"Long time no see.. Nichkhun Bucky bug Horvejkul", sapa seorang pria berperawakan tinggi besar yang berdiri dibelakang Nichkhun.

"Kau...? Taecyeon? Oh... Long time no see.. my rival...hahahhaha...", balas Nichkhun dengan smirk-nya.

Keduanya hanya saling tertawa mendengar ejekan masing-masing.  Jelas aura yang dipancarkan keduanya bukan hanya sapaan saling menghangatkan, tapi ada aura lain yang tersembunyi, baik Nichkhun maupun Taecyeon tak bisa memungkiri hal itu walaupun mereka mengobrol dengan akrab. Mereka sudah menjadi rival sejak sekolah menengah dalam hal apapun.

Nichkhun, anak pindahan asal Thailand yang datang ke Amerika mengikuti kedua orang tuanya. Wajah yang tampan,mudah bergaul,pintar, dan berasal dari keluarga mapan jelas membuatnya dapat dengan mudah menarik perhatian, terutama para wanita. Tapi dia sebenarnya adalah anak yang kesepian. Karena menurutnya teman-temannya mendekati hanya ingin mendapatkan keuntungan, tak ada yang pernah benar-benar tulus. Apalagi sebagai anak tunggal dan semua hal yang dia inginkan didapat dengan mudah, tak heran dia juga menjadi sosok yang egois dan ambisius. Tapi semua ke-devil-annya itu tidak ada yang pernah tahu kecuali dirinya sendiri, sebelum akhirnya ada seseorang yang mengetahuinya... yaitu Ok Taecyeon...

Ok Taecyeon juga anak yang tidak kalah hebatnya. Sama seperti Nichkhun, dia juga anak pindahan dari Busan Korea Selatan, tapi dia lebih dulu berada di Amerika, sehingga dia lebih tahu banyak. Ok Taecyeon adalah anak jenius dan siswa terpintar disekolahnya, kemampuannya menyerap pelajaran dengan mudah membuatnya selalu menjadi juara dalam segala bidang. Tapi dia bukan anak yang sombong, melainkan anak yang ramah dan mudah bergaul. Namun semenjak Nichkhun datang, dia merasa kini punya saingan, maka diapun juga berjuang keras agar tidak kalah seperti biasanya. 

Siapa sangka perkenalan mereka karena duduk sebangku disekolah membuat keduanya menjadi dekat dan bahkan tahu devil masing-masing. Namun keduanya tetap bersaing secara sehat dan tidak saling menjatuhkan. Semua itu berjalan dengan lancar sampai akhirnya ada persaingan yang tidak bisa dibilang biasa, karena ini masalah perasaan......

***

"Kalian saling mengenal?", tanya Minjun yang dengan wajah herannya memandang Nichkhun dan Taecyeon secara bergantian.

"Tentu saja, karena kami adalah teman lama," ucap Taecyeon dengan penekanan pada akhir kalimatnya.

"Ya, dia teman dekatku waktu di Amerika.", timpal Nichkhun.

"Oh..."

"Bukankah itu Junho,Khun? itu yang berdiri disana dengan seorang namja tampan dan tinggi, sepertinya mereka sangat dekat", ucap Minjun yang pandangannya tertuju pada Lee Junho.

"Benar itu dia. Kami sudah putus beberapa hari yang lalu dan namja itu adalah kekasih barunya, Hwang Chansung.", terang Nichkhun dengan enggan tanpa sedikitpun menoleh kepada mereka.

"Oh, jadi sekarang mantanmu berpacaran dengan adik sepupuku?", tanya Taecyeon heran.

"Apa??", ucap Nichkhun dan Minju bersamaan.

"Hah? Kalian tidak tahu? Aku kan dulu pernah menceritakannya padamu Khun, adik sepupuku yang tinggal di Seoul.", jawab Taecyeon.

Ingatan Nichkhun melayang pada memori diotaknya mencari nama Hwang Chansung dalam ingatannya.

"Ah, jadi sepupu yang kau ceritakan badannya lebih besar dari anak lain seumurannya adalah dia?",tanya Nichkhun

Taecyeon hanya mengangguk dan memandang ke arah orang yang sedang dibicarakan. Mereka terlihat sangat dekat dan menikmati kebersamaan mereka tanpa canggung walaupun didepan umum. Baik Nichkhun, Taecyeon ataupun Minjun hanya bisa menghela napas. Minjun meninggalkan kedua teman lama ini pergi ke toilet. 

"Jadi kau kalah saing dengan adik sepupuku,huh?", ejek Taecyeon

"Hah? Kalah? tidak pernah dalam kamusku kata-kata itu. Aku hanya sudah bosan dengannya, dia bukan mainan yang menarik lagi bagiku. Makanya saat dia minta putus aku turuti, lagipula aku sudah punya penggantinya...", jawab Nichkhun tak mau kalah.

"Oh.. jadi sekarang Bucky bug sudah punya pacar baru?", sindir Taecyeon lagi.

Namun belum sempat Nichkhun membalas, telepon genggam Taecyeon berbunyi. dan dia pun pergi menjauhi Nichkhun untuk mengangkat telepon. Nichkhun akhirnya pun ikut pergi menyusul manajernya. Keduanya hanya melambaikan tangan tanda berpisah.

***

"Yoboseo.. hai baby, ada apa?"

"...."

"Oh... kau disana? Baiklah aku akan segera menjemputmu, tunggu aku ya.."

"..."

"Sudahlah acara ini sudah aku serahan pada Chansung dan Junho, jadi aku bisa bebas. Ok, kau tunggu ya.."

"..."

"Hei.. kau jangan pindah tempat begitu, tunggu aku saja, diam disana,ok? c'mon baby... aku akan sampai dalam waktu 15menit."

"..."

"Ok baby, aku tutup telponnya y, i'm coming..."

***

Disuatu pusat perbelanjaan di Seoul, Taecyeon datang dengan segera menemui seseorang. Lebih tepatnya adalah seorang namja yang imut dan cantik. Dia dengan segera menghampirinya begitu dia sampai.

"Hai baby... Kau tidak lama menungguku kan?", tanya Taecyeon sambil mencubit pipi namja tersebut gemas dan mencium bibirnya.

"Yah.. kenapa kau lama sekali, aku kan lelah menunggumu...", jawab namja imut tersebut sambil memajukan bibirnya kesal.

"Maaf baby... ayo sekarang kita makan atau kau mau es krim?"

Namja imut itu memang seperti anak kecil yang dengan mudahnya luluh jika diberi es krim. Matanya langsung berbinar dan menarik namja dihadapnnya ke kedai es krim dengan tidak sabar. Namja dihadapannya hanya tertawa dan gemas dengan tingkah laku namja imut itu, segera dia peluk untuk mendekatkan keduanya sambil sesekali mencium pipi namja imut itu. Namja imut itu wajahnya memerah malu namun makin mengeratkan pelukannya pada Taecyeon.

***

"Khun, ayo kita pulang...", ajak Minjun

"Baiklah hyung, tapi aku ingin bertemu dulu dengan Taecyeon.", jawab Nichkhun sambil mencari Taecyeon ke ruanganya dilantai 3. Tapi bukan orang yang dicari yang dilihatnya melainkan Junho dan Chansung yang sedang berciuman.

"Aku mencari Taecyeon", tanya Nichkhun pada keduanya tapi tanpa menatap keduanya.

"Oh.. Taec hyung sudah pergi lebih dulu.", jawab Chansung dengan kikuk

"Baiklah.", jawab Nichkhun sambil menutup pintu dengan keras dan pergi.

"Hyahh... babo ya... kenapa kau tidak menutup pintunya?", pukul Junho pada lengan Chansung.

"Hya.. mana aku tahu dia akan datang,lagipula kenapa dia tidak ketuk pintu dulu. Ini kan juga lantai tiga dan ruang pribadi jadi mana ada yang berani naik keatas.", elak Chansung tak mau kalah.

"Sudahlah... Kita pergi juga, aku jadi tidak mood setelah melihatnya."

Junho pun menarik tangan Chansung pergi ke apartemen mereka, sementara Nichkhun dan  Minjun juga kembali ke apartemen masing-masing.

"Apakah kau ketemu dia?", tanya Minjun

"Tidak, sudah ayo pergi aku malas disini, aku mau pulang."

"Oh, ne, arraso, kajja.."