be with u
AngelNichkhun terus tersenyum senang sepanjang perjalanan menuju kamar apartemennya. Hal terindah yang baru kali ini dirasakannya membuatnya terus menerus mengingat dan takkan mau melupakannya.
Flashback
"Kau?", Nichkhun menoleh kebelakang dan melihat namja imut itu yang tengah memeluknya, sambil tersenyum namja itu hanya mengangguk menjawab pertanyaan Nichkhun.
"Aku tahu kau sedang kesal makanya aku datang kesini untuk menemanimu.." ,sambil berbisik namja itu berkata pada Nichkhun.
"Benarkah?"
"Apakah kau tidak senang jika aku berada disini?"
"Tentu saja aku sangat senang, apalagi aku bisa bertemu dengan kau ", Jawab Nickhun sambil tertunduk malu
"Hehe.. Kau itu lucu sekali, kita sudah ketiga kalinya bertemu kenapa wajahmu masih memerah seperti itu?"
"Aa...Kuu.. han..ya..belum terbiasa", wajah Nichkhun makin memerah dan menunduk malu
Namja imut itu langsung mengangkat dagu Nichkhun sehingga keduanya bertatapan. Sebuah mata yang begitu indah dan terpantul murnian yang tulus membuat Nichkhun percaya bahwa dia tidak sendirian disini.
"Apakah boleh aku meminta sesuatu?", pinta Nichkhun pada namja dihadapannya
"Tentu saja, katakanlah"
"Aku ingin kau tetap memelukku seperti ini,boleh? setidaknya sebentar saja.."
"Aku akan memelukmu terus seperti ini hingga pagi tiba..."
Mata Nichkhun melebar tidak percaya sesaat, lalu dia rasakan pelukan erat yang begitu hangat menyelimuti badannya. Nichkhun perlahan menyandarkan kepalanya kedada namja tersebut, memeluknya dari belakang membuatnya semakin nyaman dan tak ingin lepas walau hanya sesaat.
"Tidurlah.. Aku akan tetap menemanimu disini sambil terus memelukmu."
Nichkhun hanya mengangguk dan terlelap perlahan, membawanya ke alam mimpi terindah ditemani dengan orang yang begitu dia inginkan saat ini. Cahaya bintang dan hangatnya bulan menemani keduanya. Sinar mentari pagi menyapu wajah Nichkhun dengan perlahan membuatnya membuka mata, pelukan itu masih sama seperti semalam dia rasakan, wajahnya menoleh kebelakang dan dilihatnya namja imut tersebut masih di alam mimpinya.
"Kau begitu sempurna, wajah malaikatmu, bibir mungil yang tipis berwarna pink begitu menggodaku.. rambutmu yang berponi semakin membuatmu tampan...", Nichkhun menatap setiap inci dengan semua kekaguman membuatnya perlahan memajukan wajahnya mendekat dengan namja imut tersebut mencuri sebuah ciuman darinya.
Kecupan manis Nichkhun mampu membuat Namja itu terbangun. Nichkhun yang merasa kaget langsung tertunduk malu, merasa bersalah.
"Hei..", namja imut itu memanggil Nichkhun lirih dan mengangkat kembali dagu Nichkhun saling bertatapan, siapa sangka ternyata namja imut itu memberikan balasan yang tak kalah manis dengan apa yang dilakukan Nichkhun barusan.
Sesaat Nichkhun merasa kaget dengan apa yang terjadi namun segera dia mengerti dan membalas ciuman paginya ini. Bagi Nichkhun ini adalah hal yang pertama terjadi dalam hidupnya, sebelumnya tak pernah dia merasakan hal tersebut sekalipun, bahkan dengan Junho pun tidak, ciuman dengan Junho hanya sekedar ciuman biasa.
Keduanya cukup lama untuk merasakan kenikmatan bibir lawannya masing-masing. Sampai akhirnya mereka melepaskan tautan. Lalu keduanya tersenyum sambil tetap saling menatap.
"Terima kasih karena kau sudah menemaniku semalam..", ucap namja itu sambil benjak bangkit untuk berdiri
"Tidak.. Seharusnya aku yang berterima kasih, kau membuatku melupakan semua penat.."
"Kalau begitu kita sama. Semalam adalah malam terindah sepanjang hidupku."
"Akupun demikian. Bisakah kita bertemu lagi?"
"Tentu saja. Lain waktu kita akan bertemu kembali.. Sekarang aku harus pergi."
"Tunggu... setidaknya sampai matahari pagi benar-benar muncul, biar kita bisa melihatnya bersama."
"Baiklah.."
Keduanya pun sejenak menikmati matahari pagi yang begitu hangat dengan saling berpelukan satu sama lain sambil menghadap mentari. Sebelum mereka berpisah keduanya sempat memberikan kecupan manis untuk ketiga kalinya. Walaupun enggan berpisah namun keduanya harus melakukannya.
End Flashback
"Ah... sial, kenapa untuk ketiga kalinya pula aku lupa menanyakan siapa nama namja itu... arrgghhhh...", Nichkhun kesal pada kebodohannya kali ini, bagaimana hal yang sangat penting itu dia lupakan.
***
"Khun... apakah kau sudah bangun?", kali ini suara Minjun yang hadir, sang manajernya kali ini tidak lupa untuk membawa kunci cadangan sehingga dia bisa langsung masuk.
"Ya, aku sedang dikamar mandi...", jawab Nichkhun.
"Oh.. arraso..", Minjun beranjak ke dapur lalu membuatkan dua cangkir kopi untuk Nichkhun dan dirinya, serta roti bakar isi sebagai sarapan pagi keduanya.
"Ada apa hyung kau pagi-pagi sudah mencariku?", tanya Nichkhun saat keluar dari kamar mandi.
"Kau lupa? Kau ada jadwal pemotretan pagi ini sampai sore. Aku pikir kau sudah membaca jadwalmu."
"Oh, iya, aku belum sempat membacanya.", jawab Nichkhun enteng.
Jelas Nichkhun belum membacanya karena apa yang terjadi kemarin membuatnya tak sempat menyentuh kertas jadwal yang diberikan manajer padanya.
"Lalu kenapa kau sudah bangun pagi sekali? Tidak biasanya kau bangun sepagi ini...",tanya Minjun penuh selidik.
"Oh.. anu.. aku hanya tidak bisa tidur saja..", Nichkhun menjawab dengan gugup dan sengaja berbohong karena tak mungkin dia menceritan namja tersebut pada Minjun, walaupun dia adalah orang terdekatnya, tapi belum waktunya dibicarakan.
"Oh.. baiklah.."
"Ne, aku ganti baju dulu.", seraya Nichkhun melangkah menuju kamarnya.
"Aku sudah buatkan sarapan untukmu, cepatlah."
"Ah.. kau ini, paling hanya sarapan roti bakar isi," cibir Nichkhun dari dalam.
"Yah.. kau ini...",
Tapi Minjun tidak bisa membalas lebih lagi karena dia tak mungkin mengomel pada Nichkhun seberapapun kesal atau marahnya dia. Nichkhun bukan hanya sekedar artis baginya, dialah yang telah menyelamatkan hidup Minjun. Setibanya dia di Seoul untuk mencari pekerjaan, Nichkhunlah orang yang pertama mempekerjannya tanpa syarat macam-macam, apalagi menjadi seorang manajer, jelas bukan perkara mudah. Saat orang-orang berlomba menjadi manajer Nichkhun tapi dia malah memilih Minjun. Minjun merasa berhutang budi pada Nichkhun, untuk itulah dia selalu bersabar dan membantunya. Walaupun Nichkhun bukanlah Angelic seperti yang dikagumi banyak orang, karena sebenarnya dia adalah seorang Devil, yang siap meledak kapan saja. Tapi hanya Minjun yang tahu hal itu,namun tak pernah dia katakan pada siapapun.
"Hahahahhahaha.... aku bercanda hyung.", jawab Nichkhun yang sudah selesai berpakaian dan bersiap-siap.
"Hari ini aku ada jadwal apa saja selain pemotretan?", tanya Nichkhun sambil melahap roti isinya.
"Kau hanya ada dua jadwal hari ini, selain pemotretan dan wawancara dengan majalah, kau akan menghadiri acara ulang tahun sebuah tempat servis dan pencucian mobil paling mahal dan juga terkenal di Seoul.", jawab Minjun antusias
"Apa??? Maksudmu 'OK, TY...?!!' car washing and services??uhukk... uhukk..", Nichkhun tampak kaget dan tersedak langsung menyambar minumannya.
Minjun hanya menatap Nichkhun heran, sementara yang ditatapnya hanya terdiam dengan tatapan kesal...
"Aku... akan bertemu dengan kedua orang itu lagi? oh tidak.. Tiga....", kata Nichkhun dalam hati.
Comments