Chapter 4

This is my desteny??

“Anyeong... bisa tanya dimana ruangan Kim Kibum?” tanyaku pada resepsionis.

“Kyuhyun! Sudah lama kau tidak kesini! Kau nampak lebih kurus... aku turut berduka atas musibahmu kemarin...” kata resepsionis itu ramah.

Nugu?

"kau harus tabah... aku yakin suatu saat nanti kau dan Kibum-ssi akan berhasil memiliki anak sendiri..." lanjut disampingnya, sama-sama resepsionis.

Melihat posturnya dan wajahnya sepertinya mereka lebih tua dariku.

“nde, Gumawo Noonadeul... bisa kau beri tahu dimana ruangan aku bisa bertemu Kibum?”.

“dia ada diruangan biasanya Kyu, dilantai 9, ruang latihan vokal” kata resepsionis itu.

“gumawo...” kataku sambil berlalu masuk.

Banyak mata memandangku.

GREB

Sebuah pelukan? Siapa berani memelukku sembarangan?

 

***

 

“Kyuhyun Hyung! Bogoshippo!”

Aku menoleh kesamping. Namja yang memelukku ini lebih muda. Dia tinggi, lebih tinggi dariku. Kulit tan, mata lebar dan senyum kekanakan.

Nugu?

“Hyung sudah sehat?” tanyanya lagi, masih dengan nada kekanakan.

Aku hanya menjawabnya dengan anggukan.

Kenapa dia betah sekali memelukku begini? Siapa sih bocah ini? Dia mengenalku, tapi... aku tidak mengingatnya sama sekali.

“Apa Kibum Hyung merawatmu dengan baik? Kenapa kau kurus sekali Hyung...” tanyanya dengan nada Khawatir setelah memaksaku berbalik.

“dia merawatku dengan baik” jawabku.

“benarkah? Syukurlah kalau begitu. Hyung, kapan-kapan ayo main ke dormku lagi. Key berhasil dengan eksperimen kue barunya... Hyung harus mencobanya” jawabnya dengan wajah berseri

“Nu-nugu?” tanyaku bingung.

"maksud Hyung?".

"Neo... Nuguya?" ulangku memperjelas maksudku.

“H-hyung, kau lucu sekali” katanya dengan wajah senyum miring.

“Mian... tapi... Nugu?” tanyaku bingung.

“ya! Hyung! Jangan bergurau! Kau tidak lucu! Aku Choi Minho! Minno!” katanya penuh dengan nada kecewa. “aku member Shinee!” lanjutnya.

“Mi-mian Minno... otakku sedikit bermasalah... aku lupa semuanya...” kataku jujur dan penuh rasa bersalah.

“jinja? Apa yang terjadi Hyung? Bagaimana bisa kau melupakanku?” tanyanya bingung.

“Kyunnie!” panggilan itu menyelamatkanku, dia Kibum.

“Hyung, Kyuhyun Hyung melupakanku...” lapor Minho.

“dia akan mengingatmu nanti... sudah, cepat latihan! Comebackmu sudah dekat Babo” kata Kibum mendorongnya pergi.

“tapi Hyung-“.

“latihanlah yang serius!”.

“kau berhutang penjelasan Hyung” kata Minho yang didorong Kibum masuk Lift. "kau harus mengingatku Hyung!" katanya terakhir sebelum pintu lift tertutup.

“ayo keruangan...” ajak Kibum sambil menggandeng tanganku.

Saat masuk ruangan latihan Vokal. Suasana sangat ramai, dan aku tidak mengenal siapapun. Kibum masuk lebih dahulu dan langsung diajak bicara seorang Yeoja. Bahkan yeoja itu tidak sungkan berakrab-akrab ria dengan Kibum.

“Bum...” panggilku lirih.

“Kyu, masuklah!” panggil Kibum saat melihatku masih didepan pintu.

Aku tetap didepan pintu sampai dia menghampiri dan menarik tanganku.

Aku merasa tidak nyaman, banyak mata memandangku sinis, terutama yeoja-yeoja itu.

“dia sedang mempelajari lagumu... dia yang akan membawakan lagu buatanmu” bisiknya di dekat telingaku dan menarik pundakku untuk lebih dekat dengannya dengan sangat posesif.

Aku menurutinya, aku duduk disampingnya.

Yeoja tadi menatapku kurang senang, memang kenapa? Kibum suamiku!

“coba nyanyikan lagunya dengan penuh” pinta Kibum sambil mendudukan dirinya disamping keyboardnya.

Belum sampai setengah, Kibum berhenti memainkan Keyboardnya. Dia memberi pengarahan pada penyanyi itu. Kemudian memulai dari awal lagi. Tapi kesalahan selalu terjadi ditempat yang sama.

“kau mau memberinya contoh, Sayang?” tanya Kibum padaku.

“Bum... aku pencipta lagu, bukan penyanyi” elakku.

“dulu di High school bukannya kau vokalis band, Kyunnie?”.

“ta-tapi...”.

“sekali saja! Ayolah! Setelah ini kita makan siang” pintanya.

Aku menarik nafas dan membuangnya perlahan, siapa yang bisa menolak permintaan Kim Kibum?

Aku mulai menyentuhkan jariku di keyboard dan mulai menyesuaikan nada. Setelah itu mulai bernyanyi.

Hot times naega neoreul nunddeul ddae
All my life time ojik neoman gajyeodo dwae
Nal heundeulgo siryeon jwodo
Injeonghal subagge eobtneungeol neon hanabbunin nae saram

nan hyeonsire jichyeo budichigo ssawo bwado
Inomui sesang jeoldaero manmanhaji anha
nan namjanigga modu chama modumodu gyeondyeo I don't wanna be there
Nan oeropgo ddaeron museopgo iyujocha mollatda

neoreul manna dallajyeosseo nan deo isang nan duryeopgeona apeuji anha
nan haruharu gidae soge sara neonigga nan gwaenchanha whoa
Wo-wo-wo-whoa! 

Hot times ne ipsureul humchil ddae
Nae simjangdo modu jaega doego mara
Da hayake bameul saedo
Ajik mogi mallaseo nareul meomchul suga eopseotji
Hot times naega neoreul nunddeul ddae
All my life time ojik neoman gajyeodo dwae
Nal heundeulgo siryeon jwodo
Injeonghal subagge eobtneungeol neon hanabbunin nae saram

“sudah tahu dimana yang harus kau perbaiki?” tanya Kibum dingin pada yeoja itu.

Yeoja itu hanya diam.

Kibum mengambil lampu lasernya dan menunjuk satu bagian dipapan bening yang sudah penuh coretannya.

“di titik ini dan dititik ini” kata Kibum sambil menunjuk beberapa titik dengan lesernya. “pelajari dulu” lanjutnya.

“nde...” jawab yeoja itu.

“pelajari sendiri dulu, nanti kembali kesini” kata Kibum pada yeoja itu.

Aku merasa sedikit iba pada yeoja itu. Kibum memang orang yang keras kalau sudah begini.

"ayo kita makan siang" ajak Kibum padaku dengan wajah dan suara yang berbeda jauh dari saat dia berbicara dengan yeoja tadi.

Aku meraih tas yang dari tadi kugendong dibelakang.

“mau makan dimana?” tanyaku.

“diruanganku?” tanya Kibum padaku.

Aku mengangguk. Dan emenuruti langkahnya yang menarikku kesebuah pintu di ruang latihan itu.

Aku membuka bekal yang kubawa dan makan bersama.

“jangan terlalu kasar...” kataku.

“hum...” gumamnya sebagai jawaban. “buatan Eomma?”.

Aku mengangguk. “dengan bantuanku” jawabku jumawa.

“apa yang kau bantu tadi?” tanyanya.

“mencuci daging dan bahan lain, mencicipi, mencuci peralatan bekas pakai dan membersihkan dapur kembali”.

Dia tertawa dengan mulutnya yang masih ada isinya.

“Ya! Jorok Bum! Telan dulu makananmu!” seruku.

“hahaha.... mian... mian... “ katanya berusaha menelan makananya. “gurom... ehm... gumawo... setidaknya ada sedikit usahamu juga dalam makanan ini...”.

“cheonma...” kataku dengan sangat senang.

“aigo... istriku ceria sekali... kau sangat cantik kalau begini Chagia...”.

“berhenti menggombaliku! Aku namja! NAMJA!”.

“geure... guere... saranghae...” katanya masih dengan tertawa.

Aku hanya tersenyum miris menjawabnya.

“jangan takut, aku tidak marah... Gwenchana... aku akan menunggumu” katanya dengan senyuman dan memasukan daging ayam ke mulutku.

“Mian... aku akan segera mengingatnya... tunggulah Bum...” kataku sambil memeluknya dari samping.

“selama apapun aku akan menunggumu... tenanglah...”.

Aku mengangguk.

“ah, yang tadi, itu Choi Minho. Dia salah satu artist disini yang sangat dekat denganmu. Selain dia, semua member di Boybandnya memang dekat denganmu, terutama Taemin dan Jonghyun...”.

“dekat? Seperti apa?”.

“Hyung dan Dongsaeng. Kau Hyung favorit mereka”.

“jinja?”.

“ya, setidaknya setelah Leader Super Junior bak malaikat itu”.

Benarkah? Aku bisa dekat dengan mereka? Aku punya banyak Dongsaeng disini? Eumh... sebelumnya aku selalu jadi dongsaeng dimanapun... di rumah, di grup bandku bahkan di kelompok paduan suara Gereja dulu. Aku selalu jadi Magnae diantara Hyungdul dan Noonadul, jadi magnae bisa dibilang enak dan tidak, selain semua perhatian tertuju padaku, aku bebas berbuat nakal dan tidak akan dibalas karena mereka akan memaklumiku sebagai yang termuda diantara mereka. Jika bersama dengan beberapa Dongsaeng dan menjadi figur Hyung, bisakah aku jadi seorang Hyung yang baik?

Hah... aku hanya bisa menghela nafas, aku khawatir kalau malah merekalah yang turut memanjakanku.

“ada yang mau kau tanyakan lagi?”.

“aku orang seperti apa sebelumnya?”.

“kau, orang yang ramah dimata mereka, kau suka sekali terhadap peranmu sebagai Hyung, kau bisa berubah sangat dewasa dan pengertian. Bunktinya, tidak hanya Minho dan teman-temannya, Sehun dan teman-temannya juga dekat denganmu... emh... lalu girlband semacam Yoona dan kawan-kawannya, juga Amber dan teman-temannya, kau juga salah satu figur Oppa yang mereka sukai... selain itu Sungmin Hyung dan member Super Junior yang lain juga sangat dekat denganmu dan menganggapmu adik kecil mereka, ah... masih banyak lagi”.

Baguslah, aku ternyata bisa dekat dengan banyak orang disini.

“jangan lupakan pegawai lain yang sering kau jahili juga membuat mereka cukup dekat denganmu”.

“jahil?”.

“eumh... siapa yang tidak kenal Si Evil Kim Kyuhyun disini?”.

Aku menuding diriku dengan telunjukku.

Evil? Naega?

Kibum mengangguk membenarkan gesture pertanyaanku, kemudian dia mengusap kepalaku gemas.

“apa yang aku lakukan?” gumamku.

“banyak... mau kuceritakan?”

“apa aku menyebalkan?”.

Kibum tertawa kemudian mengangguk. “kau pernah menjahili Yesung Hyung, salah satu member Super Junior dengan cara memainkan Philtrumnya, kau pernah menggoda Aiden Hyung, dia juga member SJ, kau meniru suaranya yang bergetar dalam salah satu lagu mereka. Kau pernah meniru gesture Siwon Hyung dan sempat jadi kontroversi. Ah... dan waktu itu kau juga pernah mengerjai Changmin, member DBSK, kau mengatakan sedang dalam bahaya dan dia sudah bersiap akan berangkat menyelamatkanmu... dan masih banyak lagi”.

Aku memikirkan semuanya, benarkah aku sejahil itu? Seingatku, dulu aku hanya berani jahil pada satu-satunya Hyungku. Appa memberiku contoh yang baik untuk tidak berbuat menyebalkan seperti itu pada orang lain.

“jangan difikirkan... jalani saja” kata Kibum lembut sambil mengusap pipiku.

“KYUNNIE!!!” seru sebuah suara tiba-tiba membuka pintu.

Bruk...

Orang itu langsung memelukku.

Siapa lagi ini? Orang-orang disini sebenarnya kenapa main memeluk seenaknya saja sih?

“kau sudah baikan? Apa masih ada yang sakit? Kenapa tidak pernah membalas pesanku? Apa kau tidak bosan membuat orang khawatir?” tanya orang itu masih memelukku.

Aku menoleh kearah Kibum.

“dia Siwon Hyung...” kata Kibum seolah mengerti pertanyaanku.

Orang yang memelukku mengendurkan pelukannya dan menoleh pada Kibum lalu menengok ke arah wajahku.

“bukannya harusnya kau masih Wamil, Hyung?” tanya Kibum pada orang bernama Siwon.

“ah, aku sedang mengambil jatah liburku. Tadi setelah pulang aku langsung kesini, baru dapat kabar kalau Dongsaengku satu ini baru terkena musibah. Aku sempat ke apartemen kalian tadi... jadi Kyunnie, kau sudah baikan?”.

Aku mengangguk kecil, tapi siapa sih namja ini, namanya Siwonkan?

“dia member SJ” jelas Kibum.

“kau, kenapa-“.

“otakku mengalami sedikit masalah Hyung... aku lupa semua hal yang selama ini terjadi” jawabku sebelum dia menyelesaikan pertanyaannya.

“y-yang benar?” tanyanya tidak percaya, matanya melihat kearahku dan Kibum bergantian.

“begitulah Hyung...” jawab Kibum.

"KYUHYUNNIE!!! kenapa sudah bekerja? kau masih butuh istirahat!" kata sebuah suara lagi.

Aku terkejut juga menerima pelukan yang tiba-tiba kuterima lagi.

"Apa Kim Corporation sudah bangkrut sampai kau harus memaksakan diri?" tanya seorang yang baru datang (lagi) cukup tajam diambang pintu.

Aku menengok ke arah Kibum.

"yang memelukmu itu Sungmin Hyung... yang yang disana itu Casey Hyung..." cerita Siwon Hyung menjawab pertanyaan yang kuajukan pada Kibum dnegan pandangan mataku.

"kau jadi terlihat lebih kurus... kau harus lebih banyak makan Kyuhyunnie..." kata seseorang yang baru masuk dengan senyum bak malaikatnya. Orang inikah yang diceritakan Kibum tadi? Leader bak malaikat?

"dia Denish Hyung" kini Kibum yang menerangkannya tanpa diminta. "leader mereka" lanjut Kibum membenarkan yang aku perkirakan tentang orang ini.

Setelah itu beberapa orang masuk dan berbincang denganku, mereka tampak menyayangiku, terlihat dari sentuhan mereka padaku, memeluk mengusap rambut dan jangan lupakan mereka yang melihatku dengan tatapan lembut. Aku nyaman disini... ah, dari cerita mereka semua, seakan membenarkan ucapan Kibum tentang diriku yang disayangi banyak orang disini... lihat saja Sungmin Hyung yang duduk di tangan kursi dan tangannya sedari tadi dipundakku dan menyamankanku untuk bersandar di tubuhnya.

Kibum? Sesekali aku menoleh padanya.

Dia sesekali tersenyum dan terlihat sebal karena diledek beberapa kali.

Tapi dia terlihat baik-baik saja dan percaya dengan orang-orang ini.

Bahkan terlihat dia cukup dekat juga dengan mereka. Terutama Casey Hyung dan Youngwon Hyung.

 

***

Tak terasa waktu sudah berjalan dua bulan lebih sejak aku bangun dari koma. Kehidupanku dan Kibum kurasa bukan sesuatu yang buruk. Beberapa kali dia mengajakku memantau rekaman lagunya dan beberapa kali kami berdiskusi tentang pembuatan lagu yang banyak dipesan darinya.

Kurasa... aku tidak akan pernah tahu kenapa aku dulu begitu mencintainya.... karena sekarang aku juga mulai mencintainya... mencintainya tanpa tahu karena alasan apa aku mencintainya.

Malam ini kami bermain game diatas ranjang menjelang tidur. Saat ini aku sedang memainkan peranku, dia memeluk pinggangku dan menyandarkan kepalaku didadanya.

Tanganku mengendalikan peranku dengan stik ps yang ada ditanganku.

Sampai...

Pet

HWAAAAA

 

Bersambung....

 

dichapter ini, ada beberapa nama barat member SJ, tapi disini ceritanya mereka adalah orang yang berbeda. Mian membuat bingung pembaca. Dan minjem juga buat lirik lagu 'Hot times' SM the ballad...

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ratnasparkyu #1
Chapter 14: Baru tau ada ff ini, sayang gak ada lanjutannya, padahal pengen sampai kihyun punya anak
emon204
#2
Chapter 13: Aku kira ni ff sampai ending ternyata masih tbc.

Apa ini akan berhenti sampai disini saja? semoga bisa dilanjut.

Terima kasih ffnya
emon204
#3
Chapter 11: Percakapan Kibum dan Kyuhyun yang to the point mengingatkanku pada teman chatku yg juga memberian link ff ini padaku (jadi ingin tertawa)

Terima kasih ffnya
emon204
#4
Chapter 10: Chapter ini sudah romantis kok. Romantis ala KiHyun hehe

BumKyu disini lucu banget
emon204
#5
Chapter 8: Pertemuan pertama mereka dan adegan lainnya sama persis dengan yang diceritakan oleh Kibum2016. Masalahnya mengapa Kyuhyun tak ingat semuanya?
emon204
#6
Chapter 6: "Kalau marah makanlah yang banyak" kebiasaan Kyuhyun yg unik ini patut untuk dicontoh. Tapi sayang, banyak sekali makanan yg tak boleh kumakan :(

Terima kasih ffnya
emon204
#7
Chapter 4: Aku sempat tertawa dengan nama2 member super Junior disini. Pertanyaanku, siapa nama maknaenya? Guixian? Marcus? Hahaha..... #abaikan.
emon204
#8
Chapter 1: Maaf. Absen saja karena baru nemu ff ini. Ini juga dari temen yang mungkin gak/belum bisa komen karena tidak punya akun.

Terima kasih ffnya
emon204
#9
Chapter 1: Maaf. Absen saja karena baru nemu ff ini. Ini juga dari temen yang mungkin gak/belum bisa komen karena tidak punya akun.

Terima kasih ffnya
Rikamy #10
Chapter 13: Haish......yunho masih menggangu babykyu lagi ckckckck.....dan bum bum masuk rumah sakit apa yang telah terjadi chingu ? Tapi scandal yang di buat bum bum boleh jugak hehehehe.....