Chapter 7
OverprotectedOverprotected
WONKYU
Boys Love,
. . .
"Mandi dulu, Baby! Setelah kau selesai mandi, ramennya pasti sudah matang." Siwon melirik Kyuhyun yang masih memeluk pinggangnya dari belakang. Sejujurnya, Siwon merasa sedikit kesulitan untuk bergerak karena Kyuhyun terus mengekorinya. Siwon mendesah pasrah saat Kyuhyun menggelengkan kepalanya. "Ada apa? Kau sakit?" Siwon membalikkan tubuhnya menatap wajah Kyuhyun.
"Aku lapar, Hyung!" Kyuhyun mengerucutkan bibirnya kesal. Sejak tadi Siwon tak berhenti berbicara. Menyuruhnya mandi, berganti baju lalu menanyakan keadaannya. Kyuhyun baik-baik saja sungguh. Ia hanya lapar. Dan ingin memakan orang. Kim Heechul lebih tepatnya.
"Kau bisa menunggu sambil berganti baju, Kyu."
Kyuhyun menatap Siwon datar. Ada rasa nyeri yang menyerang hatinya saat Siwon tak lagi memanggilnya 'Baby'. Apa Heechul sudah meracuni Siwon? Padahal tadi pagi Siwon masih baik-baik saja. Ia masih mengantarnya ke sekolah. Lantas, kenapa sekarang Siwon jadi seperti ini?
Kyuhyun melepas pelukannya. Berjalan keluar dapur tanpa berkata apa-apa lagi. Ia melirik ke ruang tamu. Heechul dan Donghae terlihat serius berdiskusi. Kyuhyun iri. Ia yang sudah lama mengagumi Dongahe tidak pernah mendapat kesempatan untuk dekat seperti itu. Tapi Heechul, ia bahkan belum dua puluh empat jam tinggal di rumah ini, ia sudah bisa dekat dengan Donghae juga meracuni pikiran Siwon. Oh dan jangan lupakan Kangin yang kini juga sudah berubah.
Siwon mengikuti kepergian Kyuhyun dengan ekor matanya. Pikirannya sedikit tidak focus saat Kyuhyun terdiam di dekat ruang tamu. Siwon melongokkan kepalanya mengikuti arah pandang Kyuhyun. Tersenyum miris saat menyadari kemana pikiran Kyuhyun saat ini. ia pasti merasa sedih karena Donghae dan Heechul terlihat akrab.
"Baby! Ramennya sudah matang. Ayo makan dulu!" Siwon segera menuangkan ramen yang masih panas itu ke dalam mangkuk. Menyimpannya di atas meja. Lantas mendekat pada Kyuhyun dan menariknya. Mendudukkan Kyuhyun di atas kursi.
Siwon menghempaskan dirinya disamping Kyuhyun. Menyumpit sejumput mie, meniupnya lantas menyuapkannya pada mulut Kyuhyun.
"Aku belum ganti baju. Belum mandi." Kyuhyun berucap dengan mulut penuhnya. Membuat Siwon tertawa.
"Tidak apa-apa. Nanti ramennya keburu dingin. Tidak enak." Siwon kembali menyuapkan ramen kepada Kyuhyun.
Kyuhyun mengunyah mie di dalam mulutnya dengan pelan.
"Apa yang kau pikirkan?" Siwon menyimpan sumpitnya. Mengusap pipi Kyuhyun dengan lembut. Kyuhyun kembali menyuapi Kyuhyun saat kepala kesayangannya itu menggeleng.
. . .
"Mwo? Ke-kenapa mendadak sekali?" Kyuhyun menatap koper yang kini tertatih di atas lantai. Koper tersebut tampak penuh.
"Tidak mendadak, Baby. Aku sudah mengatakannya minggu-minggu yang lalu." Siwon merapihkan jaket yang dikenakannya.
"Aku tidak tahu!" Kyuhyun menatap Kangin yang masih sibuk berbicara dengan ponselnya. Kepalanya terasa pening. Tiba-tiba saja Siwon harus pergi ke Busan untuk riset selama tiga hari. Kyuhyun bahkan tidak ingin membayangkan betapa sepinya hidupnya tiga hari ke depan.
"Terserah saja!" Kyuhyun tidak mengerti mengapa ia bertingkah seperti ini. Biasanya ia akan baik-baik saja jika Kangin meninggalkannya bersama Siwon untuk perjalan bisnis. Namun kali ini, rasanya Kyuhyun tidak rela melepas Siwon untuk pergi.
Kyuhyun menaiki mobilnya. Pikirannya sangat kacau. Kyuhyun ingin merengek dan menangis. Namun, seperti ada sesuatu yang menahannya untuk bertingkah seperti itu. Kyuuhyun melipat tangan di dada. Membiarkan Heechul memandangnya dengan heran.
"Ini masih terlalu pagi untuk pergi ke sekolah."
"Biar saja!"
"Bukankah Siwon akan ke Busan?" Heechul menyalakan mesin mobilnya.
"Kau tahu?" Mata Kyuhyun membola. "Yang benar saja." Rasa di hatinya bergerak tidak nyaman. Bahkan Heechul pun tahu. Sedang dirinya? Ia bahkan baru mengetahuinya pagi ini. Saat koper berisi barang Siwon tersaji di hadapannya. Ia menatap datar pada Heechul yang berkali-kali meliriknya. "Apa yang kau lihat?" Kyuhyun hanya ingin meluapkan emosinya. Hingga ia tidak sadar sedang berhadapan dengan siapa.
"Yang sopan bocah! Aku ini lebih tua darimu. Bahkan lebih tua dari Siwon."
Kyuhyun mengkerut. Ia melakukan kesalahan besar karena meluapkan emosinya pada seorang nenek sihir. Air matanya sukses meluncur tanpa bisa ia cegah.
"Jangan menangis! Kau itu sudah besar. Tidak malu apa dengan badanmu yang gendut itu?!"
Kyuhyun menjerit. Dalam hati mengumpat Heechul dengan berbagai isi kebun binatang. Kenapa Kangin memilih Kim Heechul untuk menjadi supirnya? Tidak adakah bawahannya yang lebih baik dari Heechul? Kyuhyun merasa sangat frustasi. Dan jangan lupakan kata gendut yang dilontarkan oleh Heechul padanya. Ia sama sekali tidak gendut. Ia hanya kelebihan sedikit berat badan saja.
. . .
Kyuhyun menyeruput bubble tea nya dengan cepat. Ia lelah. Belaj
Comments