#6

Contract Girl [in indonesian]

 

“oh, kau sudah bangun? Ini, minum teh ini. Bisa untuk menghilangkan pusingmu.” Yoseob menyodorkan segelas teh ke Irin yang baru saja bangun dengan kepala yang berat.

“gomawo oppa.” Irin meminumnya, kepalanya terasa lebih ringan.

“memangnya berapa botol yang kau habiskan sampai-sampai dongwoon harus menggendongmu kesini?” Tanya Yoseob yang duduk disamping Irin di sofa ruang tivi.

“dongwoon oppa?” Irin bertanya balik ke Yoseob.

“iya, dia yang membopongmu kesini. Kau ini.” Yoseob memukul kepala Irin pelan.

“oppa, apa kau sudah sarapan? Aku akan masakan untukmu.” Belum sempat Irin berdiri, Yoseob sudah mencegahnya.

“ini jam 11 dan ini sudah siang Irin-ah. Sudah, tidak perlu masak. Kita telfon pizza saja mumpung hari ini aku kosong tidak ada jadwal. Otte?” Irin mengangguk setuju.

“sana mandi, kau bau rokok dan alcohol. Pakai saja bajuku di lemari.” Yoseob mendorong Irin untuk segera pergi mandi.

Selama mandi, Irin terus saja memikirkan uang yang harus dia dapatkan. Kalau dia tidak bisa mendapatkannya, nyawa ibunya terancam. Hanya ibunya satu-satunya anggota keluarga yang dia punya. Dia menyayangi ibunya lebih dari nyawanya sendiri.

Irin POV.

Eomma, apapun caranya aku akan mendapatkan uang untuk operasi itu. jangan khawatir eomma. Tunggulah sebentar lagi eomma.

Setelah Irin selesai mandi dan memakai bra serta celana dalamnya, dia keluar dari kamar mandi yang terletak di kamar Yoseob dengan ditutupi handuk. Ternyata Yoseob sedang duduk di kasurnya dan membaca majalah.

“oh oppa? Kenapa tidak menunggu diluar saja?” Tanya Irin dengan muka datar.

“aku takut kau salah ambil baju, jadi aku tunggu disini.” Jawab Yoseob yang masih tertuju di majalahnya, tidak sadar Irin keluar kamar mandi dengan berbalut handuk.

Kemudian Irin membuka lemari baju Yoseob. Ada banyak bajunya, termasuk baju yang akan dipakai kalau Yoseob ada jadwal tampil.

“oppa yang ini boleh?” Irin menunjukkan kaos overweight LA LAKERS ke Yoseob.

Mau tidak mau, yoseob harus mendongak untuk melihat baju apa yang dipilih Irin. Sedetik kemudian Yoseob terperangah melihat Irin yang badannya tertutup handuk.

“oh.” Yoseob mengangguk sembari masih tercengang.

“aku rasa celanaku masih bisa dipakai.” Irin kemudian mengambil celana pendeknya yang tadi dia pakai.

Tanpa ragu-ragu, Irin melepas handuknya. Seakan-akan di ruangan itu hanya ada dia, dan Yoseob hanyalah pajangan semata. Terlihatlah badan mulusnya di depan Yoseob.

Yoseob POV

Apa gadis ini sudah gila? Dia cuek sekali berganti pakaian di depanku. Omo! Badannya mulus sekali. Payudaranya sedikit besar untuk gadis berbadan kecil seperti dia. Gawat! Ada yang ‘terbangun’!

“ya! Song Irin!” belum sempat Irin memasukkan kepalanya ke bajunya, dia kemudian menoleh ke Yoseob dengan muka datarnya.

“kau ini sudah gila?” Yoseob berteriak lagi.

“mwoeyo?” Irin terlihat bingung.

“kalau mau pakai baju kan bisa di kamar mandi. Memangnya kau tidak lihat ada aku disini??” Yoseob penuh protes ke Irin, Irin justru terlihat bingung.

“sejak kapan oppa peduli? Bukannya oppa tidak tertarik dengan wanita. Maka dari itu aku santai saja ganti baju di depan oppa.” Jawab Irin enteng kemudian memakai baju overweight milik Yoseob.

“tapi juga bukan begini caranya. Ini pertama kalinya aku melihat wanita berganti pakaian di depanku membuat ‘ini’ ku jadi bangun.” Yoseob masih protes sembari menunjuk ke bagian bawah tubuhnya.

Irin melihat searah dengan tunjukan tangan Yoseob. ‘adik kecil’ yoseob terlihat membesar di balik celana trainingnya.

“mau aku bantu untuk menidurkannya oppa??” Tanya Irin menggoda.

“a-ani, ani!!” Yoseob langsung kabur keluar dari kamarnya.

“ckckck, dasar aneh.” Irin kemudian memakai celana pendeknya dan menyusul Yoseob ke ruang tivi.

Selagi Yoseob dan Irin sibuk memakan pizza pesanan mereka sembari melihat acara music yang menggelar debut stage dari pasangan Troublemaker, Jang Hyunseung-Hyunah ‘4minute’, Dongwoon tiba-tiba merangsek masuk dan mengagetkan Irin serta Yoseob.

“ya, bodoh! Memangnya kau pikir ini rumahmu?!!”

 

_________________________________________________________________________________________________________________________

Comment and subscribe is welcome :D

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
LS35879
#1
Wah bagus cerita nya!!
babyindigo #2
aaaahhhh >.<
makasih komentarnyaaa :DD
ini bisa jadi introspeksi buat fanficku selanjutnya :DD
jeongmal gamsahamnidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa xoxoxoxoxo
yutarou #3
saya komen menggunakan b.indonesia saja ya...
sebenarnya saya sudah sangat lama dan tidak terbiasa membaca straight fic, bukan berarti saya anti straight fic, hanya saja saya saya lebih suka sho-ai fic...
fokus cerita ini sebenarnya irin kan? saya rasa kurang tepat jika anda mengatakan bahwa ini cerita tentang dongwoon...
perjuangan irin agar bisa membiayai pengobatan ibunya memang bagus, walau dengan cara seperti itu. untungnya dia bisa mendapat lelaki yang baik.
menurut saya,karakter dongwoon di sini sesuai dan karakter kikwang juga terasa keceriaannya...
mengenai bahasa, saya berkomentar tentang satu hal saja, anda cukup menulis 'ibu dongwoon' daripada 'ibunya dongwoon'...
maaf jika komentar saya kurang menyenangkan dan menyakiti hati anda...
hwaiting...
babyindigo #4
this is fanfics in Indonesian. thank you for every who have read this :)) terima kasih..
and for reader under 18, keep away from chap 13 & 14, it's rated M. i've warned you guys ;)