I Will Hold You, Lee Hayi
MISSING U"Welcome home Bin!" Hayi berdiri dari kursi yang ia duduki di dorm iKON. Setengah berlari Ia menyongsong ke arah Hanbin yang kaget dengan keberadaan pacarnya. Ah iya sekarang Hanbin sudah bisa memanggil Hayi sebagai pacarnya. Pacarnya yang pendek tapi menggemaskan.
Hayi memeluk Hanbin dan menenggelamkan wajahnya pada dada lelaki itu. Membiarkan dirinya menghirup aroma tubuh Hanbin yang maskulin. Hanbin melingkarkan tangannya dan mengusap punggung Hayi. Betapa Ia merindukan perempuan mungil kesayangannya ini. Tak lupa Ia juga mencium puncak kepala Hayi dan menghujaninya dengan tiupan manja pada telinga Hayi.
"Ya! Geli! Hentikan Bin" Hayi meronta dalam pelukan Hanbin. "Hentikan Bin!"
Jiwon dan member iKON yang lain hanya dapat melongo dan berhenti di depan pintu mereka. Sial sekali nasibnya pagi ini, sudah jomblo, lelah, dan harus melihat pemandangan nista ini. Sungguh Kim Hanbin benar benar menjijikan.
"Ya ya ya! Hentikan. Carilah ruangan untuk bercinta, jangan di depan pintu. Kalian membuat mataku sakit" Lee Hayi tersentak dan melepaskan pelukan pada pacarnya.
"Anyeong Jiwon Oppa, hai juga kalian semua" Hayi melemparkan senyum pada seluruh member iKON yang hanya dibalas senyum canggung.
"Nuna, aku tahu kau sangat merindukan Hanbin hyung, tapi tolong jangan bertukar ciuman di depan pintu. Kau hampir saja memberiku serangan jantung" Junhoe melemparkan ranselnya ke sofa ruang tengan dan merebahkan dirinya di lantai. "Aku lelah! Kelaparan! Dan disuguhi pemandangan nista. Eomma dosa apa Junhoe ini?!" Teriak Junhoe kalap.
Hayi berjalan kearah Junhoe dan mengusap kepala anak laki laki itu dengan penuh sayang seorang kakak perempuan pada adik laki lakinya. "Dan itulah mengapa aku ada disini, bodoh. Aku membawa makanan dari toko. Untukmu dan semua member. Terimakasih sudah membantuku"
"Membantu apa?" Hanbin kembali dari kamarnya setelah menukar bajunya dengan yang lebih santai.
"Tidak apa apa!" Tukas Hayi cepat.
Hanbin mengalihkan pandangan ke arah Junhoe meminta penjelasan dari bocah bongsor itu. Sedangkan yang ditatap justru melengos menatap Hayi dan di balas dengan gelengan. Namun Junhoe bukan anak laki laki yang penurut. Semua orang tau itu. Mata nakalnya beralih ke arah Hanbin.
"Itu hyung, nun.." Belum sempat Junhoe menyelesaikan kalimatnya, Hayi membekap mulut dan hidung Junhoe tanpa perasaan. Masa bodoh kalau Junhoe kehabisan nafas. Bocah nakal ini sepertinya sudah bosan hidup! Sebaiknya ku bantu mengakhiri hidupnya. Pikir Hayi. Entah setan apa yang sedang merasuki pikirannya.
"Bukan apa apa!" Sahut Hayi cepat. Di balik tangannya yang membekap mulut bocah bongsor itu terdapat lidah nakal yang berusaha menjilati tangan mungil Hayi "Ya! Junwhore! Berhenti menjilati tanganku. Dasar jorok!" Hayi melepas tangannya dari mulut Junhoe dan menempelkannya pada baju bocah bongsor itu.
"Balasan karena jahat padaku. Hyuuuung! Pacarmu sangat brutal!" Junhoe merengek pada Hanbin yang sedang beranjak membuka kulkas untuk mengambil minum.
Hayi membuntuti Hanbin dari belakang dan berdiri di depan wastafel untuk mencuci tangannya. Sepertinya Ia juga harus memakai anti bakteri, mulut Junhoe bisa saja kan menularkan bakteri jahat untuknya.
Selesai mencuci tangan, Hayi mengalihkan pandangan pada Hanbin yang masih berdiri di sebelahnya.
"Kau sudah lapar?" Hanbin mengangguk "Akan kusiapkan makan malam, duduklah" bukannya menuruti kata Hayi, Hanbin tetap berdiri dan mengamit lengan gadis itu "Kau begitu akrab dengan Junhoe, membuatku khawatir"
"Hyung kau cemburu padaku?" Junhoe
Comments