#4
Contract Girl [in indonesian]
Irin POV
6500 dolar? Harus pinjam dari mana? Mungkin aku bisa meminta gaji lebih awal untuk 6 bulan ke depan ke yoseob oppa, tapi kan kontrakku hanya tinggal 1 bulan lagi. Heuff, aku harus mencari pekerjaan lain.
“kau kenapa Irin-ah?” Yoseob membuyarkan lamunan Irin.
“engh? Ani. Obseoyo oppa.” Irin mencoba meyakinkan tetapi justru ketiga pria itu menjadi makin penasaran.
Ya, hari inipun dongwoon dan doojoon main ke apartemen Yoseob. Dan mereka sedang makan malam bersama.
“cepat makan, sebelum dihabiskan dongwoon.” Perintah Yoseob sembari mengambilkan daging untuk doojoon dengan riang.
“kau terlihat lebih kurus Irin-ssi. Apa kau sedang diet?” Doojoon bertanya.
“eh? Kurus? Apa iya? Hanya sedang tidak nafsu makan oppa. Sudah, oppa urusi anak kecil itu saja.” Jawab Irin asal sembari menunjuk Yoseob dengan dagunya.
Yoseob manyun sebal sedangkan doojoon terkekeh melihat tingkahnya. Dongwoon?? Jangan ditanya, dia sedang makan dengan lahap.
“ya! Son dongwoon! Memangnya di kafemu tidak ada makanan enak?? Kenapa kau makan rakus sekali??” Yoseob protes.
“oppa, bisa kita bicara sebentar?” Irin berbisik ke Yoseob.
Yoseob mengangguk. Kemudian mereka berdua masuk ke kamar Yoseob dan menutup pintunya.
“hyung, apa menurutmu mereka akan melakukan ‘itu’?” dongwoon bertanya ke doojoon dengan muka innocentnya.
“’itu’ apa?” doojoon bertanya balik, terlihat penasaran.
“i-itu. yang biasa dilakukan kalau sedang berduaan. Aish hyung! Masa kau tidak tau??” dongwoon sebal disuruh menjelaskan hal yang malu dia ungkapkan secara terang-terangan.
“aaah, arasseo. Entahlah dongwoon-ah.” Doojoon melihat pintu kamar Yoseob dengan pandangan khawatir.
Sedangkan di kamar Yoseob, dia dan Irin sedang duduk di pinggiran kasur yoseob. Irin terlihat Gelisah. Walaupun Yoseob tidak ada perasaan apa-apa dengan Irin tapi dia sudah menganggapnya sebagai teman sendiri, jadi dia tahu sepertinya ada yang tidak beres.
“ada apa irin-ah? Kau tidak mungkin mengganggu makanku karena hal sepela kan?” Yoseob melihat Irin tajam.
“eng-op-oppa. Bisa tidak --- bisa tidak aku pinjam uang?” Irin terlihat gusar.
“berapa?”
“6500 dolar.” Irin menundukkan kepalanya.
“hah? Untuk apa uang sebanyak itu??” Yoseob kaget sampai dia bangkit dari duduknya.
“tenang saja oppa. Nanti akan aku ganti dengan kerja padamu selama 6 bulan. Jadi kau tidak usah menggajiku selama 6 bulan. Bagaimana?” Irin memandang Yoseob penuh harap.
“bukannya aku tidak mau membantumu, tapi kau tau sendirikan aku baru saja debut satu tahun ini dan aku tidak punya uang sebanyak itu. membayarmu saja uang dari agensiku. Maafkan aku Irin-ah.” Yoseob mengenggam tangan Irin dengan penuh penyesalan.
Irin tersenyum. Senyum getir. Usahanya ternyata sia-sia. Dia sudah kehabisan akal harus mencari uang sebanyak itu dengan cara apa.
“tidak apa oppa. Maafkan aku sudah merepotkanmu. Mungkin aku akan mencari pekerjaan sampingan besok.” Kemudian Irin keluar dari kamar Yoseob.
_________________________________________________________________________________________________________________________
Comment and subscribe is welcome :D
Comments