He Is a Prince
We Knew Each OtherSoojung terbangun dari tidur nya dan langsung mengulat karena dia merasa tubuhnya terasa sangat remuk karena kejadian semalam. Dia menatap sekitar nya, ini bukan kamar nya. Dan itu sangat terlihat jelas dari warna cat tembok dan interior kamar nya. Dia ingat sekali semalam dia sedang minum di club dan hujan-hujanan di depan Club, tapi dia tidak ingat kenapa dia bisa tidur di atas ranjang ini. Dia tahu siapa pemilik kamar ini, tapi dia tidak melihat seorangpun ada didalam kamar ini.
Oh dia ingat sedikit tentang Sehun yang menghampirinya dan Kai. Dia merasa keningnya berdenyut nyeri. Soojung pun berjalan tertatih keluar dari kamar bernuansa gelap itu, dia memandang kearah dapur saat mencium wangi makanan. Dia berjalan menuju dapur, namun langkah nya terhenti saat melihat seseorang yang sedang berbaring dengan keadaan Half di ruang tengah. Orang yang sangat dia kenal, dia terlihat sangat lelah. Soojung melihat sosok Kai yang terlihat begiru damai dalam tidurnya.ada sebuah ingatan tentang kejadian semalam, tapi dia lupa bagaimana kronologis kejadiannya. Yang dia ingat lelaki itu semalam memakaikannya jaket.
Tapi melihat Kai juga membuat Soojung sedikit merasakan denyutan nadi yang berdesir tak nyaman. Debarannya setiap kali melihat Kai memang tak pernah hilang, atau berkurang barang sedikit. Ditambah lagi sesaak dengan kenyataan yang dia tahu jelas.
“kau sudah bangun?” suara itu, soojung menoleh kearah sumber suara. Dan melihat si lelaki berkulit seputih susu itu sedang melipat kedua tangannya didepan perut sambil tersenyum ramah.
“oh, hehehe.” Soojung hanya tersenyum malu-malu sambil mengusap leher nya. Malu karena bangun lebih siang dari pada Sehun. Lelaki itu hanya tersenyum sambil lalu mendekat dan merangkul Soojung untuk segera sarapan bersama nya. Dan meninggalkan sesosok lelaki yang kini telah sedikit mendongak dari pembaringannya dan menyembunyikan senyum cemburu melihat dua punggung yang berdekatan itu. Kai memang tak pernah menyangkal kalau dia selalu cemburu dengan perhatian yang Sehun berikan pada Soojung. Bahkan Soojung tahu hal itu.
Soojung merasakan secara perlahan sup jagung yang Sehun masak pagi ini. Masih panas.
“hey, sudah bangun?”
Uhukk~
Tersedak, dia menelan susah payah jagung kecilnya saat melihat Kai yang tanpa pakaian itu kini sudah muncul. Kai hanya melongo tanpa dosa sambil menutup dadanya dan berjalan mengambil kemeja kotor yang ada di keranjang cucian. Sebenarnya bukan keadaan Half Kai yang membuat Soojung tersedak. Tapi kemunculan Kai yang tiba-tiba dan langsung menyapa nya itu yang membuat tersedak.
Pagi ini saja Soojung belum sadar kalau semalam dia sudah mengklarifikasi perasaannya pada Kai. Atau bahkan sudah jujur dan menyebutkan Unek-unek nya secara terang-terang pada Kai, ya meskipun tidak sadar.
Comments