Chapter 9 [NEW]

Cinderella Man Step Brother

“ Nihao Luhan ?” Jongdae menyunggingkan sebuah senyuman yang sulit diartikan oleh Luhan, sementara yang disapa sendiri masih membeku di tempatnya. “ Kenapa pucat begitu ? Kau seperti melihat hantu saja ,”

“ Aku hanya tidak menyangka saja ternyata kau masih mengejarku sampai sini ,” Ucap Luhan yang akhirnya tersadar dari lamunannya.

“ Mengejarmu ? Memangnya aku kurang kerjaan apa mengejar-ngejar orang sepertimu ? Mungkin ini adalah suatu kebetulan, aku terkadang tidak mengerti apa rencana Tuhan ,”

“ Aku lebih tidak mengerti orang sepertimu ,” Sahut Luhan ketus.

Jongdae hanya tertawa pelan, “ Kenapa ? Kau takut rahasia Xi Luhan—seseorang yang sangat diagung-agungkan oleh murid sekolah—itu akan terbongkar ?”

“ Tch ,” Luhan menyunggingkan senyuman mencemooh. “ Untuk apa aku takut padamu ? Aku bukanlah Xi Luhan yang dahulu. Coba buktikan saja kalau kau dan mulut besarmu itu bisa menakutiku. Dan satu hal, kini akan kupastikan aku unggul segalanya daripada kau yang hanya bisa berkata omong kosong ,”

“ Xi Luhan ,” Panggil Choi Sonsaengnim yang seolah ‘menengahi’ pembicaraan antara Luhan dan Jongdae. “ Apa yang kalian bicarakan ? Sepertinya asik sekali ,”

“ Tidak ada sonsaengnim. Maafkan aku ,” Luhan menundukkan wajahnya dalam-dalam, sementara Jongdae hanya memutar bola matanya dengan malas.

“ Lain kali jika ada urusan yang lebih penting daripada pelajaranku, kau boleh keluar ,”

“ Ne jwesonghamnida sonsaengnim ,”

-Cinderella Man Step Brother-

“ Kotak makanku hilang !” Seru seorang anak perempuan ketika memeriksa bento di dalam tasnya yang sudah raib entah kemana.

“ Kenapa ?” Seketika teman-temannya mengerumuni gadis malang yang sudah menangis dengan kencang di kelasnya.

“ Kotak makanku hilang !” Raungnya lagi.

Luhan melirik sekilas pada kerumunan itu. Ia memasukkan kembali roti cokelat yang sudah keras itu ke dalam plastiknya, sebelum akhirnya penasaran dengan apa yang terjadi—sehingga harus menyita perhatian teman-teman sekelasnya.

Luhan beringsut masuk ke dalam kerumunan dan menghampiri gadis itu dengan senyum polosnya, sembari menyodorkan rotinya. Ia peduli sekalipun perut kecilnya sudah berteriak meminta untuk diisi sejak malam.  “Kau bisa makan bekalku ,”

Gadis itu mendongakkan kepalanya dan menggeleng dengan cepat. “ Aku mau bentoku ! Itu bento yang ibu buatkan untukku ! Di dalamnya ada makanan kesukaanku !”

“ Ayo makan dulu, nanti setelah rotinya habis, aku akan membantumu mencarinya ,” Luhan menjawabnya dengan sebuah senyuman sejuta watt miliknya.

Mata gadis itu kembali berbinar. “ Benarkah ?”

“ Tentu ,”

“ Terimakasih ,”

Baru saja gadis itu hendak mengambil roti yang ada di genggaman Luhan, tiba-tiba saja seorang anak laki-laki menepis tangan Luhan sehingga roti itu pun terjatuh ke lantai. “ Jongdae apa yang kau lakukan ?!” Seru Luhan.

“ Seseorang pasti mencuri bentomu Qian !” Seru anak laki-laki yang dipanggil Jongdae itu berapi-api, sama sekali tak menghiraukan Luhan. “ Dan orang itu adalah dia !” Tunjuknya pada Luhan.

Luhan mengerutkan dahinya tak mengerti. “ Jangan menuduh sembarangan !”

“ Sudahlah jujur saja anak malang ! Kami semua sudah tahu kalau kau miskin dan tak sanggup untuk memasak bahkan untuk sebutir beras ! Aku yakin roti ini pun kau mencurinya kan !” Tuduhnya sembari menginjak roti naas itu dengan tanpa rasa bersalah sedikitpun.

“ Aku tidak mencuri apapun !” Seru Luhan.

“ Ayahmu orang jahat ! Pemabuk dan Bandar judi ! Pasti kau juga sama jahatnya !” Serunya.

“ Sudah kubilang aku tidak mencuri apapun ! Jangan menuduh sembarangan begitu !” Seru Luhan yang sudah menangis dengan kencang karena tak terima.

“ Dasar cengeng !” Jongdae mengamit roti yang baru saja diinjak olehnya, lalu melemparkannya pada Luhan. “ Ambillah kau boleh menikmati hasil curianmu !”

“ SUDAH KUBILANG AKU BUKAN PENCURIIIIIIIIIIII !!!!!!!!”

.

Kenapa dia harus kembali lagi ?

Apakah dia akan menghancurkan hari-hariku untuk yang kedua kalinya ?

Cobaan macam apa ini Tuhan ?

.

“ Luhan ?” Panggil Minseok sembari menggoyang-goyangkan badan Luhan.

Luhan menatap Minseok dengan lemas, “ Hn ?”

“ Kenapa melamun terus ? Sedang ada masalah ? Atau jangan-jangan kaau sakit ? Mau kuantar ke UKS ?” Belum seratus persen Luhan kembali ke alam sadarnya, Kyungsoo sudah menghujaninya dengan pertanyaan ini dan itu.

Luhan menggelengkan kepalanya pelan sebagai jawaban.

Minseok mengerutkan dahinya, “ Jangan-jangan kau salah minum obat lagi ?”

“ Bodoh jangan bicara yang aneh-aneh !” Desis Kyungsoo. Sementara Luhan masih saja diam. Kyungsoo menggoyang-goyangkan badan Luhan pelan, “ Ayolah Lulu katakan sesuatu ,”

“ Rasanya aku ingin menyusul ayahku ,” Lirih Luhan pelan.

“ Huh ?” Sahut Kyungsoo dan Minseok bersamaan.

“ Tidak ,” Luhan memaksakan sebuah senyuman manis di wajahnya. “ Kalau membutuhkanku, aku ada di perpustakaan ,”

“ I—iya ,” Sahut keduanya. Dan setelah Luhan pergi, Minseok dan Kyungsoo saling menukar pandangan.

“ Mungkin ia rindu ayahnya ,” Ucap Kyungsoo, dan disambut anggukan pelan Minseok.

-Cinderella Man Step Brother-

“ Chanyeol-sshi, bisakah kau mengantikanku untuk berjaga di mesin kasir ? Tuan Lee memanggilku ke ruangannya. Tidak masalahkan ?” Ucap seorang pria yang mungkin lima tahun lebih tua daripada Chanyeol.

Chanyeol tersenyum ramah sembari mengangguk. “ Tentu saja, lagipula pekerjaanku di gudang sudah selesai ,”

“ Terimakasih banyak, aku berhutang padamu ,”

“ Tidak masalah. Nah ayo cepat ke ruangan tuan Lee, dia pasti sudah menunggumu ,”

Lelaki itu mengangguk dan menepuk bahu Chanyeol yang lebih tinggi daripada dirinya, “ Yosh kau harus semangat ya !”

Chanyeol menganggukkan kepalanya dengan penuh semangat, “ Um !”

Dan itulah interaksi terakhir mereka, sebelum akhirnya lelaki itu pergi, dan Chanyeol mengenakkan celemek kerjanya. “ Selamat datang, boleh kucatat pesananmu ?”

“ Aku pesan Park Chanyeol untuk segera kembali ke rumahnya, dan ke sekolah ,” Ucap seorang lelaki manis dengan senyuman khasnya.

Chanyeol menengadahkan kepalanya untuk menatap pelanggan yang baru saja ‘memesannya’. Matanya nyaris saja melompat keluar ketika dilihatnya lelaki manis yang akhir-akhir ini sering kali menggelayuti pikirannya. Byun Baekhyun.

“ Maaf ?” Chanyeol bersuara, “ Pesanan anda tidak ada di daftar menu. Bisakah anda mencari pesanan lain ?”

“ Aku hanya ingin itu ,” Jawab Baekhyun, masih tersenyum.

“ Kalau begitu kau harus cari di tempat lain. Masih ada pelanggan lain yang ingin memesan ,”

“ Restoran ini sedang sepi Chanyeol. Bisakah kita bicara lagi ? Sebentar saja ?” Ajak Baekhyun.

“ Kau tidak lihat apa ? Aku sedang bekerja. Jangan ganggu aku ,”

“ Seorang pelajar itu pekerjaannya hanyalah belajar ,”

“ Sekarang tidak lagi. Aku akan mengurus surat-surat pengunduran diriku dari sekolah ,”

“ Apa maksudmu ?!” Pekik Baekhyun. “ Kau akan berhenti sekolah ?!”

“ Kontrol suaramu Byun Baekhyun ! Kau mengganggu pelanggan disini ! Lihat mereka !”

“ Jangan mengalihkan pembicaraan Chanyeol—kau harus menjelaskan semuanya padaku !”

“ Tidak ada lagi yang perlu dijelaskan disini. Sebaiknya kau keluar, sebelum aku menggunakan cara kekerasan ,”

“ Lakukan ! Lakukan kalau kau benar-benar ingin menyingkirkanku dari sini !”

“ Aish—kau ini ! Cepat keluar !” Chanyeol menarik lengan Baekhyun dan menyeretnya keluar.

“ Dengar ya, kau berhutang banyak penjelasan padaku Chanyeol ! Jika kau tidak mau menceritakan apapun padaku, aku akan mengatakan pada Yura noona kalau kau ada disini !”

Chanyeol menghempaskan lengan Baekhyun dengan kasar, “ Huh ? Untuk apa kau melakukan itu ? Kenapa kau senang sekali mencampuri urusanku ?!”

“ Karena semua ini ada hubungannya denganku !”

“ Huh ? Maaf ? Aku bahkan sama sekali tidak melihat semua ini ada sangkut pautnya denganmu Byun Baekhyun. Dengar ya, kalau kau merasa masalah ini ada hubungannya dengan pernyataanku waktu—ehem—lupakan. Anggap saja saat itu aku sedang berbohong padamu. Bukankah waktu itu aku sudah pernah mengatakan bahwa aku menyukai Luhan, kakakmu—tidak, kakak tirimu. Kau mengerti ?”

Baekhyun membeku di tempatnya, dengan kepala yang tertunduk dalam. Sementara Chanyeol hanya merutuki dirinya sendiri karena kata-katanya yang baru saja menyakiti hati Baekhyun. Sebenarnya itu bukanlah hal yang ingin ia katakan, hanya saja entah mengapa semuanya terasa begitu sulit ketika Chanyeol ingin berkata dan menceritakan hal yang sejujurnya pada Baekhyun. Chanyeol hanya tidak ingin ia terlibat lebih jauh, dan semakin menyakiti perasaannya saja.

“ Baek—“

Semua terjadi begitu cepat. Entah sejak kapan Baekhyun meletakkan kedua tangannya di pipi Chanyeol, dan kakinya berjinjit. Hidung mereka berdua saling bergesekan, dan Baekhyun menempelkan bibirnya di atas bibir Chanyeol yang terbuka.

Tidak lama. Ciuman itu hanya berlangsung seper sekian detik. Berbeda dengan jantung kedua insan yang kini berdegup entah berapa frekuensinya. Bahkan mereka nyaris tak merasakan benda itu berdetak lagi, saking cepatnya.

Baekhyun memalingkan wajahnya, takut-takut kalau pipinya yang sudah semerah kepiting rebus itu terlihat oleh Chanyeol. Sementara Chanyeol sendiri hanya menatap Baekhyun seperti orang bodoh. Darahnya serasa berkumpul di ubun-ubun kepalanya. Bibir itu tertarik dengan sendirinya untuk menyunggingkann sebuah senyuman.

“ Itu alasannya ,” Ucapan Baekhyun memecahkan keheningan diantara mereka berdua. “ Ka—kalau kau berniat untuk pergi—“

Entah mengapa ia merasa nafasnya tercekat di tenggorokannya. Baekhyun membiarkan sebuah isakan kecil keluar dari mulutnya. “ Ji—jika kau berniat u—untuk pergi, k—kau harus mengembalikannya. Kau harus mengembalikan hatiku yang sudah kau curi. A—aku tidak terbiasa jika tidak ada di—dirimu disisiku lagi… Rasanya sakit sekali—“

Chanyeol menarik Baekhyun ke dalam dekapannya. Membiarkan isakan-isakan lain lolos dari bibir mungil Baekhyun. Ada kalanya seseorang perlu menangis agar ia bisa merasa lega bukan ? Seseorang tidak harus selalu berpura-pura terlihat tegar, bukan ?

“ Kembalilah Chanyeol… Kembalilah…” Lirih Baekhyun disela-sela tangisannya. “ Karena bukan hanya Yura noona, bukan hanya Jongin, tapi aku juga… Terluka…”

“ Baekhyun—“ Chanyeol hanya terkejut, ia tidak pernah menduga lelaki manis dihadapannya ini bisa berkata seperti itu. Lelaki yang biasanya pemalu dan pendiam ini, bersedia melakukan segalanya untuk dirinya.

“ Aku menyukaimu, Chanyeol, sangat-sangat menyukaimu. Tapi aku tidak masalah jika kau lebih menyukai Luhan hyung daripada aku. Asalkan kau kembali. Aku akan senang jika kau bahagia, jika kau bisa membuat Luhan hyung bahagia—“

“ Kau bicara apa dasar bodoh ,” Setetes air mata membasahi kepala Baekhyun, dan air mata itu berasal dari Park Chanyeol. “ Aku sudah berhenti menyukai Luhan, sejak lama. Sekarang, aku hanya ingin melindunginya saja, dia sangat rapuh, dia sama sepertimu—“

Baekhyun menengadahkan kepalanya untuk menatap Chanyeol, sembari menghapus jejak air mata yang mengalir di pipinya. “ Jadi ?”

“ Maaf aku berbohong ,” Chanyeol mengelus puncak kepala Baekhyun lembut, sebelum akhirnya mendaratkan sebuah kecupan singkat disana. “ Aku juga menyukaimu, Baekhyun, sangat-sangat menyukaimu ,”

“ Jangan mengatakannya lagi !” Seru Baekhyun yang tiba-tiba membuat Chanyeol tersentak.

“ Me—memangnya kenapa ?”

“ Kalau kau mengatakannya lagi, aku malu—“ Ucap Baekhyun manja sembari menyembunyikan wajahnya di dada bidang Chanyeol.

Chanyeol tertawa keras. “ Aku menyukaimu Byun Baekhyun !!! Ah tidak—bukan hanya suka tapi juga cinta ! Aku sangat mencintai Byun Baekhyun !!!” Serunya.

“ Yaaa ! Park Chanyeol !”

-Cinderella Man Step Brother-

Seorang pria berperawakan tinggi besar dengan pakaian serba hitam, berjalan memasuki ruangan. Ia membungkuk pada seorang tuan muda yang tengah duduk di sofa mewahnya sembari menegak segelas anggur merah. “ Tuan muda, Hwang Qifen sudah datang kemari ,”

“ Baiklah kalau begitu suruh dia masuk ,” Ucapnya setelah meneguk habis anggur merah dari dalam gelasnya.

“ Baik tuan muda ,” Sekali lagi pria itu menunduk hormat sebelum akhirnya undur diri. Digantikan oleh seorang pria paruh baya dengan wajah tampannya.

“ Sungguh merupakan kehormatan bagi saya, tuan muda Kim Jongdae meminta saya secara khusus sebagai bodyguard anda ,” Ucap lelaki yang bernama lengkap Hwang Qifen itu sembari membungkuk.

“ Tidak usah seformal itu. Disini pekerjaanmu berbeda dengan yang lainnya ,”

“ Maksud anda ?”

“ Aku tahu kau adalah ayah dari Xi Luhan kan ?”

“ Tidak mengejutkan bagi saya mengetahui orang seperti anda bisa tahu latar belakang dan keluarga saya ,” Ucap Qifen sembari menyunggingkan senyuman yang sulit diartikan. “ Jadi apa urusan anda dengan anak itu ?”

“ Aku ingin kau menghancurkannya. Lakukan apapun sampai Luhan benar-benar hancur. Tentu tidak akan sulit untukmu kan ?”

Seringaian itu semakin mengembang di parasnya yang mulai menua. “ Dengan senang hati tuan muda ,”

“ Aku sudah memiliki berkas-berkas dimana tempat tinggal nya sekarang, dan latar belakang keluarganya yang sekarang. Saat ini yang perlu kau lakukan hanyalah mengawasinya, dan menceritakan segala sesuatu tentang masalalunya—sampai hal yang terkecil sekalipun—padaku ,”

“ Tentu itu hal mudah untukku tuan ,” Ucap Qifen. “ Tapi apa yang membuatmu begitu membenci anakku ?”

“ Itu bukan urusanmu ,” Ucap Jongdae angkuh. Ia menyodorkan sebuah dokumen pada Qifen. “ Semua datanya ada disini ,”

“ Kau bisa email aku untuk menceritakan semua tentang masalalunya. Akan kupastikan Luhan menyesal telah memilih aku sebagai lawannya hahaha !” Jongdae tertawa sinting, “ Ah iya—jangan sampai lupa, aku ingin kau juga mengirimkan foto kecil Luhan. Yang terburuk ,”

“ Tentu saja tuan muda ,”

“ Bagus. Sekarang kau boleh pergi ,” Ucap Jongdae dan sembari menuangkan segelas anggur merah lagi. Qifen membungkuk hormat sebelum akhirnya pamit undur diri.

“ Kita lihat saja Luhan. Akan kupastikan kau masuk ke dalam lubang kematianmu sendiri ,” Ucapnya angkuh.

-TBC-

A/N: Hyaaaaaahhhh long time no see guys !! >< maaf update-an nya sangaaaaaaaaaaaaaaatttt terlambat T_T kemarin aku sibuk ngurusin administrasi perkuliahan dan ternyataaaaa laptopku rusak dan data datanya hilang -_- kepaksa deh bikin yang baru huhuuuu author sangat minta maaf *bow* sebagai permohonan maaf nya aku bikin fluffy part untuk chanbaek hureeeee >< *apasih*

ah iya mungkin kesempatan untuk update juga bakalan jarang bgt karena disibukkan sama tugas kuliah -_- *cieee mahasiswi-_-* nah aku mau voting nih takutnya cerita ini terbengkalai lagi, readers mau dilanjut apa engga... hehe mohon komentarnya ya ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ReLif_53 #1
Chapter 12: Ini udah 2018 dan authornya belom update.. Aku penasaran tau thor..
Everybodyluvbaekhyun #2
Chapter 12: Miin. Mana janjinya min. Katanya gamau bikin kita nunggu lama :')
blackladybird0990 #3
Chapter 12: lanjutin.. lanjutinn.. huaaa...
cheonsa_19 #4
Chapter 12: baekhyun tabah banget jadi orang.. T_T
sempet agak kesel ama sikap lulu ke baek. .✌
tpi aku suka ffnya ada percintaan keluarga persahabatan uu keren pokoknya..
ReLif_53 #5
Chapter 12: AAAAAAAA...
Akhirnyaaaaa lahir juga chap 12 ini.. Hehehe.. #tumpengan
kereeennn...
Luhan udah mulai depresi nie,, ayo authornim buat dia lebih menderita lagi..
Nextnya ditunggu.. Jangan lama2 Oke..
Semangattttt........!!!!!!!!!
keyhobbs
#6
Chapter 12: Aigoo...chen sejahat itu?ya ampun, aku gk bisa byangin, btw,suka bnget sama scene yg pas luhan d gendong ama chanyeol hihi, terus terus yifan yg udh mulai peduli lg sama luhan^^
akaeru #7
Chapter 12: baru nemu... langsung baca maraton... huaaa ceritanya seru.. tulisannya juga rapi.. Daebak lah pokoknya.. lanjut ya ... Fighting (๑و•̀ω•́)و
fulgensius #8
Chapter 12: Wahh keren :'v akhirny ad ff krishan lgi :'v trnyta krishan ship blo punah :'v keep writing thor ! I will wait ur next chap
siensien
#9
Chapter 12: akhirnya updet juga... chanlu momentnya cukup sweet hahahahaha...