Fiance

Give Me Your Love
Please Subscribe to read the full chapter

Jika saja dia boleh berharap, bisakah tunangannya bersikap lembut seperti ini?

 

 

Soojung terus saja tersenyum sepanjang acara makan malam berlangsung. Kedua sudut matanya diam-diam melirik sosok pemuda berkulit putih susu yang duduk di sebelahnya. Pemuda itu tampak sangat tenang menikmati santap malamnya. Sudah cukup lama Soojung mendambakan dapat berdekatan dengan sang tunangan. Dan mala mini terwujud juga akhirnya.

“Semakin hari Soojung semakin cantik saja.”

Soojung tersenyum senang mendengar pujian dari calon mertuanya. “Terima kasih, paman.”

“Hei, kenapa masih memanggilku paman? Panggil aku abeoji,” perintah calon mertua Soojung berlagak tidak terima.

“Ah, n-ne, abeoji.”

“Aigoo, bukankah dia manis sekali?” kini giliran ibu mertua Soojung yang menuturkan pujian pada calon menantunya itu. “Kalian benar-benar beruntung bisa mempunyai putri secantik dan semanis Soojung.”

“Yah, dia hanya manis jika ada maunya.” Senyum Soojung memudar begitu mendengar celetukan ibu tirinya.

“Yeobbo,” bisik tuan Jung memperingatkan. “Maksudnya adalah Soojung memang manis, semakin bertingkah manis jika punya kemauan. Bukankah itu menggemaskan?” tuan Jung selaku ayah Soojung mulai memperbaiki kata-kata sang istri.

“Kau benar. Beruntung sekali putra kami mendapatkannya. Benar begitu kan, Sehun?”

 

Oh Sehun, yah benar pemuda berkulit putih yang sangat acuh dan dingin itu adalah tunangan Jung Soojung. Awalnya Sehun sama sekali tidak tertarik dengan pembicaraan antar orang tua. Tapi tidak sopan jika tidak menjawab. “Hmm, mungkin.”

“Aiish, bocah ini hanya malu. Kau harus memakluminya, Soojung.”

Soojung mengangguk mengerti. Gadis itu lalu menatap Sehun tak lupa memasang senyum lebarnya yang paling menawan. Tetapi Sehun sama sekali tidak bergeming. Dia malah diam-diam mencibir perkataan ibunya. Malu? Yang benar saja? Mana sudi dia bersikap sok manis seperti itu di hadapan gadis manja dan angkuh seperti Soojung.

“Kudengar kau berpenampilan aneh di sekolah, Soojung?”

“Uhhuk,” Soojung yang sama sekali tidak menduga akan ditanyai seperti itu tersedak makanannya sendiri.

Gadis itu berniat mengambil minuman, tetapi didahului seseorang. Segelas air sudah disodorkan kepadanya. Soojung sangat berharap bahwa yang memberinya air adalah Sehun, tetapi itu hanya imajinasinya. Karena sang penolong itu bukanlah Sehun, melainkan seseorang yang duduk di sisi lain di sebelah Soojung.

“Makanlah pelan-pelan,” kata orang itu penuh perhatian. Oh, andai saja Sehun-nya seperti itu, mungkin Soojung akan semakin jatuh hati. Sayang, itu semua hanya harapan Soojung. Sehun yang dikenalnya tidak mungkin bersikap begitu padanya.

“Kau benar, aku juga heran karena putriku tiba-tiba saja berdandan ala nerd untuk ke sekolah,” kali ini ayah Soojung membenarkan informasi yang didapatkan tuan Oh, ayah Sehun.

“Oh, lalu apa yang membuatmu berdandan seperti itu Soojung?”

Soojung terdiam. Dia melirik sedikit ke arah Sehun yang kini tengah menatapnya tajam, syarat penuh ancaman dalam tatapannya. “Itu… saya hanya berusaha menutupinya, karena penampilan saya hanya boleh dilihat oleh Sehun seorang.”

“Lihatlah betapa manisnya calon menantu kita. Dia hanya mempersembahkan kecantikan alaminya pada Sehun. Sehun, kau benar-benar beruntung.”

Sehun menanggapinya sambil tersenyum samar. Pemuda itu lantas menoleh ke arah Soojung yang tengah menunduk sambil meremas ujung gaunnya. Diam-diam pemuda itu menyeringai tipis. Bisa juga Soojung diandalkan.

Di sisi lain seseorang menatap Soojung dengan pandangan lain. Dialah yang tahu alasan Soojung berpenampilan lain di sekolah. Sejujurnya, dia khawatir sekali dengan kondisi Soojung saat ini. Jika bisa ingin sekali rasanya merebut Soojung dari sisi Sehun. Terlebih mengingat betapa Sehun tidak menghormati perjuangan gadis itu untuk mendapatkan hatinya. Namun sayang, Soojung tidak pernah meliriknya. Hati Soojung memang benar-benar hanya terjatuh pada Sehun seorang.

 

O0O

 

“Oh, kau di sini?”

Jinri segera menengok ke arah suara yang mengusik lamunannya. Jantungnya tiba-tiba saja berdetak tidak karuan saat sosok itu tersenyum padanya. Ya, Tuhan, ingin rasanya Jinri melarang sosok itu tersenyum. Agar dirinya terbebas dari keinginan untuk mendapatkan sosok itu, sosok yang tidak mampu diraihnya.

“Sedang apa?”

Jinri mengerjap pelan untuk memperoleh kesadarannya. Kemudian gadis itu memalingkan muka untuk dapat melihat sang rembulan yang bersinar terang menghiasi langit malam. “Melihat bulan,” jawab Jinri sambil tersenyum tipis.

“Apa hari ini Soojung membuatmu repot lagi?”

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
rizkyginting #1
Chapter 30: akhirnya kaistalnya balekan lagi
amiisiltya #2
Chapter 38: Demi apa luhan sedih bangeeeett. Kasian luhan :"""
affexions
#3
Chapter 38: wow!! that was so sad:( goodjob authornim... aku suka side-storynya walaupun agak sedih juga
ysmnfrh #4
Chapter 35: Plot twist bgt ga nyangka bakal kaya gini. Bagus ceritanya thorrr
viannafe #5
Chapter 37: Thor izin minta psswrdnya dong. Maaf jika gangguin
viannafe #6
Chapter 33: Hyeyeon kok bilang gitu deh. Kan kasian soojong dijelekin
viannafe #7
Chapter 30: Smga sehun rela ngelepaskn soojong. Kaknya jongin digelarnya nenek sihir. Keke
viannafe #8
Chapter 35: Aduh. Kasian bangat Luhan. Sehunie kok jd begini
kyuhyun12 #9
Chapter 36: Aku harap kaistal berakhir bahagia jangan sad ending please
kyuhyun12 #10
Chapter 35: Kerennn kaka ff nya