Dibatas Imajinasinya

100 Hari Mengejar Irene Bae
Please Subscribe to read the full chapter

"Ini detak Jantung"


Kata-kata itu seperti seember air es yang mengguyur Seulgi.
Dengan cepat Seulgi berdiri.

Ditatapnya Irene dengan tajam.

"Kau.. Apa yang kau lakukan padaku?" Tersirat sebuah kemarahan dalam pertanyaan Seulgi itu.

"Huh? Ak-

"APA YANG KAU LAKUKAN PADAKU?!" teriak Seulgi sambil menggenggam kedua pundak Irene dengan keras.

"Aku tidak melakukan apa-apa" Irene mengerutkan dahinya.

"Pfftt bohong! Kau pasti melakukan sesuatu, kau pasti menggunakan magusmu.. Saat, saat kau menciumku! Ya benar, saat kau menciumku.. Karena aku tidak bodoh Irene.. mana mungkin dadaku terasa sakit tepat setelah kau mencium bibirku!"

Irene menggigit bibirnya.

...

Seketika Hening.

"..Brengsek" Terdengar Irene berbisik

"Ya aku memang brengsek, tapi setidaknya aku tidak licik seperti dirimu."

"KAU BRENGSEK!" teriak Irene sambil memukul dada Seulgi.
Seulgi berusaha menghindari pukulan Irene yang secara mengejutkan sedikit menyakitkan bagi Seulgi.
Namun Irene secara terus menurus menemukan cara untuk mendaratkan pukulannya dibadan Seulgi.

"TERIMALAH KENYATAAN BAHWA KAU MULAI MERASAKAN SESUATU" Dengan napas yang tidak beraturan Irene menatap tajam Seulgi  

"TERIMALAH KENYATAAN ITU DAN JANGAN JADI PENGECUT!" teriak Irene lagi dan kali ini dia berhenti memukul Seulgi dan meraih tangannya.

"Berhentilah lari dari kenyataan Seulgi.." Irene membuka tangan Seulgi yang dia kepalkan dan meletakannya didada Seulgi itu sendiri.

.. Dan,
Benar saja.

Disana.. Di dada Seulgi.
Ada sebuah detak-detak kecil yang dia rasakan.

Berdetak dengan lemah memang.. 
Tapi masih bisa dia rasakan.

Seulgi panik
'Tidak.. Ini mustahil' batin Seulgi ketakutan.

Sebisa mungkin Seulgi memasang ekspresi wajah yang datar guna menyembunyikan rasa takutnya.

"Kau merasakan itu?" Tanya Irene dengan lembut.

".. Tidak, aku tidak merasakan apa-apa" 

Pfft pembohong memang.


Irene menatap Seulgi.
Dia memasang raut wajah yang tidak bisa dibaca Seulgi.

Irene mendekati Seulgi.
'Oh tidak' batin Seulgi menggila.

Irene melingkarkan tangannya dibelakang leher Seulgi.

Dengan tersenyum lembut, Irene mulai mendekatkan wajahnya pada wajah Seulgi.

Batin Seulgi bergejolak,
T I D A K !
tapi sebagian dari dirinya.. Hanya memilih untuk berdiri terpaku disana.

Sebagian dari diri Seulgi sangat menantikan ciuman ini.


*chu*

Bibir Irene mendarat dibibir Seulgi.
Dan tak seperti ciuman Irene sebelumnya, ciuman ini ternyata lebih lama dan lebih dalam.

Ciuman Irene seperti menyiratkan rasa sayangnya pada Seulgi.

Dan dada Seulgi?
Dada Seulgi berpesta,
Seperti ada pesta kembang api.
Seulgi merasakan setiap ledakan yang terjadi.

Seul

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
SilverKnight93
Saya udah memutuskan ending apa yang paling pas untuk ff ini.

Comments

You must be logged in to comment
casperkim
#1
Chapter 21: Selalu menunggu
Chillbear #2
AAAAAA UPDATE
BunnyBeep
#3
Chapter 21: Makasih thor udah update T.T udh ditunggu" banget updatenya
BaePolarBear
#4
Chapter 21: Selalu nunggu ini cerita kapan update..pas giliran update penasaran bgt selanjutny bakal gmn
Chillbear #5
Chapter 20: saya masih disini thor
nailyq #6
Chapter 20: Happy ending plis.. with seulrene and taeny kasih happy ending :/
BunnyBeep
#7
Chapter 20: Karena aku suka:(
SoneTw_ss
#8
Chapter 20: Why I'm always keep reading it even I knew it took a long time for an update, simply because it was worth the wait.
BaePolarBear
#9
Chapter 20: Selalu bikin penasaran..
casperkim
#10
Chapter 19: Tiffany sepertinya