#12

Contract Girl [in indonesian]

 

“Kau mabuk lagi pagi-pagi begini?” Dongwoon bertanya dengan paniknya.

“ani. Aku sadar sepenuhnya oppa.” Irin menjawab sembari tersenyum manis, senyum yang melelhkan Dongwoon seketika, senyum yang tidak pernah ditunjukkan Irin.

“la-lalu kenapa kau merangkak di atasku?” Dongwoon semakin panic, karena Irin semakin terlihat y dimatanya dan itu setidaknya membuat ‘adik kecil’nya bangun.

“entahlah. Aku hanya mengikuti naluriku oppa. Melihatmu yang sedang tertidur, sangat y.” Sekarang Irin menggunakan senyum menggodanya.

Dongwoon POV

Oh, please, jangan menggunakan kata-kata itu Irin-ah, itu bisa membangunkan ‘adikku’.

OMO! Dia semakin keatas. Apa dia sadar kalau sedari tadi badannya menggesek celanaku dan merangsang yang di dalamnya.

Oh, no. sekarang dia justru menduduki’nya’.

“aahhh~” tanpa sadar Dongwoon melenguh ketika Irin berusaha duduk diatasnya tatpi dia menduduki ‘monster kecilnya’

“oppa kenapa?” Irin terlihat cemas dan diapun menunduk mendekat ke wajah Dongwoon.

Dongwoon dapat melihat dengan jelas dua buah dada Irin yang menggantung indah. Benar dugaan Dongwoon, ukuran sedikit besar untuk badan selangsing Irin. Dengan keringat yang membuat badan Irin terlihat berkilat, membuatnya semakin terlihat y dimata Dongwoon.

“bisa tidak kau pindah dari atasku?” ayolah Irin-ah, aku mohon, kalau tidak monsterku bisa semakin mengamuk.

Tapi Irin menggeleng. Bukan menggeleng kepala saja tapi dia menggelengkan seluruh tubuhnya. Menyebabkan gesekan bawah antara keduanya.

“eennggghhh…” lagi-lagi tanpa sadar Dongwoon melenguh.

Irin sekarang sudah paham kenapa setiap kali dia tidak sengaja menggesek ‘adik’ Dongwoon dia akan melenguh. Dia semakin memasang senyum menantangnya. Dongwoon tau ini pertanda buruk.

Irin bangun dan kembali menduduki ‘little monster’ Dongwoon. Dongwoon  tau ini akan terjadi, dia berusaha sekuat tenaga untuk menahan lenguhannya dengan menggigit bibirnya.

“oppa~” Irin memasang aegyonya.

“w-wae?” Dongwoon berusaha mengontrol nafsunya.

“oppa, aku pernah sekali melihatmu berganti pakaian secara tidak sengaja. Aku lihat kau mempunyai abs. boleh aku melihatnya sekarang? Jebal~” dan kata-kata itu diakhiri aegyo yang sangat langka dilakukan oleh Irin, bahkan tanpa sadar Dongwoon mengangguk setuju.

Dengan senyum riang, Irin mengangkat sleeveless shirt yang dikenakan dongwoon. Tadinya dongwoon hanya ingin menunjukkan dengan mengangkat sampai dadanya tapi Irin memberiikan isyarat untuk melepaskan bajunya saja. Seperti tersihir, dongwoon menuruti Irin dan melepaskan kaosnya. Dan sekarang Dongwoon sudah topless.

Irin meraba abs Dongwoon dengan penuh kekaguman. Irin boleh sedang mengagumi abs Dongwoon, tapi bagi Dongwoon setiap sentuhan Irin menghasilkan sengatan listrik di dalam tubuhnya.

“Irin a-aku mohon berhent—aaaahhhh~” tiba-tiba Irin mencium absnya.

Dan ciuman itu tidak berhenti sampai disitu. Irin terus menciumi abs Dongwoon dan terus keatas sampai ke dada Dongwoon. Dia berhenti sejenak untuk memandang mata Dongwoon. Dongwoon melihat setan kecil dibalik mata Irin, tidak, ini jelas pertanda buruk.

Jemari tangan kanan Irin menyentuh dan memilin putting dada kiri Dongwoon, sedangkan lidahnya melumat putting dada kanan Dongwoon.

“eengghhh.” Mau tidak mau Dongwoon melenguh karena itu nikmat sekali.

Dengan segera Dongwoon menarik kedua lengan Irin dan membalikkan kedudukan. Sekarang Dongwoon yang berada diatas Irin.

“Song Irin, kau pagi-pagi sudah membangunkan ‘monster kecil’ yang sedang pulas tidur.” Dongwoon memperingatkan Irin sembari tersenyum menantang.

“monster kecil yang mana? Yang ini oppa??” Tanya Irin dengan memasang muka yang sok polos sembari menggenggam ‘monster’ yang dimaksud.

“aaaahh.” Dongwoon kelepasan.

“terus oppa, jangan ditahan, suaramu y sekali kalau melenguh seperti itu.” bisik Irin meracuni pikiran Dongwoon.

 

_________________________________________________________________________________________________________________________

Comment and subscribe is welcome :D

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
LS35879
#1
Wah bagus cerita nya!!
babyindigo #2
aaaahhhh >.<
makasih komentarnyaaa :DD
ini bisa jadi introspeksi buat fanficku selanjutnya :DD
jeongmal gamsahamnidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa xoxoxoxoxo
yutarou #3
saya komen menggunakan b.indonesia saja ya...
sebenarnya saya sudah sangat lama dan tidak terbiasa membaca straight fic, bukan berarti saya anti straight fic, hanya saja saya saya lebih suka sho-ai fic...
fokus cerita ini sebenarnya irin kan? saya rasa kurang tepat jika anda mengatakan bahwa ini cerita tentang dongwoon...
perjuangan irin agar bisa membiayai pengobatan ibunya memang bagus, walau dengan cara seperti itu. untungnya dia bisa mendapat lelaki yang baik.
menurut saya,karakter dongwoon di sini sesuai dan karakter kikwang juga terasa keceriaannya...
mengenai bahasa, saya berkomentar tentang satu hal saja, anda cukup menulis 'ibu dongwoon' daripada 'ibunya dongwoon'...
maaf jika komentar saya kurang menyenangkan dan menyakiti hati anda...
hwaiting...
babyindigo #4
this is fanfics in Indonesian. thank you for every who have read this :)) terima kasih..
and for reader under 18, keep away from chap 13 & 14, it's rated M. i've warned you guys ;)