When we meet, together

Angel

"Yeah, Hyung.. Kenapa kalian berdua memanggilku Wooyoungie?", dengan nada bicara yang terdengar kesal namun sebenarnya dia sangat menyukai panggilan itu dan tetap membiarkan kami memanggilnya.

 

Aku tidak perlu bertanya siapa namanya....

 

"Hyung, aku mau ice cream dan chicken bulgogi,boleh kan hyung? Nanti aku akan menurutimu,please..", dengan puppy eyes dan aegyo terbaik yang dimilikinya, sangat sulit bagiku untuk tidak menuruti semua kemauannya.

 

Aku tak perlu apa yang dia sukai...

 

"Hyung, temani aku malam ini.. Diluar hujan, aku takut sendirian...", dengan nada memohon dia meminta kami untuk selalu menemaninya.

 

Aku bahkan tau, sangat tahu seperti apa dirinya...

 

Semua kenangan akan orang yang dihadapannya kembali memenuhi pikirannya. Orang yang selama ini dia cari, ada tak jauh dari hadapannya. Selama ini kerinduannya yang terpendam, ternyata pernah dia lampiaskan. Orang yang dia tunggu hampir setiap malam di rooftop adalah orang yang selama ini dia impikan.

Nichkhun hanya bisa berdiri terpaku melihat semua yang ada dihadapannya.

 

***

 

"Kwonnie, kami harus pergi karena aku akan mengajak Wooyoungie berkeliling.", ucap Taecyeon mengakhiri pertemuan mereka kali ini.

"Ah, baiklah hyung, walaupun aku akan sangat merindukan sahabatku ini.", balas Jo Kwon sambil memeluk erat sahabatnya sebagai salam perpisahan mereka.

"Kau ini, kau kan tetap bisa bertemu denganku nanti.", Wooyoung pun tak mau kalah menimpali, melihat sahabatnya ini.

Semua mereka bertiga dipenuhi tawa, tanpa sadar bahwa ada sepasang mata yang melihat dengan tatapan sedih dan penuh penyesalah.

 

Taecyeon dan Wooyoung beranjak dari tempat duduknya. Wooyoung tersentak kaget merasakan tubuhnya dipeluk erat oleh orang yang tidak dikenalnya, menangis terisak di bahunya.

"Wooyoungie... Maafkan aku... Aku sangat, sangat sangat merindukanmu...."

"Kau? Kau siapa?"

"Aku Nichkhun, orang yang bahkan pernah bersamamu di rooftop apartemen di Seoul."

"Jadi... kau..."

Sebelum sempat Nichkhun menjawab pertanyaan Wooyoung, dirinya sudah ditarik oleh Taecyeon untuk segera menjauh dari tubuh kekasihnya.

"Yach..., Apa yang kau lakukan Nichkhun!! Wooyoungie itu kekasihku!! Jangan pernah kau menyentuhnya!"

Taecyeon langsung memeluk erat Wooyoung sampai yang dipeluk merasa sesak karena tenaga yang begitu besar dirasakannya.

"Taec hyung, ada apa sebenarnya? Siapa dia? Kenapa dia minta maaf padaku?", tanya Wooyoung yang masih dalam dekapan kekasihnya.

"Dia orang yang harus kau hindari, dia bencana buat hidupmu. Orang yang harus kau lupakan, untuk selamanya.", bisik Taecyeon pada Wooyoung, tapi hal itu masih tetap mampu didengar oleh Nichkhun yang berada dihadapan mereka.

Wooyoung hanya mengangguk menuruti Taecyeon walaupun sebenarnya dia sama sekali tidak mengerti, tapi Wooyoung tak ingin mengecewakan kekasihnya itu.

Tiba-tiba Nichkhun menggoncangkan tubuh Taecyeon dan dirasakan hal itu oleh Wooyoung.

"Apa katamu? Kenapa Wooyoungie tidak boleh mengingatku? Aku bukan bencana untuknya. Kesalahanku dimasa lalu adalah hal satu-satunya yang ingin aku tebus, dan kau, Taecyeon, tak bisa menyuruhku untuk menyerah!!"

Dengan penuh amarah Nichkhun membalas semua kata-kata Taecyeon. Lawannya pun tak kalah marah padanya.

"Yach, Nichkhun! Dengarkan aku!! Aku tidak akan pernah mengizinkanmu untuk bisa bersama dengannya. Karena dia hanya milikku! MILIKKU SEORANG!"

Taecyeon semakin mendekap erat Wooyoung yang masih berada dalam pelukkannya. Wooyoung memeluk erat tubuh kekasihnya itu karena takut melihat Nichkhun dan Taecyeon bertengkar hebat yang tidak tahu apa sebabnya.

Tiba-tiba Wooyoung merasakan tubuhnya lemas dan pingsan, karena kondisinya memang tidak sepenuhnya sehat dari dulu. Ditambah dengan kecelakaan yang dialami sebelumnya, membuatnya semakin lemah. Alasan itu pula lah yang membuat Taecyeon selalu siaga berada disampingnya.

"Baby... Woo... Baby... Bangunlah....", Taecyeon yang menyadari ketika tubuh Wooyoung merosot dari pelukkannya langsung segera menggendong dan segera membawanya pergi k rumah sakit. Membiarkan Nichkhun yang masih berdiri terpaku di tempatmya.

Jo Kwon pun ikut segera membantu Taecyeon saat Wooyoung dibawa ke rumah sakit.

"Kwonnie, terima kasih. Dan tolong jangan beritahu Nichkhun dimana Wooyoung dirawat. Bye"

"Ok, Tolong jaga baik-baik Wooyoungie. Aku akan mengurus hal kalian disini."

Segerapun mobil yang membawa Wooyoung pun bergerak menjauh pergi dari hadapan Jo Kwon.

 

Sementara Nichkhun, masih berdiri ditempatnya. Menangis terisak meratapi kebodohannya dan semua penyesalah...

 

***

 

"Hyung.."

"Apa kau baik-baik saja,baby?"

"Hyung... Aku merasa lemas..."

"Baby, istirahatlah.. Aku akan selalu berada disampingmu."

Taecyeon menggenggam erat tangan Wooyoung sambil mengelus rambut kekasihnya itu dengan penuh cinta. Memberikan semua perhatiannya tanpa terkecuali, hingga tertidur pulas disamping Wooyoung.

 

"Hyung.."

"Baby, apakah kau sudah baikkan?"

Taecyeon beranjak mendekati Wooyoung yang masih merebahkan dirinya ditempat tidur. Mencium lembut bibir mungil itu dan dibalas dengan hal yang tak kalah manis.

"Baby, kumohon ... Jangan pernah meninggalkan aku... dan jangan pernah kau bertemu dengan Nichkhun lagi karena aku akan merasa sangat sakit"

Taecyeon memeluk erat tubuh orang yang berada dibawahnya seakan dia akan menghilang dari hadapannya.

"Hyung, aku tidak akan menemui dia lagi, aku bertemu dengannya di rooftop karena aku merasa kasihan padanya, melihanya menangis dan memaki disana. Aku hanya ingin dia tahu kalau didunia ini ada begitu banyak hal yang indah. Layaknya apa yang aku dapatkan darimu,hyung. Aku hanya mencintaimu... Kau yang selama ini ada untukku. Terima kasih karena kau, aku masih bertahan hidup sampai saat ini"

"I love u too..  baby Woo. Aku yang seharusnya berterima kasih padamu, karena dengan adanya kau disampingku, aku bisa memberikan semua yang terbaik untukmu."

"Hyung.... Aku selalu mencintaimu...", Wooyoung yang tanpa ragu mencium pipi Taecyeon dan langsung tertunduk malu saat orang yang diciumnya itu menatapnya lekat.

"Baby, kita akan ke Venice esok lusa, bagaimana? setelah kondisimu sudah lebih baik"

"Bagaimana dengan pekerjaanmu disini,hyung?"

"Aku akan menyerahkannya disini pada Chansung dan Junho, aku rasa mereka mampu menanganinya."

"Baiklah, aku akan ikut kemanapun kau pergi hyung"

"I love u"

"U love me."

Mereka berdua tertawa bahagia. Kondisi Wooyoung sudah jauh lebih baik dan dokter mengizinkannya pulang. Taecyeon pun membawanya pergi tapi tidak ke apartemen mereka di Seoul. Taecyeon langsung membawa Wooyoung ke Busan, ke kampung halaman mereka. Sebelum Taecyeon akan membawanya pergi lagi ke Italia.

 

***

 

"Khun? Apa kau baik-baik saja?"

"Ya, kwonnie, terima kasih."

"Baiklah aku pergi dulu, kau istirahatlah. Changmin hyung dan Minjun hyung akan kembali besok pagi dari pulau Nami. Seulong dan Jinwoon sudah kembali k Seoul tadi siang karena mereka ada pekerjaan lagi. Kita akan kembali ke Seoul besok siang setelah Changmin hyung dan Minjun hyung kembali."

Segera Jo Kwon beranjak dari sisi tempat tidur Nichkhun, membiarkan tetap beristiharat setelah apa yang terjadi beberapa waktu sebelumnya

 

Sebelumnya...

 

Nichkhun yang semenjak kepergian Wooyoung dan Taecyeon masih berdiri ditempat yang sama dengan penuh air mata yang membuat wajahnya memerah dan matanya sedikit bengkak. Jo Kwon yang kembali ke dalam restoran untuk menemui Nichkhun langsung berlari kearahnya karena tak lama, Nichkhun langsung terduduk lemas dan gemetar.

"Khun? Khun.. Ayo kembali ke kamarmu, jangan kau biarkan dirimu seperti ini."

Jo Kwon membawa Nichkhun beranjak dari tempatnya ke kamar dengan susah payah, jelas karena badan Nichkhun lebih tinggi dan besar daripada dirinya. Setelah Jo Kwon merebahkan tubuh Nichkhun ke kasur miliknya, tiba-tiba tangan Jo Kwon digenggam oleh Nichkhun, dengan wajah memohon agar dia tidak pergi.

"Kwonnie..."

"Khun, kau istirahatlah, jangan memaksakan dirimu."

"Kwonnie, tolong beritahu aku.. semua tentang Wooyoung pada diriku."

"Khun,kau bisa bertanya besok saja setelah kondisimu sudah lebih baik."

"Tidak Kwonnie, aku tidak ingin membuang waktuku lagi. Aku sudah mencarinya bertahun-tahun, dan sekarang setelah aku nememukannya, aku tidak akan membiarkannya pergi semakin jauh."

Nichkhun menaikkan dirinya dan menaruh bantalnya sendiri agar bisa bersandar di tempat tidurnya. Dan Jo Kwon duduk ditepi tempat tidur yang kini berhadapan dengannya.

"Khun, aku ingin tahu bagaimana kau bisa mengenal Wooyoung? Aku rasa kau sudah lebih dulu tahu daripada diriku. Tapi dia sama sekali tidak mengenalmu sepertinya"

"Aku tidak tahu apa yang terjadi padanya. Kami bertiga saling mengenal saat masih bersekolah di Amerika, kami pun menjadi teman yang sangat dekat dan selalu bersama. Tapi kebodohanku saat itu membuatku kehilangan dirinya, tak hanya kehilangan Taecyeon sahabat dan rivalku dalam segala hal, tapi juga orang yang ternyata selama ini aku cintai, Wooyoung."

"Apa yang sudah kau perbuat sampai mereka menjauh darimu. Saat aku bersama mereka, tak sekalipun aku pernah mendengar namamu disebut padahal mereka beberapa kali menceritakan kehidupan mereka semasa di Amerika."

"Aku tidak tahu... Lalu bagaimana kau mengenal Wooyoung dan Taecyeon? Kau bilang kau bertemu dengan mereka di Jepang kan?"

"Aku bertemu Wooyoung di rumah sakit saat aku juga dirawat disana karena kakiku patah. Dia teman sekamarku dirumah sakit. Saat disana tak pernah sekalipun aku melihat Wooyoung sendiri, Taec hyung selalu menemaninya kapanpun. Awalnya aku dilarang untuk berteman dengan Wooyoung. Taec hyung sangat over protective padanya. Mungkin dia sangat takut aku akan merebut Wooyoung, tapi saat dia merasa bahwa aku tidak akan merebut Wooyoung darinya jadi kami bisa berteman baik. Taecyeon yang merupakan kekasih Wooyoung sejak di Amerika hingga saat ini. Aku tahu persis keduanya sama-sama saling mencintai dan tak pernah mau terpisahkan,sangat sangat romantis. Aku sendiri sampai iri. Wooyoung tubuhnya lemah, sering sekali dia keluar masuk rumah sakit. Tapi dia selalu tersenyum walaupun aku tahu dia sangat kesakitan setiap kali dokter harus memberikannya suntikan atau tindakan medis lainnya. Aku sendiri heran kenapa dia bisa setegar itu."

"Apa kau masih berhubungan dengannya lagi?"

"Tidak setiap saat, hanya sesekali saja."

"Kau tahu dimana dia sekarang?"

"Tidak, karena Taec hyung melarang Wooyoung untuk memberitahu siapapun keberadaan mereka. Kami hanya bertemu ketika kami berada di tempat yang sama."

 

Sekarang....

 

"Oh... Terima kasih Kwonnie."

"Ya, sama-sama. Sekarang kau tidurlah Khun."

"Nite"

"Nite. Bye"

Jo Kwon meninggalkan kamar Nichkhun dan membiarkan sendiri disana.

 

"Aku akan mencarimu kembali Wooyoungie...."

Tak lama Nichkhun pun terlelap karena lelah

 

***

"Chansung, aku akan pergi lagi. Tolong urus semua yang ada disini."

"Apa? Kau akan pergi lagi? Oh, hyung, kenapa kau selalu berpindah tempat setiap waktu..."

"Sudahlah lebih baik kau urus semua yang ada disini dan jangan beritahu siapapun tentang keberadaan kami. Bye"

 

"Huff kau hyung selalu saja seperti itu, sampai kapan kau mau menghindar terus...."

Saat Changsung selesai menutup telepon, lalu suara ketukan pintu ruangnya di bengkel milik Taecyeon membuyarkan gumaman Chansung.

"Siapa?"

"Aku...."

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
UnunJang
#1
Chapter 12: Woaaah...
udah end ternyata...hehehe
Ketinggalan chap terakhir niy...
*Garuk2kepala
walo ada perasaan bersalah sma Taec...
py... akhirnya khun bersatu lg sama woo...^.^

eum...
gomawo..
*NunjukAtas
namakua ada ternyata... :D
ditunggu ff selanjutnya thoor...^0^
afiati #2
Chapter 12: ya ampun telat bnget bacanya,maaf thor q kehilangan ff mu kemarin2 tp syukurlah happy ending,apakah ada rencana mau bkn ff baru di tunggu loh,karya terbarunya ^_^
mamikodaigo
#3
Chapter 12: akhirnyaaaa... tapi kenapa yah disini aku lebih rela klo woobaby sama taec yg udah bertahun-tahun ngerawat dia,, kasian taec..#hug taec..

tapi ceritanya bagus thorr,, bikin ff yg lbh seru lagi thor,,hhhe...^^
im_angangel #4
Chapter 12: Terharu bgt ketika namaku disebut, thank U author-nim... :)
teru_neko
#5
Chapter 12: *kebut baca 2 chap sekaligus*

aduh,masuk daftar author fav..jd malu~ *blush* makasiiih ^3^
happy ending T^T
tp tetep yg kasian tu taec ya..woo milih khun melulu XD
woo tu ketabraknya parah g sih??
ditunggu karya selanjutnya ^^
vargaskey #6
Chapter 12: Happy ending \(^_^)/
Mungkin bs di buat sequelnya khusus yg terjadi di kamar tamu itu? XDD
Des_woo #7
Chapter 12: aaaa finally ending and happy endingg>.< seruu bikin sequelnya dong thor:D
UnunJang
#8
Chapter 11: "WOOYOUNG!!!!!!"
*IkutanTeriak

yach....
ngembaliin ingatan seseorg g harus dngn mengulang
kejadian yg ngebwt org itu lupa ingatan kan...
Kasian My Baby Woo...
Masa tabrakan mulu...T^T
udh githu fisik'a lemah pula...
Hiks...Hiks...

ini semua krn kalian...
*JitakinKepalaKhunTaec
#Plak
hehehe

Update soon thor...^^
laylaAzkia #9
Chapter 11: uyongie tabrakkan lagi ? , amnesianya bakal sembuh ya oen author ? Jangan dulu ne oen buat khun menderita aja dulu oen ne ne ne #plakkkk . Updatee oennnnn
afiati #10
Chapter 11: ya ampun woo kasihan bnget sih masa tabrakkan lagi,hiks...hiks...hiks...hiks... ^^ ok lanjut thor