Overprotected

WONKYU

Boys Love,

. . .

Kyuhyun melahap sarapannya dengan tidak semangat. Matanya terus saja melirik kursi kosong yang biasa diisi oleh Kangin. Pagi-pagi sekali Kangin menelponnya. Mengatakan padanya untuk tidak usah menyusul. Kangin akan sangat sibuk. Pastinya tidak akan bisa menemani Kyuhyun dan Siwon untuk jalan-jalan. Belum lagi, Kyuhyun masih harus sekolah. Waktu untuk istirahatnya akan sangat tersita.

Kyuhyun menoleh pada Siwon saat pria yang lebih tua darinya itu menepuk kepalanya dengan pelan. Kyuhyun mengerucutkan bibir dan segera menghabiskan sarapannya. “Appa benar-benar melarang kita untuk kesana, Hyung. Aku benci Appa!” Mata Kyuhyun sudah berkaca-kaca.

“Mungkin Appa benar-benar sibuk, Baby. Lagipula benar kata Appa. Kau masih harus sekolah. Bagaimana jika kau sakit karena kurang istirahat?” Siwon mengacak rambut Kyuhyun. “Kita bisa ke Lotte World dan bermain sesukamu, bagaimana?”

Kyuhyun melirik tidak yakin. Ia sangat tahu bahwa Siwon tidak menyukai permainan ekstrim seperti dirinya. Sering kali Siwon hanya mengantarkan Kyuhyun sampai ke tempat pengantrian, lalu menungguinya selesai bermain. “Kau akan menemaniku, menaiki semua wahana yang ada disana?”

“Tentu saja. Kapan aku tidak menemanimu?”

“Roller Coaster?”

“Tentu saj—a.” Siwon meringis tidak yakin. Ia bahkan tidak paham kenapa pria semanis Kyuhyun senang menaiki wahana ekstrim seperti itu? Dan tunggu! Apa Siwon baru saja menyebut Kyuhyun manis? Ia menggelengkan kepalanya. Mencoba mengusir bayangan senyum manis Kyuhyun. Bukan hanya senyumnya. Tapi, wajah Kyuhyun juga sangat manis dan menggemaskan. Siwon sangat suka melihat bibir merah Kyuhyun mem-pout. Kyuhyun menjadi berkali-kali lipat lebih imut. Jika ia tidak menahan diri, Siwon bisa saja menerkam Kyuhyun dan membawanya kedalam buaian nyanyian cinta. Ia sendiri tidak yakin sejak kapan pandangannya pada Kyuhyun mulai berubah.

“Janji?”

Siwon mengerjapkan matanya saat mendengar suara Kyuhyun. Ia tersenyum kikuk mendapati jari kelingking Kyuhyun sudah mengacung dihadapannya. “Janji!” Mengaitkan jari kelingkingnya pada kelingking Kyuhyun. Lantas membawa Kyuhyun ke dalam ciumannya yang lembut dan memabukkan. Rasa-rasanya Siwon memang sudah gila.

. . .

“Hyung, apa kita berciuman?” Kyuhyun menggigiti bibir bawahnya yang terasa gatal. Sensasi lidah dan bibir Siwon masih dapat ia rasakan. Bahkan, ia tidak pernah bisa berpaling dari sensasi menyenangkan itu.

Siwon menoleh. Jantungnya berdebar berkali-kali lebih kencang. Siwon sama sekali tidak menyangka jika Kyuhyun akan menanyakan hal itu. “B-Baby—“

“Aku suka!” Senyum Kyuhyun melengkung. Ia meraih jemari Siwon yang sedari tadi bertengger di atas porsneling. Menyelipkan kelima jarinya di sela-sela jemari Siwon.

Siwon tersenyum. Mengeratkan untaian jari mereka. “Kau tidak boleh melakukannya dengan yang lain. Hanya aku yang boleh melakukannya padamu, oke?”

Kyuhyun mengangguk semangat. “Hyung juga tidak boleh melakukannya dengan orang lain.” Menatap dalam pada onyx Siwon.

Siwon menggeleng. “Tidak akan.” Mengecup punggung tangan Kyuhyun yang masih teruntai dalam genggamannya. “Ayo masuk! Aku akan menjemputmu. Jangan kemana-mana sebelum aku datang, oke?”

Kyuhyun mengecup pipi Siwon sebagai jawaban. Lantas keluar dari mobil dengan senyum yang merekah. Menemani kicauan semangat burung-burung di pagi hari. Ia memasuki gerbang Sekolahnya setelah melambai pada Siwon. Bibirnya masih ia gigiti dengan gemas. Tak sabar menunggu Siwon nanti. Mungkin ia akan meminta sebuah ciuman lagi dari Siwon.

. . .

“Hyukhyuk, apa kau pernah berciuman?”

Hyukjae mengangkat wajahnya. Tiba-tiba saja wajahnya memerah demi mendegar pertanyaan Kyuhyun. “M-memangnya kenapa?”

Kyuhyun menyeruput jus mangganya sebelum melanjutkan. “Aku hanya bertanya saja. Kenapa wajahmu memerah?” Kyuhyun tidak menyadari ketika ia menanyakan hal tersebut. Pipinya juga ikut memerah. Jelas saja, ia bahkan masih merasakan sensasi ciumannya bersama Siwon tadi pagi.

“Umm, aku pernah berpacaran dan tentu saja kami pernah berciuman.” Wajah Hyukjae semakin memerah. Membicarakan hal intim seperti ini benar-benar bukan tipe dirinya.

“B-bagaimana rasanya?” Kyuhyun terbata.

Hyukjae menggigit bibir bawahnya pelan. “Begitu saja. Memangnya kenapa?” Hyukjae merapatkan dirinya pada Kyuhyun. Lantas berbisik pelan. “Apa Jo Myuk mengajakmu berciuman?”

“N-ne?” Kyuhyun mengerjapkan matanya. “B-bukan begitu. Aku hanya penasaran saja bagaimana rasanya?”

“Kenapa kita membicarakan hal seperti ini, sih?”

Kyuhyun merengut. “Aku kan hanya bertanya.” Ia kembali menyeruput jus mangga yang tinggal setelah. Mencomot kentang goreng dan mengoleskannya pada saus tomat. Memakannya dengan cepat.

“Bagaimana hubunganmu dengan Jo Myuk? Apa sekarang kalian sudah berpacaran?”

“Kau bicara apa, sih? Kami hanya berteman baik. Lagipula, Siwon Hyung bilang aku tidak boleh dekat-dekat dengan orang asing.” Bibir Kyuhyun mengerucut. Ia senang berteman dengan Jo Myuk yang sering memberinya eskrim coklat. Namun, tetap saja ia tidak bisa membantah perintah Siwon. Bisa-bisa ia tidak akan mendapat ciuman lagi dari Siwon.

Kyuhyun memukul kepalanya saat lagi-lagi pikirannya tidak bisa beranjak dari ciumannya bersama Siwon. Bibir Siwon benar-benar telah memberikan candu padanya.

. . .

Kyuhyun berlari-lari kecil menghampiri Siwon yang sudah berdiri bersandar pada kap mobil. kedua tangannya terlipat di dada. Tampak sangat gagah dan tampan. Kyuhyun bisa merasakan panas di pipinya hanya dengan melihat eksistensi sang kakak. “Hyung!” senyumnya melebar. Menarik lengan Siwon dan memeluknya.

Siwon terkekeh kecil. Mengusak rambut Kyuhyun dan membawanya untuk segera memasuki mobil.

“Woaah, kenapa coklatnya banyak sekali?” Kyuhyun berseru riang mendapati setumpuk coklat yang berada di antara dirinya dan Siwon. “Tumben Hyung membelikanku coklat sebanyak ini?”

Siwon menggeleng. “Aku mendapatkannya dari sekelompok gadis.”

“Gadis?”

“Mungkin mereka temanmu. Mereka tahu kalau aku kakakmu. Kau mau? Ambil saja.” Siwon melirik saat Kyuhyun tidak memberikan respon apapun. “Ada apa?”

“Hyung bilang aku tidak boleh menerima apapun dari orang asing. Tapi kau sendiri menerima setumpuk coklat dari orang asing.” Kyuhyun melipat tangannya di dada. Merasa dicurangi. Kyuhyun ingat bagaimana Siwon melarangnya untuk berdekatan dengan Jo Myuk. Padahal jelas-jelas Jo Myuk adalah orang baik. Ia selalu memberikan ice cream coklat untuknya

“Tapi mereka tidak berbahaya, Baby.”

“Jo Myuk juga tidak berbahaya!”

Siwon menghentikan laju mobilnya dengan cepat. Mendengar nama Jo Myuk selalu membuatnya emosi. “Jo Myuk dan gadis-gad