#11

Contract Girl [in indonesian]

 

Irin POV

Astaga sudah berapa kaleng yang aku habiskan semalam? Pusing sekali kepalaku.

Oh? Kenapa aku bisa di kasur Dongwoon oppa. Aaah, pasti dia yang memindahkanku kesini.

Dengan bersusah payah untuk duduk, Irin memandang Dongwoon yang tidur tanpa selimut. Sembari memijat-mijat kepalanya yang pusing, dia melihat kesekitar kamar. Dia haus, mencari kalau ada minuman di kamar Dongwoon. Tanpa sengaja, ujung matanya menangkap sesuatu yang berkilat di bawah bantal yang ditiduri Dongwoon. Di mengambilnya. Begitu yakin kalau itu berisi cairan, dia langsung membuka punutupnya dan menegak semua isinya.

Irin POV

Minuman ini sedikit aneh rasanya. Tapi karena aku haus sekali, aku habiskan saja. Lagipula oppa aneh, menaruh minuman kenapa di bawah bantal?

Kenapa suhu ruangan bertambah panas setelah aku menghabiskan minuman itu. panas sekali disini.

Dengan segera Irin membuka selimut yang tadinya menutupi badannya. Dia terlihat seperti orang yang sedang sauna, berkeringat dan wajahnya memerah karena dia merasakan terlalu panas.

Tanpa dia sadari, dia melihat Dongwoon yang sedang tidur. Di pandanginya dari rambut sampai ujung kaki, sungguh indah makhluk Tuhan yang satu ini. Matanya indah ketika tidur, hidungnya bagai pahatan malaikat, dan bibir tipisnya terasa manis ketika mereka berciuman.

Ada dorongan yang besar dari dalam diri Irin untuk mendekati Dongwoon yang sedang tidur. Diapun merangkak mendekati dongwoon. Tapi bukannya merangkak dari samping, Irin justru merangkak dari arah kaki Dongwoon menuju tubuh Dongwoon bagian atas. Karena ada yang bergerak, Dongwoon jadi terbangun. Dia langsung terperanjat melihat Irin sudah merangkak diatas tubuhnya.

“i-irin-ah, apa yang kau lakukan?” jantung Dongwoon berdetak kencang.

“Selamat pagi, oppa.” Irin tersenyum hangat sembari terus perlahan-lahan menaiki tubuh Dongwoon.

“Kau mabuk lagi pagi-pagi begini?” Dongwoon bertanya dengan paniknya.

 

_________________________________________________________________________________________________________________________

Comment and subscribe is welcome :D

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
LS35879
#1
Wah bagus cerita nya!!
babyindigo #2
aaaahhhh >.<
makasih komentarnyaaa :DD
ini bisa jadi introspeksi buat fanficku selanjutnya :DD
jeongmal gamsahamnidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa xoxoxoxoxo
yutarou #3
saya komen menggunakan b.indonesia saja ya...
sebenarnya saya sudah sangat lama dan tidak terbiasa membaca straight fic, bukan berarti saya anti straight fic, hanya saja saya saya lebih suka sho-ai fic...
fokus cerita ini sebenarnya irin kan? saya rasa kurang tepat jika anda mengatakan bahwa ini cerita tentang dongwoon...
perjuangan irin agar bisa membiayai pengobatan ibunya memang bagus, walau dengan cara seperti itu. untungnya dia bisa mendapat lelaki yang baik.
menurut saya,karakter dongwoon di sini sesuai dan karakter kikwang juga terasa keceriaannya...
mengenai bahasa, saya berkomentar tentang satu hal saja, anda cukup menulis 'ibu dongwoon' daripada 'ibunya dongwoon'...
maaf jika komentar saya kurang menyenangkan dan menyakiti hati anda...
hwaiting...
babyindigo #4
this is fanfics in Indonesian. thank you for every who have read this :)) terima kasih..
and for reader under 18, keep away from chap 13 & 14, it's rated M. i've warned you guys ;)