shadow
Angel"Kita selesai sampai disini!"
"Apa? kenapa kau memutuskan semua ini sepihak? Apa karena pria itu? Apa kurangnya diriku?!"
"Kau bertanya apa kurangnya dirimu,hah? Pikir saja sendiri! Aku sudah lelah denganmu !!"
"LEEJUNHO....!!"
"Yah!! Berhenti meneriaki aku seperti itu! Ya..., Aku lebih memilih pria itu daripada kau! Kau puas,hah?"
"Fine!! Jika itu maumu, kita bubar!!"
"Oh .. Bagus.. Aku tidak perlu lagi punya pacar sepertimu!!"
"Seperti aku? Apa maksudmu?!"
"Kau masih belum sadar juga? Kau itu selebritis! Kau punya segalanya! Tapi kau tak punya hati! Pacarmu bukanlah pajangan atau mainanmu, aku punya perasaan!! Sementara kau? kau tak pernah perhatian padaku, semua demi kepentinganmu! Over protective dan egois!! karena itu aku tidak sanggup bersamamu.. Walaupun dia bukan siapa-siapa, tapi dia punya hal yang tak pernah aku dapatkan darimu"
"Jadi kau lebih memilih bersama Chansung, si pencuci mobil itu,huh?!"
"Berhenti menghina orang lain! Apalagi menghinanya dihadapanku!!"
'Fine!! Lakukan apa maumu, kita putus!!"
"Bagus.. Itu yang aku inginkan selama ini.. Nichkhun Buck Horvejkul"
***
Nichkhun POV
"Arggggghhhh......", kulampiaskan kemarahanku setibanya aku di rooftop apartemen tempat aku tinggal. Aku sangat marah pada pacarku, bukan sekarang dia adalah mantanku, mantan yang paling memuakkan. Betapa terkejutnya aku, ternyata disini aku tidak sendiri. Aku bertemu dengan seorang namja yang berperawakan lebih kecil dariku,rambutnya yang hitam,kulitnya yang bahkan lebih putih dariku, dan wajah yang begitu mulus dengan pipi chubby yang membuatnya terlihat lucu dan tampan. Setiap inci yang kuamati darinya membuat aku tanpa sadar memujinya. Dia duduk di tepi rooftop dengann tenang memandang langit, padahal aku sendiri tidak pernah melakukannya selama kesini. Aku hanya mengumpat sumpah serapah ditempat ini untuk membuang semua kesal tanpa pernah menyadari bahwa ada surga tersembunyi. Mataku bertemu dengan matanya pertama kali, dia tersenyum lembut kepadaku. Segera dia bangkit dan pergi menjauh. "Hai.. siapa namamu?", aku berteriak memanggilnya, tapi tak ada jawaban yang aku dapat. Hanya bisa memandang punggungnya menjauh dari hadapanku. aku dengan lunglai kembali ke kamar apartemenku.
Comments