Hold My Hand, Kim Hanbin!

MISSING U
Please Subscribe to read the full chapter

Hanbin menatap layar laptopnya dengan intens tanpa berkedip dan bahkan tidak tersenyum sedikitpun. Kalau saja mata Hanbin dapat mengeluarkan laser, mungkin laptop malang itu sudah hancur berkeping-keping karena tatapan tajamnya.

“Jung Jaewon!” Ia mendesis-desis seperti ular dan tangan kanannya meremas mouse malang tanpa ampun.

Satu jam yang lalu, Video klip terbaru Hayi yang berjudul My Star rilis. Gadis itu pernah bilang jika akan bekerja dengan One dalam pembuatan Video klipnya. Dan gadis itu juga pernah bilang jika Jaewon Oppa (begitu Hayi memanggilnya) akan berperan sebagai pacarnya. Tapi Hey! Bukankah tidak perlu sampai berciuman seperti itu? Hatinya memanas. Mengapa bukan dia saja sih yang di casting untuk menjadi pacar Hayi. Lagi pula dia itu kan ‘pacar’ betulan Hayi. Yah setidaknya dari sisi Hanbin sendiri sudah menganggap Hayi sebagai pacarnya. Masalahnya Hayi belum juga memberikan kepastian akan kemana hubungan ini mereka bawa. Terkadang ketidak pedulian Hayi membuatnya menjadi takut kehilangan gadis itu.

“Kau tidak bosan mengulang bagian ciuman itu berkali-kali?” Jinhwan hyung kesayangannya muncul dari belakang dengan membawa segelas minum. “Nih minum dulu” Ia menawarkan minum kepada Hanbin dan langsung disambarnya begitu segelas air minum berada di hadapannya.

“Dia mencium orang lain hyung”

“Oh please, itu hanya akting” kadang Jinhwan lupa kenyataan bahwa leadernya ini masih seorang ABG yang perasaannya begitu meledak-ledak.

“Kau tidak lihat hyung bagaimana Jaewon hyung menikmatinya, lihat senyum mengejeknya itu” Hanbin menjeda video yang ia putar berulang-ulang tepat pada bagian Hayi dan One seleasi berciuman. “Dia mencium gadis yang aku klaim sebagai pacarku, Hyung! Bagaimana aku bisa tenang” Hanbin terus saja mengulang bagian ciuman itu hingga matanya perih.

“Itu hanya akting hyung” kali ini Chanwoo yang sedang berguling diatas tempat tidurnya bersuara. “Hayi-nuna hanya mencoba bersikap profesional, jadi hyung juga harus bisa profesional” ucapnya tanpa melepaskan pandangan dari ponselnya. Hanbin menoleh untuk melihat adik bontotnya itu. Kau tidak tau bagaimana rasanya cemburu, Chanwoo-ya!

Hanbin merasa uring-uringan, lebih gelisah karena sekarang Ia berada di pulau yang berbeda dengan pacarnya. Saat ini iKON sedang mengadakan Tour Konser di Jepang. Kalau saja Ia masih di Korea akan Ia...Ia akan...aish! Bahkan Ia sendiri sampai bingung hendak melakukan apa.

“Tidurlah, besok kita harus berangkat ke Osaka. Penerbangan pagi. Tolong matikan lampunya, Hanbin-ah. Ya! Jung Chanwoo letakkan ponselmu dan segera tidur!” Tandas Jinhwan sebelum memakai maskernya dan menutup kedua matanya.

Terkadang Hanbin bingung, sebenarnya yang sedang berbicara itu Jinhwan hyung atau ibunya sih? Nada bicaranya sungguh seperti ibu-ibu yang habis sudah kesabarannya melihat si anak yang tak kunjung tidur. Hanbin menatap Chanwoo dan yang ditatap justru mengendikkan bahu bersikap masa bodoh dengan titah Hyung tertuanya itu. Merasa memiliki teman seperjuangan, Hanbin juga menghiraukan perintah Jinhwan. Masa bodoh, aku akan memikirkan cara untuk balas dendam. Lihat saja, Hayi-ah!

***

Hanbin leader iKON yang terkenal garang dan galak di ruang latihan ternyata bisa sangat kenak-kanakan. Hayi baru saja sampai di gedung Mnet untuk melakukan taping dan promosi lagu barunya, tetapi -laki-laki-yang-mengkalim-sebagai-pacaranya- terus saja mengirimkan line dengan nada marah. Mengindikasikan bahwa dirinya benar-benar cemburu.

Hayi sampai kehilangan akalnya. Demi Tuhan, Kim Hanbin!

Dia benar-benar tidak profesional, bahkan Hanbin mengancam akan menemui Jaewon dan akan mengakui hubungan mereka berdua. Supaya Hayi selalu aman dalam genggamannya. Genggamanmu my ! Hanbin benar-benar sinting. Ah baiklah dia memang sinting sejak mereka putus tahun lalu. Tapi ini lebih gila! Sama saja Ia mengorbankan karirnya, kalau sampai Ia berani mengakui hubungan mereka, tamatlah riwayatmu Hanbin-ah.

“Hayi-ah segera ganti bajumu, taping sebentar lagi dimulai” Hayi yang sedari tadi fokus pada ponselnya akhirnya lebih memilih mengalah. Meninggalkan Kim Hanbin yang sedang marah adalah pilihan paling aman untuk saat ini.

***

Hey!

Jangan mencoba menghindari pembicaraan ini Hayi-ah. Segera balas pesanku!

Hayi-ah jangan mencoba-coba untuk dekat dengan Jaewon hyung.

Hayi-ah!

Haloooooo!

Kau tidak sedang pura-pura tidur lagi seperti waktu itu kan?

Jangan abaikan aku!

Hayi-ah

....

Hayi memutuskan untuk tidak membaca pesan Hanbin selanjutnya. Hanya membuat kepalanya pusing, flu yang Ia derita minggu lalu saja masih cukup membuatnya sakit kepala, dan sekarang Kim Hanbin dengan segala kecemburuannya yang sama sekali tidak beralasan. Please itu hanya akting! Akting! Hayi ingat bagaimana saat Hanbin hampir saja mencium Kim Jisoo di salah satu iklan ponsel tahun lalu. Ia tidak marah, cemburu pasti ada, tapi Hayi hanya menganggapnya sebagai risiko pekerjaan yang harus Ia dan Hanbin hadapai. Dan sekarang? Mengapa Hanbin marah-marah sih.

Baru saja Hayi selesai menggerutu layar ponselnya menyala dan menampilkan foto Hanbin dengan keterangan ‘Kim Hanbin Calling’ dan tamatlah riwayatmu, Hayi-ah!

“Yah! Mengapa baru diangkat telepon ku? Kemana saja kau?” Hayi menjauhkan ponsel dari telinga begitu suara Hanbin menyeruak masuk melalui ponsel pintarnya.

“Aku baru selesai taping. Ada apa?”

Hanbin menjauhkan telepon genggamnya dan menatapnya dengan pandangan tak percaya. Kau bilang ada apa? Apa kau tidak bisa membaca siatuasi Hayi-ah! Aku sedang marah!

Hanbin menatap ponsel malangnya itu seolah ponsel itu adalah ‘pacarnya’.

“Kau tidak melakukan taping dengan Jung Jaewon kan?”

“Jangan gila deh, Jaewon Oppa kan trainee mana bisa ikut taping, lagi pula dia kan sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti SMTM lagi” ucap Hayi santai.

Di ujung telepon sana Kim Hanbin benar-benar kehabisan akal. Ia marah, dan ‘pacarnya’ ini hanya menanggapinya dengan ‘ada apa?’ atau ‘jangan gila’ atau ‘Please deh itu hanya akting’. Dan jawaban apa pula itu Hayi-ah, bahkan kau hafal kegiatan Jaewon hyung dibandingkan pacaramu sendiri.

“Tebak aku sedang melakukan apa?”

Hayi mengerutkan keningnya. Kenapa pula Kim Hanbin mengajaknya tebak-tebakan. Dia sudah tidak marah lagi kah? “Ehm..sedang marah?” balas Hayi polos.

“Aish! Bukan itu, maksudnya kegiatan yang sedang aku lakukan, aku sedang melakukan apa? Ayo buruan tebak!”

Hayi makin merengut lagi. Baru sedetik yang lalu Ia sendiri mengatakan bahwa dirinya sedang marah. Eh sekarang? Apa sih maunya Kim Hanbin ini. Ya Tuhan. Bunuhlah Hayi sekarang juga, dari pada harus menghadapi Hanbin yang kelewat labil ini.

“Ehm..entahlah”

Hanbin merengut mendengar jawaban ‘pacarnya’ itu. Tuh kan, Hayi lebih hafal kegiatan Jaewon dibandingkan dengan kegiatannya. Apakah kau telah jatuh hati pada Jung Jaewon Hayi-ah?

“Ternyata memang benar bahwa kau sudah jatuh hati pada Jaewon hyung. Bahkan kau hafal dengan kegiatannya dan apa yang akan Ia lakukan. Sepertinya aku sudah tidak berarti lagi di matamu Hayi-ah” ucap Hanbin sarat dengan kesedihan dalam suaranya. Hayi semakin bingung.

“Ah bukan begitu, Jaewon Oppa memberitahuku kemarin. Dia mengirimkan pesan kalau Ia akan berkompetisi lagi di SMTM”

“Jadi kalian sudah bertukar nomor ponsel? Sejauh itukah hubungan kalian?”

Hayi kembali menarik ponsel dari telinganya dan merengut bingung. Ia hanya bertukar nomor ponsel saja, tidak lebih. Mengingat mereka satu agensi sekarang, memangnya salah kalau bertukar nomor ponsel? Bahkan Hanbin yang waktu itu pernah meminta nomor Lisa dan mengatakan bahwa Lisa adalah gadis dengan tubuh paling ideal di YG, Hayi biasa saja, tidak marah-marah. Ia hanya mengutuk Lisa dan tubuh pendek Hayi dalam hati.

Ketika Ia menempelkan kembali ponselnya di telinga. Sambungan telepon Kim Hanbin telah terputus. Ia mencoba untuk menelepon Hanbin tetapi lelaki itu tidak menjawabnya, bahkan beberapa pesan yang Hayi kirimkan hanya dibaca olehnya tanpa dibalas. Jadi Hanbin benar-benar cemburu padanya?

Hayi kembali menatap ponselnya dengan senyum simpul. Hanbin dan rasa cemburunya yang selangit, masih membuatnya jatuh cinta berkali-kali. Bagaimana mungkin Hayi akan melepaskan Hanbin kalau laki-laki itu begitu imut. Apa yang kau makan Hanbin-ah, sampai membuatmu begitu imut, huh?

***

“Bobby Oppa!” seru Hayi ketika pada akhirnya Bobby mengangkat telepon darinya.

“Oi! Hayi-ah ada apa?” Bobby sedikit terkejut karena menemukan ponselnya berdering dengan menampilan ID caller mantan Hanbin itu, atau sebut saja perempuan yang diklaim Hanbin sebagai pacarnya.

“Apa yang sedang Hanbin lakukan? Dia baik-baik saja bukan?” ucapnya.

“Hemmm dia baru selesai makan, setelah marah-marah seharian dan sekarang sedang menulis sesuatu di notebook-nya. Aku yakin dia sedang menulis sebuah lagu”

“Apakah dia baik-baik saja?” ulang Hayi.

“Kalau uring-uringan setiap waktu, dan marah-marah setiap saat, serta selalu melemparkan kesalahan ke member lain bisa di kategorikan kegiatan normal yang Hanbin lakukan, Yaaah anggap saja dia baik-baik saja. Kalian sedang bertengkar?”

Hayi tersenyun simpul. Hanbin sangat imut ketika marah.

“Ah tidak, hanya ada sedikit masalah. Soal MV ku yang terbaru”

“Ah ciuman itu?” Ucapan Bobby membuat Hayi mengangguk tanpa sadar, padahal anggukannya itu tak akan di lihat oleh Bobby sekalipun.

“Pantas saja dia menjadi lebih galak dari biasanya. Kau tahu Hayi-ah, sebaiknya kau lakukan sesuatu untuk membuatnya sedikit lebih baik. Kau tidak kasian pada kami yang setiap saat menjadi sasaran kemarahannya?” Bobby menghela nafas sejenak sebelum melanjutkan ucapannya. “

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
bussyasbee
Update baru! Kalau ada typo tolong laporkan ya, ngetik cepet lewat hape nih

Comments

You must be logged in to comment
jj_jokvven
#1
Chapter 13: Lisaaaaaaaaaa ;p
mrlyncrdn #2
Chapter 1: English pleaseeee
madhyarfn #3
Chapter 12: Hanbinie is such a jealous ... xD this on-off relationship is so not healthy
Rubybeauty1982
#4
I can't read this language. I need an English version please.
jj_jokvven
#5
Chapter 10: ciye skripsi. disini maba masih luntang-lantung wkwk. semangat skripsi kak!
jj_jokvven
#6
Chapter 9: Junhoe emang yah hahahaha
jj_jokvven
#7
Chapter 7: gemessssssssh
fitriyannii #8
Chapter 7: Haha.. Mau mereka tetep bareng dong. Jealous Hanbin lucu bngt.. Hanhi
Leeyaaaa
#9
Chapter 5: Bau2nya sih si hayi mau balikan sm hanbin, haha
Si hanbin ya emg pinter nerima kode, pinter jg ngegombal, bisa jd calon penerus seungri nih *eh loh knp jd seungri yg kena
Dan hanbin disini maaaaaniiiissss banget
Di chapter sebelumnya dia kayak lebih kekanakan haha
Gimana hayi gak klepek2 coba
Sy kasih upvote berhubung km mau mendengarkan saran dr pembaca2 yg cerewet macem sy, hehe
Makasih ya udah update
Ditunggu chapter berikutnya
Semangat ^^
Leeyaaaa
#10
Chapter 4: Ceritanya bagus dan menarik
Aku gak ngerti si hanbin ini maunya apa, haha
Hayi mungkin karena cewek jd dia lebih ngikutin kemana "arah" si hanbin sambil dikit2 ngasih kode haha
Kalau boleh sedikit saran, author, mungkin tulisan km akan lebih enak dibaca kalau pakai bahasa baku semua, lbh konsisten (eg. kalau pakai "dia" ya "dia" terus, jgn ganti "ia" di tengah2), dan kalau misal kurang perlu pakai bahasa asing, mungkin gak usah pakai
Itu aja saranku, sisanya asik2 aja, mulai dr karakter sm plot aku suka
Makasih ya untuk ceritanya
Ditunggu chapter berikutnya
Semangat ^^