Kai menarik tangan Jinri yang memang berusaha untuk lari dari nya.  Namun saat itu juga dia melihat Soojung berdiri tak juah dari nya dengan senyum mengendur.  Sedetik kemudian Jinri langsung menepis tangan Kai dengan wajah canggung nya.  Soojung langsung tersenyum gugup.
“apa aku mengganggu kalian?” Tanya Soojung dengan ekspresi yang.. entahlah.  Mungkin dia terlihat aneh, kecewa—tapi sebenarnya ekspresi kecewa itu sudah ada sejak Kai meninggalkan dia dan Sehun di kantin.  Dia datang keperpustakaan berniat untuk bercerita pada Jinri sambil menemani nya merangkum.  Tapi yang dia lihat malah Jinri yangsedangberduaan dengan Kai.

Mendengar kata-kata Soojung itu Jinri langsung berlari kearah nya dan mengebaikan Kai dibelakangnya.  Jinri langsung menarik tangan Soojung.  Dia tahu pasti Soojung berpikir hal buruk tentang nya.  karena dia tahu seberapa besar Soojung menyukai Kai.

“Sooj, kau jangan berpikir yang macam-macam yah.” Kata Jinri saat menuntun Soojung untuk jalan bersama nya.  Soojung tersenyum kecil, tadi dia memang sempat berpikir tidak enak tentang Jinri, tapi setelah di pikir lagi.  Mana mungkin Jinri main di belakang nya dan tak mungkin juga kalau Kai menyukai Jinri setelah berbicara dengan Kai semalam.

“tidak apa-apa kok, lupakan saja.  Kau sudah menemukan bukumu itu?” Tanya Soojung kali ini kembali dengan ekspressi riang nya.  Tapi Jinri sendiri masih khawatir kalau Soojung masih menyimpan asumsi buruk tentang nya.  dia lebih takut lagi karena ini kedua kali nya Kai muncul dan bicara secara personal dengannya.

“oh iya, ini tadi kebetulan Kai yang menemukan buku ini.  Maka nya.. Kau tidak berasumsi buruk tentang ku kan?” Tanya Jinri lagi.  Soojung pun tersenyum pada temannya itu.  Berselang setelah itu, Soojung melihat Kai yang berjalan tersenyum kearah nya.  Soojung pun melambaikan tangannya.  Sungguh Jinri tak berani menoleh karena ia memiliki 75% keyakinan bahwa itu Kai.

Kai bicara dengan bahasa isyarat untuk bergabung dengannya.  Soojung pun mengangguk, dan Jinri mengutuk anggukan itu.  sebelum Kai muncul 2 kali dalam seminggu ini pun Jinri memang selalu menghindar untu semeja dengan lelaki bertatapan sinis dan tajam itu.

“aku boleh bergabung kan?” Tanya Kai sambil duduk di sebelah Soojung.  Soojung mengangguk dan Jinri hanya tersenyum sekenanya.

“jadi ‘suatu tempat’ yang kau maksud itu perpustakaan.  Rajin sekali kau.” Kata Soojung menyenggol bahu Kai yang tertawa kecil sambil memandang nya.  Jinri tetap berusaha berkonsentrasi dengan tugas nya.  Dia pikir, lebih baik melihat Kai yang menatap nya sinis dan tak suka dari pada melihat Kai yang bersikap manis seperti tadi pada nya.

“aku tidak serajin itu sebenarnya.  Hanya ingin membantu seseorang menemukan buku nya yang kemarin dia tinggal,” kata Kai sambil melirik Jinri dengan manik matanya. Dia tak tahu kalau Soojung sudah tahu bahwa Kai yang membantu Jinri menemukan buku itu.  Saat itu Jinri mengutuk kata-kata Kai, dia tersenyum canggung pada Soojung yang langsung memandangnya.

Jadi dia sengaja kesini untuk membantu Jinri.

“kau membantu Jinri menemukan buku nya?” Tanya Soojung sambil tersenyum pada Kai.  Kai menoleh dengan sedikit terkejut mendengar itu.  tapi dia pun tersenyum sambil mengangguk, ada sesuatu yang di pikirkan Kai yang membuatnya tersenyum.

“Jinri-a, jangan terlihat takut pada ku.  Membuat aku jadi tidak enak, Oppa berjani akan baik padamu.” Kata Kai tiba-tiba dan langsung tersenyum manis pada Jinri, dan Soojung yang nelihat hal itu merasakan kejanggalan.  Kai bicara dengan bahasa informal dan Kai.. Oppa.  Ini bukan karena Soojung cemburu—tapi ada sedikit rasa cemburu sebenarnya. Tapi terlebih menurut Soojung ini bukan seperti Kai yang biasa nya.  Jinri lagi-lagi hanya tersemyum canggung, baik pada Soojung maupun pada Kai.  Rasanya seperti sedang bermain api dibelakang sahabatnya sendiri.


…

“Jinri-a, jangan terlihat takut pada ku.  Membuat aku jadi tidak enak, Oppa berjani akan baik padamu.”

Soojung duduk di taman yang ada di atap apartemennya.  Apartemennya memang memiliki banyak fasilitas yang membuat pa