangat sangat sangat bersemangat dengan konser ini. Ini pertama kalinya ia akan tampil di panggung besar. Di luar negeri. Bersama dengan senior-seniornya. Apalagi ada SNSD, girlgroup favoritenya sepanjang masa.

                Baekhyun saat ini sedang di pesawat menuju ke LA. Aku terus berdoa semoga ia selamat sampai tujuan dan bernyanyi dengan baik. Aku terus memantaunya melalui internet. Aku sedikit merasa sedih, karena tidak bisa menonton Baekhyun, tapi tentu saja tidak ada yang bisa aku perbuat saat ini.

                Aku akan menjadi fans yang baik dan menonton semua fancam dan mencari foto-foto EXO di internet. Aku menonton beberapa fancam. Aku melihat special stage EXO dan f(X). Baekhyun berpasangan dengan Krystal. Aku menyukai Krystal, ia sangat cantik. Aku memperhatikan mereka sesaat lalu menutup web itu cepat. Aku menjauh dari laptopku.

“Oh my God,” gumamku. Aku baru saja melihat Baekhyun dan Krystal melakukan y dance. Tubuh mereka sangat dekat sampai hamper tidak ada space lagi.

Aku menggelengkan kepalaku cepat. “Gosh, snap it Kirana! You’re acting like an unreasonable jealous wife. It’s just a stage act. Of course he needs to do that, it’s his job,” ucapku berulang-ulang. Aku tidak menyangka aku akan cemburu dengan hal ini. Aku tahu aku bukan tipe yang mudah untuk cemburu, aku bahkan tidak pernah merasakan cemburu. This is bad.

*******************

DingDong!!!

                Aku membuka pintu depanku dan melihat Baekhyun berdiri di sana. Aku tersenyum dan ia memelukku. Ia melangkah masuk sambil membuka topinya dan melemparnya asal ke sofa.

                “Aku pikir kamu baru akan pulang besok,” ucapku santai. Aku memperhatikan Baekhyun duduk di sofa. Ia terlihat sangat capek.

                “Apakah kamu tidak mengecek schedule pacarmu ini?” tanyanya asal. Ia tidak melihat ke arahku.

                Aku membalikkan badanku dan berjalan menuju dapur. “Ah, aku seharusnya mengecek schedule mu di internet,” ucapku dengan nada sedikit dingin.

                Baekhyun melemparkan tatapannya padaku. “Hey, what’s with the cold tone?”

                Aku mengangkat bahuku. Sepertinya melihat Baekhyun mengingatkan aku dengan special stage-nya dengan Krystal. Tubuh mereka yang bergerak seirama dan ekspresi serta tatapannya pada Krystal saat itu.

                “So, how’s the concert?” tanyaku.

                Baekhyun berdiri dan tersenyum. “It was awesome!!! Banyak orang yang menonton dan meneriakkan nama EXO. Aku tidak menyangka kami punya fans diluar negeri,” jawabnya. Ia berjalan mendekatiku. “Kamu tau para fans itu memanggilku apa? Mereka memanggilku ‘Bacon’, bukan ‘Baekhyun’. Lucu sekali,” tambahnya.

                Aku tersenyum sebagai reaksi atas jawabannya. Aku tahu aku tidak seharusnya bersikap seperti ini. Tapi aku membayangkan sesi latihan Baekhyun selama ia tidak bisa bertemu denganku. Ia berada sepanjang hari di ruang latihan dengan Krystal.

                Baekhyun mengubah ekspresi wajahnya menjadi bingung. “What’s wrong?”

                Aku menghela nafas. “Nothing.”

                Ia menatapku curiga. “I’m not sure.”

                “Nothing.”

                “Apakah kamu melihat perform ku dari internet?” tanyanya.

                Aku mengangguk. “Yeah,  I used to be a fangirl, you know. Aku menonton semuanya,” jawabku sambil menekankan kata terakhirku.

                Ia tertawa kecil. “Are you jealous?” tanyanya penasaran.

                “No.” Aku mengatur ekspresiku yang cool.

                “I did y dance with Soojung,” ucapnya memancing.

                “Soojung?” ulangku. Aku memaksakan diriku tersenyum. “She’s pretty. Tell me about her,” tambahku.

                Baekhyun memiringkan kepalanya. “Aku sudah mengenalnya sejak trainee. Ia anak yang baik. Ia orang pertama yang aku kenal saat masuk SM. Ia tahu semua tentangku. Kami benar-benar dekat,” jawabnya.

                Aku menahan nafasku tanpa sadar. Tapi aku tetap memaksakan diri untuk tersenyum.

                “So, are you jealous of her?”

                “No.”

                Baekhyun melangkah semakin dekat kearahku berdiri. Ia tersenyum. “Yes, you are.”

                Aku menggigit bibirku pelan. “Ok, a little,” jawabku. Aku memiringkan kepalaku sambil berpikir lagi. “Ok, not a little actually. Much,” tambahku dengan wajah memerah.

                Baekhyun tersenyum lagi. “Well, tell me about your feelings now,” ucapnya.

                “It’s called BaekStal couple. It’s all over the internet,” ucapku. “And they liked it,” tambahku.

                Ia mengangguk mengerti. “Sepertinya aku menari terlalu bagus,” ucapnya asal.

                Aku menghela nafas kesal dan berbalik. “Oh my God, what the hell?” gumamku.

                Baekhyun memelukku dari belakang. “I’m just kidding, you know?” ucapnya. Aku masih diam. “Aku dan Soojung benar-benar tidak ada apa-apa. Aku bahkan kaget para fans memasangkanku dengannya. Kami seperti keluarga. Ia sudah aku anggap sebagai adik dan tidak lebih. Tidak akan pernah lebih,” tambahnya.

                Aku melepaskan pelukannya dan berjalan ke sofa. “I know,” ucapku pelan.

                “You just can’t help to feel jealous?” tanyanya dengan nada menggoda.

                Aku menutup wajahku yang mulai memanas. He knows exactly what I’m thinking. This is scary.

                “You look cute when you get jealous,” ucapnya santai sambil duduk di sampingku.

                “Yaa!!” Aku mengangkat tanganku hendak memukul Baekhyun tapi ia menggenggam tanganku.

                Ia memiringkan kepalanya sedikit dan memperlihatkan ekspresinya yang imut. “Can you call me ‘Oppa’, instead of ‘Yaa’ or ‘Baekhyun’?” tanyanya.

                Wajahku kembali memerah. Aku menggeleng cepat. “Aku tidak punya ketentuan itu di Indonesia. Aku tidak akan memanggilmu ‘Oppa’, kita hanya beda 2 tahun. Tidak masalah jika di Indonesia,” jawabku sambil menarik tanganku.

                Baekhyun tersenyum. “Aku menunggu sampai suatu hari kamu memanggilku dengan sebutan ‘Oppa’,” balasnya. “Aku akan menunggu meskipun itu akan memakan waktu selamanya,” tambahnya sambil mengedipkan sebelah matanya

*******************

Baekhyun mengeluarkan HP dari kantungnya sambil tersenyum lebar padaku. “Aku sudah diperbolehkan untuk memegang ponsel,” ucapnya senang.

                Aku tersenyum melihat wajahnya yang lucu. Tiba-tiba ia datang ke apartemenku tanpa kabar. “Apakah kamu ke sini hanya ingin pamer?” tanyaku.

                Ia mengangguk. “Aku hanya ingin bertemu denganmu sebentar dan pamer,” balasnya. Ia mencium pipiku cepat. “Aku harus pergi sekarang. Aku akan menelfonmu nanti,” tambahnya. Lalu ia pergi.

                Aku memperhatikan kepergian Baekhyun dan tertawa. “Baekhyun memang cowok ajaib.”

*******************

Soojung sebenarnya tahu tentangmu,” ucap Baekhyun perlahan.

                Aku menatapnya kaget. “Wow.”

                “Aku pikir dia perlu tahu tentangmu. Bagaimanapun juga, dia teman yang selalu ada di sampingku sejak dulu,” balasnya.

                Aku mengangguk mengerti. “Bagaimana reaksinya saat mengetahui tentangku?”

                “Hmm, tentu saja kaget. Ia menolak. Dan menyuruhku focus pada karirku dulu.”

                “Apa dia suka padamu?” tanyaku.

                Baekhyun menggeleng. “Dia tergila-gila dengan Choi Minho,” ucapnya cepat sambil tertawa.

                Aku menatap Baekhyun sesaat. “Apakah aku perlu khawatir dengan hubunganmu dengan Krystal?” tanyaku perlahan.

                Baekhyun tersenyum dan menggeleng. “Aku ingin kamu bertahan sebentar lagi. Aku berrencana untuk memberitahukan tentang betapa hebatnya kamu kepada dunia. Aku ingin mereka tahu keberadaanmu penting untukku,” ucapnya.

                Aku tersenyum. Kata-kata Baekhyun terdengar tulus. Aku harus bertahan sebentar lagi.

*******************

                Aku menutup mataku melihat berita di TV. Ternyata mereka sudah mulai membuat gossip tentang hubungan Baekhyun dan Krystal. Aku berdiri dan mematikan TV, aku tidak ingin melihat berita itu. Segala pemberitaan itu membuat diriku merasa insecure.

                “Apakah aku harus benar-benar bertahan?” tanyaku pelan.

Apakah ini yang terbaik?

Apakah benar hubungan sepert ini yang aku inginkan?

Aku tiba-tiba saja merasakan keraguan tentang hubunganku dengan Baekhyun.

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
cupulwin #1
Chapter 11: Dear author-nim.. I love your story.. E tapi kok udah finish aja sih.. >.<
nightynight #2
annyeong Kiranaaaa~ Baekhyun is epic *if you know what i mean* :p
gracesally
#3
aaaaaaaa sequel dong..
aku sukaa ffmu ~
nice FF~~
dowufan #4
what a great story !!
ceritanya rapih banget, alurnya jg jd ga bingung bacanya..
can't wait for your next fanfic ! :D
exobyun
#5
ahaha. emang hrsnya sih ga selesai secepet ini
tp takut ga seru klo kepanjangan
hihii
thanx for the comment :D
yong89
#6
woah~ kok udahan O_O
tapi good job authornim d^_^b
rasanya ini kayak beneran. dan aku jadi penasaran sama author XD
yong89
#7
ㅠ~ㅠ I can't imagine if this is real ♥
Byeontae-Rin #8
aaa, baconnya romantis :3
Ceritanya bagus, beneran deh..
yong89
#9
keren :D walaupun aku gak tau Baekhyun XD plotnya keren. semangat!