Chapter 8 (fin)

The Man Who Came from the Star [BTS VHope]
Please Subscribe to read the full chapter

Klik.

Pintu apartemen otomatis terkunci. Hoseok baru saja pulang dari kantor sambil membawa kantung kresek yang berisi teopokki kesukaan V.

"V kau dimana?" panggil Hoseok. Tidak ada jawaban dari V. Hening. Hoseok mengecek ruangan satu persatu. Namun tidak ada V di dalam apartemen. Hoseok mendengar bisikan suara di telinganya. Hoseok segera keluar dan berlari ke atas gedung. Disana sudah ada V yang sedang duduk di kursi. Para penghuni apartemen memang tidak pernah ada yang kesini, termasuk Hoseok, padahal pemandangan disini sangat bagus jika ingin melihat langit dan bulan. Hoseok menghampiri V.

"Apa kau menerima telepatiku?" tanya V.

"Hmm," sahut Hoseok singkat. Pria itu duduk di sebelah V, sama-sama menengadahkan kepalanya ke atas menatap langit.

"Kalau sedang sendiri di apartemen, aku pasti kesini memandangi langit Seoul yang indah," V menghela nafas mengeluarkan hembusan udara dingin dari mulutnya

Hoseok berpikir, sepertinya V sangat merindukan rumahnya. Matanya berkaca-kaca. Seperti apa alam semesta yang menjadi tanah kekuasaannya? Seperti apa galaksi yang dia sebut 'rumah' itu? Hoseok tidak tahu dan hanya menerka sendiri.

"Aku tidak bisa menangis saat ini hehe," V menjawab apa yang dipikirkan oleh Hoseok barusan.

"Aneh ya? Tapi itu memang benar, mataku hanya berair karena tadi sudah lebih dari satu menit tidak berkedip." tambahnya.

Hoseok terkekeh mendengarnya. Anak ini kan ajaib jadi dia bisa membaca pikiran Hoseok.

"Hyung ngomong-ngomong apakah kau punya satu rahasia yang kau simpan dariku?" tanya V penasaran.

Deg. Hoseok tersentak dengan pertanyaan itu. Untuk apa V menanyakan hal itu padanya? Secara dia kan bisa membaca pikiran Hoseok. Pria itu memang tidak begitu banyak mengungkapkan rahasia mengenai dirinya pada V.

"Sebenarnya ada sih. Saat di rumah Yoongi aku mendengar telepati darimu. Sejujurnya aku juga tidak ingin menyerahkan pistol milikku kepadanya tapi aku ingin membuktikan ucapan Yoongi. Apakah yang dikatakan Yoongi itu benar. Kemudian aku mengujimu untuk mengetahui apakah kau berani menggunakan kekuatanmu didepanku." celotehnya.

"Begitu ya?"

"Aku juga punya satu rahasia padamu," V mendekatkan dirinya pada Hoseok.

...

"Hari ini adalah hari ulang tahunku," bisiknya sambil terkekeh.

"Wae jinjja? Aissshh jadi sekarang usiamu?" Hoseok mencoba menghitung, "19 tahun ya?"

"419 tahun!" tegas V.

Jika hari ini ulang tahun V yang jatuh pada 30 Desember, artinya besok adalah hari dimana Hoseok dan V satu tahun bertemu. Tidak terasa kenapa waktu berjalan sangat cepat. Rasanya seperti baru kemarin Hoseok mengenal V. Dia jadi teringat kembali ketika V memasang borgol pada tangannya sehingga keduanya saling bertautan satu sama lain selama satu malam. Itu benar-benar konyol. Hoseok tertawa geli sendiri memikirkannya.

V mendongakan kepalanya ke atas. Ia melihat ada sebuah bintang yang lebih terang dan nampak berkilauan di antara bintang lainnya. Bintang itu menjadi penerang langit Seoul yang kelam. Bintang yang terus dipandangi oleh V sepertinya akan jatuh ke bumi.

"V ada bintang jatuh, cepat buat permohonan di hari ulang tahunmu!" seru Hoseok yang menunjuk ke arah langit, jarinya mengikuti pergerakan bintang yang jatuh ke bumi itu.

"Woah itu... bintang Canopus..." V merendahkan suaranya ketika menyebutkan 'bintang Canopus'. Bintang itu terjatuh dan nampaknya tidak jauh dari posisi mereka saat ini.

"Hoseok hyung kurasa sudah waktunya."

Satu-satunya hal yang ditakuti oleh Hoseok pun akhirnya tiba. Pria itu menelan ludah. "Maksudmu..."

V ters

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet