BAB 11

In a Blue Moon
Please Subscribe to read the full chapter

BAB 11

 

”Kibum, di mana Alison?” tanya Changmin kepada Kibum yang saat itu sedang memberikan instruksi kepada salah seorang karyawan dapur.

Kibum menegakkan tubuh dan memandang berkeliling, lalu bertanya kepada seorang karyawan magang yang sedang belajar menghias kue, ”Mitch, bukankah tadi dia bersamamu?”

”Dia keluar beberapa menit yang lalu,” sahut Mitch. ”Katanya ada yang ingin dibicarakannya dengan Christina.”

Kibum kembali menoleh ke arah Changmin. ”Akan kupanggil dia.”

Changmin menggeleng. ”Tidak usah. Biar aku saja yang menemuinya.”

Hari ini adalah hari pertama Alison mulai magang di toko kue Changmin, karena hari ini juga adalah hari pertama George bekerja di JungKnow. Changmin sering mempekerjakan remaja-remaja yang ditemuinya di Jump Start untuk menambah pengalaman kerja mereka sebelum mereka mulai merambah ke hal-hal yang lebih besar. Namun, sepertinya Alison termasuk orang yang tidak bisa diam, lebih bersemangat apabila berhadapan dengan banyak orang, dan tidak suka melakukan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Mungkin sebaiknya Changmin menempatkannya di depan toko bersama Christina untuk melayani pelanggan.

Changmin melihat Alison sedang berbisik-bisik dengan Christina di belakang meja kasir.

”Alison, kenapa kau meninggalkan pekerjaanmu begitu saja?” tanya Changmin.

Alison berbalik dengan cepat dan langsung menyembunyikan sesuatu di balik punggungnya.

Alis Changmin terangkat. ”Ada apa?” tanyanya.

Ia menatap Christina yang terlihat agak aneh, lalu kembali menatap Alison yang serbasalah. ”Apa yang kalian bicarakan tadi?”

Alison menggigit bibir dan melirik Christina. Setelah ragu sejenak, Christina berkata kepadanya, ”Tunjukkan saja padanya, Alison. Kurasa Changmin harus tahu.”

Changmin semakin heran. ”Apa? Apa yang harus kuketahui?”

Alison mendesah, lalu memperlihatkan ponselnya yang tadi disembunyikan di balik punggung. ”Ini,” katanya sambil mengacungkan ponselnya kepada Changmin. ”Lihatlah.”

Changmin menerima ponsel Alison dengan kening berkerut.

”Apa yang...?” Namun sebelum ia melanjutkan kata-katanya, matanya menangkap judul artikel tabloid online yang terpampang di layar ponsel. LIBURAN ROMANTIS MODEL KIM JAEJONG DAN TUNANGAN

Mata Changmin langsung beralih ke tiga foto di bawah tajuk utama. Foto-foto itu mungkin diambil secara diam-diam, namun karena kualitasnya bagus Changmin dengan mudah bisa mengenali Jung Yunho di dalam foto-foto itu.

Foto pertama memperlihatkan Jaejong dan Jung Yunho di dalam restoran. Jaejong mencondongkan tubuh ke arah Yunho sambil tersenyum sementara Yunho duduk bersandar.

Foto kedua adalah foto mereka berdua yang sedang menyusuri trotoar. Jaejong berjalan—nyaris menempel—di samping Yunho. Changmin tidak bisa melihat dengan jelas apakah Jaejong menggandeng lengan Yunho, namun si penulis artikel sepertinya beranggapan begitu.

Foto ketiga membuat Changmin terkesiap dan tangannya mencengkeram ponsel Alison lebih kuat. Setelah menatap foto itu selama beberapa detik, matanya beralih membaca isi artikel pendek itu dengan cepat.

...Model Kim Jaejong tertangkap basah berlibur di Seoul bersama koki peraih bintang Michelin dan pemilik salah satu restoran terkenal di New York, Jung Yunho. Menurut sumber yang tidak mau disebutkan namanya, pasangan itu memang sudah berhubungan dekat selama beberapa bulan terakhir dan ia yakin Jung Yunho akan segera melamar Jaejong. Pasangan romantis itu melewatkan malam menjelang Tahun Baru di acara reuni sekolah Jung dan berciuman dengan mesra tepat ketika jam berdentang dua belas kali...

”Aku yakin ini hanya salah paham.” Christina memecah keheningan. Suaranya tidak terdengar terlalu yakin.

”Tapi bagaimana dengan foto ketiga itu?” desak Alison. ”Di sana mereka jelas-jelas berciuman!”

”Alison.”

Changmin melirik foto ketiga yang mengganggu itu, lalu mengerjap, mengembuskan napas dengan pelan, dan mengulurkan ponsel itu kembali kepada Alison. ”Kembalilah bekerja, Alison,” katanya datar.

”Kau baik-baik saja, Changmin?” tanya Alison cemas.

”Tentu,” sahut Changmin singkat.

Tiba-tiba ponselnya berdering, membuat Changmin terlonjak kaget. Ia memejamkan mata dan mendesah pelan sebelum mengeluarkan ponsel dari saku celemeknya. Ia menatap nama yang muncul di layar sejenak, lalu memutuskan hubungan tanpa menjawab telepon. Ia mengangkat wajah kembali menatap Alison. ”Kembali bekerja,” ulangnya.

Alison melirik Christina sekali lagi sebelum berjalan dengan patuh melewati Changmin ke arah dapur.

Ketika kembali ponselnya berdering, Changmin langsung memutuskan hubungan dan mematikan ponselnya sama sekali.

***

 

Yunho sedang menurunkan ponsel dari telinga dengan alis berkerut ketika Jared muncul di ambang pintu ruang kerjanya di JungKnow.

”Selamat Tahun Baru!” sapa Jared riang dan melangkah masuk. ”Bagaimana liburanmu bersama keluarga?”

Yunho menyentuh layar ponselnya sejenak, lalu kembali menempelkannya. ”Seperti tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada yang baru,” sahutnya. Beberapa saat kemudian ia menurunkan ponselnya dan bergumam, ”Ke mana dia?”

”Menelepon siapa?” tanya Jared.

”Changmin,” jawab Yunho dan mencoba menghubungi toko kue Changmin.

”A Piece of Cake,” suara Christina yang ramah menyapa di ujung sana. ”Ada yang bisa kami bantu?”

”Hai, Christina,” Yunho balas menyapa. ”Ini Jung Yunho. Selamat Tahun Baru.”

”Oh.” Nada suara Christina agak berubah. ”Selamat Tahun Baru.”

Yunho memutuskan mengabaikan perubahan nada itu. Mungkin itu hanya perasaannya.

”Apakah Changmin ada di sana? Aku mencoba menghubungi ponselnya tapi tidak diangkat.”

”Mm. Mungkin dia sedang sibuk.”

Jawaban yang tidak jelas. Yunho bertanya lagi, ”Changmin ada di sana?”

Jeda sejenak. ”Kurasa dia sedang tidak ingin menerima telepon.”

”Apa? Kenapa?”

”Kau tahu kenapa,” ujar Christina singkat. ”Bagaimana kalau kau menelepon lagi besok? Atau beberapa hari lagi.”

Setelah Christina menutup telepon, Yunho hanya bisa menatap ponselnya dengan kening berkerut bingung. ”Apa pula maksudnya tadi?”

”Ada apa?” tanya Jared.

”Changmin tidak mau menerima teleponku,” kata Yunho pelan. Ia mengangkat wajah menatap Jared. ”Kenapa?”

Jared mengangkat bahu. ”Bagaimana aku tahu? Apakah kau membuatnya marah?”

”Aku baru kembali dari Seoul. Aku bahkan belum sempat bertemu dengannya atau berbicara dengannya,” sergah Yunho. Ia terdiam sejenak, berpikir, lalu bergumam, ”Aku akan pergi menemuinya untuk mencari tahu.”

”Tunggu dulu,” sela Jared. ”Kalau dia tidak mau menerima teleponmu, kemungkinan besar dia juga tidak akan mau menemuimu. Kenapa kau tidak mencari tahu melalui orang lain?”

”Siapa?”

Jared menggerakkan ibu jarinya ke arah dapur. ”Bukankah kita punya karyawan baru yang mengenal Changmin-mu itu dengan baik?”

***

 

Lima menit kemudian...

George Morgan, mantan karyawan Changmin yang kini bekerja di JungKnow, berdiri dengan gugup di ruang kerja Yunho. Matanya menatap Jared dan Yunho bergantian. ”Anda... memanggilku, Mr. Jung?” tanyanya dengan nada ragu.

Yunho tersenyum ramah. ”Halo, George. Bagaimana pekerjaanmu hari ini? Apakah kau menikmatinya?”

”Eh... Ya, Sir.” Nada suaranya semakin ragu. ”Tapi masih banyak sekali yang harus kupelajari.”

”Tidak perlu khawatir. Aku yakin kau bisa bekerja dengan baik,” kata Yunho ramah. ”Ngomong-ngomong, aku membutuhkan bantuanmu, George.”

Alis George terangkat sedikit. ”Bantuan apa?”

***

 

Lima menit kemudian...

George mendengarkan cerita Christina di telepon tanpa banyak komentar. Sesekali ia melirik ke arah Jung Yunho yang duduk bersedekap di sudut meja kerjanya. Kalau cerita Christina benar, tidak heran Bos tidak mau bicara dengan Mr. Jung.

”Akan kukirimkan artikelnya kepadamu,” kata Christina di akhir pembicaraan.

George menutup telepon dan menatap Jung Yunho dengan ragu.

”Bagaimana?” tanya Jung Yunho. ”Apa katanya?”

George berdeham pelan dan berkata, ”Bos baru saja pergi. Tidak ada di toko saat ini.”

”Pergi ke mana?”

”Christina tidak tahu.”

”Apa lagi yang dikatakannya?” desak Yunho. ”Kenapa Changmin tidak ingin menerima telepon?”

Saat itu ponsel George berdenting. Ia membuka tautan artikel yang dikirim Christina ke ponselnya dan matanya langsung melebar. Lalu ia mengangkat wajah menatap Yunho sejenak sebelum akhirnya mengacungkan ponselnya ke hadapan atasannya itu. ”Kata Christina, karena ini, Mr. Jung,” gumamnya.

Yunho menatap layar ponsel George dengan alis berkerut. Sedetik kemudian ia merampas ponsel dari tangan George.

”Apa-apaan ini?” serunya.

”Apa? Ada apa?” tanya Jared sambil berdiri dari kursinya dan ikut melihat dari balik bahu Yunho. ”Yunho, kenapa kau mencium Jaejong?”

”Aku tidak menciumnya,” geram Yunho tajam.

Jared balas menatapnya. ”Jadi maksudmu foto itu hasil photoshop?”

Yunho tidak menjawab, hanya mencengkeram ponsel George erat-erat dan memberengut menyeramkan sementara ia kembali menatap foto-foto dalam artikel itu.

Takut ponselnya remuk di tangan atasan barunya, George berusaha memikirkan cara meminta ponsel itu kembali.

”Maaf, Sir,” gumamnya, ”ponselku...”

Tatapan yang dilemparkan Yunho kepadanya membuat George menghentikan ucapan dan menelan ludah. Sejenak George berpikir atasannya itu akan melempar ponsel itu ke wajahnya, namun akhirnya Yunho hanya mengulurkan ponsel itu kembali kepadanya.

Tanpa berkata apa-apa lagi, Yunho menyambar jas dari sandaran kursi dan berderap dengan langkah lebar keluar dari ruang kerjanya.

***

 

Changmin sedang menelusuri retakan tipis di atas permukaan meja dengan telunjuknya ketika Julien tiba sambil meminta maaf.

”Ternyata wawancaranya berlangsung lebih lama daripada yang kuduga,” kata Julien setelah ia melepaskan jaket dan duduk di hadapan Changmin. ”Maaf, kau tentu sudah menunggu lama.”

Changmin tersenyum dan menggeleng. ”Tidak apa-apa.”

Katanya dia tidak berencana melewatkan Tahun Baru bersama Jaejong.

”Kau sudah memesan?” tanya Julien sambil meraih menu di atas meja.

Katanya dia tidak berencana mencium Jaejong. Atau siapa pun.

”Belum. Aku menunggumu,” ujar Changmin ringan.

Tapi coba lihat apa yang terjadi?

Julien menatap Changmin dan tersenyum. ”Aku senang kau menelepon, Changmin,” katanya sungguh-sungguh.

Changmin balas menatap Julien sejenak, lalu berkata, ”Aku juga.”

Kalau dia boleh mencium orang lain, maka Changmin juga boleh mencium siapa pun yang diinginkannya. Termasuk Kang Julien.

***

 

Pada saat Changmin sedang menikmati makan malamnya di restoran di Nolita, di apartemen Jaejong di East Village, Junsu sedang duduk meringkuk di sofa sambil menyesap anggur merahnya.

”Ngomong-ngomong, apakah dia sudah menghubungimu, Jaejong?” tanya Junsu kepada Jaejong yang duduk bersila di satu-satunya kursi berlengan yang ada di ruang duduk.

”Belum,” sahut Jaejong pendek. Ia meraih remote control, menyalakan televisi dan mencari saluran berita.

”Oh, tolong jangan siaran berita,” erang Junsu. ”Membosankan.”

Jaejong mengabaikan temannya. ”Silakan saja kalau kau ingin menjadi model berotak kosong,” ujarnya dengan nada sambil lalu.

Junsu memutar bola matanya dan menggerutu pelan. Teringat kembali pada pembicaraan mereka tadi, ia berkata, ”Sepertinya Jung Yunho bukan tipe orang yang suka membaca gosip selebriti, Jaejong. Aku yakin dia tidak tahu apa-apa tentang artikel dan foto-foto kalian yang beredar di Internet. Jadi kupikir sebaiknya kau yang menunjukkan artikel itu kepadanya.” Ia menyesap anggurnya sejenak. ”Memberinya sedikit dorongan untuk... kau tahu, meresmikan hubungan kalian.”

Jaejong meng

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
crystalice02
Ini ff remake lg ya guys dari novel dengan judul yang sama (readers: nggak mutu banget sih x_x)

Biarin ;p

salahin hominchan yang setelah selese wamil tambah nggak tau malu pamer kemesraan >,<

jadi jangan salahkan diriku yang tiap baca novel yang dibayangin selalu hominchan hahaha xD

Comments

You must be logged in to comment
cecilyuu
#1
Chapter 13: Min... plis buat remake novel lagiiii hehehehe
yasmin2015 #2
Chapter 13: Oh...so sweet....aku suka banget sama karakter yunho and changmin disini. Sayang aja, changmin gak pernah tahu kl yunho sdh jatuh cinta sama dia sejak sma. Harusnya ada momen ktka yunho mengakui apa yg sebenarnya terjadi. Changmin manis banget sih....mudah sekali memaafkn yunho. Tp siapa coba yg gak terpesona sama karismanya yunho...???
vitachami
#3
Chapter 13: Sadiss crystal..
Ini benar2 bagus ceritanya..
Sweet banget ini hubungan yun dan chami..
Terus berkarya yaa
Di tunggu fanfict selanjutnyaa
Bigeast88 #4
Chapter 13: Amphuuuuuunnn hahaha poto imin di ending soooo cuuuteeeee oh my gawd
Mashiroio #5
Chapter 13: Terima kasih sudah membagikan cerita yang manis ini. Saya cinta homin dan kehidupan mereka :)
Dilian
#6
Chapter 13: wuah bunga bunga cinta bertaburan di sekeliling homin, haha, cuuutee and sweeet bget ini, tpi jdi penasaran klo yunho pas lgi d ancem sm siwon sm kangta tnpa ad changmin ny, hahaha
Tika_choi
#7
Chapter 13: Sweet ending >< btw "in a blue moon" ini maksudnya minuman kesukaan Changmin yaa?? Blue moon??
Udah habis aja T^T thanks for the remake kakak ^^ ditunggu ff selanjutnya, Fighto ^^b

Ps: Perjuangan mu terlalu "mudah" Yun *ditabok Yunho*
niyalaw
#8
Chapter 13: ADOOOH AKU BISA2 KENA DIABETES INI TERLALU FLUFF GAK KUAAT
YEY TERIMAKASIH UDAH DI LANJUTIN TERUS SAMPE END
PLEASE REMAKE NOVEL LAINNYA LAGI DONG YANG FLUFF JUGA BIKIN HATI HOMIN SHIPPERKU INI KLEPEK2 PLEASE
Anashim #9
Chapter 13: gue suka tipe2 novel atau ff yg fokus pd karakter utama.. jd ga bakalan hilang fokus.. tp apakah ini tidak terlalu fokus, hanya ada mereka berdua saja. maksudnya gda side story setelah jadian, kakak2nya changmin gimana, resto jungknow, jump start dll.. jd sedikit banget isinya.. dan kiss nya cmn satu doang?? hmm...
suka bgt ama karakter yunho disini.. beda bgt ama karakter yg selama ini gue baca, apalagi kalo ngobrol ama changmin.. duh jd seneng liatnya..
ga ditambahin gitu? cerita sendiri jg boleh kalo emg di novel begitu doang.. ditambahin mereka nikah.. punya anak dll. butuh homin "scene" wkwkwkwk.
QueenB_doll #10
Chapter 13: whoa whoa whoa!!! aku meltiiiiiing..kyaaaa hepl!!!
ini adalah salah satu fic homin yg paling sweet sweet sweeeeeet dalam list homin fic ku...hiks hiks hiks tapi sedih juga harus berpisah dengan fic ini..berharap authornim share homin fic yg bnyak yg genre nya bikin seneng bahagia n senyam senyum gaje terus pas bacanya kayak fic ini... terimakasih banyak bwt authornim n buat sang pangarang novel in a blue moon ini..lub you <3 <3 <3