Stop Making My Heart Fluttering, Kim Hanbin!
MISSING UHayi terus-menerus menepuk kedua pipinya hingga memerah. Pikirannya kacau pagi ini, Ia terus saja mengingat ciuman nakal Kim Hanbin beberapa hari silam saat Ia sedang rekaman. Dasar Hanbin sialan.
Lebih sialan lagi karena pesan singkat dari Hanbin baru saja masuk ke ponselnya dan membuat hatinya yang sudah bersumpah tidak akan berbunga-bunga kini justru sudah seperti musim semi saking ramainya dan saking berwarnanya.
Kudengar kau akan rekaman dengan Jiwon Hyung? Jangan main mata dengannya, oke? Karena kau hanya boleh bermain mata denganku!
Hanbin sialan banget kan? Pesan macam apa sih ini?
Beberapa hari sejak mereka berpelukan –atau sebut saja Hanbin yang memeluk duluan- lalu berciuman, Hanbin jadi super duper perhatian pada Hayi, seperti kembali pada masa-masa ketika mereka masih berpacaran. Tapi bukan membuat Hayi senang, hal ini justru membuatnya menjadi gelisah. Apa yang sedang Hanbin rencanakan? Mendekatinya, kemudian memacarinya, lalu menghilang dan memutuskan Hayi begitu saja, dan sekarang? Ingin dekat lagi begitu? Hanbin pikir dia siapa bisa seenaknya saja keluar masuk dalam hidup Hayi.
Jadi Hayi pun berpikir tidak perlu membalasnya. Lagi pula kalau memang Hanbin serius harusnya dia menjelaskan dulu dong alasannya menghilang dan memutuskannya begitu saja. Bukannya datang lagi dalam hidup Hayi setelah lama menghilang dan menciumnya. Mengingatnya saja membuat Hayi memerah seketika.
“Hayi-ah! Hai” Bobby muncul dari balik pintu studio dengan senyum gigi kelincinya yang sangat manis.
“Oppa! Masuklah” Hayi menyambut rapper duetnya dengan semangat. Terakhir Ia bekerja sama dengan Bobby saat debut sub unit HISUHYUN. Menurutnya laki-laki itu sangat lucu dan menyenangkan.
Bobby tidak langsung masuk tetapi masih berdiri di depan pintu dengan kikuk. “Hayi-ah, aku membawa seorang teman, kau tidak akan keberatan kan?”
“Teman?” Hayi memiringkan kepalanya bingung. “Teman dari luar agensi?”
“Tidak-tidak, member iKON. Bolehkan?”
Oh hanya member iKON saja tidak akan jadi masalah pastinya, pikir Hayi. “Tentu saja boleh Oppa, masuklah. Kita bisa sedikit berlatih sambil menunggu Tablo Oppa dan Jungsik Oppa”
Bobby masuk dan mempersilahkan ‘teman’ yang dibawanya itu ikut masuk juga ke dalam studio rekaman. Hayi yang sedang membereskan partitur kertas itu tidak begitu memperhatikan siapa tamu yang datang dan sudah duduk manis di sofa hitam yang terletak membelakangi perangkat audio.
“Oppa maaf sedikit berantakan, jadi buat dirimu nyaman di dalam sini” ucap Hayi yang masih sibuk membereskan partitur juga membereskan Macbooknya.
Hanbin memperhatikan mantan pacaranya itu dengan seksama. Betapa imutnya Hayi yang hanya memakai kaos abu-abu bertuliskan NEW YORK dengan warna hitam solid dan rok hitam pendek diatas lutut. Tapi tunggu dulu deh! Dia pakai rok bukan karena mau rekaman dengan Bobby kan? Tapi kalau dipikir-pikir selama ini Hayi pasti pakai celana kalau rekaman. Dan satu lagi yang membuat Hanbin heran, rambut cokelat Hayi digerai! Sesuatu yang sangat jarang Hanbin temukan kalau Hayi sedang berkutat dengan partitur. Tiba-tiba Hanbin jadi cemburu.
“Kau tidak takut sakit menggunakan rok sependek itu di tengah cuaca yang begitu dingin?” ucap Hanbin dengan ketus. Bobby yang sedari tadi tidak memperhatikan rok Hayi jadi menoleh dan melirik kaki perempuan itu.
Glek!
Bobby menelan ludah dengan grogi. Coba kalau Hanbin tidak bilang, mana mungkin Bobby melirik kaki Hayi dan sadar kalau gadis itu memiliki kaki yang bagus.
“Sedang apa kau disini?” tanya Hayi yang kaget mendengar suara Hanbin berada di dalam ruangan studio tempatnya rekaman.
“Bukankah rok itu terlalu terbuka, dan terlalu ketat?” bukannya menjawab pertanyaan Hayi, Hanbin justru melemparkan pertanyaan yang lain.
“Dan ada apa dengan rambutmu itu?”
Hayi memegang rambutnya, memangnya ada yang salah dengan rambutnya? Pria ini kenapa sih? Datang-datang langsung marah. Memangnya dia siapa berani-berani mengaturnya dan mengomentari pakaiannya.
“Bukannya baju itu juga terlalu tipis? For godsake Hayi-ah kau bisa saja sakit menggunakan baju seperti itu di musim dingin” cerocos Hanbin.
Hayi pening mendengarnya. Sejak kapan Hanbin jadi secerewet ini sih? Saat mereka pacaran dulu dia tidak pernah berkomentar apapun mengenai baju yang dipakainya.
Bobby yang sedari tadi hanya melihat pertengkaran mantan kekasih ini hanya terdiam. Kalau saja ini pertengkaran antara Donghyuk dengan Junhoe ia mampu melerainya. Tapi ini adalah pertengkaran Hanbin, leader iKON yang terkenal galak dan mantan pacarnya Lee Hayi yang terkenal keras kepala. Ia ingat betul ketika Donghyuk bercerita saat mereka makan siang sebagai team saat Mix and Match dulu, Hanbin bahkan dibuat tak mampu berkata-kata lagi karena Hayi terus saja menolak mengganti lagu mereka. mengapa Ia harus terjebak diantara pertengakaran dua orang ini Tuhan? Apa salah Jiwon?
“Apa pedulimu sih? Memangnya kenapa kalau aku pakai rok? Kalau aku pake baju yang terbuka?”
“Hayi-ah! Kau bisa saja sakit!”
“Wow! Aku diperhatikan leader iKON, kau membuatku tersanjung Kim Hanbin-ssi” ucapnya sarkastik.
“As a good friend, aku peduli Hayi-ah! Dan aku tidak suka melihatmu memakai rok seperti itu. terlalu terbuka”
Bobby tidak habis pikir dengan apa yang Hanbin lakukan. Dia bukan manager Hayi, bukan pula pacar Hayi tapi tingkahnya bahkan sudah melebihi Ayah Hayi. Dasar leader konservatif. Ia jadi teringat bagaimana Hanbin begitu protektif terhadap adiknya. “Hanbin-ah, bukankah ini sudah terlalu jauh, maksudku Ha-”
“Mind your own bussiness hyung. Biarkan aku mengurusnya sendiri” Hanbin memotong perkataan Bobby dan membuatnya terdiam. Ah terserah kau sajalah! Pikir Bobby.
“Just a good friend Kim Hanbin, you don’t have a right to judge my outfit, good friend always taking care each other not judging without reason”
“This is how I taking care of you. For a godsake!” Hanbin geram. Ia bahkan berdiri lalu melepaskan kemeja flanel merah motif tartannya dan hanya meninggalkan turtle neck hitam yang membalut tubuhnya.
Ia berjalan menuju Hayi yang masih berdiri menantangnya dengan kedua tangan berada di pinggangnya. Hayi sangat marah. Belum reda rasa kecewanya terhadap segala perlakuan Hanbin dan sekarang? He bossy around and make a fuss like, hella what his actually doing?! Hayi benar-benar kehilangan kata-kata.
Ketika Hanbin semakin dekat Hayi menjadi lebih waspada. Ia menurunkan tangannya dan mundur beberapa langkah hingga tubuhnya membentur meja dan Ia sudah tidak dapat mundur lagi.
“Ya! Apa yang akan kau lakukan!” Hayi benar-benar panik, Ia melirik Bobby yang hanya bisa duduk pasrah setelah leadernya berkata ‘mind your own bussiness hyung!’. Bobby hanya dapat menatap Hayi dari kejauhan, meskipun keduanya adalah adik baginya tetapi benar kata Hanbin, biarkan urusan ini mereka selesaikan sendiri tanpa campur tangannya. Jiwon
Comments