Back to square one

Angel

"Baby, aku pulang.."

Taecyeon masuk ke dalam rumah dan disambut dengan senyuman dan pelukan hangat oleh Wooyoung

"Kau pasti lelah, mandilah hyung, aku sudah menyiapkan air hangat", ucap Wooyoung lembut

"Ok, baby", Taecyeon pun pergi berendam dan tiba-tiba pikirannya tenggelam kedalam kenangan masa lalunya dengan Wooyoung...

 

*** 

 

"Wooyoungie.. Apa kau sudah baikkan?", Taecyeon bertanya dengan penuh kecemasan pada namja yang terbaring lemah dihadapannya

"Siapa kau?", namja dihadapannya malah berbalik bertanya dengan wajah penuh tanda tanya

"Kau? Kau tidak ingat siapa aku?! Apa kau tahu namamu,wooyoungie?", Taecyeon berbalik tanya

Hanya gelengan yang diberikan padanya. Keduanya terdiam mengetahui kenyataan yang sulit diterima. 

"Kau adalah Jang Wooyoung, aku biasa memanggilmu Wooyoungie", ucap Taecyeon dengan penuh ketulusan diwajahnya.

"Lalu siapa kau? Apa hubungan kita?", tanya Wooyoung yang masih merasa heran

"Aku? Ok Taecyeon. Kita bersahabat dekat, sangat dekat... Sebenarnya aku mencintaimu sejak lama... Tapi aku tidak berani mengatakannya padamu...", ucap Taecyeon lirih

 

***

 

Hari yang dilalui oleh keduanya sangatlah berat, terutama bagi Taecyeon. Keduanya tinggal di Kanada, tentu saja semua dilakukan atas rencana Taecyeon, Wooyoung hanya menuruti. 

Sebenarnya hubungan keduanya tidak berjalan baik selama hampir satu tahun. Semenjak Wooyoung kehilangan ingatannya dan dibuat terkejut dengan pernyataan cinta Taecyeon tentu membuat hubungan mereka menjadi terasa ada yang aneh. Wooyoung yang dengan masih akal sehatnya jelas terkejut dengan seseorang yang dia tidak ingat mengaku sebagai sahabat namun menyatakan perasaannya. Sepanjang hari Wooyoung hanya berdiam diri, menjawab pertanyaan Taecyeon singkat walaupun mereka tetap makan bersama dan bekerja diruangan bersama, namun kamar keduanya terpisah.

Setiap sudut ruangan dipenuhi dengan foto yang menceritakan bagaimana mereka sebelumnya, seberapa kedekatan mereka. Tapi ntah kenapa sama sekali Wooyoung tidak merasakan ada hal yang menyentuh hatinya. Bahkan sikap manis yang selalu diberikan Taecyeon. 

Saat Wooyoung mengurung diri dikamar, telepon genggam Taecyeon berdering...

"Yoboseo?"

"Yoboseo, Taecyeon ah~"

"Samchon? Ada apa menghubungiku? Adakah hal penting?"

"Taecyeon, samchon ingin meminta tolong kepadamu."

"Samchon ah~, tidak perlu sungkan denganku, ada apa?"

"Perusahaan di Jepang ada masalah, bisakah tolong kau bantu kami? Dan tolong beritahu pada Wooyoung juga untuk membantu masalah ini. Kami sangat berharap pada kalian. Tolong Taecyeon ah~"

"Samchon ah~ Kalian tenang saja, kami akan membantu dari sini, jadi kirimkan saja datanya padaku."

"Baiklah, terima kasih Taecyeon ah~"

"Ne samchon"

 

Keduanya mengakhiri pembicaraan mereka di telpon. Taecyeon harus bekerja keras dan memutar otak selama ini menutupi keadaan Wooyoung, karena dia tahu bagaimana sibuknya orang tua Wooyoung di Jepang. Dia merasa tidak sampai hati untuk menceritakannya. Namun, tindakannya ini ternyata berlanjut hingga saat ini...

Taecyeon yang terkenal pintar dan handal dalam banyak hal terutama bisnis, karena dia selama ini sangat tertarik dengan bisnis dan bahkan ikut turun tangan dalam mengelola bisnis keluarganya walaupun dari jarak jauh. Tapi perusahaan keluarga Wooyoung berbeda dengannya, menurutnya hanya Wooyoung lah yang dapat membantunya, karena Taecyeon tahu persis seperti apa kemampuan Wooyoung sebenarnya.  Dia kembali memutar otak agar Wooyoung dapat membantunya.

"Wooyoungie.. apakah kau sudah tidur?", tanya Taecyeon saat masuk kedalam kamar Wooyoung

"Aku belum tidur,hyung. Ada apa?", balas Wooyoung dengan tatapan datarnya

"Hmm... Aku ingin kau memiliki kegiatan, apa kau suka dengan ini?", ucap Taecyeon sambil mengulurkan peralatan menggambar untuk seorang desain interior

"Ini untuk apa,hyung?", tanya Wooyoung heran, tapi dari sinar matanya terlihat bahwa Wooyoung tertarik dengan hal yang baru saja diberikan padanya

"Ini adalah peralatanmu saat masih kuliah,kau bisa menggunakannya untuk mengisi waktu luangmu. Cobalah. Aku sudah menyediakan satu meja lagi di ruang kerja, jadi kau bisa melakukan pekerjaanmu disana. Sekarang kau tidurlah. Jaljayo~", Taecyeon pun beranjak keluar kamar

"Terima kasih hyung, aku sangat senang dengan hadiah darimu ini. Jaljayo hyung~", ucap Wooyoung dengan senyum mengembang diwajahnya

Taecyeon menganguk dengan senang, sangat senang. Bagaimana tidak, ini adalah kali pertama Wooyoung tersenyum dengan tulus kepadanya dan bahkan mengucapkan kata yang lebih banyak dari biasanya. 

 

Hari berikutnya jauh lebih baik, Wooyoung mau bekerja di ruangan yang sama dengan Taecyeon dan lebih banyak berinteraksi satu dengan lainnya. Setiap kali Wooyoung menyelesaikan desain yang dibuatnya, dia tunjukkan pada Taecyeon, begitupun sebaliknya, setelah selesai Taecyeon menyelesaikan pekerjaannya dia akan meminta pendapat Wooyoung. Sikap Wooyoung yang mulai kembali seperti semula perlahan-lahan membuat Taecyeon senang, tindakannya selama ini membuahkan hasil. Dan bahkan usahanya untuk membantu perusahaan keluarga Wooyoung pun berjalan dengan baik, bahkan berkembang lebih pesat. 

 

 

Pada malam natal, Taecyeon dan Wooyoung membuat pohon natal bersama disamping perapian dalam ruang keluarga. Keduanya sangat senang karena ini pertama kalianya keduany melewati natal bersama,hanya berdua. 

"Wooyoungie, merry x'mas", ucap Taecyeon sambil memberikan sekotak hadiah pada Wooyoung

"Merry x'mas,hyung...", balas Wooyoung dan menerima hadiah dari Taecyeon. "Aku juga punya hadiah untukmu,hyung. Ini", Wooyoung pun menyerahkan sebuah paper bag berwarna hijau padanya.

"Kita buka hadiah bersamaan y, hana dul set...", keduanya membukan hadiah.

"Woahhhhh.... kau membelikan aku ini? Gumawo hyung", Tanpa sadar Wooyoung berlonjak dari tempatnya dan memeluk Taecyeon senang setelah melihat sweater berwarna kuning cerah,yang akan sangat cocok dengan kulitnya yang putih susu

"Hehehe... aku tidak bisa membuka hadiahku kalau kau terus memelukku baby~" , ucap Taecyeon sambil tertawa kecil

Wooyoung yang menyadari dengan apa yang baru saja dilakukannya segera melepaskan pelukannya, lalu tertunduk malu. Wajahnya bersemu merah. 

"Wahhh... kau membelikan aku ini juga?! Gumawo Wooyoungie~~", Taecyeon pun langsung memakai sweater rajutan berwarna hijau pemberian dari Wooyoung

Kini giliran Taecyeon yang memeluk Wooyoung untuk berterima kasih. Wooyoung pun membalasnya dengan senang. Dan yang lebih mengejutkan ternyata keduanya memberikan kado yang sama. Saat menyadarinya, keduanya pun tertawa. Malam natal pun dilanjutkan dengan makan malam yang mampu mencairkan hati mereka.

Hari berikutnya ternyata kondisi badan Taecyeon sedang tidak baik, tapi dia tetap memaksakan diri untuk menyelesaikan pekerjaannya bersama Wooyoung, padahal diluar sana orang-orang memilih menghabiskan waktu mereka dengan berlibur. Keesokan harinya kondisi tubuh Taecyeon tidak bisa mampu metolerir sehingga dia pingsan diruang kerja. Wooyoung yang langsung panik sekuat tenaga berusaha mengangkat Taecyeon ke kamarnya. Setelah selesai membaringkan Taecyeon, Wooyoung baru benar-benar menyadari seperti kamar sahabatnya itu. Aura hangat yang terpancar membuat Wooyoung merasa nyaman dan betah untuk berlama-lama disana, sangat berbeda dengan kamarnya yang terasa dingin. Saat melihat meja nakas disamping tempat tidur, Wooyoung melihat kalender dan terdapat tulisan 'OKCAT B'DAY <3' , saat itulah Wooyoung terperanjat kaget bahwa besok adalah hari ulang tahun Taecyeon. Wooyoung ingin memberikannya hadiah spesial karena dia tidak ingin mengecewakan orang yang selama ini selalu ada disampingnya kecewa untuk kedua kalinya.

 

30 April... tepat pukul 00.00

"Happy B'day, Wooyoungie~~~~" , ucap Taecyeon yang masuk ke kamar Wooyoung tepat dihari ulang tahunnya. Memberikan kejutan sebuah kue ulang tahun bertuliskan namanya, seikat bunga,dan juga makan malam romantis yang sudah didekor dengan sangat cantik oleh Taecyeon. Tapi bukan balasan manis yang diberikan, melainkan wajah penuh tanda tanya dan kurang menunjukan ketulusan. Wooyoung melakukannya bukan sengaja, tapi rasa asing yang dirasakan membuatnya seperti itu. Namun, Taecyeon tetap memberikan segala yang terbaik dan penuh ketulusan, walaupun dalam hatinya terasa perih. 

 

 

"Happy B'day hyung~~", ucap Wooyoung lembut sambil membangunkan Taecyeon yang perlahan membuka matanya

"Wooyoungie? Kau ingat ulang tahunku?", tanya Taecyeon heran

"Itu", jawab Wooyoung sambil menunjuk kalender dengan muka polosnya

"Hahaha kau mengejutkanku, aku mengira ini akan menjadi ulang tahun terburukku. Gumawo wooyoungie~~", balas Taecyeon dengan senyum mengembang terukir jelas dibawahnya. Dan yang lebih mengejutkan adalah saat Taecyeon benar-benar membuka matanya adalah sebuah lukisan di dinding kamarnya. Terlihat jelas itu adalah dirinya yang sedang tertidur. 

"Kau?? Kau melukis itu?", Taecyeon dengan takjub bertanya pada Wooyoung yang duduk bersamanya di tepi tempat tidur. 

"Tentu saja, tapi maaf aku tidak bisa membuat makan malam romantis ataupun mempersiapkan sebuah kado dan kue ulang tahun.", ucap Wooyoung lesu dan merasa bersalah

"Hei.... Aku sudah sangat senang saat kau mengucapkan ulang tahun ku, apalagi kau memberikan kado spesial. Gumawo, Wooyoungie ah~", balas Taecyeon sambil memeluk hangat Wooyoung, hingga tanpa terasa air matanya menetes di leher Wooyoung.

"Hehehe..Kau tahu, baru kali ini aku melihat kucing besar menangis", ejek Wooyoung pada Taecyeon

Keduanya tertawa bahagia, mereka menghabiskan malam bersama dengan makan ramen buatan Wooyoung. Semenjak itu, sikap Wooyoung kembali menjadi dirinya walaupun dia masih belum mengingat masa lalunya. Mereka menghabiskan lebih banyak waktu bersama dan lebih bahagia dari sebelumnya. Berpergian ke berbagai negara dan mengembangkan usaha keduannya. Bahkan keduanya seperti sepasang kekasih...

 

***

 

"Baby? Apa yang kau lakukan?" , tanya Taecyeon saat keluar dari kamar mandi

"Aku sedang membuatkan makan malam untuk kita,hyung.", jawab Wooyoung yang masih sibuk dengan masakannya

Taecyeon pun duduk ke halaman samping yang hanya terpisahkan dengan pintu kaca besar ke ruang makan dan dapur, lalu terdengar suara gaduh dari rumah sebelah yang hanya berbatasan dengan tembok rendah.

 

Prang......

 

"Bukankah rumah sebelah kosong? apakah keluarga itu kembali kesini? atau.....", Taecyeon bergumam dengan pikirannya sendiri dan segera melompati tembok itu untuk mengetahui keadaan di rumah sebelah.

 

"KAU!! Apa yang kau lakukan disini!!", teriak Taecyeon saat melihat seseorang yang kini berada dihadapannya

"Ini rumahku. Rumah keluargaku! Jadi aku punya hak dirumah ini. Keluar!!!", balas namja itu tak kalah marah

"Ini bukan masalah rumah siapa!! Tapi apa yang kau lakukan disini!!" , Taecyeon pun semakin emosi

"Apa yang aku lakukan itu urusanku, OK TAECYEON!"

"Yach! NICHKHUN!! Jika ini masalah Wooyoung, aku tidak akan pernah membiarkanmu!!"

Nichkhun mendorong sekuat tenaga agar Taecyeon keluar rumahnya, tapi tidak lewat halaman samping saat awal masuk melainkan ke halaman depan. Untungnya tidak ada tetangga lagi selain kedua rumah mereka jadi tidak ada orang lain yang mendengar. Pertengkaran dan adu mulut pun terjadi di jalanan depan rumah Nichkhun. Wooyoung yang telah menyelesaikan masakannya, segera keluar rumah saat mendengar suara ribut yang dia kenali sebagai suara Taecyeon dan Nichkhun. Tiba-tiba saat Wooyoung berlari keluar rumah, dari arah yang berlawanan ada sebuah mobil melaju dengan sangat kencang...

 

"WOOYOUNG!!!!" 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
UnunJang
#1
Chapter 12: Woaaah...
udah end ternyata...hehehe
Ketinggalan chap terakhir niy...
*Garuk2kepala
walo ada perasaan bersalah sma Taec...
py... akhirnya khun bersatu lg sama woo...^.^

eum...
gomawo..
*NunjukAtas
namakua ada ternyata... :D
ditunggu ff selanjutnya thoor...^0^
afiati #2
Chapter 12: ya ampun telat bnget bacanya,maaf thor q kehilangan ff mu kemarin2 tp syukurlah happy ending,apakah ada rencana mau bkn ff baru di tunggu loh,karya terbarunya ^_^
mamikodaigo
#3
Chapter 12: akhirnyaaaa... tapi kenapa yah disini aku lebih rela klo woobaby sama taec yg udah bertahun-tahun ngerawat dia,, kasian taec..#hug taec..

tapi ceritanya bagus thorr,, bikin ff yg lbh seru lagi thor,,hhhe...^^
im_angangel #4
Chapter 12: Terharu bgt ketika namaku disebut, thank U author-nim... :)
teru_neko
#5
Chapter 12: *kebut baca 2 chap sekaligus*

aduh,masuk daftar author fav..jd malu~ *blush* makasiiih ^3^
happy ending T^T
tp tetep yg kasian tu taec ya..woo milih khun melulu XD
woo tu ketabraknya parah g sih??
ditunggu karya selanjutnya ^^
vargaskey #6
Chapter 12: Happy ending \(^_^)/
Mungkin bs di buat sequelnya khusus yg terjadi di kamar tamu itu? XDD
Des_woo #7
Chapter 12: aaaa finally ending and happy endingg>.< seruu bikin sequelnya dong thor:D
UnunJang
#8
Chapter 11: "WOOYOUNG!!!!!!"
*IkutanTeriak

yach....
ngembaliin ingatan seseorg g harus dngn mengulang
kejadian yg ngebwt org itu lupa ingatan kan...
Kasian My Baby Woo...
Masa tabrakan mulu...T^T
udh githu fisik'a lemah pula...
Hiks...Hiks...

ini semua krn kalian...
*JitakinKepalaKhunTaec
#Plak
hehehe

Update soon thor...^^
laylaAzkia #9
Chapter 11: uyongie tabrakkan lagi ? , amnesianya bakal sembuh ya oen author ? Jangan dulu ne oen buat khun menderita aja dulu oen ne ne ne #plakkkk . Updatee oennnnn
afiati #10
Chapter 11: ya ampun woo kasihan bnget sih masa tabrakkan lagi,hiks...hiks...hiks...hiks... ^^ ok lanjut thor