What Should I Do, Kim Hanbin?
MISSING U“Kenapa berdiri di depan pintu Hayi-ah, masuk dan duduklah” Yang Sajang-nim menepuk kursi sofa di sebelahnya dan mempersilahkan Hayi untuk duduk.
Ruangannya begitu terang karena memiliki ventilasi cahaya yang sangat bagus. Seluruh dinding ruangan Yang sajang-nim berisikan action figure yang sangat beliau sukai. Hayi baru saja melangkahkan kakinya memasuki ruangan bosnya itu. Pasti sesuatu yang buruk sedang terjadi. Beliau tidak mungkin memanggil artisnya jika tidak terjadi hal yang buruk. Seungri Oppa selalu saja keluar masuk ruangan ini dan setiap dia keluar pasti terpampang wajah sedih dan cengiran nakal terpancar darinya. Dan Mtilah kau Lee Hayi! Sebaiknya kau siapkan saja mentalmu.
“Kemarilah Hayi-ah, aku tidak akan menggigit. Memangnya aku ini predator” Yang sajang berusaha mencairkan suasana dengan sedikit berkelakar, tetapi sungguh deh itu sama sekali tidak lucu ataupun menenangkan.
Hayi beranjak mendekat dan melemparkan badannya di salah satu sofa yang paling dekat dengan bosnya itu.
“Kau tahu mengapa aku memanggilmu hari ini?”
Hayi menggeleng. Ya kalau dia tahu, dia tidak akan gemetar seperti ini. “Tentu saja aku tidak mengetahuinya, Sajang-nim.” Ucap Hayi sopan.
“Aku mempunyai penawaran yang sangat menarik untukmu, dan kau pasti menyukainya. Hem.. atau mungkin juga tidak”
Hayi sudah tidak sabar. Sebenarnya apa sih yang sedang bosnya ini bicarakan. Mengapa tidak langsung saja bicara terus terang. Jujur saja prolog ini terlalu panjang dan berbelit.
“Tapi sungguh kau harus memilih, dan aku hanya akan membiarkanmu keluar dari ruangan ini dengan satu pilihan. Kau siap?”
Siap atau tidak toh pada akhirnya juga Hayi akan tetap memilih. Jadi, baiklah Yang Sajang-nim, apapun yang akan kau berikan, berikan sajalah!! Ucap Hayi dalam hatinya.
“Aku baru saja menandatangani salah satu kerja sama dengan promoter di bebebrapa Negara, dan mereka setuju untuk mengadakan showcase untukmu” Hayi tersenyum lebar, akhirnya showcase untuknya sendiri setelah tiga tahun vakum dan kini Ia mendapatkan showcase yang selama ini Ia inginkan.
“Sungguh?” ucap Hayi.
“Tentu saja! Bukankah ini keren? Showcase untukmu sendiri” Yang Sajang-nim mengambil proposal yang di dalamnya berisi tentang rencana showcase Hayi. “Kau senang?”
“Tentu saja Sajang-nim, kesempatan yang sangat aku tunggu-tunggu untuk berinteraksi dengan fans dan tentu saja mempromosikan lagu-laguku di luar sana. Terimakasih banyak, sungguh aku sangat menyukainya”
“Tentu saja, aku yakin kau akan menyukainya. Tetapi..”
Hayi mengerutkan dahinya. Sungguh kata ‘tapi’ ini membuatnya kembali tidak nyaman.
“Kau harus memilih Hayi-ah. Tidak semua orang mendapatkan dua hal yang menarik, harus ada pengorbanan yang kau lakukan untuk menukarnya dengan showcase ini”
Hayi memiringkan kepalanya. Pengorbanan apa lagi sih? Memangnya tiga thaun hiatus belum cukup terhitung sebagai pengorbanan?
“Jadi sajang-nim, apa yang harus aku korbankan?”
“Hemm… aku takut kau tidak akan menyukai ini, tetapi bukankah sebuah pengorbanan memang bukan hal yang disukai??” Yang sajang tertawa hambar seolah hanya untuk menunjukkan sebuah ironi dalam setiap katanya. “Jadi aku mendapatkan beberapa foto-foto ini, terlihat panas tetapi sangat manis” Yang sajang mengeluarkan beberapa lembar foto. Foto-foto dirinya dan leader iKON, Kim Hanbin.
Matilah kau Lee Hayi! Mati sajalah.
Dalam foto itu mereka sedang berpelukan, bertukar pandangan mesra, bahkan berciuman. Keringat dingin mengucur dari dahi Hayi. Sungguh Ia tidak ingin semua ini terbongkar. Sungguh Ia belum siap untuk semua ini.
“Hemm.. jadi… Hayi-ah bisa jelaskan apa yang terjadi antar kau dan Hanbin?”
***
“Aku sungguh tidak mengerti dengan kalian berdua, kalian pasti mengetahui soal larangan berpacaran dalam satu agensi bukan? Kau tau kan YG Family adalah sebuah keluarga, dan keluarga tidak akan mengencani sesama keluarganya sendiri. Karena itu akan di sebut inses”
Keluarga apanya sih? Kami bahkan berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda. Apanya yang inses huh?
“Kau masih muda Hayi-ah, karirmu masih sangat panjang. Begitu juga Hanbin, lagi pula Ia juga baru saja debut dan memulai karirnya si dunia hiburan ini. Tinggalkan Hanbin, Hayi-ah. Dia hanya akan menghambat karirmu, dan kau juga hanya akan menghambat karirnya”
Hatinya mencelos begitu mendengar keputusan final dari bosnya. Mereka baru saja bersama setelah perpisahan setengah tahun lalu dan sekarang mereka harus berpisah lagi? Hayi tidak bisa membayangkannya. Ia begitu menyayangi Kim Hanbin, dan Ia tidak akan berhenti untuk memperjuangkannya.
“Hayi-ah? Kau mendengarku?”
“Kami akan berusaha untuk tidak mencampurkan masalah perasaan dan pekerjaan, kami akan bekerja dengan professional”
“Hayi-ah, kau itu sudah seperti anakku sendiri yang aku besarkan, begitu juga Hanbin. Sebagai seorang ayah aku tidak mengizinkan sesama anak-anakku untuk terlibat hubungan percintaan dengan saudaranya sendiri”
“Tetapi kami bahkan tidak bersaudara” Hayi masih saja kukuh mempertahankan hubungannya dengan Hanbin. Hayi tidak ingin kehilangan laki-laki itu. Tidak akan.
“Hayi-ah, pikirkan kembali kata-kataku. Lepakan Hanbin dan kejar karirmu” Yang sajang menyodorkan proposal showcase kepadanya. “Ku beri kau waktu tiga haru untuk benar-benar berpikir. Showcase yang selama ini kau impikan dan kau inginkan Hayi-ah ada di depan matamu, dan kau melepasnya begitu saja? Berpikir cerdaslah Hayi-ah”
Hayi terdiam dan matanya hanya dapat memandang proposal tersebut. Ia sangat menginginkan showcase itu, tetapi Ia juga mencintai Kim Hanbin. Ia begitu ingin mengadakan world tour nya sendiri seperti salah satu track lagunya, tetapi Ia tidak ingin mengakhiri hubungannya dengan Hanbin. Tidak setelah apa yang mereka lalui selama ini. Ia tidak ingin menyerah akan dirinya.
“Kembalilah berlatih, dan bawa proposal ini untuk berpikir. Ini kesempatan yang sangat bagus untuk mendapatkan perhatian dan menambah fans barumu. Kau kehilangan banyak fans karena vakum Hayi-ah. Pikirkan kembali tawaranku ini”
***
Hayi menatap nanar proposal yang tergeletak di atas tempat tidurnya. Di sebelah proposal itu tergeletak pula ponselnya yang sedari tadi berdering. Menampilkan ID caller dan nomor penelepon. Kim Hanbin.
Teringat kata-kata bosnya siang tadi membuat hatinya semakin sesak. Mengapa kisah percintaanya serumit ini?
Hayi mengambil ponsel dan mematikannya dengan kasar lalu melemparkannya ke atas tempat tidur. Ia butuh untuk berpikir dengan tenang, dan telepon Hanbin sangat mengganggu. Ia mengambil proposal showcase dan mulai membacanya, di dalamnya tertera beberapa perjanjian dan nama-nama Negara yang sudah disepakati. Hayi sungguh menginginkan showcase ini. Selama tiga tahun Ia menunggu dan menunggu untuk kembali comeback hingga akhirnya Ia comeback dan mendapatkan kesempatan emas ini. Tetapi Ia juga tidak ingin kehilangan Hanbin. Bisakah Hayi memiliki keduanya? Bisakah?
Hayi memejamkan matanya dan m
Comments